Pembinaan karakter melalui olahraga Nilai-nilai moral dalam olahraga

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 32 sportsmanship berkaitan dengan sikap respect terhadap lawan, official, tim lawan, pelatih, dan khususnya terhadap permainan itu sendiri. Dalam pandangan yang berbeda, Keating 1964, dalam Shield Bredemeier, 1995 menyatakan, sportsmanship adalah persahabatan yang merupakan salah satu nilai yang sering dimunculkan dalam olahraga. Untuk memperjelas pengertian sportsmanship, Keating, dalam Morgan Meier Eds., 1995 membedakan pengertian sports olahragadan athletic olahraga kompetitif dalam sebuah batas yang ekstrim. Menurut Keating pada intinya olahraga adalah sesuatu aktivitas yang beraneka jenis yang bertujuan mencapai kesenangan dan kepuasan yang didominasi oleh kebaikan dan kebersamaan. Sedangkan athletic intinya adalah aktivitas kompetitif yang bertujuan mencapai kemenangan yang terkarakteristik oleh semangat dedikasi, pengorbanan dan kekuatan. Selanjutnya Keating 1995; dalam Morgan Meier Eds., 1995 dalam konteks olahraga kompetitif, menyatakan bahwa sportsmanship adalah suatu tingkah laku terhadap lawan yang bertujuan seperti pada kegiatan olahraga, yaitu kebersamaan dan kepuasan bersama antar pemain. Dalam pandangan Keating posisi utama dari sportsmanship adalah menemukan kesenangan dari pada sekedar mengalahkan lawan dalam suatu pertandingan. Jadi sportsmanship adalah suatu kebaikan yang ada pada kegiatan olahraga, bukan pada kegiatan athletic yang serius dan kompetitif. Sportsmanship hanya bisa diterapkan di athletic dalam hal-hal tertentu, dan termasuk kesetiaan terhadap nilai dari sportivitas yang menurut Keating berpengaruh terhadap kesetiaan tentang semangat kesamaan sebelum bertanding.

b. Pembinaan karakter melalui olahraga

Pembentukan karakter olahragawan merupakan hasil interaksi dari faktor bawaan yaitu orangtua, dengan unsur-unsur dari luar yaitu peran serta guru dan pelatih olahraga, serta faktor luar yang lain. Berbagai kajian dan literatur PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 33 mengungkapkan bahwa olahragawan membutuhkan karakter khusus sesuai dengan cabang olahraganya. Undang-undang No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional menegaskan bahwa olahraga berfungsi mengembangkan kemampuan jasmani rohani dan sosial serta membentuk watak kepribadian bangsa yang bermanfaat. Dimensi non fisikal yang dikandung dalam olahraga dan pendidikan jasmani pada dasarnya dapat melahirkan berbagai kondisi kepribadian dan sikap mental positif. Perkembangan nilai-nilai karakter dan keterampilan membuat keputusan etis merupakan unsur utama yang dapat diperoleh dari hasil proses olahraga.

c. Nilai-nilai moral dalam olahraga

Ada sembilan jenis karakter yang sangat penting yang dapat dibangun melalui olahraga antara lain: kejujuran, keadilan, tanggung jawab, kedamaian, respek terhadap diri sendiri atau kepercayaan diri, rasa hormat dan kepedulian terhadap orang lain, menghormati peraturan dan kewenangan, apresiasi terhadap kebhinekaan, dan semangat kerja. Karakter ini sangat diperlukan sebagai modal dasar untuk memecahkan masalah besar yang menjadi akar dari kemunduran bangsa Indonesia selama ini yaitu korupsi, konflik horizontal yang berkepanjangan, perasaan sebagai bangsa kelas dua, semangat kerja dan semangat belajar yang rendah. a Kejujuran b Keadilan c Tanggung Jawab d Kedamaian e Respek Terhadap Diri Sendiri Atau Kepercayaan Diri f Rasa Hormat Dan Kepedulian Terhadap Orang Lain g Menghormati peraturan dan kewenangan h Apresiasi terhadap kebhinekaan i Semangat Kerja.

d. Olahraga dan Pendidikan Karakter