Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

76 Jambi dan BPS Provinsi Jambi, dan 8 Tenaga kerja dan tingkat upah dapat diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan BPS Provinsi Jambi. Data yang diperoleh sebagian dalam bentuk tahun anggaran dan sebagian dalam bentuk tahun takwim. Untuk keperluan analisis, terutama untuk meregresi, maka perlu diadakan penyamaan data. Dalam penelitian ini seluruh data yang digunakan adalah dalam bentuk tahun takwim. Data-data yang berbentuk tahun anggaran dirubah bentuknya menjadi tahun takwim dengan menggunakan rumus yang diturunkan dari rumus yang dikemukakan oleh Insukindro 1984: Q 1 = ¼{Q t - 4,512 Q t - Q t-1 Q } 2 = ¼{Q t - 1,512 Q t - Q t-1 Q } 3 = ¼{Q t + 1,512 Q t - Q t-1 Q } 4 = ¼{Q t + 4,512 Q t - Q t-1 dari rumus tersebut, maka didapat rumus tahun takwim yaitu : } TT = TA t – Q 4 TA t + Q 4 TA dimana : t-1 TT = Tahun takwim TA t Q = Tahun Anggaran tertentu 4 TA t Q = Kuartal keempat tahun anggaran tertentu 4 TA t-1 = Kuartal keempat tahun anggaran sebelumnya Seluruh variabel yang digunakan dalam studi ini dinyatakan dalam ukuran rill. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan efek kenaikan harga yang terkandung dalam kenaikan nilai nominal variabel pengamatan. Penyesuaian data nominal ke data rill dilakukan dengan pendeflasian data menggunakan indeks deflator untuk data PDRB dan komponen-komponennya dan data lainnya dideflasikan dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen. Semua angka deflator dan indeks harga menggunakan tahun dasar 2000.

4.3. Kerangka Pemikiran

Selama sepuluh tahun otonomi daerah di provinsi Jambi telah terjadi peningkatan kemampuan keuangan daerah, baik yang bersumber dari dana perimbangan pusat maupun dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD. Seiring dengan hal tersebut, sektor swasta juga mengalami perkembangan, yang ditandai dengan meningkatnya realisasi investasi baik investasi yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN maupun dari Penanaman Modal Asing 77 PMA. Hal ini pada gilirannya, tentu akan meningkatkan kemampuan pembiayaan pembangunan. Seiring dengan peningkatan penerimaan pemerintah daerah, maka pengeluaran juga mengalami peningkatan yang signifikan. Terjadinya peningkatan pengeluaran pemerintah daerah dan investasi swasta, tentu akan meningkatkan pengeluaran untuk berbagai sektor ekonomi. Peningkatan pengeluaran terhadap infrastruktur ekonomi misalnya, seperti jalan, jembatan dan irigasi akan menstimulasi perkembangan produksi dan merupakan insentif bagi pengusaha untuk menanamkan modalnya di daerah Jambi. Peningkatan pengeluaran pada sektor pertanian akan mampu mendorong berkembangnya sektor ini, yang pada gilirannya akan menyerap tenaga kerja yang lebih besar yang akan mengakibatkan terjadinya peningkatan output perekonomian daerah atau Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab III di atas, bahwa menurut Adam Smit, bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh Kapital K dan tenaga kerja L atau secara matematis dapat dirumuskan menjadi Q = f K, L. Peningkatan output PDRB, tentu akan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat. Pembentukan output yang membutuhkan tenaga kerja, tentu telah mengurangi angka pengangguran. Peningkatan pendapatan masyarakat dan penurunan angka pengangguran, pada gilirannnya akan menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan hal tersebut, maka dibuatlah kerangka pemikiran dampak alokasi pengeluaran dana pembangunan pemerintah daerah dan investasi swasta terhadap PDRB dan kemiskinan provinsi Jambi, sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 7. Model ini terdiri dari enam blok yaitu: 1 blok penerimaan daerah, 2 blok pengeluaran daerah, 3 blok investasi swasta, 4 blok penyerapan tenaga kerja, 5 blok PDRB, dan 6 blok kemiskinan.

4.4. Spesifikasi Model

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Batu Bara

1 42 75

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto , Investasi, Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Pendapatan Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

1 46 146

Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Dairi

1 27 80

Elastisitas Pengeluaran Pemerintah Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung Tahun 1990-2008

0 5 11

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

1 10 104

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

0 14 80

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1992-2012.

0 5 15

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Meningkatnya Belanja Daerah Di Kota Surakarta Tahun 1990-2011.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Meningkatnya Belanja Daerah Di Kota Surakarta Tahun 1990-201

0 1 15

Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah dan Tenaga Kerja Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan pada Wilayah Sarbagita di Provinsi Bali.

0 0 22