Penghapusan Fasilitas dan Peralatan. Penghapusan fasilitas dan peralatan

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 21

3. Penyimpanan Fasilitas dan Peralatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

penyimpanan fasilitas dan peralatan klub olahraga di sekolah dasar, antara lain: a Persiapkan lokasitempat penyimpanan yang mencukupi, aman dan strategis, b Letakkan dan simpan fasilitas dan peralatan olahraga secara rapi dan cermat, c Siapkan lampu penerangan dan ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara, d Hindarkan zat kimia, cuaca atau suhu yang panas maupun dingin lembab atau dimakan oleh binatang rayap, dan e Simpan pada tempat, ruangan dan gedung yang terjaga atau terkunci dengan aman.

4. Inventarisasi Fasilitas dan Peralatan. Langkah-langkah yang harus dilakukan

menginventarisasi fasilitas dan peralatan, antara lain: a Menyiapkan buku inventaris, b Inventarisasi dilakukan secara cermat dan teliti, c Melakukan pelabelan, penomoran dan tanda register, dan d Membuat papan data mengenai keberadaan fasilitas dan peralatan olahraga.

5. Pemeliharaan Fasilitas dan Peralatan. Kegiatan pemeliharaan fasilitas dan

peralatan olahraga, meliputi: a Pemeliharaan, perawatan dan pencegahan terhadap kerusakan dan kehilangan fasilitas, b Menghindarkan fasilitas dan peralatan olahraga dari kerusakan yang lebih berat, dan c Pemeliharaan dan perawatan ringan, seperti pencucian kotoran, pembersihan debu, pembersihan sampah, pembersihan karatkorosi, pengecatan dan pemlituran fasilitas dan peralatan klub olahraga di sekolah dasar.

6. Penghapusan Fasilitas dan Peralatan. Penghapusan fasilitas dan peralatan

olahraga yang dimiliki oleh klub olahraga di sekolah dasar dapat dilakukan jika fasilitas dan peralatan olahraga tersebut telah mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga sudah tidak bisa lagi dilakukan perbaikan atau renovasi dan atau sudah tidak bisa digunakan lagi. PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 22

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

Pada bab ini akan disajikan materi yang digunakan dalam pembinaan olahraga di klub sekolah. Materi terbagi menjadi dua kelompok yaitu pertama, materi tentang pengelolaan klub sekolah mulai dari tujuan penyelenggaraan, cara pengelolaan hingga cara pembinaan atlet di klub sekolah, dan kedua materi tentang pembinaan umum serta pembinaan kecabangan dalam klub sekolah.

A. FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SEKOLAH 1. Tujuan

a. Peserta mampu memahami dan beragumentasi mengenai konsep filsafat b. Peserta mampu menerapkan pemikiran dalam teori filsafat dalam mengkaji permasalahan Pendidikan Jasmani dan Olahraga c. Peserta dapat melakukan analisis dan sintesis isu-isu kekinian dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Indonesia

2. Materi

Berdasarkan fakta sejarah, olahraga merupakan entitas tertua dalam rentang hidup manusia. Sekian banyak ahli setuju bahwa konsep Homo Ludens yakni kebermainan manusia seperti apa yang dikatakan Johan Huizinga adalah merupakan cikal bakal olahraga. Dari berbagai bukti sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa kebermainan manusia tersebut hadir bersamaan dengan kehadiran manusia. Untuk itu Huizinga menyatakan bahwa entitas bermain itu lebih tua dari kebudayaan. Begitu banyak orang membicarakan mengenai budaya dan pendidikan sampai terkadang sulit untuk difahami apa sebenarnya makna dari budaya itu sendiri. Ungkapan yang paling sering didengar adalah bahwa budaya adalah semua bentuk hasil dari budi dan daya manusia. Namun apakah sesederhana itu pengertian dari budaya? Tentu saja tidak —saat ini suatu hasil karya bisa diakui sebagai sebuah budaya tatkala memenuhi suatu prasyarat yang tidak bisa dibilang sederhana. Misalkan saja seperti apa yang diungkapkan oleh Koentjaraningrat, bahwasanya suatu budaya bisa diurai dalam tujuh unsur, yaitu: