MANAJEMEN RISIKO MANAJEMEN RISIKO

252 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 63

35. MANAJEMEN RISIKO

Lanjutan 2008 dalam jutaan Rupiah Mata Uang Asing Aset dan Aset pada Rekening Administratif Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif Posisi Devisa Neto Dolar Amerika Serikat 688,722 452,970 235,752 Euro 6,617 307 6,310 Yen 49,604 47,357 2,247 Dolar Australia 277 -- 277 Dolar Singapura 813 -- 813 Poundsterling -- -- -- Bersih 746,033 500,634 245,399 Prosentase terhadap Modal 9,75 Sesuai dengan PBI No. 737PBI2005, keseluruhan Posisi Devisa Neto Bank terhadap modal di akhir hari kerja pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 7,50 dan 9,75. Risiko Operasional Secara umum model perhitungan Risiko Operasional terdiri dari tiga pendekatan antara lain: basic indicator approach, standard approach dan advance measurement approach . Secara bertahap model tersebut akan dikembangkan mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih. Pengendalian risiko operasional dilakukan dengan pemberian limit kewenangan, password, membangun Data Recovery Center DRC dan juga pemisahan fungsi antara checker, maker dan approval . Diharapkan terhadap tindakan-tindakan pencegahan yang telah dilakukan dapat memitigasi risiko operasional dengan lebih baik. Risiko Likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memperhatikan rasio-rasio penting yang terkait dengan kemampuan likuiditas bank, seperti: LDR, GWM, Rasio aset likuid dibandingkan dengan pasiva likuid, proyeksi cash flow dan juga maturity profile . Arus kas merupakan hal yang paling utama dalam pengelolan risiko likuiditas oleh karena itu dalam memperkirakan proyeksi arus kas Bank berusaha melakukan dengan perhitungannya yang seoptimal mungkin, yakni dengan mempertimbangkan aspek instrumen yang bersifat contractual maupun yang bersifat behavioral . Laporan Tahunan 2009 Annual Report 253 PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 64

35. MANAJEMEN RISIKO

Lanjutan Risiko Hukum Risiko hukum yang utama adalah Kelemahan Perikatan karena tidak terpenuhinya syarat kontrak. Bank telah membentuk Grup Corporate Secretary yang memiliki unit untuk menangani masalah kontrak dan perjanjian. Terhadap masalah litigasi Grup Manajamen Risiko memiliki Divisi yang menangani masalah litigasi. Risiko Strategi Risiko strategi tergolong moderat, yang telah ditetapkan dan dapat dilaksanakan dengan baik. Pengendalian risiko strategik dilaksanakan dengan memantau antara rencana bisnis yang ditargetkan dengan realisasi yang dicapai. Komite Manajemen Risiko bertujuan untuk menanggulangi risiko yang bersifat strategis dan berdampak signifikan. Risiko Reputasi Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank. Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan citra pelayan terbaik bagi masyarakat. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya mendidik karyawan Bank untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan pelatihan service excellent . Risiko Kepatuhan Pengelolan risiko kepatuhan dilakukan dengan memantau seluruh perjanjian dan komitmen serta memastikan bahwa Bank telah memenuhi seluruh aturan yang berlaku. Risiko Kepatuhan Bank diupayakan seminimal mungkin terhadap terjadinya penyimpangan atas perjanjian dan komitmen.

36. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

Peraturan Bank Indonesia PBI No. 321PBI2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank di Indonesia mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 523DPNP tanggal 29 September 2003. 254 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 65

36. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

Lanjutan Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung berdasarkan PBI adalah sebagai berikut: 2009 dalam jutaan Rp 2008 dalam jutaan Rp Komponen Modal A. Modal Inti Modal Disetor 600.325 600.325 Cadangan Tambahan Modal 224.190 153.795 Sub Jumlah 824.515 754.120 B. Modal Pelengkap Penyisihan Penghapusan Aset Produktif 86.775 78.165 Pinjaman Subordinasi 258.818 323.455 Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual -- -- Sub Jumlah 345.593 401.620 Maksimum 100 dari Modal Inti 345.593 401.620 Jumlah Modal Inti dan Pelengkap 1.170.108 1.155.740 Penyertaan 927 927 Jumlah Modal 1.169.181 1.154.813 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR Kredit 7.725.690 6.710.530 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR Pasar 834.209 1.741.575 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Tersedia dengan Memperhitungkan Risiko Kredit 15,13 17,21 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Tersedia dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Pasar 13,67 13,66 Sesuai dengan PBI No. 321PBI2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.