Kelebihan dan KeterbatasanVideo Video

2. Validasi Ahli

Data hasil validasi oleh beberapa pakar menggunakan kuisioner untuk kemudian dianalisis oleh peneliti. Validasi ahli dilakukan oleh ahli media dan guru kelas V. Validasi ahli media dilakukan oleh salah satu dosen PGSD Universitas Sanata Dharma, sementara validasi guru dilakukan oleh guru kelas VC SD Jetis Bantul. Validasi tersebut dilakukan untuk melihat kelayakan media video tematik sebelum diujicobakan kepada beberapa siswa.

3. Validasi Perorangan

Uji validasi perorangan dilakukan setelah produk pengembangan di revisi berdasarkan masukan dan penilaian dari para pakar ahli. Produk pengembangan kemudian diujicobakan perorangan yang terdiri dari 3 siswa kelas VC SD Jetis Bantul. Penentuan banyaknya subyek tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas video jika dilihat oleh perseorangan.

4. Validasi Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilakukan oleh 10 kelas VC SD Jetis Bantul. Tanggapan dan penilaian dari beberapa kelompok kecil ini dijadikan umpan balik apakah media sudah layak digunakan dalam pembelajaran. Subyek dari ujicoba dalam penelitian pengembangan ini adalah beberapa siswa kelas VC semester ganjil SD Jetis Bantul tahun ajaran 20142015. Penentuan banyaknya subyek tersebut berdasarkan pada langkah awal pada tahapan RD. “Preliminary field testing-Conducted in from 1-3 schools, using 6 to 12 subjects. Interview, observational, and questionnaire data collected and analyzedBorg and Gall, 1983:775. ” Berdasarkan kutipan di atas uji lapangan terbatas dilakukan pada 6 sampai dengan 12 subjek penelitian. Oleh karena itu, penulis mengambil 10 subjek penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dan wawancara. Sumber perolehan data tersebut terdiri dari instrumen analisis kebutuhan siswa dan guru, instrumen validasi ahli, instrumen ujicoba perorangan dan kelompok kecil. Instrumen yang dibuat sebelumnya telah divalidasi dengan teknik expert judges oleh ahli.

1. Instrumen Analisis Kebutuhan

Instrumen yang digunakan merupakan jenis nontes yaitu kuisioner dan wawancara. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa dalam kegiatan belajar megajar dikelas. Berikut merupakan beberapa penjelasan yang dilakukan oleh peneliti. a Analisis Kebutuhan Siswa Analisis kebutuhan yang digunakan untuk siswa berupa kuisioner dan wawancara. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono,2012:142 Kuisioner kebutuhan siswa digunakan untuk mengetahui bagaimana karakteristik dan kebutuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kuesioner disusun berdasarkan indikator- indikator yang ingin diketahui oleh peneliti.