64 Harrod-Domar menggambarkan hubungan yang sederhana antara K dan
Q
p
................................................................................................3.7 sebagai :
dimana h, menunjukkan berapa unit output yang bisa dihasilkan dari setiap unit kapital. Koefisien ini diberi nama ouput-capital ratio, dan kebalikannya, yaitu 1h,
adalah capital-output ratio. Hubungan antara K dan Q
p
adalah proporsional, artinya apabila misalnya, K naik dua kali lipat, maka Q
p
............................................................................3.8 juga naik dua kali lipat. Jadi apabila dalam satu
tahun ada investasi sebesar I, maka stok kapital pada akhir tahun tersebut akan bertambah sebesar
∆K = I. Selanjutnya penambahan kapasitas ini akan meningkatkan output potensial sebesar :
Semakin besar I, maka akan semakin besar tambahan output potensial. Nilai h akan sangat tergantung pada keadaan dan tahap perkembangan perekonomiannya.
Secara umum h bernilai antara 0 dan 1, dan biasanya berkisar antara 0.25 dan 0.50
3.3.3. Peranan Investasi Dalam Perekonomian
Menurut Anderson et al. 2006 sebagian besar yang membicarakan pengaruh investasi publik terhadap pertumbuhan ekonomi dimulai dengan asumsi,
bahwa kapital swasta dan publik merupakan sesuatu yang saling melengkapi komplementer. Hal ini disebabkan oleh kapital swasta dan publik adalah sesuatu
yang sungguh-sungguh berbeda. Kapital publik sebagian besar mencakup barang- barang publik, seperti jalan, penyediaan listrik dan lain-lain, sedangkan kapital
swasta sebagian besar mencakup, seperti pembangunan gedung-gedung, mesin dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diformulasikan fungsi
produksi agregat dalam suatu perekonomian yaitu : ................................................................................3.9
dimana: Y = output agregat, K = kapital swasta manusia danatau fisik, G = kapital publik, N = sumberdaya alam, L = angkatan kerja, dan A = tingkat
teknologi atau produktivitas faktor total. Dengan model ini, berarti apabila stok kapital publik meningkat, maka output agregat akan mengalami peningkatan pula
lihat Gambar 6. Dengan cara ini, apabila kapital swasta dan publik merupakan
65 suatu komplemnter, maka peningkatan investasi publik akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara. Investasi swasta, baik yang berasal dari dalam negeri PMDN maupun
dari luar negeri PMA memegang peranan penting dalam perekonomian, hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dana pemerintah dalam membiayai
pembangunannya. Investasi merupakan salah satu input bagi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah harus selalu seiring dan sejalan dengan pihak swasta untuk
membangun.
Sumber: Anderson et al. 2006
Gambar 6. Hubungan Kapital Publik dan Output Investasi, terutama investasi swasta asing tidak hanya mampu
meningkatkan kemampuan permodalan dalam negeri, tetapi juga memiliki manfaat yang lebih luas. Seperti yang diutarakan oleh Osinubi and
Amaghionyeodiwe 2010 dan Louzi and Abadi, 2011 , bahwa investasi swasta asing memiliki banyak keuntungan, antara lain: terjadinya transfer teknologi,
produktivitas yang tinggi, pendapatan yang tinggi, dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari pajak, peningkatan keseimbangan neraca
pembayaran, generasi ketenagakerjaan, diversifikasi pengembangan industri dasar, modernisasi dan pembangunan industri yang berkaitan, tersedianya modal,
peningkatan keahlian manajerial dan berwirausaha, merek dan akses ke pasar. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Jhingan 1996 ada beberapa sebab,
kenapa investasi swasta asing langsung lebih disukai, ketimbang investasi
66 portfolio yaitu: 1 investasi asing langsung memperkenalkan manfaat ilmu,
teknologi dan organisasi yang mutakhir ke negara terbelakang, 2 mendorong perusahaan lokal untuk menginvestasikan sendiri lebih banyak pada industri
pendukung atau dengan cara bekerjasama dengan perusahaan asing, 3 memperoleh jumlah modal yang lebih besar. Sebagian laba pada umumnya
ditanamkan kembali ke dalam pengembangan, modernisasi atau pembangunan industri yang terkait, 4 disalurkan kepada penggunaan yang logis dan produktif,
5 kemungkinan pelarian modal dari negara peminjam kurang dan karena itu juga dimungkinkan beban neraca pembayaran menjadi kecil selama depresiasi, karena
investasi langsung, tidak seperti obligasi, dibayar dengan deviden yang dikaitkan dengan laba, 6 meringankan beban neraca pembayaran negara terbelakang,
karena tenggang waktu antara pengoperasian perusahaan bisnis baru dan perolehan laba adalah sama, 7 karena investasi langsung mengalir ke sektor
pertanian dan industri pengolahan yang memproduksi barang-barang primer untuk ekspor, maka dapat membantu meringankan posisi neraca pembayaran negara
terbelakang, dan 8 investasi asing langsung yang mengalir ke negara sedang berkembang, terkadang dapat pula mendorong pengusahanya untuk menanamkan
modalnya di negara terbelakang lainnya.
3.4. Kebijakan Desentralisasi Fiskal