Validasi Model METODE PENELITIAN

89 Menurut Gujarati 2004, ada beberapa kelebihan metode 2SLS dibandingkan dengan metode lainnya seperti metode LML Limited Information Likelihood dan FIML Full Information Maximum Likelihood yaitu: 1 kurang sensitif terhadap kesalahan spesifikasi model, 2 dapat diterapkan pada suatu persamaan individual dalam sistem tanpa secara langsung memperhitungkan setiap persamaan lain dalam sistem. Oleh karena itu, untuk memecahkan model ekonometrik yang melibatkan sejumlah persamaan dalam jumlah yang besar, metode 2SLS menawarkan suatu metode yang ekonomis, 3 hanya memberi satu taksiran per parameter, 4 mudah diterapkan, karena semua yang perlu untuk diketahui adalah total variabel eksogen atau predetrmined dalam sistim tanpa mengetahui variabel lainnya dalam sistim, dan 5 meskipun dirancang secara khusus untuk menangani persamaan yang “overidentified”, namun juga dapat diterapkan untuk persamaan yang teridentifikasi secara tepat just or exactly identified. Selanjutnya untuk mengetahui apakah pengaruh secara bersama-sama dari peubah penjelas itu nyata atau tidak, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F. Untuk mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh secara sendiri-sendiri dari masing-masing peubah penjelas terhadap peubah endogennya diuji dengan menggunakan uji t pada tingkat nyata tertentu. Dalam penelitian ini ini digunakan α sebesar 0.15, 0.10, 0.05, dan 0.01. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SASETS versi 9.1.3.

4.6. Validasi Model

Validasi model diperlukan untuk mengetahui tingkat kevalidan model sehingga diyakini bahwa model yang telah diduga dapat digunakan untuk tujuan simulasi baik kebijakan maupun non kebijakan dan peramalan. Dalam studi ini digunakan kriteria statistik Root Mean Square Error RMSE dan Root Mean Square Percentage Error RMSPE, dan Theil’s Inequality Coefficient U- Theil’s. Formula perhitungan untuk masing-masing kriteria statistik adalah sebagai berikut Pinddyck dan Rubienfeld, 1998: 90 ∑ = − = T t a t s t Y Y T RMSE 1 2 1 ...................................................................4.30 ∑ = − = T t a t a t s t Y Y Y T RMSPE 1 2 1 ..........................................................4.31 dimana: = s t Y nilai simulasi dari Yt = a t Y nilai aktual T = jumlah periode pada simulasi Statistik RMSE dan RMSPE menggambarlkan seberapa jauh niali-nilai dugaan variabel endogen menyimpang dari nilai-nilai aktual, baik dalam angka nominal RMSE maupun persentase RMSPE. Karena itu semakin kecil nilai kedua kriteria statistik ini berarti semakin tinggi tingkat validitas model. ..............................................................4.32 U dapat didekomposisi menjadi : ............4.33 dimana : dan = rata-rata untuk nilai simulasi dan nilai aktual = standar deviasi untuk nilai simulasi dan nilai aktual = koefisien korelasi Kriteria U-Theil’s merupakan ukuran statistik yang menunjukkan besarnya penyimpangan terhadap nilai dugaan prediksi error dan statistik ini digunakan untuk menilai kemampuan model dalam analisis peramalan ex-post. Nilai koefisien U-Theil’s berkisar antara 0 dan 1. Jika U-Theil = 0, berarti pendugaan model sempurna, sedangkan untuk U-Theil = 1, berarti pendugaan model bersifat naif. Dengan demikian, semaikin kecil nilai U-Theil semakin baik hasil pendugaan model. Proporsi U proportions of inequality dapat dinyatakan sebagai berikut: 91 dimana : adalah proporsi bias yang menjelaskan seberapa jauh rata-rata nilai simulasi menyimpang dari rata-rata nilai aktual. Nilai yang diharapkan adalah yang mendekati nol. adalah proporsi varians yang menjelaskan seberapa jauh variasi nilai simulasi menyimpang dari nilai variasi nilai aktual. Nilai yang diharapkan adalah yang mendekati nol. adalah proporsi kovarians yang mengukur kesalahan peramalan yang tidak sistematis unsystematic error. Untuk setiap nilai U 0 distribusi yang ideal atas ketiga sumber tersebut adalah U M = U S = 0 dan U C

4.7. Simulasi Model

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Batu Bara

1 42 75

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto , Investasi, Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Pendapatan Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

1 46 146

Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Dairi

1 27 80

Elastisitas Pengeluaran Pemerintah Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung Tahun 1990-2008

0 5 11

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

1 10 104

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

0 14 80

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1992-2012.

0 5 15

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Meningkatnya Belanja Daerah Di Kota Surakarta Tahun 1990-2011.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Meningkatnya Belanja Daerah Di Kota Surakarta Tahun 1990-201

0 1 15

Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah dan Tenaga Kerja Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan pada Wilayah Sarbagita di Provinsi Bali.

0 0 22