59 sebagai sebuah hasil endogen dari investasi publik dan swasta dalam sumberdaya
manusia dan industri padat pengetahuan. Untuk menolak asumsi pengembalian modal marginal product of capital
yang akan semakin menurun diminishing return to scale pada model Solow, maka dalam model pertumbuhan endogen, K dalam fungsi produksi
, tidak hanya mencakup persediaan pabrik dan peralatan perekonomian, tetapi harus
lebih luas dari itu yaitu dengan memandang atau memasukkan ilmu pengetahuan sebagai modal. Ilmu pengetahuan adalah input penting dalam produksi
perekonomian, baik produksi barang dan jasanya maupun produksi ilmu pengetahuan barunya.
Model pertumbuhan endogen mendorong peran aktif kebijakan publik dalam merangsang pembangunan ekonomi melalui investasi langsung maupun
tidak langsung dalam pembentukan sumberdaya manusia dan mendorong investasi swasta asing dalam berbagai industri padat pengetahuan seperti industri
perangkat lunak komputer dan telekomunikasi. Berkaitan dengan ini, maka pemerintah dapat mengambil peran, dengan menyediakan barang-barang publik
infrastruktur atau dapat juga dengan mendorong atau menarik investasi swasta untuk menanamkan modalnya pada industri-industri yang padat pengetahuan
knowledge-intensive industries, dimana sumberdaya manusia dapat diakumulasikan dan akhirnya diperoleh skala hasil yang semakin meningkat
increasing returns to scale.
3.2. Keterkaitan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
dan Kemiskinan
Keterkaitan antara pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan dapat dimati Gambar 3, yang digambarkan oleh Wilhelm and Fiestas
2005. Pengeluaran pemerintah atau publik akan sangat tergantung kepada motivasi secara politik, ekonomi dan sosial. Pengeluaran pemerintah juga sangat
terkait dengan ketersediaan anggaran, keterbatasan kapasitas dan institusi. Adanya keterbatasan anggaran, maka perlu dibuat skala prioritas dalam mengalokasikan
pengeluaran tersebut. Anggaran perlu dialokasikan pada sektor-sektor yang produktif yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan
pendapatan.
60 Dari Gambar 3 dapat diamati bahwa, pengeluaran publik dilokasikan pada
sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian dan sektor lainnya. Peningkatan pengeluaran pada sektor pendidikan, akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat yang ditandai oleh semakin meningkatnya angka melek huruf. Begitu juga dengan peningkatan pengeluaran publik pada sektor kesehatan,
akan berpenagaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas. Peningkatan pengeluaran pada infrastruktur,
telah meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas jalan, jembatan. Peningkatan pengeluran pada sektror pertanian, telah meninghkatkan
produktivitas pertanian. Dampak dari meningkatnya tingkat pengetahuan atau pendidikan, peningkatan derajat kesehatan, akses terhadap fasilitas jalan dan
jembatan, dan peningkatan produktivitas, tentu akan mampu mendongkrak
pertumbuhan ekonomi dan turunnya angka kemiskian.
Sumber: Wilhelm and Fiestas 2005 Gambar 3. Keterkaitan Pengeluaran Publik, Pertumbuhan ekonomi dan
Kemiskinan
Peningkatan pertumbuhan ekonomi penurunan jumlah penduduk miskin, tentu akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan
61 masyarakat, tentu akan meningkatkan konsumsi masyarakat, yang akan
berdampak terhadap gairahnya sektor-sektor produksi, yang pada gilirannya akan berimbas pula terhadap penerimaan sektor pemerintah seperti pendapatan dari
pajak, retribusi dan sebagainya. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan pula pengeluaran pemerintah pada tahap selanjutnya.
3.3. Teori Investasi