Tahapan-tahapan belajar gerak HASIL

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 44 c General coordination factors Keele, at. all c Sifat Materibahan ajar Pengajar gerak harus memahami tentang: 1 Keterkaitan tugas ajar dengan lingkungan environment. Pembelajaran gerak dengan memperhatikandiscrete, continuous, atauserial skill, bergantung pada keterkaitannya dengan tugas ajar lainnya. 2 Keterkaitan tugas ajar dengan pembelajar memperhatikan Organisasi latihan, Penggunaan feedback dan Adaptasi and pembagian part- task training. d Structur environment 1 open atau closed skill bergantung pada lingkungan tetap atau berubah-ubah 2 Changes in the environment, including changing child care practices, can produce changes in sequences of infant motor development that we once considered fixed.

d. Tahapan-tahapan belajar gerak

1 Tiga tahapan belajar gerak Fitts and Poser 1967 a Cognitive: Learning what to do b Associative: Refining the movement pattern c Autonomous: Developing skill 2 Dua tahapan belajar gerak Gentile 1987 a Tahap awal: Getting the idea of the movement Equivalent to Fitts Posner tahap1 Organisasi latihan lanjutan • Kelebihan latihan bentuk random bahkan lebih jelas hasilnya setelah 10 hari istirahat. Gambar sebelah kanan, hasil penelitian Shea and Morgan 1979 and Jarus 1994, pasangan kata menunjukkan bentuk latihan dan tesnya. Kelompok blocked- ra do ”, artinya, dilatih dengan block tetapi di tes dengan random. Skor retensi berbeda terutama manakala dites dengan cara random PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 45 b Tahap lanjutan: Fixation diversification Equivalent to Fitts Posner Stage 2 3 3 Teori Belajar Gerak a Information-processing approach 1 Information processing stages - Simulus-identification stage Input - Response-selection stage Output - Response-programming stage Reaction timefaktor penting dalam membuat keputusan dandecision making 2 Faktor yang mempengaruhi waktu reaksi dan pembuatan keputusan a Number of stimulus-response alternatives b stimulus-response compatibility umum c Amount of practice 3 Anticipation to minimize delays of reaction time a Types of anticipation spatial and temporal anticipation b Benefits from anticipation c Cost of anticipating is anticipation not true d Strategies for anticipating 4 Decision making and performance under stress and arousal a Inverted-U principle; Information processing under high arousal b Perceptual narrowing c Cue-utilization hypothesis b Teori Belajar Gerak: Closed-loop Adams, 1971 1 Fedback sensori digunakan untuk menghasilkan kualitas gerak yang sedang berlangsung. 2 Deteksi errors dilakukan dengan cara membandingkan gerak yang dihasilkan FB dengan memori tentang gerak dimaksud 3 Jejak memori Memory trace digunakan pada proses memilih dan memulai melakukan gerakan 4 Jejak persepsi Perceptual trace, dibentuk melalui latihan, yg akhirnya menjadi rujukan perbaikan reference of correctness PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 46 5 Implikasi Pembelajaran a Akurasi gerak akan sepadan dengan kekuatan persepsi gerak perceptual trace yang dimiliki siswa b Siswa harus latihan gerak secara berulang-ulang untuk mengembangkan dan memperkuat persepsi gerak perceptual trace 6 Beberapa keterbatasan teori Closed-loop a Akurasi gerak dapat terjadi tanpa adanya FB b Untuk itu, perlu jejak persepsi terpisah untuk setiap gerak yang mungkin ihadapi kalau bolan top spin, maka pukulan A; bola slice, pukulan B; bola cepat, pukulan C, dst Pemahaman para guru dan pelatih tentang teori belajar gerak merupakan bagian integral dari kompetensi guru penjas maupun pelatih. Beberapa kompetensi minimal yang diungkap dalam ringkasan ini meliputi terminologi, pengertian, kompetensi minimal guru yang mengajar gerak yang didalamnya meliputi karakterisitik siswa, katrakteristik materi, dan lingkungan pembelajaran. Selain itu PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 47 dipaparkan juga tahapan belajar gerak, teori proses informasi dan pembuatan keputusan dalam belajar gerak, dan teori belajar closed-loop dari Adams, 1971 yang dalam pembahasanya akan selalu menyatu dengan teori open-loop system. Untuk memehami lebih lengkap materi ini, para pembaca diharapkan juga membaca sumber lain khususnya buku yang disediakan bagi para pembina klub Olahraga Sekolah Dasar yang disediakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah dasar, Kemdikbud.

D. ANALISIS MEKANIKA GERAK OLAHRAGA 1. Tujuan

a. Memahami beberapa Konsep-konsep Biomekanika olahraga b. Memahami prinsip-prinsip mekanika gerak dan konsep-konsep yang berkaitan dengan stabilitas, gerak, tuas, dan gaya, serta mengaplikasikannya pada aktivitas fisik, teknik cabang olahraga c. Mengetahui aplikasi teknologi dalam pembelajaran gerak d. Menganalisis dan mengevaluasi gerak secara sederhana

2. Materi

Mekanika gerak Biomekanika Olahraga telah banyak ditulis untuk para guru penjas, pelatih, dan atlet. Ilmu ini menjelaskan bagaimana pengetahuan mekanika cabang olahraga membantu untuk menciptakan penampilan performance yang lebih baik efisien dan tidak menimbulkan cedera. Bagi para pelatih, ilmu ini akan membantunya menjadi seorang pelatih yang lebih baik. Bagi para atlet akan menemukan bahwa informasi pengetahuan ini membantu memperbaiki penampilannya. Bahkan bagi seorang penggemar olahraga, dengan memahami ilmu ini akan mengubahnya menjadi seorang pengamat yang kritis. Bagi guru pendidikan jasmani tentu saja pemahaman pengetahuan mekanika gerak akan membantu siswa untuk bergerak dengan benar dan aman. Para ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang mekanika mempelajari pengaruh dari gaya-gaya force seperti gravitasi, gesekan, dan tahanan udara pada benda hidup dan benda mati. Pengetahuan ini digunakan untuk membantu mendesain benda- benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti gedung-gedung, jembatan, kendaraan, dan pesawat terbang. Selain itu pula, para ahli mengukur pengaruh dari gaya-gaya tersebut yang bekerja pada manusia dan sebaliknya, pengaruh gaya yang disebabkan olah manusia. Nampaknya jelas bagi kita bahwa gaya gravitasi, gesekan, dan tahanan udara tidak menyebabkan adanya pengaruh