Strategi Mengendalikan Ketegangan dan Kecemasan Strategi Membangun Kepercayaan Diri

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 57

f. Strategi Mengendalikan Ketegangan dan Kecemasan

Strategi untuk mengendalikan ketegangan dan kecemasan dibagi kedalam dua strategi yaitu: 1 Strategi rileksasi. Apabila anak mengalami ketegangan, kecemasan, dan kegairahan terlalu tinggi, anak akan mengalami kesulitan mencapai penampilan maksimal. Ketegangan dan kecemasan yang berlebihan menyebabkan penampilan anak menurun. Kondisi seperti itu perlu diatasi melalui relaksasi. Tujuannya, agar anak bisa cepat rileks jika dibutuhkan. Salah satu strategi rileksasi yang harus diberikan adalah rileksasi secara progresif. 2 Strategi kognitif. Strategi ini merupakan prosedur psikologis yang digunakan anak untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi pertandingan. Strategi kognitif bertujuan untuk mengurangi pengaruh ketegangan terhadap penampilan anak. Strategi yang bisa dilakukan adalah imagery, menghentikan dan memusatkan pikiran, dan sebagainya.

g. Strategi Membangun Kepercayaan Diri

1 Memberikan pengalaman sukses. Keberhasilan yang dicapai anak akan meningkatkan kepercayaan diri, dan akan menghasilkan penampilan selanjutnya yang lebih baik. Ketika anak mengalami kekalahan terus menerus dalam pertandingan, anak merasa tertekan dan tidak memiliki kepercayaan diri untuk sukses. Oleh sebab itu pelatih harus mendesain proses latihan sedemikian rupa supaya anak mencapai sukses atau mencapai performa terbaik dari sebelumnya. 2 Berpikir percaya diri. Percaya diri mengandung cara berpikir untuk mencapai tujuan baik positif maupun negatif. Tatkala anak mengatakan bahwa: “Jika saya berlatih keras saya pasti bisa menang, saya kuat sekali memukul.” Penyataan tersebut membentuk sikap positif, sikap ini penting untuk mencapai kemampuan maksimal. Dalam olahraga anak harus membuang pikiran- pikiran negatif seperti “saya bodoh”, “saya tidak percaya bahwa saya bisa bermain baik”, “saya tidak pernah berbuat seperti apa yang sa ya harapkan.” Pikiran tersebut, harus dihilangkan dan digantikan dengan pikiran positif seperti “saya akan menjaga penampilan tetap baik dalam berlatih atau dalam bertanding”, PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRKURIKULER OLAHRAGA Melalui Klub Olahraga di Sekolah Dasar 58 “saya akan tetap tenang dan fokus pada aktivitas yang saya lakukan”, “saya bisa melakukan pukulan dengan baik”, dan sebagainya. 3 Imagery.Upaya yang bisa dilakukan untuk membangun kepercayaan diri adalah imagery. Dalam imagery anak dapat melihat, membayangkan,menggambarkan kemampuan dirinya sendiri dalam benaknya, bahwa anak dapat melakukan sesuatu yang tidak pernah anak bisa lakukan sebelumnya. 4 Latihan kondisi fisik. Latihan kondisi fisik yang baik dalam aktivitas olahraga merupakan salah satu kunci untuk membangun kepercayaan diri. Banyak anak bertahun-tahun berlatih kondisi fisik dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi tubuhnya supaya tetap bugar. Kondisi yang bugar bagi anak dapat meningkatkan kepercayaan dirinya, karena merasa dirinya lebih baik kondisinya dari anak lainnya. 5 Persiapan. Keberhasilan ditentukan dengan persiapan yang baik. Sedangkan kegagalan terjadi manakala persiapan tidak dilakukan dengan baik. Persiapan yang dilakukan anak akan memberikan kepercayaan diri pada anak, sebab anak mengetahui apa yang harus dilakukan pada setiap tahapan. Inilah yang akan menjadi bekal bagi anak untuk menampilkan yang terbaiknya.

h. Strategi Meningkatkan Konsentrasi