Data Kualitatif Data Kuantitatif

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dibedakan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Skor yang diperoleh dari uji validitas kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari analisis kebutuhan siswa. Data tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti untuk mengetahui dan memperbaikki kelayakan produk yang diciptakan. Teknik analisis data digunakan untuk menganalisis kuesioner yang ditujukan kepada siswa. Kuesioner yang diberikan berjumlah 11 item. Item 1, 2, 3 menanyakan tentang teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Item 4 tentang teknik pembelajaran yang disukai siswa. Item 5 menanyakan tentang materi pembelajaran yang diberikan guru. Item 6 menanyakan tentang evaluasi yang sering diberikan oleh guru. Item 7 dan 8 tentang penggunaaan media yang digunakan oleh guru. Item 9 dan 10 menanyakan tentang media yang disukai siswa. Item 11 menanyakan tentang bagaimana materi yang disukai siswa. Kuesioner analisis kebutuhan siswa tersebut dihitung menggunakan presentase sebagai berikut: jumlah jawaban jumlah responden x Setiap item dalam kuesioner dihitung menggunakan presentase tersebut. Setelah melakukan penghitungan maka peneliti akan mengetahui kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh peneliti dari skor angket video tematik oleh ahli media, guru dan siswa. Data dari kuesioner tersebut dianalisis agar mendapatkan data interval. Hasil pengukuran dalam kuesioner ini berupa skor dan angka. Penafsiran hasil pengukuran ini disebut dengan penilaian, sementara itu dalam melakukan hasil penafsiran diperlukan sebuah kriteria Mardapi, 2008:122. Peneliti menggunakan sebuah skala dalam penilaian media video tematik ini. Skala yang digunakan adalah Skala Likertdengan empat pilihan untuk mengukur sikap siswa. Untuk skala Likert, skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Mardapi 2008:122 menjelaskan bahwa dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3 tiga untuk skala Likert. Mengatasi hal tersebut skala Likert menggunakan 4 pilihan. Sukardjo 2006:53 menjelaskan bahwa skor 4 untuk sangat baik, skor 3 untuk baik, skor 2 untuk cukup baik, dan skor 1 untuk kurang baik. Instrumen yang telah diisi oleh siswa kemudian dicari skor keseluruhannya, sehingga tiap siswa memiliki skor. Selanjutnya peneliti mencari rerata skor keseluruhan pada setiap ujicoba dan simpangan bakunya. Dalam melakukan perhitungan, item vaforable atau item positif mendapatkan skor 4 untuk jawaban sangat baik. Skor 3 diberikan untuk jawaban baik, skor 2 diberikan untuk jawaban cukup baik, dan skor 1 diberikan untuk jawaban kurang baik. Item unvaforable atau item negatif mendapatkan skor 1 untuk jawaban kurang baik. Skor 2 diberikan diberikan untuk jawaban cukup baik, skor 3 diberikan untuk jawaban baik, dan skor 4 diberikan untuk jawaban sangat baik. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dikonversikan menjadi nilai dengan skala. Berikut merupakan kriteria penilaian yang digunakan: Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Ideal Sukardjo,2006:53 No Skor siswa Kategori sikap atau minat 1 X Xi + 1,80 Sbi Sangat Baik SB 2 Xi + 0,60Sbi X ≤ Xi + 1,80Sbi Baik B 3 Xi – 0,60 X ≤ Xi + 0,60Sbi Cukup Baik CB 4 Xi – 1,80Sbi X ≤ Xi – 0,60Sbi Kurang Baik KB Keterangan tabel : X : Skor akhir rata-rata Xi : Rerata ideal, dapat dicari dengan menggunakan rumus: Xi = 12 skor tertinggi ideal + skor terendah ideal Sbi : Simpangan baku ideal, dapat dicari dengan menggunakan rumus: SBi = 16 skor tertinggi ideal – skor terendah ideal 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Bab ini berisi uraian tentang hasil penelitian dan pengembangan, yaitu 1 analisis kebutuhan, 2 deskripsi produk awal, 3 data uji coba dan revisi produk, 4 analisis data, dan 5 kajian produk akhir

A. Analisis Kebutuhan

1. Data Hasil Analisis Kebutuhan Siswa

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui penggunaaan media pembelajaran selama ini dalam pembelajaran di kelas. Selain itu, analisis kebutuhan juga dilakukan untuk melihat sejauh mana pembelajaran tematik kurikulum 2013 berjalan di dalam kelas V yang baru saja diterapkan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh siswa kelas VC SD Jetis Bantul yang berjumlah 30 siswa. Analisis kebutuhan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014. Dalam analisis kebutuhan ini siswa diharapkan menjawab sebelas pertanyaan. Hasil data analisis kebutuhan ini kemudian oleh peneliti digunakan sebagai acuan pengembangan media video tematik bagi siswa kelas V SD Jetis Bantul. Data hasil analisis kebutuhan dapat dilihat dari uraian peneliti berikut ini.