4.3 Metode Penarikan Sampel
Sampel merupakan sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasinya Durianto et al, 2004. Sampel adalah kumpulan dari unit sampling yang merupakan subset dari populasi Nazir, 2003. Kepada setiap sample
diberikan kuesioner. Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang
alternatif jawabannya telah disediakan, sehingga responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Pertanyaan terbuka pada
kuesioner adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab.
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah siswa-siswa SMA Negeri. Pertimbangan yang diambil adalah seperti yang telah diutarakan diatas.
Metode penarikan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling yaitu judgement sampling
pada penarikan sampel SMA Negeri dan proportionate judgement sampling
pada sampel siswa. Metode judgement sampling merupakan metode penentuan sampel dimana sampel yang diambil berdasarkan pertimbangan
tertentu dan pertimbangan itu didasarkan pada tujuan penelitian Nazir, 2003. Tujuan dari pemilihan metode tersebut adalah mempermudah pengambilan
sampel karena tidak semua sekolah pernah menyediakan merek wafer tersebut dan tidak semua konsumen pernah mengkonsumsi wafer.
Pengambilan responden pada setiap sekolah berdasarkan kriteria yaitu responden tersebut pernah atau sedang mengkonsumsi salah satu atau seluruh
wafer dengan merek-merek yang diteliti dalam kurun waktu satu minggu terakhir.
Pertimbangan yang diambil adalah responden yang pernah atau sedang mengkonsumsi salah satu atau seluruh wafer pada merek-merek yang diteliti
tentunya akan lebih dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari produk sehingga elemen-elemen ekuitas setiap merek dapat diukur dengan jelas dan dapat
diperbandingkan. Selain itu, diasumsikan satu minggu terakhir merupakan rentang waktu yang tidak terlalu lama untuk mengingat kembali keberadaan dan persepsi
produk. Pengambilan sampel dibatasi pada bulan pengambilan sampel yaitu bulan Mei 2008.
Responden diambil dari sekolah-sekolah yang selalu atau pernah menyediakan salah satu atau lebih wafer dengan merek-merek tersebut. Hal ini
dilakukan dengan asumsi bahwa responden yang berada di lingkungan sekolah yang selalu atau pernah menyediakan merek-merek wafer tersebut tentunya akan
lebih mudah terpengaruh untuk membeli produk tersebut dibandingkan sekolah yang tidak pernah menyediakan produk wafer. Selain itu, responden tentunya
akan lebih menyadari keberadaan merek-merek produk. Berdasarkan data Dinas Pendidikan, Kota Bogor memiliki 129 Sekolah
Menengah yang mencakup SMA, SMK dan MAN. Berikut sebaran jumlah sekolah menengah di Kota Bogor.
Tabel 7. Sekolah Menengah Negeri dan Swasta di Kota Bogor
Sekolah Negeri Swasta Jumlah SMA 10
45 55
SMK 3 56
59 MA 2
13 15
Total 15 114 129
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bogor 20072008
Dari jumlah sekolah menengah negeri tersebut perlu dilakukan survey pendahuluan terhadap kantin-kantin sekolahnya untuk mengetahui keberadaan
merek-merek wafer yang diteliti. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, sekolah yang selalu atau pernah menyediakan wafer dengan merek-merek tersebut
adalah SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 7, SMKN 1, SMKN 3 dan MAN 1, sehingga dalam penelitian ini SMAN yang dijadikan sampel adalah
sekolah-sekolah tersebut. Setelah sampel SMAN ditentukan, maka dilakukan penghitungan jumlah
siswa yang akan dijadikan sampel. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bogor, jumlah siswa pada sekolah-sekolah tersebut tahun ajaran 2007-2008
adalah 7.947 siswa. Dari jumlah siswa tersebut akan diambil sampel sebanyak 100 responden. Jumlah reponden ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Menurut
Umar 2005 rumus Slovin tersebut adalah :
Keterangan : n = ukuran sampel
N = ukuran populasi e = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir. Penelitian ini menggunakan e = 10 . Dari hasil perhitungan diperoleh 99 responden. Namun, untuk
mempermudah pengambilan data maka diambil menjadi 100 responden. Dari jumlah sampel terebut selanjutnya akan diketahui sebaran sampel setiap lokasi.
Sebaran responden di setiap lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 8
2
1 Ne
N n
+ =
responden n
99 75
, 98
10 ,
947 .
7 1
947 .
7
2
≈ =
+ =
Tabel 8. Sebaran Responden di Setiap Lokasi Pengambilan Sampel Sampel
SMAN Jumlah populasi
siswa Persentase
sampel persen Jumlah sample
siswa
SMAN 2 952
11,9 12
SMAN 3 1.031
12,9 13
SMAN 4 947
11,9 12
SMAN 5 1.086
13,7 14
SMAN 7 1.075
13,5 13
SMKN 1 1.155
14,5 14
SMKN 3 1.151
14,5 15
MAN 1 550
6,9 7
Jumlah 7.947 100
100
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bogor, 2008
4.4 Metode Pengolahan Dan Analisis Data