61 masyarakat, tentu akan meningkatkan konsumsi masyarakat, yang akan
berdampak terhadap gairahnya sektor-sektor produksi, yang pada gilirannya akan berimbas pula terhadap penerimaan sektor pemerintah seperti pendapatan dari
pajak, retribusi dan sebagainya. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan pula pengeluaran pemerintah pada tahap selanjutnya.
3.3. Teori Investasi
3.3.1. Efisiensi Marginal Investasi
Konsep efisiensi marginal investasi marginal efficiency of investment menerangkan tentang sifat hubungan di antara besarnya jumlah investasi yang
akan dilakukan dengan suku bunga. Dengan menggunakan konsep efisiensi marginal investasi ini, Keynes menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
berbalikan negatif di antara suku bunga dengan jumlah investasi yang akan dilakukan pada suatu periode waktu tertentu yaitu suku bunga yang tinggi akan
mengurangi investasi dan sebaliknya semakin rendah suku bunga, semakin besar investasi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kurva efisiensi marginal investasi pada Gambar 4. Kurva ini memberikan gambaran tentang dua hal yaitu: 1 tingkat
investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian pada suatu periode tertentu, dan 2 jumlah nilai proyek yang tingkat pengembalian modalnya melebihi atau
sama dengan suku bunga. Pada titik A menggambarkan, tingkat suku bunga r
sebanyak I investasi
akan dilakukan. Pada waktu yang sama ini menggambarkan, bahwa nilai investasi untuk merealisir proyek-proyek yang mempunyai tingkat pengembalian modal
yang sedikit-dikitnya sama dan yang melebihi r adalah I
0.
Selanjutnya perhatikan titik B, penurunan suku bunga dari r
menjadi r
1
menyebabkan investasi meningkat dari I
menjadi I
1
. Pada waktu yang sama perubahan itu menunjukkan bahwa proyek-proyek yang mempunyai prospek tingkat pengembalian modal
sama atau lebih tinggi dari r
1
memerlukan investasi sebanyak I
1
.
62
Sumber: Sukirno 2007 Gambar 4. Efisiensi Marginal Investasi
3.3.2. Teori Investasi Harrod-Domar
Dalam bagian ini akan dijelaskan bagaimana peranan investasi menurut teori Harrod-Domar. Teori Harrod-Domar adalah perkembangan langsung dari
teori makro Keynes jangka pendek menjadi suatu teori makro jangka panjang. Aspek utama yang dikembangkan dari teori Keynes adalah aspek yang
menyangkut peranan investasi I dalam jangka panjang. Dalam teori Keynes, pengeluaran investasi I mempengaruhi permintaan Z tetapi tidak
mempengaruhi penawaran agregat S. Harrod-Domar melihat pengaruh investasi dalam perspektif waktu yang lebih panjang. Menurut kedua ekonom ini,
pengeluaran investasi I tidak hanya mempunyai pengaruh lewat proses multplier terhadap permintaan agregat Z, tetapi juga terhadap penawaran
agregat S melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif waktu yang lebih panjang ini, I menambah stok kapital misalnya, pabrik-pabrik,
jalan-jalan dan sebagainya. Jadi I = ∆K,
dimana K adalah stok kapital dalam masyarakat. Ini berarti pula peningkatan kapasitas produksi masyarakat, dan
selanjutnya berarti bergesernya kurva S ke kanan.
63
Sumber: Budiono 1992 Gambar 5. Pengaruh Investasi Dalam Perspektif Waktu Yang Lebih Panjang
Keterangan a :
∆ I menggeser Z lewat proses multiplier jangka pendek b :
∆ I menggeser S lewat pertambahan kapasitas produksi jangka panjang Setiap penambahan stok kapital masyarakat K akan meningkatkan
kemampuan masyarakat menghasilkan output Q
p
. Q
p
disini merupakan output potensial yang bisa dihasilkan dengan stok kapital kapasitas pabrik yang ada.
Perlu cicatat bahwa output yang betul-betul diproduksikan atau direalisisr Q
a
belum tentu sama dengan output potensial tersebut. Hal akan tergantung pada, apakah permintaan agregat Z cukup atau tidak. Apabila, misalnya, tingkat
permintaan agregat Z pada suatu waktu lemah, atau lebih kecil daripada Q
p
Z Q
p
, maka tingkat output yang direalisir Q
a
akan lebih kecil daripada Q
p
Q
a
Q
p
. Jadi akan ada kapasitas produksi yang menganggur atau excess capacity. Sebaliknya jika Z cukup kuat, maka Q
a
bisa sama dengan Q
p
, yang berarti seluruh kapasitas pabrik terpakai secara utuh. Apabila Z sangat kuat, maka Q
a
juga akan tetap sama dengan Q
p
, karena per definisi Q
p
merupakan tingkat output maksimum dilihat dari segi kapasitas pabrik atau secara umum, dari segi stok
kapital masyarakat yang tersedia.
64 Harrod-Domar menggambarkan hubungan yang sederhana antara K dan
Q
p
................................................................................................3.7 sebagai :
dimana h, menunjukkan berapa unit output yang bisa dihasilkan dari setiap unit kapital. Koefisien ini diberi nama ouput-capital ratio, dan kebalikannya, yaitu 1h,
adalah capital-output ratio. Hubungan antara K dan Q
p
adalah proporsional, artinya apabila misalnya, K naik dua kali lipat, maka Q
p
............................................................................3.8 juga naik dua kali lipat. Jadi apabila dalam satu
tahun ada investasi sebesar I, maka stok kapital pada akhir tahun tersebut akan bertambah sebesar
∆K = I. Selanjutnya penambahan kapasitas ini akan meningkatkan output potensial sebesar :
Semakin besar I, maka akan semakin besar tambahan output potensial. Nilai h akan sangat tergantung pada keadaan dan tahap perkembangan perekonomiannya.
Secara umum h bernilai antara 0 dan 1, dan biasanya berkisar antara 0.25 dan 0.50
3.3.3. Peranan Investasi Dalam Perekonomian