Sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

20 “pertumbuhan ekonomi” adalah perspektif waktu jangka panjang. Kenaikan output per kapita selama satu atau dua tahun, yang kemudian diikuti dengan penurunan output per kapita bukan pertumbuhan ekonomi. Suatu perekonomian tumbuh apabila dalam jangka waktu yang cukup lama 10, 20, atau 50 tahun, atau bahkan lebih lama lagi mengalami kenaikan output per kapita. Konsep tersebut sejalan dengan definisi Kuznets, tentang pertumbuhan ekonomi. Menurut Kuznet yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah suatu peningkatan kapasitas jangka panjang untuk meningkatkan penawaran barang-barang ekonomi yang berbeda kepada penduduknya, pertumbuhan kapasitas didasarkan pada kemajuan teknologi dan institusi kelembagaan, serta penyesuaian-penyesuaian secara idiologis yang dimintanya. Ketiga komponen prinsip dari definisi tersebut adalah sangat penting: 1 kenaikan secara berkesinambungan pada output nasional merupakan suatu manifestasi dari pertumbuhan ekonomi dan kemampuan untuk menyediakan berbagai macam barang merupakan suatu pertanda kematangan ekonomi, 2 kemajuan teknologi merupakan dasar atau pra kondisi bagi pertumbuhan ekonomi secara kontinyu - suatu yang perlu, tetapi bukan kondisi cukup, dan 3 untuk merealisasikan potensi pertumbuhan yang terkandung dalam teknologi baru, institusi, sikap dan penyesuaian-penyesuaian idiologi harus dilakukan. Inovasi teknologi tanpa dibarengi inovasi sosial sama halnya dengan lampu pijar tanpa listrik – potensi ada, tetapi tanpa input yang melengkapinya, tidak ada satupun yang akan terlaksana Todaro and Smith, 2009.

2.4. Sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Hess and Ross 1997 ada tiga faktor produksi yang utama yaitu: sumberdaya manusia tenaga kerja, kapital fisik human-made resources, dan sumberdaya alam. Input tenaga kerja fisik berkaitan dengan angkatan kerja. Ukuran angkatan kerja berkaitan langsung dengan jumlah penduduk dan tingkat partisipasi angkatan kerja persentase penduduk yang sedang atau aktif mencari pekerjaan. Permintaan tenaga kerja, akhirnya menentukan angkatan kerja yang bekerja. Investasi pada modal manusia seperti pendidikan, kesehatan, gizi akan meningkatkan kualitas rata-rata tenaga kerja. 21 Stok kapital fisik dalam perekonomian meliputi pabrik, peralatan, mesin; struktur tempat tinggal dan bangunan lainnya; jaringan infrastruktur transportasi dan komunikasi dalam suatu negara. Peningkatan dalam stok kapital dihasilkan dari investasi pada produksi barang-barang kapital, yaitu barang- barang yang tidak untuk konsumsi sekarang, tetapi untuk memproduksi barang- barang dan jasa lain. Kemajuan teknologi sering diwujudkan pada barang- barang kapital baru seperti, mesin dengan tenaga efisien, dan komputer yang bertenaga kuat, dan juga cenderung meningkatkan kualitas kapital. Sumberdaya alam meliputi tanah, hutan, sumber-sumber energi, danau, laut dan terusan yang ada yang digunakan untuk berproduksi. Semua negara dianugerahi sumberdaya alam, dalam pemanfaatannya sebagian tergantung pada usaha-usaha untuk memulihkan sumberdaya alam tersebut. Kualitas sumberdaya alam meliputi: kesuburan tanah, kelestarian hutan, kekayaan mineral yang dikandung, dan produktivitas sumberdaya air. Polusi dan praktek-praktek yang merusak konservasi dapat menurunkan kualitas sumberdaya alam. Teknologi direpresentasikan oleh stok penggunaan pengetahuan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa. Kemajuan teknologi melalui penemuan dan inovasi secara teknis menghasilkan output yang lebih besar dari sekumpulan input yang ada. Selanjutnya menurut Todaro and Smith 2009 terdapat tiga komponen utama dari pertumbuhan ekonomi yaitu: 1. Akumulasi kapital, yang mencakup semua investasi baru pada tanah, peralatan fisik, dan sumberdaya manusia dengan peningkatan derajat kesehatan, tingkat pendidikan, dan keahlian pekerjaan. Akumulasi kapital terjadi terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan yang bertujuan untuk meningkatkan output dan pendapatan di masa yang akan datang. Pabrik-pabrik baru, mesin, peralatan, dan bahan-bahan baku meningkatkan stok kapital fisik suatu negara total nilai riil bersih dari semua barang-barang kapital produktif secara fisik dan memungkinkan berkembangnya pencapaian tingkat output. Investasi langsung produktif tersebut perlu dilengkapi oleh investasi apa yang disebut sebagai infrastruktur sosial dan ekonomi, seperti jalan, listrik, air dan sanitasi, 22 komunikasi, dan sebagainya, yang memfasilitasi dan mengintegrasikan aktivitas perekonomian. Sebagai contoh, investasi seorang petani pada sebuah traktor baru berkemungkinan akan meningkatkan total ouput hasil panen yang dapat dihasilkan, tetapi tanpa fasilitas transportasi yang memadai untuk mendapatkan tambahan produksi tersebut pada pasar komersial lokal, investasi petani tersebut tidak berpengaruh terhadap produksi makanan nasional. Disamping investasi yang bersifat langsung, banyak cara yang bersifat tidak langsung untuk menginvestasikan dana dalam berbagai jenis sumberdaya. Seperti pembangunan sistim irigasi dapat meningkatkan kualitas tanah pertanian nasional melalui peningkatan produktivitas per hektar lahan. Begitu juga penggunaan pupuk kimia dan kontrol insektisida dengan pestisida memiliki pengaruh manfaat yang sama dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Selanjutnya investasi pada sumberdaya manusia misalnya pendidikan dan pelatihan, program peningkatan kesehatan dapat meningkatkan kualitas dan dengan demikian mempunyai kekuatan pengaruh yang sama terhadap produksi. Konsep investasi pada sumberdaya manusia dan kreasi human capital analog dengan peningkatan kualitas dan produktivitas sumberdaya lahan melalui investasi yang strategis. 2. Pertumbuhan penduduk yang pada akhirnya akan menumbuhkan angkatan kerja. Pertumbuhan penduduk, dan pada akhirnya berhubungan dengan peningkatan angkatan kerja, telah dianggap secara tradisional suatu faktor positif dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Suatu angkatan kerja yang besar berarti pekerja produktif yang lebih banyak, dan suatu penduduk yang lebih besar secara keseluruhan akan meningkatkan ukuran potensial pasar domestik. Meskipun demikian, hal tersebut masih menjadi pertanyaan, apakah penawaran pertumbuhan yang cepat dari pekerja di negara-negara berkembang dengan surplus tenaga kerja mempunyai pengaruh positif atau negatif terhadap kemajuan perekonomian. Sebenarnya, hal tersebut akan tergantung pada kemampuan sistim perekonomian untuk menyerap dan secara produktif mempekerjakan tambahan pekerja-pekerja tersebut-suatu kemampuan yang 23 berhubungan dengan tingkat dan jenis dari akumulasi kapital dan ketersediaan yang berkaitan dengan faktor-faktor, seperti keahlian manajerial dan administratif. 3. Kemajuan teknologi-cara-cara baru dalam melaksanakan pekerjaan. Pada kebanyakan para ekonom menganggap kemajuan teknologi merupakan hal yang sangat penting sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Dalam bentuk yang paling sederhana kemajuan teknologi merupakan hasil dari cara baru atau perbaikan atas cara-cara tradisional lama, seperti dalam menanam tanaman, membuat pakaian, atau membangun rumah. Terdapat tiga klasifikasi dasar dari kemajuan ekonomi yaitu : kemajuan teknologi netral neutral technological progress, kemajuan teknologi hemat tenaga kerja labor-saving technological progress, dan kemajuan teknologi hemat modal capital-saving technological progress. Kemajuan teknologi netral terjadi apabila tingkat output yang lebih tinggi dicapai dengan jumlah dan kombinasi yang sama dari faktor input. Inovasi yang sederhana, seperti adanya pembagian kerja yang dapat menghasilkan tingkat total output yang lebih tinggi dan konsumsi yang lebih besar bagi semua individu. Dalam terminologi analisis kemungkinan produksi, bahwa suatu perubahan teknologi netral, disebutkan, penggandaan output total secara konseptual sama dengan penggandaan dari semua input produktif. Kemajuan teknologi juga bisa menghasilkan penghematan tenaga kerja dan modal yakni: tingkat output yang lebih tinggi yang bisa dicapai dengan kuantitas input tenaga kerja atau kapital yang sama. Contoh kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja: penggunaan komputer, internet, mesin tenun otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor, mesin bajak tanah dan mesin serta peralatan moderen lainnya. Kemajuan teknologi sejak abad kedua puluh sebagian besar adalah kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja yang memproduksi mulai dari pengemasan kacang, pembuatan sepeda sampai pada pembuatan jembatan. Kemajuan teknologi yang hemat modal merupakan fenomena yang relatif langka. Hal ini dikarenakan hampir semua dunia ilmiah dan penelitian 24 secara teknologi dilakukan di negara-negara maju, diamanatkan untuk menghemat tenaga kerja, bukan untuk menghemat modal. Pada negara-negara berkembang yang melimpah tenaga kerja, tetapi langka modal, kemajuan teknologi yang hemat modal merupakan sesuatu yang sangat diperlukan. Kemajuan teknologi ini akan menghasilkan metode produksi padat karya yang lebih efisien biaya rendah, misalnya mesin pemotong rumput berputar atau mesin pengayak dengan tangan, pompa penghembus dengan tenaga kaki, dan penyemprot mekanis di atas punggung untuk pertanian skala kecil. Pengembangan teknik produksi di negara-negara berkembang yang murah, efesien, dan padat karya hemat modal-atau teknologi tepat guna-merupakan salah satu unsur terpenting dalam strategi pembangunan jangka panjang yang berorientasi pada perluasan lapangan pekerjaan. Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan modal atau tenaga kerja. Kemajuan teknologi yang meningkatkan pekerja labor-augmenting technological progress terjadi apabila penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan kualitas atau keterampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan menggunakan videotape, televisi, dan media komunikasi elektronik lainnnya di kelas, proses belajar bisa lebih lancar, sehinggga tingkat penyerapan bahan pelajaran juga menjadi lebih baik. Kemajuan teknologi yang meningkatkan modal capital-augmenting technological progress terjadi, apabila penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif. Misalnya, penggantian bajak kayu dengan bajak baja dalam produksi pertanian.

2.5. Pengertian Kemiskinan

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Batu Bara

1 42 75

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto , Investasi, Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Pendapatan Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

1 46 146

Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Dairi

1 27 80

Elastisitas Pengeluaran Pemerintah Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung Tahun 1990-2008

0 5 11

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

1 10 104

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

0 14 80

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1992-2012.

0 5 15

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Meningkatnya Belanja Daerah Di Kota Surakarta Tahun 1990-2011.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Meningkatnya Belanja Daerah Di Kota Surakarta Tahun 1990-201

0 1 15

Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah dan Tenaga Kerja Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Kemiskinan pada Wilayah Sarbagita di Provinsi Bali.

0 0 22