belum cukup bukti menerima H . dengan demikian tidak semua asosiasi adalah
sama dan pengujian dilanjutkan ke tahap kedua. Tahap kedua adalah mengetahui asosiasi –asosiasi mana yang tidak sama
dan dapat dikeluarkan dari asosiasi-asosiasi pembentuk brand image suatu merek. Dengan demikian nilai N sekarang akan berkurang sebesar nilai total kolom yang
dikeluarkan. Nilai Q dihitung kembali dengan mempertimbangkan kondisi terbaru tersebut. Saat ini asosiasi yang diuji signifikansi hubungannya menjadi berkurang
satu pula sehingga derajat bebas dari χ
2
Tabel α, v berkurang satu juga. Jika Q
χ
2
Tabel α, v, tahap pengujian dilanjutkan ke tahap ketiga dengan teknik yang
sama sebelumnya. Apabila Q χ
2
Tabel α, v, maka pengujian dihentikan yang
berarti brand image suatu merek terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisanya yang belum diuji dan asosiasi terakhir yang diuji.
4.4.4 Analisis Persepsi
Kualitas
Analisis ini
menggunakan diagram
performance-importance untuk
mengukur elemen persepsi kualitas. Nilai ditetapkan dari hasil pilihan responden mengenai performance kinerja dari perusahaan dan importance harapan
konsumen yang terkait dengan atribut yang diteliti digunakan diagram cartesius yang terbagi atas empat kuadran.
Setiap kuadran menggambarkan terjadinya suatu kondisi yang berbeda dengan kuadran lainnya. Kuadran pertama bercirikan, performance rendah tetapi
importance tinggi, yang disebut underact. Kuadran kedua bercirikan performance
tinggi dan importance yang tinggi pula, sehingga keadaan ini harus terus dipeliharamaintain. Kuadran ketiga menggambarkan tingkat performance rendah
dan importance yang juga rendah, sehingga disebut daerah low priority. Kuadran yang keempat, tingkat performance tinggi tetapi importance rendah, yang disebut
overact . Cara mencari nilainya adalah dengan menggunakan perhitungan rata-rata
yang hasilnya akan dipetakan dalam bentuk diagram cartesius, berupa grafik importance performance
yang dapat dilihat pada Gambar 12. Durianto et al, 2004.
Performance dan importance masing-masing memiliki skala 1-5 dengan
penjelasan 1 = buruk sekali, 2 = buruk, 3 = cukup, 4 = baik, dan 5 = baik sekali untuk performance dan 1 = sangat tidak penting, 2 = tidak penting, 3 = biasa saja,
4 = penting, 5 = sangat penting. Rumus rata-rata sebagai berikut :
Keterangan : yi = nilai pengukuran ke-i
fi = frekuensi kelas ke-i n = banyaknya pengamatan
Gambar 11. Grafik Importance-Performance
n fi
xi x
rata Rata
∑
= −
.
Kuadran I Underact
Kuadran II Maintain
Kuadran III Low priority
Kuadran IV Overact
Performance Nilai rata-rata
Performance Nilai rata-rata
Importance Importance
Kelemahan alat analisis ini yaitu tidak mengutamakan atribut-atribut mana yang paling diprioritaskan dari atribut lainnya yang berada pada satu kuadran
yang sama. Dengan demikian hanya bisa diketahui keberadaan posisi atribut tersebut pada kuadran tertentu untuk selanjutnya bisa diketahui strategi apa yang
dapat dilakukan perusahaan, apakah harus diperbaiki, dipertahankan, diabaikan ataupun dikurangi karena terlalu berlebihan.
4.4.5 Analisis Kesetiaan Merek Brand Loyalty