KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A.

mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid Majid, 2014:80. Pada pembelajaran tematik beberapa mata pelajaran dipadukan menjadi satu membentuk sebuah tema. Majid 2014:86 menjelaskan bahwa tema merupakan alat atau wadah untuk menampilkan beberapa konsep kepada anak didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran bermakna. Menurut Trianto 2010:78, pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu, dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik menyediakan keleluasaan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Dalam panduan PLPG 2014:195 dijelaskan bahwa model pembelajaran tematik integratif ini melalui beberapa tahapan. Pertama, guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua, guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari standar isi. Ketiga membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema. Keempat membuat jaringan KD, indikator. Kelima menyusun silabus tematik, dan keenam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang sangat dikenal dalam kurikulum 2013 dewasa ini. Implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan- tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prisip yang “ditemukan” Hosnan, 2014:34. Langkah-langkah pendekatan ilmiah scientific approach dalam proses pembelajaran ada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah saintifik, meliputi menggali informasi melalui observing atau pengamatan, questioning atau bertanya, experimenting atau percobaan, kemudian menolah data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, associating atau menalar, kemudian menyimpulkan, dan menciptakan serta membentuk jejaring atau networking Hosnan, 2014:37. Beberapa langkah yang tersebut harus ada dalam kegiatan pembelajaran, langkah- langkah tersebut dapat dilakukan secara urut tetapi dapat juga dilakukan dengan tidak urut asal tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2 Prinsip Pembelajaran Tematik Majid 2014:89 menjelaskan beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik integratif, yaitu sebagai berikut. a Pembelajaran tematik integratif mempunyai satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran b Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait, dengan demikian materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. c Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya sebaliknya pembelajaran harus mendukung pencapaian tujuan. d Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal. e Materi pelajaran dipadukan tidak terlalu dipaksakan, artinya materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan. 3 Karakteristik Pembelajaran Tematik Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik mempunyai karakteristik sebagai berikut Majid, 2014:89. a Bepusat pada siswa student centered, halini sesuai dengan pendekatan pembelajaran modern yang menempatkan siswa sebagai subyek belajar dan guru sebagai fasilitator yange memberikan kemudahan kepada siswa dalam aktivitas belajar. b Memberikan pengalaman langsung siswa direct experience, dengan pengalaman langsung ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, fokus pembelajaran lebih diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. d Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, dalam pembelajaran disajikan konsep-konsep dari berbagai amat pelajaran sehingga siswa dapat memahami konsep tersebut secara utuh. e Bersifat fleksibel, guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu tema pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada. f Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Dari beberapa pengertian, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam menyatukan beberapa mata pelajaran terkait yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dengan kegiatan pembelajaran berpusat kepada siswa student centered melalui beberapa langkah saintifik yaitu mengamati, mencoba, menanya, menalar, dan membentuk jejaring.

2. Media Pembelajaran

a. Definisi dan Hakekat Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely dalam Sugiono, 2010:3 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Sukiman 2012:29 media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Aqib 2013:50 juga menjelaskan pengertian dari media pembelajaran. Media adalah perantara, pengantar. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar atau siswa.

b. Dampak Pengunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran, penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran Anitah, 2010:82. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Kustandi 2011:21, pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru bagi siswa yang pada akhirnya akan membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa itu sendiri. Beberapa dampak positif penggunaan media pembelajaran juga dikemukakan oleh Kemp dan Dayton dalam Kustandi, 2011:23 yaitu: a penyampaian pelajaran tidak kaku, b pembelajaran bisa lebih menarik, c pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan, d lama waktu pembelajaran yang diperlukan bisa lebih singkat, karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak, dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa lebih besar, e kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integral kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-eleman pengetahuan dengan cara yang terorganisasi.

c. Kriteria Pemilihan Media

Kustandi 2011:86 mengemukakan bahwa kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem pembelajaran secara keseluruhan. Untuk itu terdapat beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, yaitu a sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, b tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi, c praktis, luwes, dan bertahan, d guru terampil menggunakannya, ini merupakan salah satu kriteria utama, apapun media itu guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran, nilai dan manfaat amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya, e pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan, f mutu teknis, penggunaan visual baik gambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Selain itu Munadi 2010:187 juga mengemukakan bahwa keberadaan media tidak terlepas dari konteksnya sebagai komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan. Berdasarkan komponen-komponen dari sistem intruksional inilah kriteria pemilihan media dibuat. Kriteria-kriteria yang menjadi fokus di sini, antara lain. a. Karakteristik siswa, adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. b. Tujuan Belajar, secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap untuk mencapai hasil yang diharapkan. c. Sifat bahan ajar, isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya aktivitas para siswanya. Setiap kategori pembelajaran menuntut