Gambaran Umum Daerah Penelitian Piramida Loyalitas Merek Tango

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Kota Bogor mempunyai rata-rata ketinggian minimum 190 m dan maksimum 330 m dari permukaan laut, kondisi iklim di kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26 ° C dengan suhu terendah 21,8° C dengan suhu tertinggi 30,4° C. kelembapan udara 70 ° C, curah hujan rata-rata setiap bulan sekitar 3.500-4.000 mm dengan curah hujan terbesar pada bula Desember dan Januari. Luas wilayah kota Bogor sebesar 11.850 Ha terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Secara geografis kota Bogor terletak di antara 106 °-48° BT dan 6°-26° LS, kedudukan geografis kota Bogor di tengah-tengah wilayah kabupaten Bogor serta lokasinya sangat dekat dengan ibukota negara, merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunitas dan pariwisata. Potensi tersebut tentunya merupakan peluang besar bagi para produsen dalam melangsungkan kegiatan usahanya di kota Bogor. Salah satu segmen yang diincar oleh para produsen adalah segmen remaja. Kota bogor memiliki penduduk sejumlah 891.467 orang dengan penduduk usia remaja sebanyak 148.613 orang BPS Kota Bogor, 2005. Pada penelitian ini yang menjadi pembahasan adalah remaja pada tingkat Sekolah Menengah Negeri. Di kota Bogor sendiri memiliki 129 sekolah menengah yang terdiri dari 55 SMU, 59 SMK dan 15 MA; dan 15 sekolah negeri dan 114 sekolah swasta dimana total jumlah siswa sebesar 50.248 orang BPS Kota Bogor, 2007.

5.2 Gambaran Umum Produk

Produk wafer yang diteliti dalam penelitian ini adalah jenis produk wafer flat uncoated . Merek yang diteliti dibatasi pada empat merek yaitu Tango, Gery Wafer Cream, Richeese Nabati dan Oreo Wafer. Tampilan produk pada masing- masing merek dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.2.1 Wafer Tango

Wafer Tango merupakan produk wafer dari Grup Orang Tua yang diproduksi oleh PT. Ultra Prima Abadi. Produk ini diluncurkan pertama sekali pada tahun 1993 dan saat ini telah tersedia dalam enam varian rasa yaitu cokelat, strawbery, vanilla, cokelat kacang, tiramisu, dan kurma madu. Wafer Tango juga memiliki banyak variasi kemasan yaitu 30 gram, 80 gram dan 180 gram, namun yang menjadi batasan dalam peneltian ini adalah ukuran kemasan terkecil yaitu Tango dengan kemasan 30 gram. Harga wafer Tango berbeda-beda di beberapa tempat. Harga dapat menjadi salah satu alasan konsumen dalam membeli produk. Tabel 10 menunjukkan harga wafer Tango di beberapa swalayanminimarket dan warungkantin. Tabel 10. Harga wafer Tango ukuran 30 gram di beberapa swalayan dan warungkantin sekolah di Kota Bogor, Mei 2008 Rasa Alfamart Indomart Al-Amin Warungkantin Cokelat Rp. 1.375 Rp. 1.350 Rp. 1.350 Rp. 1.500 Strawbery Rp. 1.400 Rp. 1.350 Rp. 1.350 Rp. 1.500 Vanilla Rp. 1.375 Rp. 1.350 Rp. 1.350 Rp. 1.500 Tiramisu Rp. 1.375 Rp. 1.350 Rp. 1.350 Rp. 1.500 Cokelat Kacang Rp. 1.375 Rp. 1.350 Rp. 1.350 Rp. 1.500 Kurma Madu Rp. 1.375 Rp. 1.350 Rp. 1.350 Rp. 1.500 Sumber : Alfamart, Indomart dan Al-Amin Kota Bogor, Mei 2008. Keterangan : Warungkantin di sekolah-sekolah yang diteliti Dalam proses pendistribusiannya, wafer Tango didukung jaringan distribusi PT Artha Boga Cemerlang anak perusahaan dari Grup Orang Tua sehingga mampu memenetrasi pasar dengan sangat mendalam dan berhasil menyebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Promosi yang dilakukan Tango antara lain menjadi sponsor utama dalam kegiatanevent remaja seperti Indonesian Idol, menempatkan displainya ke media-media baru alternatif yang lebih modern seperti pada moda transportasi padat penumpang Trans-Jakarta dan iklan di media massa. Tango juga sangat aktif memberikan undian berhadiah kepada pelanggannya. Promosi ini dapat meningkatkan kesadaran merek di dalam benak masyarakat.

5.2.2 Gery Wafer Cream

Gery Wafer Cream merupakan produk wafer dari Garudafood dan salah satu dari sekian banyak lini produk Gery. Untuk produk wafer, selain Gery Wafer Cream, Gery memiliki banyak lini produk yaitu Gery Saluut, Gery Cokluut, Gery Chocoroll, Gery Chocolatos, Gery Romeo dan Gery Juliet. Namun yang diteliti dalam penelitian ini adalah hanya wafer flat uncoated yaitu Gery Wafer Cream. Gery Wafer Cream tersedia dalam tiga varian rasa yaitu cokelat, cokelat keju dan cokelat vanilla. Gery Wafer Cream dikemas dalam tiga ukuran kemasan yaitu 18 gram, 33 gram dan 80 gram. Namun yang menjadi dalam penelitian ini adalah ukuran kemasan 33 gram yang paling banyak tersedia di warungkantin dan swalayan. Untuk harga, Gery lebih murah pada jenis ukuran kemasan yang sama dibandingkan Tango. Harga Gery juga berbeda-beda di beberapa tempat seperti halnya pada Tango. Tabel 11 menunjukkan harga wafer Gery di beberapa swalayanminimarket dan warungkantin. Tabel 11. Harga wafer Gery ukuran 33 gram di beberapa swalayan dan warungkantin sekolah di Kota Bogor, Mei 2008 Rasa Alfamart Indomart Al-Amin Warungkantin Cokelat Rp. 1.125 Rp. 1.125 Rp. 1.125 Rp. 1.500 Cokelat Keju Rp. 1.200 Rp. 1.200 Rp. 1.175 Rp. 1.500 Cokelat Vanilla Rp. 1.125 Rp. 1.125 Rp. 1.125 Rp. 1.500 Sumber : Alfamart, Indomart dan Al-Amin Kota Bogor, Mei 2008. Keterangan : Warungkantin di sekolah-sekolah yang diteliti Dalam memromosikan produknya, produsen Gery telah mengeluarkan Rp 116, 18 miliar untuk mengkomunikasikan semua lini produknya. Sedangkan dalam proses pendstribusiannya, produsen Gery memberikan diskon yang lebih murah kepada pengecer, baik itu beupa bonus maupun tawaran margin yang lebih tinggi. Hal itulah yang menyebabkan produk Gery lebih disukai oleh pengecer.

5.2.3 Wafer Richeese Nabati

Wafer Richeese Nabati merupakan produk baru dari PT Kaldu Sari Nabati. Sesuai dengan namanya, wafer ini hanya memiliki satu rasa yaitu keju. Wafer ini berbeda dengan yang lainnya yaitu rasa keju yang belum terdapat pada merek lainnya sehingga memberikan keunikan tersendiri bagi wafer ini. Wafer ini hanya tersedia dalam satu ukuran kemasan yaitu kemasan 15 gram dengan warna kemasan yang menarik dan mencolok yaitu kuning dan biru. Harga wafer Richeese Nabati sangat murah yaitu Rp 500 per bungkus, namun kualitas dari wafer ini sangat baik pada rasa, kerenyahan dan kegurihan. Oleh karenanya wafer ini sangat disukai baik anak-anak maupun remaja. Dalam kegiatan promosinya, produsen wafer Richeese mempromosikan wafer ini pada iklan televisi terutama pada sela acara anak-anak dan remaja. Wafer ini dapat ditemukan di berbagai swalayan, supermarket hingga warung sehingga tidak sulit untuk memperolehnya.

5.2.4 Wafer Oreo

Wafer Oreo merupakan produk baru dari PT. Nabisco Foods yang diimpor dari Khee San Food Industries Selangor, Malaysia. Wafer ini merupakan lini produk baru dari Oreo yang sebelumnya lebih dikenal dengan biskuit berlapis krim. Wafer ini memiliki dua varian rasa yaitu cokelat dan vanilla dan hanya memiliki satu ukuran kemasan yaitu 18 gram. Kemasannya masih menggunakan warna khas biru seperti halnya pada biskuit Oreo dengan desain yang menawan. Harga wafer Oreo berbeda-beda di beberapa tempat. Tabel 12 menunjukkan harga wafer Oreo di beberapa swalayanminimarket dan warung kota Bogor. Tabel 12. Harga Wafer Oreo Ukuran 18 Gram di Beberapa SwalayanMinimarket dan Warung Kota Bogor. Rasa Alfamart Indomart Warungkantin Cokelat Rp. 1.275 Rp. 1.409 Rp. 1.500 Vanilla Rp. 875 Rp. 1.000 Rp. 1.000 Sumber : Alfamart dan Indomart Kota Bogor, Mei 2008. Keterangan : Warungkantin di sekolah-sekolah yang diteliti Dalam kegiatan promosinya, produsen Oreo mengiklankan produk baru ini di televisi dengan begitu atraktif yang mencerminkan kehangatan seorang ibu dan anak yang begitu kompaknya mengkonsumsi produk wafer ini. Wafer ini mudah ditemukan di berbagai swalayan, supermarket hingga warung.

5.3 Gambaran Umum

Responden Karakteristik umum responden wafer adalah sebagai berikut : Responden remaja yang pernah atau sedang mengkonsumsi salah satu atau beberapa merek dari wafer seperti Tango, Gery, Oreo dan Richeese. Konsumen yang tidak memenuhi karakteristik di atas tidak dipilih untuk menjadi responden, karena pada penelitian ini karakteristik responden yang dibutuhkan adalah konsumen yang memenuhi karakteristik di atas.

5.2.1 Responden Pengguna User Wafer

Pada penelitian ini jumlah pengguna wafer adalah sebanyak 100 orang. Untuk responden merek Tango merupakan pengguna paling dominan yaitu sebanyak 44 orang 44 persen. Pengguna merek Richeese sebanyak 27 orang 27 persen, merek Gery sebanyak 10 orang 10 persen, merek Oreo sebanyak 8 orang 8 persen, sedangkan sisanya sebanyak 11 orang 11 persen merupakan pengguna wafer merek lain seperti Nissin, Selamat, Vino dan Momogi. Untuk lebiih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Responden Pengguna User Wafer Merek Jumlah orang Persentase Tango 44 44 Gery 10 10 Richeese 27 27 Oreo 8 8 Merek lain 11 11 Total 100 100

5.2.2 Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin Responden wafer yang dapat dilihat pada Tabel 14 adalah sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan jumlah responden sebesar 61 persen, sedangkan jumlah responden laki-laki sebesar 39 persen. Tabel 14. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Merek Laki-laki Perempuan Orang Orang Tango 16 16 28 28 Gery 5 5 5 5 Richeese 11 11 16 16 Oreo 2 2 6 6 Merek lain 5 5 6 6 Total 39 39 61 61

5.2.3 Responden Berdasarkan

Usia Perincian usia responden dan merek yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 15 pada Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 17 tahun 45 orang. Tabel 15. Jumlah Responden Berdasarkan Usia Usia tahun Merek Total Tango Gery Richeese Oreo Lainnya 15 5 - 5 - 1 11 16 13 6 12 4 5 40 17 23 3 10 4 5 45 18 3 1 - - - 4 Total 44 10 27 8 11 100

5.2.4 Responden Berdasarkan PengeluaranUang Saku

Pada Tabel 16 dapat dilihat rincian pengeluaranuang saku responden tiap harinya. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa yang paling dominan adalah responden dengan pengeluaranuang saku Rp 8.001-10.000 per hari. Tabel 16. Responden Berdasarkan PengeluaranUang Saku Uang Sakuhari Rp Merek Total Tango Gery Richeese Oreo Lainnya 3.000 2 - - - - 2 3.001-5.000 5 3 1 - 1 10 5.001-8.000 8 8 3 1 3 23 8.001-10.000 15 10 3 3 4 35 10.000 14 6 3 4 3 30 Total 44 27 10 8 11 100

5.2.5 Frekuensi Responden

Mengkonsumsi Wafer Pada penelitian ini, responden yang paling banyak mengkonsumsi wafer adalah dengan frekuensi 1-3 kali setiap minggunya yaitu sebesar 53 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Frekuensi Konsumsi Wafer Frekuensiminggu Jumlah orang Persentase 1-3 kali 53 53 4-6 kali 32 32 7-9 kali 8 8 10 kali 7 7 Total 100 100

5.2.6 Responden Berdasarkan Keputusan Pembelian Wafer

Pada Tabel 18 dapat dilihat keputusan pembelian wafer oleh konsumen. Keputusan ‘terencana’ maksudnya adalah keputusan untuk membeli wafer memang direncanakan pada waktuhari tersebut, sedangkan ‘tergantung situasi’ maksudnya adalah keputusan membeli tergantung pada kondisi keuangan, waktu dan ketersediaan, dan keputusan ‘mendadak’ maksudnya adalah keputusan membeli mendadak tercipta ketika konsumen berada di lokasi penjualan. ‘Mendadak’ adalah keputusan yang diambil oleh sebagian besar responden yaitu berjumlah 67 orang atau sebesar 67 persen. Tabel 18. Keputusan Pembelian Wafer Keputusan Pembelian Wafer Jumlah orang Persentase Terencana 4 4 Ttergantung situasi 29 29 Mendadak 67 67 Lainnya - - Total 100 100

5.2.7 Tempat Pembelian Dan Alasan Tempat Pembelian Wafer

Warungkantin sekolah adalah tempatlokasi pembelian yang dipilih oleh sebagian besar responden wafer yaitu sebesar 90 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 19 Tabel 19. Tempat Pembelian Wafer Tempat membeli Jumlah orang Persentase Warungkantin sekolah 90 90 Swalayanminimarket 55 55 Supermarketmall 32 32 Tempat lainnya 2 2 Alasan yang digunakan responden dalam memilih tempat pembelian wafer yang paling dominan adalah karena ‘tergantung saat perlu’ dengan responden sebesar 45 persen. Rincian tentang alasan tempat pembelian wafer dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Alasan Tempat Pembelian Wafer Alasan tempat pembelian Jumlah orang Persentase Tidak ada tempat lain 22 22 Kebiasaan 34 34 Kenyamanan dan praktis 27 27 Kualitas dan keamanan 11 11 Dekat dengan tempat tinggal 41 41 Harga lebih murah 16 16 Tergantung saat perlu 45 45 Karena dibelikan 8 8 VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Kesadaran Merek Brand Awareness

Kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali, suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Kesadaran merek responden wafer dapat dilihat dari masing- masing tingkatan elemen kesadaran merek yaitu puncak pikiran top of mind, pengingatan kembali merek brand recall, pengenalan merek brand recognition dan tidak menyadari merek brand unaware.

6.1.1 Puncak Pikiran

Top of Mind Dari 100 orang responden yang dilibatkan dalam penelitian ini, 78 orang menyebutkan Tango sebagai merek yang pertama kali diingat responden, 11 orang paling mengingat merek Richeese, masing-masing 2 orang paling mengingat merek Gery dan Oreo dan sisanya 7 orang menyebutkan merek lain di luar merek- merek yang diteliti yaitu merek Selamat, Nissin, Vino dan Momogi. Tabel 21. Sebaran Responden Menurut Top Of Mind-Brand Awareness Dari Berbagai Merek Wafer Merek Wafer Jumlah orang Persentase Tango 78 78 Richeese 11 11 Gery 2 2 Oreo 2 2 Merek lain 7 7 Total 100 100 Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa merek Tango paling diingat oleh sebagian besar responden. Hal ini dikarenakan Tango adalah merek produk yang sudah sangat dikenal oleh konsumen dan diidentikkan dengan wafer. Selain itu Tango juga melakukan promosi yang cukup gencar, menciptakan banyak variasi rasa dan menjaga kualitas dengan baik. Strategi tersebut menjadikan Tango tertanam kuat di benak konsumen dibanding merek lainnya. Merek Gery Wafer kurang diingat karena Gery lebih diidentikkan pada jenis wafer yang lain yaitu wafer stick dan wafer flat coated dibandingkan dengan wafer flat uncoated yang menjadi batasan dalam penelitian ini. Merek Gery yang diingat dari jenis wafer lain yaitu Gery Romeo dan Juliet, Gery Chocolatos, Gery Saluut dan Gery Coklut. Merek Gery Wafer Cream masih kalah dibandingkan dengan merek Richeese dan menyamai merek Oreo yang merupakan pendatang baru.

6.1.2 Brand recall

Tabel 22 menunjukkan merek-merek wafer yang menempati tingkatan brand recall. Tabel 22. Brand Recall-Brand Awareness dari Merek Wafer Merek Wafer Jumlah orang Persentase Tango 22 22 Richeese 61 61 Gery 69 69 Oreo 46 46 Merek lain 50 50 Hasil penelitian menunjukkan merek Gery sebagai peringkat pertama dengan jumlah 69 orang. Selanjutnya ditempati oleh merek Richeese dengan jumlah 61 orang, Oreo dengan jumlah 46 orang dan merek-merek lain seperti Nissin, Selamat, Momogi dengan jumlah 50 orang. Urutan terakhir berjumlah 22 orang menyebut Tango sebagai merek yang diingat. Merek Tango menempati urutan terakhir karena sebagian besar responden sudah menyebutkan merek tersebut sebagai merek yang pertama kali diingat top of mind. Melihat perbandingan antara jumlah responden pada top of mind dan jumlah responden pada brand recall, merek wafer yang harus memperbaiki kinerjanya supaya menjadi lebih baik sehingga dapat lebih diingat konsumen adalah Richeese, Gery, dan Oreo. Untuk merek Tango sudah baik karena jumlah responden pada top of mind lebih banyak dibanding jumlah responden pada brand recall .

6.1.3 Brand Recognition

Jawaban pada kuesioner yang menunjukkan brand recognition adalah poin butir b pada pertanyaan nomor 16, 17, 18, dan 19 yaitu ‘ya, tapi saya lupa mencantumkan pada jawaban di atas’. Hasil penelitian brand recognition dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Brand Recognition-Brand Awareness dari Merek Wafer Merek Wafer Jumlah orang Persentase Tango - - Richeese 27 27 Gery 25 25 Oreo 38 38 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah orang yang harus diingatkan dengan merek Richeese sebanyak 27 orang dari 100 responden, untuk merek Gery dan Oreo masing-masing sebanyak 25 orang dan 38 orang, sedangkan untuk merek Tango tidak ada responden yang harus diingatkan akan keberadaan merek tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa diberikan bantuan pun responden ingat akan keberadaan merek Tango.

6.1.4 Brand Unaware

Jawaban pada kuesioner yang menunjukkan brand unaware adalah point c pada pertanyaan nomor 16, 17, 18, dan 19 yaitu ‘tidak, saya tidak mengenal merek tersebut’. Hasil penelitian brand unaware dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Brand Unaware-Brand Awareness dari Merek Wafer Merek Wafer Jumlah orang Persentase Tango - - Richeese 1 1 Gery 4 4 Oreo 14 14 Merek Tango adalah merek yang sudah dikenal oleh responden. Sedangkan untuk merek lainnya yaitu Richeese, Gery dan Oreo masing-masing ada 1, 4 dan 14 orang yang tidak mengenal merek ini sama sekali. Merek Gery Wafer tidak dikenal karena lebih diidentikkan dengan jenis wafer lainnya, sedangkan merek Oreo tidak dikenal karena Oreo lebih dikenal sebagai biskuit daripada wafer. Hal ini tentu saja kurang menguntungkan bagi penjualan merek ini, karena bila responden tidak mengenal, yang terjadi adalah tidak adanya keinginan untuk membeli. Untuk analisis keseluruhan pada elemen kesadaran merek peringkat pertama dipegang oleh merek Tango. Hal ini dapat dilihat dari persentase puncak pikiran top of mind merek Tango yang paling tinggi dibandingkan merek lainnya. Selain itu jika dilihat dari nilai persentase brand unawarenya, Tango merupakan merek yang tidak dikenal konsumen dengan jumlah yang paling sedikit,. Hasil informasi ini menunjukkan bahwa merek Tango sudah sangat melekat erat dalam benak konsumen remaja. Richeese menempati urutan kedua dengan nilai persentase top of mind tertinggi dan nilai persentase brand unaware terendah setelah Tango. Richeese masih lebih baik dibandingkan Gery dan Oreo. Hal ini menunjukkan merek Richeese lebih dekat dalam benak konsumen remaja. Untuk merek Gery Wafer Cream, responden lebih banyak harus diingatkan kembali baik tanpa bantuan maupun dengan bantuan. Hal ini disebabkan karena Gery banyak memiliki lini produk dan konsumen lebih mengingat Gery dengan wafer jenis lain. Oleh karenanya produsen Gery harus meningkatkan kesadaran merek dari Gery Wafer Cream pada konsumen seperti dengan meningkatkan frekuensi promosi dan iklan. Sama seperti halnya dengan Gey Wafer Cream, responden lebih banyak harus diingatkan kembali baik tanpa bantuan maupun dengan bantuan. Hal ini disebabkan merek Oreo lebih dikenal sebagai produk biscuit dengan lapisan krim yang lezat. Oleh karenanya produsen Oreo juga harus meningkatkan kesadaran merek dari produknya pada konsumen seperti dengan meningkatkan frekuensi promosi dan iklan.

6.2 Analisis Asosiasi

Merek Asosiasi merek berkaitan dengan persepsi yang terbentuk dalam benak responden mengenai karakteristik atau atribut-atribut produk yang dimiliki oleh suatu merek. Asosiasi merek dapat berupa julukan, ciri khas, logo, karakteristik pemakai dan lain-lain. Asosiasi yang ditanyakan pada penelitian ini antara lain : mencerminkan gaya hidup aktif, produk untuk remaja, rasa yang enak, harga terjangkau, volume atau isi banyak, tekturnya bagus, mouthfeel renyah, lembut dan garing terasapas, rasa bervariasi, kemasan yang menarik, merek terkenal, mudah didapat, sering diadakan undian berhadiah, iklannya menarik, produk berkualitas, dan citarasa tinggi. Kelima belas butir asosiasi selanjutnya diuji keandalannya dengan diujicobakan kepada 30 orang pertama. Hasilnya kemudian dianalisa dengan menggunakan metode Hoyt Lampiran 3a-3d. Tabel 25 menunjukkan ringkasan hasil uji reliabilitas atribut-atribut asosiasi merek dari keempat jenis merek wafer dengan metode Hoyt. Tabel 25. Hasil Uji Keandalan Atribut-Atribut Asosiasi Merek Pada Wafer Merek |r 11 | r 0,95:30 Kesimpulan Tango 1,27 0,361 Andal Gery 0,42 0,361 Andal Richeese 0,83 0,361 Andal Oreo 1,08 0,361 Andal Keandalan suatu atribut teruji bila atribut tersebut ada pada semua merek yang diwakili oleh nilai keandalan yaitu r hitung, dimana nilai r hitung harus lebih besar daripada r Tabel. Dengan demikian setiap merek dapat diperbandingkan menurut atribut asosiasinya masing-masing. Dari hasil uji Hoyt terlihat bahwa pada semua merek nilai |r 11 | r Tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelimabelas atribut asosiasi tersebut dapat diandalkan untuk mencari asosiasi-asosiasi yang membentuk citra brand image dari setiap merek yang diteliti, sehingga penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan menggunakan atribut-atribut asosiasi yang telah diujicobakan. Penelitian lanjutan yang dilakukan tetap menggunakan kuesioner yang berisi atribut-atribut tersebut untuk mencari asosiasi pembentuk citra merek kepada responden.

6.2.1 Analisis Asosiasi Merek Tango

Hasil yang diperoleh dari 44 responden pengguna merek Tango yang menjawab ‘ya’ pada setiap asosiasi merek Tango yang ditunjukkan pada Tabel 26. Tabel 26. Nilai Asosiasi Merek Tango Berdasarkan Jawaban ‘ya’ Asosiasi Jawaban ‘Ya’ persentase Rasa yang enak 44 44 Harga terjangkau 33 33 Volumeisi banyak 30 30 Tektur bagus 33 33 Mouthfeel lembut, garing renyah pas 43 43 Rasa bervariasi 44 44 Kemasan menarik 29 29 Merek terkenal 42 42 Mudah didapatditemukan 41 41 Sering ada undian berhadiah 37 37 Iklan menarik 21 21 Produk berkualitas 40 40 Citarasa tinggi 40 40 Mencerminkan gaya hidup aktif 12 12 Produk untuk remaja 40 40 Asosiasi yang ditampilkan pada Tabel 26 di atas adalah sebanyak 15 asosiasi dan kelima belas asosiasi ini telah dianalisis reliabilitas dengan menggunakan metode Hoyt dan hasilnya reliabel. Pada Lampiran 4.a dapat dilihat pengujian asosiasi merek dari tahap pertama sampai tahap ke 8 hingga didapatkan hasil ‘terima Ho’. Berikut tahapan-tahapan tes Cochran yang dilakukan pada wafer merek Tango : • Hasil pengujian tahap pertama terhadap 15 asosiasi merek Tango yang dilakukan menggunakan tes Cochran, didapatkan bahwa nilai Cochran hitung sebesar 168,08 atau lebih besar dari chi square tabelnya yang hanya sebesar 23,7, dengan demikian H ditolak. Ini berarti tes Cochran harus diulang yaitu menghitung dengan cara yang sama, namun asosiasi yang digunakan sebanyak 14. Asosiasi yang dihilangkan yaitu asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit. Perhitungan ini dilakukan terus menerus sampai mendapatkan hasil ‘terima H ’, dengan menghilangkan satu asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit. Asosiasi pertama yang dihilangkan adalah mencerminkan gaya hidup aktif karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya terdapat 12 buah. • Asosiasi mencerminkan gaya hidup aktif yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 102,08 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 22,36, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu iklan menarik karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 21 buah. • Asosiasi iklan menarik yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 65,94 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 21,03, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu kemasan menarik karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 29 buah. • Asosiasi kemasan menarik yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 54,09 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 19,68, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu volumeisi banyak karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 30 buah. • Asosiasi volumeisi banyak yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 40,05 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 18,31, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu tekstur bagus karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 33 buah. • Asosiasi tekstur bagus yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 31,35 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 16,92, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu harga terjangkau karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 33 buah. • Asosiasi harga terjangkau yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 16,62 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 15,51, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu sering ada undian berhadiah karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 37 buah. • Asosiasi sering ada undian berhadiah yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 10,20 atau lebih kecil dari nilai chi square tabelnya sebesar 14,87, dengan demikian H diterima. Ini berarti tes cochran dapat dihentikan dan dapat diperoleh bahwa wafer merek Tango memiliki brand image yang di dalamnya terkandung asosiasi-asosiasi yaitu rasa enak, mouthfeel pas, rasa bervariasi, merek terkenal, mudah didapat, produk berkualitas, citarasa tinggi dan produk untuk remaja.

6.2.2 Analisis Asosiasi Merek Gery Wafer Cream

Hasil yang diperoleh dari 10 responden pengguna merek Gery Wafer Cream yang menjawab ‘ya’ pada setiap asosiasi merek Gery yang ditunjukkan pada Tabel 27. Tabel 27. Nilai Asosiasi Merek Gery Wafer Cream Berdasarkan Jawaban ya. Asosiasi Jawaban ‘Ya’ persentase Rasa yang enak 10 10 Harga terjangkau 8 8 Volumeisi banyak 3 3 Tektur bagus 3 3 Mouthfeel lembut, garing renyah pas 10 10 Rasa bervariasi 8 8 Kemasan menarik 4 4 Merek terkenal 7 7 Mudah didapatditemukan 3 3 Sering ada undian berhadiah 2 2 Iklan menarik 4 4 Produk berkualitas 8 8 Citarasa tinggi 5 5 Mencerminkan gaya hidup aktif 2 2 Produk untuk remaja 9 9 Asosiasi yang ditampilkan pada Tabel 27 di atas adalah sebanyak 15 asosiasi dan kelima belas asosiasi ini telah dianalisis reliabilitas dengan menggunakan metode Hoyt dan hasilnya reliabel. Pada Lampiran 4.b dapat dilihat pengujian asosiasi merek dari tahap pertama sampai tahap ke 8 hingga didapatkan hasil ‘terima Ho’. Berikut tahapan-tahapan tes Cochran yang dilakukan pada wafer merek Gery : • Hasil pengujian tahap pertama terhadap 15 asosiasi merek Gery yang dilakukan menggunakan tes Cochran, didapatkan bahwa nilai Cochran hitung sebesar 63,49 atau lebih besar dari chi square tabelnya yang hanya sebesar 23,69, dengan demikian H ditolak. Ini berarti tes Cochran harus diulang yaitu menghitung dengan cara yang sama, namun asosiasi yang digunakan sebanyak 14. Asosiasi yang dihilangkan yaitu asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit. Perhitungan ini dilakukan terus menerus sampai mendapatkan hasil ‘terima H ’, dengan menghilangkan satu asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit. Asosiasi pertama yang dihilangkan adalah mencerminkan gaya hidup aktif karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya terdapat 2 buah. • Asosiasi mencerminkan gaya hidup aktif yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 56,08 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 22,36, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu sering ada undian berhadiah karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 2 buah. • Asosiasi sering ada undian berhadiah yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 48,08 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 21,03, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu volumeisi banyak karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 3 buah. • Asosiasi volumeisi banyak yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 41,78 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 19,68, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu tekstur bagus karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 3 buah. • Asosiasi tekstur bagus yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 34,95 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 18,31, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu mudah didapatdiperoleh karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 3 buah. • Asosiasi mudah didapatdiperoleh yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 27,12 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 16,92, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu kemasan menarik karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 4 buah. • Asosiasi kemasan menarik yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 21,86 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 15,51, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu iklan menarik karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 4 buah. • Asosiasi iklan menarik yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 13,73 atau lebih kecil dari nilai chi square tabelnya sebesar 14,87, dengan demikian H diterima. Ini berarti tes cochran dapat dihentikan dan dapat diperoleh bahwa wafer merek Gery memiliki brand image yang di dalamnya terkandung asosiasi-asosiasi yaitu rasa enak, harga terjangkau, mouthfeel pas, rasa bervariasi, merek terkenal, produk berkualitas, citarasa tinggi dan produk untuk remaja.

6.2.3 Analisis Asosiasi Merek Richeese Nabati

Hasil yang diperoleh dari 27 responden pengguna merek Richeese Nabati yang menjawab ‘ya’ pada setiap asosiasi merek Richeese yang ditunjukkan pada Tabel 28. Tabel 28. Nilai Asosiasi Merek Richeese Berdasarkan Jawaban ‘ya’ Asosiasi Jawaban ‘Ya’ persentase Rasa yang enak 27 27 Harga terjangkau 27 27 Volumeisi banyak 14 14 Tektur bagus 20 20 Mouthfeel lembut, garing renyah pas 27 27 Rasa bervariasi 5 5 Kemasan menarik 11 11 Merek terkenal 16 16 Mudah didapatditemukan 25 25 Sering ada undian berhadiah 1 1 Iklan menarik 9 9 Produk berkualitas 25 25 Citarasa tinggi 20 20 Mencerminkan gaya hidup aktif 10 10 Produk untuk remaja 24 24 Asosiasi yang ditampilkan pada Tabel 28 di atas adalah sebanyak 15 asosiasi dan kelima belas asosiasi ini telah dianalisis reliabilitas dengan menggunakan metode Hoyt dan hasilnya reliabel. Pada Lampiran 4.c dapat dilihat pengujian asosiasi merek dari tahap pertama sampai tahap ke 10 hingga didapatkan hasil ‘terima Ho’. Berikut tahapan-tahapan tes Cochran yang dilakukan pada wafer merek Richeese Nabati : • Hasil pengujian tahap pertama terhadap 15 asosiasi merek Richeese yang dilakukan menggunakan tes Cochran, didapatkan bahwa nilai Cochran hitung sebesar 170,66 atau lebih besar dari chi square tabelnya yang hanya sebesar 23,69, dengan demikian H ditolak. Ini berarti tes Cochran harus diulang yaitu menghitung dengan cara yang sama, namun asosiasi yang digunakan sebanyak 14. Asosiasi yang dihilangkan yaitu asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit. Perhitungan ini dilakukan terus menerus sampai mendapatkan hasil ‘terima H ’, dengan menghilangkan satu asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit. Asosiasi pertama yang dihilangkan adalah sering ada undian berhadiah karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya terdapat 1 buah. • Asosiasi sering ada undian berhadiah yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 133,09 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 22,36, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu rasa bervariasi karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 5 buah. • Asosiasi rasa bervariasi yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 106,46 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 21,03, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu iklan menarik karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 9 buah. • Asosiasi iklan menarik yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 91,94 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 19,68, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu mencerminkan gaya hidup aktif karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 10 buah. • Asosiasi mencerminkan gaya hidup aktif yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 75,85 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 18,31, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu kemasan menarik karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 11 buah. • Asosiasi kemasan menarik yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 56,08 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 16,92, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu volumeisi banyak karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 14 buah. • Asosiasi volumeisi banyak yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 40,74 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 15,51, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu merek terkenal karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 16 buah. • Asosiasi merek terkenal yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 25,99 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 14,07, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu tekstur bagus karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 20 buah. • Asosiasi tekstur bagus yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 21 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 12,69, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu citarasa tinggi karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 20 buah. • Asosiasi citarasa tinggi yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 8,03 atau lebih kecil dari nilai chi square tabelnya sebesar 11,07, dengan demikian H diterima. Ini berarti tes cochran dapat dihentikan dan dapat diperoleh bahwa wafer merek Richeese memiliki brand image yang di dalamnya terkandung asosiasi-asosiasi yaitu rasa enak, harga terjangkau, mouthfeel pas, mudah didapat, produk berkualitas dan produk untuk remaja.

6.2.4 Analisis Asosiasi Merek Oreo Wafer

Hasil yang diperoleh dari 8 responden pengguna merek Oreo Wafer yang menjawab ‘ya’ pada setiap asosiasi merek Oreo Wafer yang ditunjukkan pada Tabel 29. Tabel 29. Nilai Asosiasi Merek Oreo Wafer Berdasarkan Jawaban ‘ya’ Asosiasi Jawaban ‘Ya’ persentase Rasa yang enak 8 8 Harga terjangkau 8 8 Volumeisi banyak 3 3 Tektur bagus 8 8 Mouthfeel lembut, garing renyah pas 8 8 Rasa bervariasi 2 2 Kemasan menarik 7 7 Merek terkenal 8 8 Mudah didapatditemukan 8 8 Sering ada undian berhadiah 1 1 Iklan menarik 2 2 Produk berkualitas 8 8 Citarasa tinggi 7 7 Mencerminkan gaya hidup aktif 3 3 Produk untuk remaja 6 6 Asosiasi yang ditampilkan pada Tabel 29 di atas adalah sebanyak 15 asosiasi dan kelima belas asosiasi ini telah dianalisis reliabilitas dengan menggunakan metode Hoyt dan hasilnya reliabel. Pada Lampiran 4.d dapat dilihat pengujian asosiasi merek dari tahap pertama sampai tahap ke 6 hingga didapatkan hasil ‘terima Ho’. Berikut tahapan-tahapan tes Cochran yang dilakukan pada wafer merek Oreo Wafer : • Hasil pengujian tahap pertama terhadap 15 asosiasi merek Oreo yang dilakukan menggunakan tes Cochran, didapatkan bahwa nilai Cochran hitung sebesar 63,73 atau lebih besar dari chi square tabelnya yang hanya sebesar 23,69, dengan demikian H ditolak. Ini berarti tes Cochran harus diulang yaitu menghitung dengan cara yang sama, namun asosiasi yang digunakan sebanyak 14. Asosiasi yang dihilangkan yaitu asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit. Perhitungan ini dilakukan terus menerus sampai mendapatkan hasil ‘terima H ’, dengan menghilangkan satu asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit. Asosiasi pertama yang dihilangkan adalah sering ada undian berhadiah karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya terdapat 1 buah. • Asosiasi sering ada undian berhadiah yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 54,95 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 22,36, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu rasa bervariasi karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 2 buah. • Asosiasi rasa bervariasi yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 48,73 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 21,03, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu iklan menarik karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 2 buah. • Asosiasi iklan menarik yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 39,07 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 19,68, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu volumeisi banyak karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 3 buah. • Asosiasi volumeisi banyak yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 32,5 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 18,31, dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti tes cochran harus diulang lagi dengan menghilangkan asosiasi dengan jumlah jawaban ‘ya’ paling sedikit yaitu mencerminkan gaya hidup aktif karena jumlah jawaban ‘ya’ hanya 3 buah. • Asosiasi mencerminkan gaya hidup aktif yang telah dihilangkan tersebut kemudian didapatkan nilai Cochran sebesar 11,65 atau lebih besar dari nilai chi square tabelnya sebesar 16,92, dengan demikian H diterima. Ini berarti tes cochran dapat dihentikan dan dapat diperoleh bahwa wafer merek Oreo memiliki brand image yang di dalamnya terkandung asosiasi-asosiasi yaitu rasa enak, harga terjangkau, tekstur bagus, mouthfeel pas, kemasan menarik, merek terkenal, mudah didapat, produk berkualitas, citarasa tinggi dan produk untuk remaja. Hasil keseluruhan dari seluruh merek pada elemen asosiasi merek dapat dilihat pada Tabel 30. Dari Tabel tersebut dapat dilihat asosiasi apa saja yang membentuk brand image dari masing-masing merek. Tabel 30. Asosiasi-Asosiasi Pembentuk Brand Image Wafer Asosiasi Merek Tango Gery Richeese Oreo Rasa yang enak √ √ √ √ Harga terjangkau - √ √ √ Volumeisi banyak - - - - Tektur bagus - - - √ Mouthfeel lembut, garing renyah pas √ √ √ √ Rasa bervariasi √ √ - - Kemasan menarik - - - √ Merek terkenal √ √ - √ Mudah didapatditemukan √ - √ √ Sering ada undian berhadiah - - - - Iklan menarik - - - - Produk berkualitas √ √ √ √ Citarasa tinggi √ √ - √ Mencerminkan gaya hidup aktif - - - - Produk untuk remaja √ √ √ √ Hasil pengukuran asosiasi merek ini menunjukkan bahwa asosiasi terbanyak pada wafer yang melekat dalam benak konsumen terdapat pada merek Oreo. Asosiasi yang melekat pada merek Oreo terdapat 10 asosiasi dari 15 butir asosiasi, kemudian diikuti merek Tango dan Gery sebanyak 8 asosiasi dan Richeese yang memiliki paling sedikit asosiasi sebanyak 6 asosiasi. Merek Oreo memiliki asosiasi paling banyak diduga karena merek Oreo merupakan merek ternama yang sudah sangat baik dikenal oleh konsumen sehingga tidak diragukan lagi kualitas produknya, sebaliknya Richeese memiliki asosiasi paling sedikit diduga karena merek Richeese merupakan merek yang baru muncul di pasar sehingga differensiasi produk hanya sebatas pada keenam asosiasi tersebut Kondisi ini sebaiknya diperbaiki oleh produsen Richeese bila ingin mendapatkan brand image yang baik dalam benak konsumen, karena semakin banyak asosiasi merek yang berhubungan, semakin kuat brand image yang dimiliki oleh merek tersebut. Pada umumnya asosiasi merek terutama yang membentuk brand image-nya menjadi pijakan konsumen dalam proses keputusan pembelian dan loyalitasnya pada merek tersebut Durianto et al, 2004. Oleh karenanya produsen Richeese perlu memperkuat asosiasi merek yang dimiliki agar mendapatkan brand image yang kuat pula. Brand image yang ingin ditanamkan di benak konsumen sebagai langkah strategis ke depan, dapat dibentuk dari butir asosiasi yang paling banyak dipilih responden setelah enam butir asosiasi tersebut. Butir asosiasi terdekat yaitu citarasa tinggi dan tekstur bagus. Asosiasi inilah yang sebaiknya diperkuat oleh produsen Richeese. Richeese dapat menciptakan iklan yang menonjolkan citarasa dari wafer Richeese dan memperbaiki kualitas tekstur dari produk. Hal yang sama sebaiknya juga dilakukan oleh merek Tango, Gery dan Oreo untuk mendapatkan brand image yang kuat. Brand image Tango dapat dibentuk dari butir asosiasi terdekat yaitu sering diadakan undian berhadiah, harga terjangkau, dan tekstur bagus. Tango dapat meningkatkan frekuensi promo undian berhadiah, menurunkan harga dengan mengefisienkan biaya, dan memperbaiki kualitas tekstur dari produk; untuk mendapatkan asosiasi tersebut. Brand image Gery dapat dibentuk dari butir asosiasi iklan menarik dan kemasan menarik. Gery dapat menciptakan iklan yang menarik bagi konsumen dan memperbaiki kemasan hingga lebih menarik. Sementara brand image Oreo dapat dibentuk dari butir asosiasi mencerminkan gaya hidup aktif dan volumeisi banyak. Oreo dapat menciptakan iklan yang menonjolkan dari gaya hidup aktif dari remaja dan meningkatkan volumeisi dari produk tersebut. Secara keseluruhan, asosiasi-asosiasi yang terdapat pada merek Tango dan Gery sudah cukup baik, namun tidak terdapat perbedaan dengan asosiasi yang dimiliki merek lain. Oleh karenanya Tango dan Gery sebaiknya meningkatkan asosiasi mereknya sehingga memiliki perbedaan dengan merek lain. Untuk merek Oreo asosiasi yang dimiliki sudah cukup baik dengan memiliki asosiasi yang tidak dimiliki merek lain yaitu tekstur bagus dan kemasan menarik. Asosiasi-asosiasi yang dimiliki oleh masing-masing merek di atas menunjukkan adanya hubungan antara masing-masing asosiasi dari setiap merek. Dari hasil tersebut dapat dilihat asosiasi yang terdapat pada satu merek juga terdapat pada merek yang lain. Asosiasi tersebut adalah rasa enak, harga terjangkau, mouthfeel pas, rasa bervariasi, merek terkenal, mudah didapat, produk berkualitas, citarasa tinggi dan produk untuk remaja. Asosiasi-asosiasi tersebut adalah asosiasi yang mutlak ada pada wafer untuk remaja, karena asosiasi tersebut merupakan asosiasi dasar yang sudah sewajarnya dimiliki oleh setiap produk wafer. Merek Tango, Gery dan Richeese masing-masing tidak memiliki beberapa asosiasi dasar tersebut. Merek Tango tidak memiliki asosiasi harga terjangkau, merek Gery tidak memiliki asosiasi mudah didapat, dan merek Richeese tidak memiliki asosiasi rasa bervariasi, merek terkenal, dan citarasa tinggi. Oleh karenanya sebaiknya ketiga merek tersebut perlu memenuhi asosiasi dasar tersebut untuk mencapai persepsi konsumen yang baik. Asosiasi harga terjangkau dapat dibentuk dengan menurunkan harga dengan efisiensi biaya; asosiasi mudah didapat dapat dibentuk dengan memperluas saluran distribusi atau melakukan program promosi kepada retailer pengecer; asosiasi rasa bervariasi dapat dibentuk dengan menciptakan variasi rasa yang lebih beragam; asosiasi merek terkenal dan citarasa tinggi dapat dibentuk dengan memperbaiki kualitas produk dan melakukan promosiiklan yang menonjolkan citarasa dari merek.

6.3 Analisis Persepsi Kualitas Perceived Quality

Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Perceived quality merupakan persepsi dari pelanggan, oleh karena itu tidak dapat ditentukan secara obyektif. Brand perceived quality persepsi kualitas merek yang dimaksud dalam pembahasan berikut ini adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas suatu produk. Subjek pengukuran persepsi kualitas adalah responden yang merupakan pengguna merek tersebut. Pengukuran dilakukan dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan mengenai persepsi pelanggan terhadap atribut-atribut yang diteliti yaitu : rasa yang enak, harga terjangkau, volume atau isi banyak, tekturnya bagus, mouthfeel renyah, lembut dan garing sesuai, rasa bervariasi, kemasan yang menarik, merek terkenal, mudah didapat dan sering diadakan undian berhadiah.

6.3.1 Persepsi Kualitas Merek Tango

Hasil penelitian 44 responden pengguna merek Tango memberikan jawaban terhadap atribut-atribut yang diteliti pada tingkat performance dan importance. Rangkuman hasil penelitian performance dan importance merek Tango dapat dilihat pada Tabel 31, dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 5.a dan Lampiran 5.b. Hasil analisis persepsi kualitas merek Tango secara keseluruhan menunjukkan bahwa merek tersebut memiliki nilai importance yang lebih tinggi daripada nilai performancenya. Fenomena ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan responden terhadap merek Tango telah melebihi tingkat kinerja atribut produk itu sendiri. Kondisi tersebut merupakan masalah yang harus segera dibenahi oleh pihak perusahaan, agar kinerja merek dapat lebih baik dan sesuai dengan harapan konsumen. Tabel 31. Nilai Performance-Importance Merek Tango Tango Kode Perfomance Importance Rasa yang enak A 4,30 4,75 Harga terjangkau B 3,45 4,30 Volumeisi banyak C 3,23 4,27 Tektur bagus D 3,61 3,45 Mouthfeel lembut, garing renyah pas E 4,02 4,43 Kemasan menarik F 3,34 2,77 Rasa bervariasi G 4,43 4,30 Merek terkenal H 4,16 3,68 Mudah didapatditemukan I 4,09 4 Sering ada undian berhadiah J 3,5 2,66 Rata-rata M 3,813 3,861 Selanjutnya tingkat performance-importance merek Tango dapat digambarkan dalam bentuk diagram cartesius berikut ini. Tingkat performance digambarkan pada sumbu horizontal X dan tingkat importance digambarkan pada sumbu vertikal Y. Gambar 12. Diagram Performance-Importance Merek Tango Pada Gambar 12 dapat dijelaskan bahwa pada kuadran pertama underact, merek Tango menurut persepsi konsumen terhadap atribut harga terjangkau dan volumeisi banyak menunjukkan bahwa kinerja atribut tersebut lebih rendah dari kepentingan konsumen, oleh karena itu atribut pada kuadran ini merupakan atribut yang diprioritaskan untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya. Pada kuadran kedua maintain yaitu atribut rasa yang enak, mouthfeel pas, rasa bervariasi dan mudah didapatkan pada merek Tango harus tetap dijaga dan dipertahankan, karena menurut persepsi konsumen atribut-atribut tersebut sudah baik. Pada kuadran ketiga low priority, menurut persepsi konsumen atribut- atribut tekstur bagus, kemasan menarik dan sering ada undian berhadiah kurang Pe r f or ma nce Im p o rt a n c e 4,4 4,2 4,0 3,8 3,6 3,4 3,2 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 J I H G F E D C B A dianggap penting dan pada kenyataannya kinerja merek produk tersebut tidak terlalu istimewa. Konsumen mengabaikan atribut-atribut ini sehingga merek Tango tidak perlu melakukan perbaikan. Untuk kuadran keempat overact, atribut merek terkenal jika dilihat dari kepentingan konsumen berada pada tingkat kepentingan yang rendah, tetapi dari kinerja merek yang dilakukan, konsumen menilai bahwa kinerja atribut tersebut berada pada tingkat yang paling tinggi sehingga merek Tango tidak perlu melakukan perbaikan. Jadi persepsi kualitas merek wafer Tango yang baik menurut persepsi konsumen antara lain : rasa yang enak, mouthfeel pas, rasa bervariasi dan mudah didapatkan.

6.3.2 Persepsi Kualitas Merek Gery

Hasil penelitian 10 responden pengguna merek Gery memberikan jawaban terhadap atribut-atribut yang diteliti pada tingkat performance dan importance. Rangkuman hasil penelitian performance dan importance merek Tango dapat dilihat pada Tabel 32, dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 6.a dan Lampiran 6.b. Hasil analisis persepsi kualitas merek Gery secara keseluruhan menunjukkan bahwa merek tersebut memiliki nilai importance yang lebih tinggi daripada nilai performancenya. Fenomena ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan responden terhadap merek Gery telah melebihi tingkat kinerja atribut produk itu sendiri. Kondisi tersebut merupakan masalah yang harus segera dibenahi oleh pihak perusahaan, agar kinerja merek dapat lebih baik dan sesuai dengan harapan konsumen. Tabel 32. Nilai Performance-Importance Merek Gery Gery Kode Perfomance Importance Rasa yang enak A 4.2 4,9 Harga terjangkau B 3.7 4,4 Volumeisi banyak C 3.2 4,2 Tektur bagus D 3.2 4 Mouthfeel lembut, garing renyah pas E 3.7 4,4 Kemasan menarik F 3.3 3 Rasa bervariasi G 3.7 3,9 Merek terkenal H 3.7 3,7 Mudah didapatditemukan I 3.3 4 Sering ada undian berhadiah J 1.7 2,8 Rata-rata M 3,37 3,93 Selanjutnya tingkat performance-importance merek Gery dapat digambarkan dalam bentuk diagram cartesius berikut ini. Tingkat performance digambarkan pada sumbu horizontal X dan tingkat importance digambarkan pada sumbu vertikal Y. Gambar 13. Diagram Performance-Importance Merek Gery Pada Gambar 13 dapat dijelaskan bahwa pada kuadran pertama underact, merek Gery menurut persepsi konsumen terhadap atribut volumeisi banyak, tekstur bagus dan mudah didapat menunjukkan bahwa kinerja atribut tersebut Pe r f or ma nce Im p o rt a n c e 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 J I H G F E D C B A lebih rendah dari kepentingan konsumen. Oleh karena itu atribut pada kuadran ini merupakan atribut yang diprioritaskan untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya. Pada kuadran kedua maintain yaitu atribut rasa yang enak, harga terjangkau, dan mouthfeel pas pada merek Gery harus tetap dijaga dan dipertahankan, karena menurut persepsi konsumen atribut-atribut tersebut sudah baik. Pada kuadran ketiga low priority, menurut persepsi konsumen atribut- atribut kemasan menarik dan sering ada undian berhadiah kurang dianggap penting dan pada kenyataannya kinerja merek produk tersebut tidak terlalu istimewa. Konsumen mengabaikan atribut-atribut ini sehingga merek Gery tidak perlu melakukan perbaikan. Untuk kuadran keempat overact, atribut rasa bervariasi dan merek terkenal jika dilihat dari kepentingan konsumen berada pada tingkat kepentingan yang rendah, tetapi dari kinerja merek yang dilakukan, konsumen menilai bahwa kinerja atribut-atribut tersebut berada pada tingkat yang paling tinggi sehingga merek Gery tidak perlu melakukan perbaikan. Jadi persepsi kualitas merek wafer Gery yang baik menurut persepsi konsumen antara lain : rasa yang enak, harga terjangkau dan mouthfeel pas.

6.3.3 Persepsi Kualitas Merek Richeese

Hasil penelitian 27 responden pengguna merek Richeese memberikan jawaban terhadap atribut-atribut yang diteliti pada tingkat performance dan importance . Rangkuman hasil penelitian performance dan importance merek Tango dapat dilihat pada Tabel 33, dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 7.a dan Lampiran 7.b. Hasil analisis persepsi kualitas merek Richeese secara keseluruhan menunjukkan bahwa merek tersebut memiliki nilai importance yang lebih tinggi daripada nilai performancenya. Fenomena ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan responden terhadap merek Richeese telah melebihi tingkat kinerja atribut produk itu sendiri. Kondisi tersebut merupakan masalah yang harus segera dibenahi oleh pihak perusahaan, agar kinerja merek dapat lebih baik dan sesuai dengan harapan konsumen. Tabel 33. Nilai Performance-Importance Merek Richeese Tango Kode Perfomance Importance Rasa yang enak A 4,30 4,85 Harga terjangkau B 4,07 4,33 Volumeisi banyak C 3,15 3,96 Tektur bagus D 3,44 3,37 Mouthfeel lembut, garing renyah pas E 3,93 4,52 Kemasan menarik F 3 3,07 Rasa bervariasi G 1,52 3,89 Merek terkenal H 3,26 3,3 Mudah didapatditemukan I 3,63 4,07 Sering ada undian berhadiah J 1,3 2,56 Rata-rata M 3,16 3,79 Selanjutnya tingkat performance-importance merek Tango dapat digambarkan dalam bentuk diagram cartesius berikut ini. Tingkat performance digambarkan pada sumbu horizontal X dan tingkat importance digambarkan pada sumbu vertikal Y. Gambar 14. Diagram Performance-Importance Merek Richeese Pada Gambar 14 dapat dijelaskan bahwa pada kuadran pertama underact, merek Richeese menurut persepsi konsumen terhadap atribut volumeisi banyak dan rasa bervariasi menunjukkan bahwa kinerja atribut tersebut lebih rendah dari kepentingan konsumen, oleh karena itu atribut pada kuadran ini merupakan atribut yang diprioritaskan untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya. Pada kuadran kedua maintain yaitu atribut rasa yang enak, harga terjangkau, mouthfeel pas dan mudah didapat pada merek Richeese harus tetap dijaga dan dipertahankan, karena menurut persepsi konsumen atribut-atribut tersebut sudah baik. Pada kuadran ketiga low priority, menurut persepsi konsumen atribut- atribut kemasan menarik dan sering ada undian berhadiah kurang dianggap penting dan pada kenyataannya kinerja merek produk tersebut tidak terlalu istimewa. Konsumen mengabaikan atribut-atribut ini sehingga merek Richeese tidak perlu melakukan perbaikan. Pe r f or ma nce Im p o rt a n c e 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 J I H G F E D C B A Untuk kuadran keempat overact, atribut tekstur bagus dan merek tekenal jika dilihat dari kepentingan konsumen berada pada tingkat kepentingan yang rendah, tetapi dari kinerja merek yang dilakukan, konsumen menilai bahwa kinerja atribut-atribut tersebut berada pada tingkat yang paling tinggi sehingga Richeese tidak perlu melakukan perbaikan. Jadi persepsi kualitas merek wafer Richeese yang baik menurut persepsi konsumen antara lain : rasa yang enak, harga terjangkau, mouthfeel pas dan mudah didapat.

6.3.4 Persepsi Kualitas Merek Oreo

Hasil penelitian 8 responden pengguna merek Oreo memberikan jawaban terhadap atribut-atribut yang diteliti pada tingkat performance dan importance. Rangkuman hasil penelitian performance dan importance merek Tango dapat dilihat pada Tabel 34, dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 8.a dan Lampiran 8.b. Hasil analisis persepsi kualitas merek Oreo secara keseluruhan menunjukkan bahwa merek tersebut memiliki nilai importance yang lebih tinggi daripada nilai performancenya. Fenomena ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan responden terhadap merek Oreo telah melebihi tingkat kinerja atribut produk itu sendiri. Kondisi tersebut merupakan masalah yang harus segera dibenahi oleh pihak perusahaan, agar kinerja merek dapat lebih baik dan sesuai dengan harapan konsumen. Tabel 34. Nilai Performance-Importance Merek Oreo Tango Kode Perfomance Importance Rasa yang enak A 4,38 4,5 Harga terjangkau B 3,88 4,25 Volumeisi banyak C 2,5 4,5 Tektur bagus D 3,88 3,63 Mouthfeel lembut, garing renyah pas E 4,13 4,13 Kemasan menarik F 3,63 3,13 Rasa bervariasi G 1,38 4,13 Merek terkenal H 4,13 4,88 Mudah didapatditemukan I 3,38 4,5 Sering ada undian berhadiah J 1,38 2,63 Rata-rata M 3,36 4,03 Selanjutnya tingkat performance-importance merek Oreo dapat digambarkan dalam bentuk diagram cartesius berikut ini. Tingkat performance digambarkan pada sumbu horizontal X dan tingkat importance digambarkan pada sumbu vertikal Y. Gambar 15. Diagram Performance-Importance Merek Oreo Pada Gambar 15 dapat dijelaskan bahwa pada kuadran pertama underact, merek Oreo menurut persepsi konsumen terhadap atribut volumeisi banyak dan rasa bervariasi menunjukkan bahwa kinerja atribut tersebut lebih rendah dari Pe r f or ma nce Im p o rt a n c e 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 J I H G F E D C B A kepentingan konsumen, oleh karena itu atribut pada kuadran ini merupakan atribut yang diprioritaskan untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya. Pada kuadran kedua maintain yaitu atribut rasa yang enak, harga terjangkau, mouthfeel pas, merek terkenal dan mudah didapat pada merek Oreo harus tetap dijaga dan dipertahankan, karena menurut persepsi konsumen atribut- atribut tersebut sudah baik. Pada kuadran ketiga low priority, menurut persepsi konsumen atribut sering ada undian berhadiah kurang dianggap penting dan pada kenyataannya kinerja merek produk tersebut tidak terlalu istimewa. Konsumen mengabaikan atribut-atribut ini sehingga merek Oreo tidak perlu melakukan perbaikan. Untuk kuadran keempat overact, atribut tekstur bagus dan kemasan menarik jika dilihat dari kepentingan konsumen berada pada tingkat kepentingan yang rendah, tetapi dari kinerja merek yang dilakukan, konsumen menilai bahwa kinerja atribut-atribut tersebut berada pada tingkat yang paling tinggi sehingga merek Oreo tidak perlu melakukan perbaikan. Jadi persepsi kualitas merek wafer Oreo yang baik menurut persepsi konsumen antara lain : rasa yang enak, harga terjangkau, mouthfeel pas, merek terkenal dan mudah didapat. Setelah melihat dan membandingkan keempat merek pada diagram performance dan importance, merek Oreo memperlihatkan persepsi kualitas konsumen yang lebih baik dibandingkan ketiga merek lainnya. Sebagai acuan persepsi kualitas yang ditunjukkan pada kuadran kedua yaitu maintain sudah sangat baik menurut persepsi konsumen. Semakin banyak atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini maka akan memberikan persepsi yang semakin baik pula terhadap merek tersebut. Jadi persepsi kualitas merek Oreo yang baik menurut konsumen adalah rasa yang enak, harga terjangkau, mouthfeel pas, merek terkenal dan mudah didapat. Untuk merek lainnya yaitu Tango dan Richeese jumlah atribut yang terdapat pada kuadran kedua berjumlah 4 atribut sedangkan Gery berjumlah 3 atribut.

6.4 Analisis Loyalitas Merek

Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada suatu merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain. Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke merek lain, apapun yang terjadi dengan merek tersebut. Bila loyalitas pelanggan terhadap suatu merek meningkat, kerentanan kelompok pelanggan tersebut dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat dikurangi. Dengan demikian loyalitas merek merupakan salah satu indikator inti dari ekuitas merek yang jelas terkait dengan peluang penjualan, yang berarti pula jaminan perolehan laba perusahaan di masa mendatang.

6.4.1 Analisis Switcher

Switcher berpindah-pindah adalah konsumen suatu merek produk yang mengaku sering atau selalu beralih merek. Switcher merupakan konsumen yang sensitif terhadap perubahan harga, sehingga pada tingkatan loyalitas ditempatkan pada urutan paling bawah. Responden yang termasuk switcher adalah responden yang menjawab ‘sering’ dan ‘selalu’ pada kuesioner pertanyaan nomor 13. Hasil perhitungan pengolahan jawaban dari 100 responden pengguna merek-merek wafer ditunjukkan pada Tabel 35. Tabel 35. Perhitungan Switcher Jawaban Bobot Frekusensi Tango Gery Richeese Oreo tidak pernah 1 1 1 - - Jarang 2 15 1 8 2 kadang-kadang 3 16 6 15 4 Sering 4 8 1 3 2 Selalu 5 4 1 1 - Total 44 10 27 8 Rata-rata 2,98 3 2,89 3 Switcher 27,27 20 14,82 25 Berdasarkan hasil perhitungan Switcher diperoleh bahwa rata-rata responden merek Tango kadang-kadang ada yang berpindah merek. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai rataan sebesar 2,98 rentang skala 2,6-3,4. Responden yang sensitif terhadap perubahan atribut produk untuk merek Tango berjumlah 12 responden 27,27 persen. Rata-rata responden merek Gery juga kadang-kadang ada yang berpindah merek. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai rataan sebesar 3 rentang skala 2,6-3,4. Responden yang sensitif terhadap perubahan atribut untuk merek Gery berjumlah 2 responden 20 persen. Sama halnya dengan pengguna merek Tango dan Gery, responden pengguna merek Richeese dan Oreo juga kadang-kadang ada yang berpindah merek. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai rataan Richeese sebesar 2,89 rentang skala 2,6-3,4, sedangkan responden yang sensitif terhadap perubahan atribut untuk merek tersebut berjumlah 4 responden 14,82 persen. Untuk merek Oreo nilai rataan sebesar 3 rentang skala 2,6-3,4, sedangkan responden yang sensitif terhadap perubahan atribut berjumlah 2 responden 25 persen. Dari hasil tersebut dapat diketahui Tango merupakan merek yang memiliki konsumen paling sensitif terhadap perubahan atribut dibandingkan merek lainnya. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi Tango, karena apabila terjadi perubahan atribut maka penjualan akan menurun cukup tajam.

6.4.2 Analisis Habitual Buyer

Habitual buyer pembeli yang bersifat kebiasaan adalah responden yang dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi merek produk tersebut. Habitual buyer dihitung berdasarkan jawaban ‘setuju’ dan ‘sangat setuju’ pada kuesioner dengan pernyataan bahwa alasan mereka membeli suatu merek karena suatu kebiasaan pertanyaan nomor 8. Perhitungan habitual buyer pada setiap merek wafer yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Perhitungan Habitual Buyer Jawaban Bobot Frekusensi Tango Gery Richeese Oreo sangat tidak setuju 1 1 0 2 0 tidak setuju 2 10 1 4 1 ragu-ragu 3 19 5 15 4 Setuju 4 12 4 6 3 sangat setuju 5 2 0 0 0 Total 44 10 27 8 Rata-rata 3,09 3,3 2,93 3,25 Habitual Buyer 31,82 40 22,22 37,5 Berdasarkan hasil perhitungan habitual buyer pada Tabel diatas, rata-rata responden merek Tango merasa ragu-ragu bahwa keputusan pembelian wafer merek Tango adalah karena kebiasaan, ini ditunjukkan oleh nilai rataan sebesar 3,09 rentang skala 2,60-3,40, sedangkan responden yang benar-benar membeli karena kebiasaan berjumlah 14 orang 31,82 persen. Responden wafer merek Gery juga merasa ragu-ragu bahwa keputusan pembelian wafer merek Gery adalah karena kebiasaan, ini ditunjukkan oleh nilai rataan sebesar 3,3 rentang skala 2,60-3,40, sedangkan responden yang benar-benar membeli karena kebiasaan berjumlah 4 orang 40 persen. Sama halnya dengan pengguna merek Tango dan Gery, responden pengguna merek Richeese dan Oreo juga merasa ragu-ragu bahwa keputusan pembelian wafer merek tersebut adalah karena kebiasaan, ini ditunjukkan oleh nilai rataan Richeese sebesar 2,93 rentang skala 2,60-3,40, sedangkan responden yang benar-benar membeli karena kebiasaan berjumlah 6 orang 22,22 persen. Untuk merek Oreo, nilai rataan habitual buyer sebesar 3,25 rentang skala 2,60- 3,40, sedangkan responden yang benar-benar membeli karena kebiasaan berjumlah 3 orang 37,5 persen. Dari hasil tersebut dapat diketahui Gery memiliki jumlah habitual buyer konsumen yang membeli produk karena tidak mengalami ketidakpuasan yang terbesar sehingga Gery harus menjaga kualitas produknya agar tidak terjadi ketidakpuasan pada konsumennya dan kehilangan pelanggan.

6.4.3 Analisis Satisfied Buyer

Satisfied buyer pembeli yang puas dengan biaya peralihan adalah responden yang termasuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung switching cost biaya peralihan yang terkait dengan waktu, uang atau resiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka beralih merek. Responden yang termasuk dalam tingkatan satisfied buyer dicirikan oleh responden yang menjawab “puas” dan “sangat puas” terhadap merek yang biasanya dikonsumsi pertanyaan nomor 9. Hasil perhitungan dan pengolahan jawaban dapat dilihat pada Tabel 37. Tabel 37. Perhitungan Satisfied Buyer Jawaban Bobot Frekusensi Tango Gery Richeese Oreo sangat tidak puas 1 0 0 0 0 tidak puas 2 0 0 0 0 biasa saja 3 18 2 10 3 Puas 4 21 7 14 5 sangat puas 5 5 1 3 Total 44 10 27 8 Rata-rata 3,71 3,9 3,74 3,63 Satisfied Buyer 59,09 80 62,96 62,5 Berdasarkan hasil perhitungan Satisfied Buyer pada Tabel diatas, rata-rata responden merek Tango merasa puas menggunakan merek tersebut. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata jawaban responden sebesar 3,71 rentang skala 3,4-4,2. sedangkan responden yang merupakan satisfied buyer berjumlah 26 orang 59,09 persen. Rata-rata responden merek Gery juga merasa puas menggunakan merek tersebut, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 3,9 rentang skala 3,4-4,2. sedangkan responden yang merupakan satisfied buyer berjumlah 8 orang 80 persen. Sama halnya dengan pengguna merek Tango dan Gery, responden pengguna merek Richeese dan Oreo juga merasa puas menggunakan merek tersebut, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata merek Richeese sebesar 3,74 rentang skala 3,4-4,2, sedangkan responden yang merupakan satisfied buyer berjumlah 17 orang 62,96 persen. Untuk merek Oreo nilai rataan satisfied buyer sebesar 3,63 rentang skala 3,4-4,2, sedangkan responden yang merupakan satisfied buyer berjumlah 5 orang 62,5 persen.

6.4.4 Analisis Liking The Brand

Pembeli yang masuk dalam kategori ini merupakan pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pembeli bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkai pengalaman dalam penggunaan sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabatnya. Responden yang termasuk tingkatan liking the brand adalah yang menjawab ‘suka’ dan ‘sangat suka’ pada kuesioner pertanyaan nomor 10. Hasil perhitungan dan pengolahan jawaban dapat dilihat pada Tabel 38. Tabel 38. Perhitungan Liking The Brand Jawaban Bobot Frekusensi Tango Gery Richeese Oreo sangat tidak suka 1 0 0 0 0 tidak suka 2 0 0 0 0 biasa saja 3 14 5 8 3 Suka 4 26 5 17 4 sangat suka 5 4 0 2 1 Total 44 10 27 8 Rata-rata 3,77 3,5 3,78 3,75 Liking The Brand 68,18 50 70,37 62,5 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata responden merek Tango setuju bahwa mereka menyukai merek tersebut, hal ini terbukti dari jawaban rata-rata responden sebesar 3,77 rentang skala 3,4- 4,2, sedangkan jumlah responden yang benar-benar menyukai merek Tango berjumlah 30 orang 68,18 persen. Rata-rata responden merek Gery juga setuju bahwa mereka menyukai merek tersebut, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 3,5 rentang 3,4-4,2, sedangkan jumlah responden yang benar-benar menyukai merek Gery berjumlah 5 orang 50 persen. Sama halnya dengan pengguna merek Tango dan Gery, responden pengguna merek Richeese dan Oreo juga setuju bahwa mereka menyukai merek tersebut, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata merek Richeese sebesar 3,78 rentang skala 3,4-4,2, sedangkan jumlah responden yang benar-benar menyukai merek tersebut berjumlah 19 orang 70,37 persen. Untuk merek Oreo nilai rataan liking the brand sebesar 3,75 rentang skala 3,4-4,2, sedangkan responden yang benar-benar menyukai merek tersebut berjumlah 5 orang 62,5 persen.

6.4.5 Analisis Commited Buyer

Pada tahap ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan menjadi penting bagi mereka dipandang sebagai fungsinya. Committed buyer adalah keadaan yang paling diinginkan oleh setiap pemasar, karena bila konsumen sudah mencapai tingkat ini maka tingkat perpindahannya ke merek lain akan sangat kecil. Responden yang termasuk tingkatan commited buyer adalah yang menjawab ‘sering’ dan ‘selalu’ pada kuesioner pertanyaan nomor 11. Hasil perhitungan dan pengolahan jawaban dapat dilihat pada Tabel 39. Tabel 39. Perhitungan Committed Buyer Jawaban Bobot Frekusensi Tango Gery Richeese Oreo tidak pernah 1 13 4 5 4 Jarang 2 15 12 1 kadang-kadang 3 15 6 9 3 Sering 4 1 0 1 0 Selalu 5 0 0 0 0 Total 44 10 27 8 Rata-rata 2,09 2,2 2,22 1,88 Committed Buyer 2,27 0 3,70 0 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel di atas, rata-rata responden merek Tango jarang menyarankan atau mempromosikan merek tersebut kepada orang lain, hal ini terbukti dari jawaban rata-rata responden sebesar 2,09 rentang skala 1,8-2,6, sedangkan yang termasuk committed buyer sebanyak 1 orang 2,27 persen. Rata-rata responden merek Gery juga jarang menyarankan atau mempromosikan merek tersebut kepada orang lain, hal ini terbukti dari jawaban rata-rata responden sebesar 2,2 rentang skala 1,8-2,6, tidak ada yang termasuk committed buyer . Sama halnya dengan pengguna merek Tango dan Gery, responden pengguna merek Richeese dan Oreo juga jarang menyarankan atau mempromosikan merek tersebut kepada orang lain, hal ini terbukti dari jawaban rata-rata responden Richeese sebesar 2,22 rentang skala 1,8-2,6, sedangkan yang termasuk committed buyer sebanyak 1 orang 3,70 persen. Untuk merek Oreo nilai rataan committed buyer sebesar 1,88 rentang skala 1,8-2,6 dengan tidak ada responden yang termasuk committed buyer. Setelah semua elemen dari loyalitas merek dihitung untuk setiap mereknya, maka dapat disusun dalam suatu kesatuan berbentuk piramida loyalitas merek. Bentuk piramida yang terbentuk cenderung ideal yaitu segitiga terbalik.

a. Piramida Loyalitas Merek Tango

Gambar 16. Piramida Loyalitas Wafer Merek Tango Pada Gambar 16 menunjukkan bahwa kondisi merek Tango cukup baik karena bentuk piramida semakin ke atas semakin melebar, tetapi pada level committed buyer terlihat mengecil dengan jumlah persentase sebesar 2,27 persen. Hal ini yang perlu mendapat perhatian dari pihak manajemen Tango. Pada tingkatan loyalitas merek, responden yang termasuk switcher sebesar 27,27 persen, responden yang merupakan habitual buyer sebesar 31,82 persen, responden yang merupakan satisfied buyer sebesar 59,09 persen dan responden yang merupakan liking the brand sebesar 68,18 persen. Tingkat liking the brand merupakan tingkat kesetiaan yang paling besar, karena itu manajemen Tango harus tetap menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan konsumen agar tetap menyukai merek tersebut. Committed buyer = 2,27 persen Liking The Brand = 68,18 persen Satisfied Buyer = 59,09 persen Habitual Buyer = 31,82 persen Switcher = 27,27 persen

b. Piramida Loyalitas Merek Gery