Investasi Swasta Spesifikasi Model

81 = total penerimaan PAD periode sebelumnya Rp Jutatahun = luas lahan tanam sawah periode sebelumnya Hatahun = belanja langsung untuk pertanian periode sebelumnya Rp Jutatahun = belanja langsung untuk pendidikan pada tahun t Rp Jutatahun = jumlah siswa SD, SMP dan SMASMK pada tahun t orangtahun = belanja tidak langsung pada tahun t Rp Jutatahun = rasio jumlah penduduk miskin perkotaan dan perdesaan terhadap jumlah penduduk pada tahun t jiwatahun = belanja lansung untuk kesehatan pada tahun t Rp Jutatahun = jumlah penduduk pada tahun t jiwatahun = belanja lansung untuk kesehatan periode sebelumnya Rp Jutatahun = panjang jalan di provinsi Jambi pada tahun t Kmtahun = luas lahan tanam sawah pada tahun t Hatahun = belanja langsung untuk infrastruktur periode sebelumnya Rp Jutatahun = belanja langsung untuk yang lainnya pada tahun t Rp Jutatahun = jumlah penduduk periode sebelumnya jiwatahun = belanja langsung untuk yang lainnya periode sebelumnya Rp Jutatahun Persamaan identitas untuk pengeluaran pemerintah daerah terdiri dari dua persamaan yaitu persamaan identitas untuk total belanja langsung TDGE dan persamaan identitas untuk total belanja pengeluaran pemerintah daerah TGE, yaitu : ...4.11 ......................................................................4.12 dimana : = total belanja langsung pada tahun t Rp Jutatahun = total belanja pemerintah daerah pada tahun t Rp Jutatahun

4.4.3. Investasi Swasta

82 Investasi swasta di sini terdiri dari Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Persamaan struktural untuk investasi swasta PMA dan PMDN terdiri dari dua persamaan yaitu persamaan investasi untuk Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Menurut Mankiw 2007, bahwa penurunan tingkat bunga riil akan mengurangi biaya modal. Karena itu, hal ini meningkatkan jumlah laba dari kepemilikan modal dan meningkatkan insentif untuk mengakumulasi lebih banyak modal. Demikian pula, kenaikan tingkat bunga riil akan meningkatkan biaya modal dan menyebabkan perusahaan menurunkan investasi. Tingkat upah juga akan mempengaruhi investasi, jika upah rendah akan menjadi insentif terhadap perusahaan untuk meningkatkan investasinya. Sebaliknya pada tingkat upah yang tinggi, perusahan akan cenderung menurunkan investasinya. Pengeluaran pemerintah, terutama yang berkaitan dengan overhead sosial dan ekonomi, seperti per baikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan akan mempengaruhi investasi, semakin besar pengeluaran pemerintah maka investasi akan meningkat, dan sebaliknya semakin kecil pengeluaran pemerintah, semakin kecil pula investasi. Investasi asing juga dipengaruhi oleh investasi dalam negeri dan sebaliknya investasi dalam negeri dipengaruhi pula oleh investasi asing. Kedua jenis investasi ini saling melengkapi komplementer. Investasi juga dipengaruhi oleh investasi tahun sebelumnya, jika investasi sebelumnya tinggi, diperkirakan akan tinggi pula investasi sekarang. Demikian pula sebaliknya, jika investasi sebelumnya rendah, maka investasi sekarang juga cenderung rendah. Dengan demikian kedua persamaan struktural investasi tersebut, dapat dirumuskan : ..........................................................................................4.13 ............................................................. 4.14 Tanda yang diharapkan dari parameter: i 1 , j 1, i 2 , j 2 1, dan i 3 , j 3 , i 4 , j 4 , i 5 , j 5 dimana : 83 = realisasi investasi swasta asing PMA pada tahun t Rp Jutatahun = tingkat suku bunga riil selisih tingkat suku bunga nominal dengan inflasi pada tahun t persentahun = tingkat upah rata-rata sektor pertanian, industri dan jasa pada tahun t Rpbulan = realisasi investasi swasta asing PMA pada periode sebelumnya Rp Jutatahun = tingkat upah rata-rata sektor pertanian, industri dan jasa nominal pada tahun t Rpbulan = realisasi investasi domestik PMDN pada periode sebelumnya Rp Jutatahun Persamaan identitas untuk investasi swasta, hanya satu persamaan yaitu persamaan identitas untuk total investasi swasta TINV, yaitu : ....................................................................4.15 dimana : = total realisasi investasi swasta asing PMA dan domestik PMDN pada tahun t Rp Jutatahun

4.4.4. Penyerapan Tenaga Kerja

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Batu Bara

1 42 75

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto , Investasi, Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Pendapatan Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

1 46 146

Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Dairi

1 27 80

Elastisitas Pengeluaran Pemerintah Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung Tahun 1990-2008

0 5 11

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

1 10 104

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

0 14 80

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1992-2012.

0 5 15

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Meningkatnya Belanja Daerah Di Kota Surakarta Tahun 1990-2011.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Meningkatnya Belanja Daerah Di Kota Surakarta Tahun 1990-201

0 1 15

Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah dan Tenaga Kerja Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan pada Wilayah Sarbagita di Provinsi Bali.

0 0 22