Laporan Tahunan 2009 Annual Report
149
Selama tahun 2009, telah dilakukan Roadshow Kunjungan Direksi ke unit-unit kerja yang dilakukan di
lokasi kantor-kantor walikota yang ada di Jakarta dan yang ada di Kantor Pusat Bank DKI di Jl. Juanda III
Jakarta. Seluruh karyawan dan karyawati mengikuti kegiatan tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan.
29.4. Perjanjian Kerja Bersama
Sebagai implementasi dari Undang Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja maupun sebagai
pelaksanaan ketentuan yang terkait dengan GCG, Manajemen Bank DKI dan Sekawan Bank DKI telah
menandatangani PKB Perjanjian Kerja Bersama No. 01PKBDIRIV2009 pada tanggal 11 April 2009
yang merumuskan hak dan kewajiban karyawan Bank DKI secara komprehensif. PKB ini merupakan
bentuk selanjutnya dari Peraturan Perusahaan Bank yang telah ada selama ini sebagaimana surat dari
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Direktur Persyaratan
Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. B.17PHIJSKPKKA2006 tanggal 11 Januari 2006
perihal Pengesahan Peraturan Perusahaan.
Proses perundingan dilakukan Manajemen Bank DKI dengan menetapkan Tim Perunding Perjanjian
Kerja Bersama Perwakilan Manajemen Perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi
No. 189 Tahun 2007 tanggal 28 Desember 2007. Dan perundingan kesepakatan PKB tersebut, telah dilakukan
pada tanggal 21 - 22 Januari 2008, PKB tersebut telah ditandatangani bersama antara Manajemen Bank DKI
dengan Pengurus Sekawan pada tanggal 11 April 2009.
30. KOMUNIKASI EKSTERNAL 30.1. Website
Untuk komunikasi ekternal, Corporate Secretary mengelola website Bank, yaitu www.bankdki.co.id
sebagaimana Keputusan Direksi No. 113 Tahun 2007, yang dapat diakses pengguna jaringan internet. Selain
itu, juga telah mempunyai intranet yang memadai sehingga dapat berkomunikasi secara lebih efektif.
30.2. Call Center
Selain itu, dengan saluran No. telpon Call Center Bank DKI 021-2354-5555 atau 021-BDKI-5555 nasabah
Bank DKI dapat menghubungi layanan petugas call center yang dapat memberikan informasi seluas-
luasnya tentang jasa dan layanan Bank DKI.
30.3. Siaran Pers
Penyerahan laporan secara periodik dan publikasi atas informasi material serta ketepatan waktu dan akurasi
atas laporan keuangan dan berbagai keterbukaan informasi lainnya selalu menjadi perhatian utama
During 2009, The Board of Directors had conducted a Roadshow visit to several working unit located at
various city hall ofices throughout Jakarta and the one which located on Bank DKI Head Ofice at Jl. Juanda
III Jakarta. The entire employee had participated on the event accordingly with the schedule.
29.4. Collective Working Agreement
to fulill the law no. 13 of 2003 concerning Manpower as well as to implement the regulations
related to GCG, Bank DKI’s Management and Sekawan Bank DKI had signed a Collective Working
Agreement PKB No. 01PKBDIRIV2009 on 11 April 2009 that comprehensively sets the rights and
obligations of Bank DKI’s employees. This PKB is the culmination of the Bank’s existing Corporate
Regulations as speciied in the letter from the Director General for the Maintenance of Industrial
Relations and Labor Social Security Director of Work Requirements, Manpower and Transmigration
Department of the Republic of Indonesia No. B.17PHIJSKPKKA2006 dated 11 January 2006
concerning Ratiication of Corporate Regulations.
The Management of Bank DKI has even appointed the Negotiation Team to serve on behalf of the
Management for the Collective Work Agreement as speciied within Directors Decree no. 189 of 2007
dated 28 December 2007. The negotiations itself took place on 21 - 22 January 2008, in which the
PKB itself had been signed by the Management of Bank DKI with Sekawan oficials on 11 April 2009.
30. EXTERNAL COMMUNICATION 30.1. Website
While for external communications, the Corporate Secretary maintains the Bank’s website www.bankdki.
co.id as prescribed within the Directors Decree No. 113 of 2007 that can be accessed by internet users.
In addition to this, there is also an intranet service that serves as an effective means of communication.
30.2. Call Center
The Public can also access the Bank DKI Call Center through 021-2354-5555 or 021-BDKI-5555 for call
center services that provide a variety of information regarding services and products offered by Bank DKI.
30.3. Press Conference
Periodic submission of the report and publication for factual information as well as punctuality and
accuracy towards inancial statement and several other disclosure of information had become a major
150
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
TANGGALDATE MATERI
TITTLE 19 Januari 2009
19 January 2009 Penandatanganan perjanjian kerjasama Bank DKI dengan 5 Koperasi
di lingkungan SKPDUPKD Pemprov DKI Jakarta tentang penyediaan fasilitas pembiayaan.
Signing of working agreement between Bank DKI and 5 Cooperatives within the surroundings of SKPDUPKD of Provincial Government of
DKI Jakarta regarding the provision of payment facility. 27 Januari 2009
27 January 2009 Penandatanganan perjanjian kerjasama BankonBank DKI dengan
Yayasan Dana Sejahtera Mandiri tentang penyaluran kredit Pundi Monas melalui penempatan dana Yayasan Damandiri di Bank DKI.
Signing of working agreement between Bank DKI and Dana Sejahtera Mandiri Foundation regarding the distribution of Pundi Monas Credit
through placement of Damandiri fund at Bank DKI. 24 Februari 2009
24 February 2009 Penandatanganan naskah kesepahaman bersama antara Bank DKI
dengan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang penyaluran Bantuan Operasional Sekolah senilai Rp525 miliar untuk
3.980 sekolah dan penyaluran Bantuan Operasional Pendidikan senilai Rp850 Miliar untuk 2.545 sekolah.
Signing of the Memorandum of Understanding between Bank DKI with the Educational Ofice of Provincial government of DKI Jakarta
regarding the distribution of Operational Aid for School BOS which amounting to Rp525 billion to a total of 3,980 schools and the
distribution Operational Aid for Education BOP which amounting to Rp850 billion for a total of 2,545 school.
28 Februari 2009 28 February 2009
Bank DKI membagian hadiah berupa emas murni kepada para nasabahnya yang menabung di Tabungan Monas untuk periode ke 2
Tahun IV2009. Bank DKI present a pure gold prizes to its customers whom had an
account at Monas Saving for the Period 2 Year IV2009. 30 Maret 2009
30 March 2009 Laba sebelum pajak Bank DKI periode Desember 2008 mengalami
pertumbuhan sebesar 14,67. Bank DKI’s proit before tax for period of December 2008 exxperience
an outgrowth for a total of 14.67. 11 April 2009
11 April 2009 Bank DKI berpartisipasi memberikan bantuan kepada korban bencana
Situ Gintung sebesar Rp100 Juta yang berasal dari sumbangan para karyawan, UPZ Unit Pelayanan Zakat Bank DKI maupun dari
manajemen Bank DKI. Penyerahan bantuan dimaksud dilakukan di sela- sela peringatan Hari Ulang Tahun ke 48 Bank DKI.
Bank DKI participated in providing a donation to Situ Gintung victims for a total amount of Rp100 million which derived from employee donation,
UPZ Unit Pelayanan Zakat Bank DKI and from The Management of Bank DKI. The donation was given on the inauguration of Bank DKI’s
48 Anniversary.
23 April 2009 23 April 2009
Bank DKI menerima penghargaan sebagai Bank Pembangunan Daerah Terbaik dalam Banking Effeciency Awards 2009 oleh Harian Bisnis
Indonesia. Bank DKI received an award as The Best Regional Development
Bank on 2009 Banking Eficiency Awards, which was held by Bisnis Indonesia Daily.
24 April 2009 24 April 2009
Penandatanganan perjanjian sindikasi kredit untuk pendanaan 13 proyek PLTU 10.000 MW senilai Rp4,732 Triliun antara PT. PLN Persero
dengan 23 Bank Pembangunan Daerah yang tergabung dalam sindikasi Asbanda-PLN Merah Putih. Bank DKI berlaku sebagai lead arranger
dengan co lead arranger Bank Jatim dan Bank Papua. Signing of syndicated loan agreement between PT PLN Persero and
23 Regional Development Bank, which was united Asbanda-PLN Merah Putih to inance the 13 project of Pltu 10,000 MW which amounting
to Rp4.732 trillion. Bank DKI act as lead arranger with Bank Jatim and Bank Papua as co lead arranger.
7 Mei 2009 7 May 2009
Bank DKI menandatangani nota kesepahaman penjaminan asuransi selama lima tahun dengan 5 perusahaan asuransi sekaligus yaitu
PT. Asuransi Jasa Indonesia persero, PT. Asuransi Ekspor Indonesia Persero, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Umum Bumiputera
Muda 1967, dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia di Jakarta, 7 Mei 2009.
Signing of a Memorandum of Understanding between Bank DKI and ive insurance companies which are Pt Asuransi Jasa Indonesia
Persero, PT Asuransi Ekspor Indonesia Persero, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 and PT Asuransi Tugu
Pratama Indonesia regarding ive years insurance guarantee, this was held at Tugu Pratama Indonesia in Jakarta on 7 May 2009.
13 Mei 2009 13 May 2009
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S. Gultom dan Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono men-tap JakCard di turnstile
simulasi halte busway sembari mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia dan Direktur Operasional Bank DKI
Ilhamsyah Joenoes usai Pembukaan APCONEX 2009, di JHCC Jakarta. Deputy Senior Governor of Bank Indonesia, Miranda S. Gultom and
Chairman of Perbanas, Sigit Pramono was tapping JakCard at turnstile simulation of busway shelter and listening to the explanation from
President Director of Bank DKI, Winny Erwindia and Operational Director of Bank DKI, Ilhamsyah Joenoes after the opening of 2009
APCONEX at JHCC in Jakarta.
19 Mei 2009 19 May 2009
Kinerja keuangan Bank DKI selama triwulan pertama tahun 2009 menunjukkan peningkatan. Sampai dengan Maret 2009, Bank DKI
berhasil meraih laba sebelum pajak sebesar Rp97 miliar, tumbuh 27,63 atau naik Rp21 miliar dibandingkan Maret 2008 sebesar Rp76 miliar.
Financial performance of Bank DKI on the irst quarter of 2009 shows an increase. As of March 2009, Bank DKI gain a total proit before tax
of Rp97 billion, grew by 27.63 or increase Rp21 billion compare to the 2008 result of Rp76 billion.
20 Mei 2009 20 May 2009
Bank DKI melaksanakan kegiatan khitanan massal terhadap 137 anak dari keluarga kurang mampu yang berasal dari lingkungan sekitar Bank
DKI dan beberapa Yayasan Anak Yatim Piatu yang dilaksanakan bersama dengan IIKA Ikatan Istri Karyawan Bank DKI sebagai Corporate Social
Responsibility , dalam rangka peringatan HUT ke 48 Bank DKI.
Bank DKI carried out a mass circumcision activity towards 137 unfortunate children from surrounding of Bank DKI ofice and several
orphanage foundations, which was held in coordination with IIKA The employee’s wife union of Bank DKI as part of their Corporate Social
Responsibility and in commemoration of Bank DKI’s 48 Anniversary.
27 Mei 2009 27 May 2009
Bank DKI membuka dan mengoperasikan Kantor Cabang Bekasi yang berada di Kompleks Bekasi Mas No. D5 dan D6 B, Jl. Ahmad Yani,
Bekasi Selatan pada 27 Mei 2009. Bank DKI opened up and operates the Bekasi Branch Ofice which
was located at Bekasi Mas Complex No. D5 and D6 at Jl. Ahmad Yani, South Bekasi on 27 May 2009.
Bank DKI. Berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 dan peraturan BEI No. I-E VI serta untuk
meningkatkan transparansi, Bank DKI berupaya memastikan bahwa informasi material selalu
dipublikasikan dan dilaporkan kepada Bapepam-LK dan BEI. Informasi material tersebut disiapkan dalam
bentuk laporan dan siaran pers berikut: attention for Bank DKI. Based on Bapepam-LK
regulation No. X.K.1 and IDX regulation No. I-E VI and also to increase the transparency, Bank DKI always
strive to ensure that factual information had always been published and reported to Bapepam-LK and
IDX. Those factual information was prepared in the form of report and the following press conference:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
151
13 Juni 2009 13 Juni 2009
Dalam rangka Rapat Anggota Tahunan Induk Koperasi Pondok Pesantren, Bank DKI bersama Pondok Pesantren Asshidiqiyah
selengarakan silaturahmi nasional kyaipengasuh Pompes se Indonesia. In accordance with the Annual Meeting of Pondok Pesantren Main
Cooperatives, Bank DKI together with Pondok Pesantren Asshidiqiyah held a national hospitality event for kyaiBoard member of the entire
Pondok Pesantren throught Indonesia. 17 Juni 2009
17 June 2009 Bank DKI bersama Badan Kepegawaian Nasional dan Badan
Kepegawaian Daerah BKD tingkatkan pelayanan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS dilingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan
menerbitkan Kartu Pegawai Elektronik pada saat peresmian Bank DKI kantor kas di Kantor Badan Kepegawaian Negara di Jakarta.
Bank DKI together with National Employement Bureau BKN and Regional Employment Bureau BKD enhancing their services to the Civil Servant
PNS within surroundings of Provincial Government of DKI Jakarta trough the launching of Employee Electronic ID Card on the inauguration of Bank
DKI Cash Ofice at State Employement Bureau in Jakarta.
30 Juni 2009 30 June 2009
Di semester pertama tahun 2009, kinerja keuangan Bank DKI terus menunjukkan peningkatan. Sampai dengan Juni 2009, Bank DKI
berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp157 miliar yang berarti tumbuh 40,45 setara Rp45 miliar dibandingkan Juni 2008
sebesar Rp112 miliar. In the irst semester of 2009, Financial Performance of Bank DKI
shows an increase. As of June 2009, Bank DKI booked a proit before tax which amounting to Rp157 billion that represent an increase
of 40.45 equal to Rp45 billion compare to that of 2008 which amounted to Rp112 billion.
03 Juli 2009 03 July 2009
Bank DKI memberikan hadiah sebanyak 2 unit mobil daihatsu Xenia kepada nasabah penabung tabungan Simpeda simpanan pembangunan
daerah. Pada saat yang bersamaan Bank DKI meresmikan kantor layanan Bank DKI Cabang Walikota Jakarta Timur yang ditingkatkan
dari sebelumnya setingkat Cabang Pembantu serta meresmikan operasionalisasi kantor cabang pembantu pasar induk kramat jati.
Bank DKI present two units of Daihatsu Xenia as prizes to customers whom had an account at Simpeda Regional Development Saving
Saving. Concurrently, Bank DKI also conduct an oficial ceremony of Bank DKI Cash Ofice at Jakarta timur City Hall Branches, which
expanded from a previous level of Sub-Branch Ofice and also conduct an oficial ceremony for Pasar Induk Kramat Jati Branch Ofice.
17 Agustus 2009 17 August 2009
Bank DKI kembali membagikan hadiah emas murni kepada para penabung tabungan monas untuk periode I tahun 2009 pada
5 Agustus 2009. Pada 17 Agustus 2009, Bank DKI memperingati HUT Republik Indonesia ke 64 dengan melakukan kegiatan Corporate Social
Responsibility dan Community Relations kepada warga sekitar kantor
pusat Bank DKI di Juanda, Jakarta Pusat. Bank DKI present a pure gold prizes to customers of Monas Saving for
Period I of 2009, which was held on 15 August 2009. On 17 August 2009, Bank DKI commemorates the 64th Anniversary of the Republic of Indonesia
by undertaking several Corporate Social Responsibiilty and Community Relations Programs to the entire community within surroundings of Bank
DKI Head Oiice at Juanda, Central Jakarta.
20 Agustus 2009 20 August 2009
Bank DKI meresmikan operasionalisasi kantor layanan setingkat Cabang Pembantu di Universitas Pamulang, Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang.
Bank DKI oficially opened a service ofice that equal with sub-branch ofice in Pamulang university at Jl. Surya Kencana no. 1 Pamulang.
21 Agustus 2009 21 August 2009
Bank DKI bersama dengan Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta meresmikan Gerai Pajak Senayan City dan Pondok Indah Mall 2 di
Senayan City, Jakarta. Bank DKI together with tax Payment Services Ofice of Provincial
government of DKI Jakarta oficially launched tax Payment Outlet at Senayan City and Pondok Indah Mall 2, Jakarta.
2 September 2009 2 September 2009
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat kelurahan antara Bank DKI dengan
Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta. Signing of Working Agreement on the disrtribution of Revolving Fund
for economic empowerment of urban communities with service cooperatives of Bank DKI, SME and Trading of DKI Jakarta.
14 September 2009 14 September 2009
Bank DKI memberikan santunan sebesar Rp700 juta kepada 2000 anak yatim dan fakir miskin yang ada di lingkungan sekitar Bank DKI
sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility Bank DKI yang dilakukan sepanjang Ramadhan 1430 H. Bank DKI pada 8
September 2009 menyetorkan Zakat, Infaq dan Shadaqah sebesar Rp200 juta kepada BAZIS DKI Jakarta. Pada 13 September 2009 Bank
DKI menyerahkan bantuan dana sebesar Rp100 juta dari Unit Pengelola Zakat Bank DKI melalui Rumah Zakat Jawa Barat.
Bank DKI provides donation which amounting to Rp700 million to a total of 2,000 orphans and unfortunate within the surrounding of Bank
DKI as part of their Corporate Social Responsibillity Program that was held throught Ramadhan of 1430H. Bank DKI distribute Zakat, Infaq and
Shadaqoh for a total of Rp200 million to BAZIS DKI Jakarta on 8 September 2009. On 13 September 2009, Bank DKI handed over
a total donation of Rp100 million from Unit Pengelola Zakat Bank DKI trough Rumah Zakat, Jawa Barat.
15 September 2009 15 September 2009
Bank DKI jalin kerjasama penjaminan kredit dengan PT. Asuransi Kredit Indonesia Askrindo serta kerjasama penjaminan kredit dengan
beberapa perusahaan yakni PT. Asuransi Ekspor Indonesia, PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 BUMIDA di Jakarta.
Bank DKI conduct credit guarantee coordination with PT Asuransi Kredit Indonesia Asrindo, PT Asuransi Ekspor Indonesia and PT Asuransi
Umum Bumiputeramuda 1967 in Jakarta. 25 September 2009
25 September 2009 Peresmian Samsat Drive Thru Polda Metro Jaya yang dapat melayani
pembayaran perpanjangan pajak kendaraan bermotor PKB atau perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan STNK. Wajib pajak dapat melakukan
pembayaran tersebut dengan menggunakan kartu ATM Bank DKI. Inauguration SAMSAT Drive Through Polda Metro Jaya, which can
serve the payment of renewal motor vehicle tax PKB or renewal of Certiicate number of vehicles vehicle registration. taxpayers can
make payments using Bank DKI’s ATM card. 27 Oktober 2009
27 October 2009 Bank DKI meresmikan operasionalisasi kantor layanan syariah di Rumah
Sakit Annisa, Cikarang, Bekasi Utara. Bank DKI oficially launch the operational of Sharia Service Ofice at
Annisa Hospital, Cikarang, North Bekasi. 29 Oktober 2009
29 October 2009 Laba sebelum pajak Bank DKI periode September 2009 mengalami
pertumbuhan sebesar 12,77. Bank DKI’s proit before tax for the period of September 2009
experience growth of 12.77. 17 November 2009
17 November 2009 penyaluran beasiswa dana pembinaan sebesar Rp1,075 miliar kepada
430 mahasiswa berprestasi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang disalurkan melalui Bank DKI.
The distribution of scholarship funds which amounted to Rp1.075 billion was handed over to a total of 430 talented students from Educational
Ofice of DKI Jakarta which was distributed through Bank DKI. 14 Desember 2009
14 December 2009 Meningkatkan pelayanan kepada customernya, Express Group
meluncurkan sistem pembayaran elektronik pertama di Indonesia yang dapat dipergunakan di armada Tiara Express. dalam waktu
dekat ini Bank DKI akan berkolaborasi dengan Express Group dalam menyediakan fasilitas serupa untuk seluruh pemegang kartu ATM-nya
melalui layanan Debit DKI. Increasing services to its customer, Express group launched the irst
electronic payment system in Indonesia that could be use in Tiara Express Taxi. In the near time, Bank DKI will collaborated with Express
Group in providing similar facility for the entire ATM holder through Debit DKI services.
152
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Bank DKI menyadari bahwa keberhasilan atas pencapaian kinerja dan prestasi selama ini tidak terlepas dari dukungan
masyarakat. Karenanya sebagai wujud dari apresasi atas dukungan masyarakat serta sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap masyarakat di lingkungannya, berbagai kegiatan sosial telah menjadi bagian penting dari perseroan dan
dilaksanakan secara berkesinambungan. Sepanjang Tahun 2009, kegiatan Corporate Social Responsibility CSR Bank DKI
memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan alam dan sosial kemasyarakatan menjadi bagian penting dari
perseroan dan dilaksanakan secara transparan, akuntable dan berkesinambungan dengan partisipasi aktif dari karyawan dan
juga melibatkan peran serta masyarakat dan instansi terkait. Hal ini sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk mewujudkan
tata kelola perusahaan yang baik serta dalam meningkatkan peran nyata Bank DKI ditengah masyarakat.
Lebih Dekat dengan Dunia Pendidik dan Pendidikan Melalui Program Guruku, Sahabatku.
Tidak dapat dipungkiri, pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kemajuan perkembangan suatu bangsa, bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Guru merupakan elemen penting dalam
mencerdaskan anak-anak bangsa, calon pemimpin masa depan. Karenanya perhatian terhadap guru, khusus di DKI Jakarta,
menjadi salah satu perhatian penting Bank DKI sejalan dengan komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk turut memajukan pendidikan. Sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 162 Tahun
2003 tentang Mekanisme Pembayaran Gaji Guru TKN, SDN, SDLBN, SLTPN, SMUN, dan SMKN Provinsi DKI Jakarta, Bank
DKI mendapat kepercayaan yang begitu besar dan terhormat untuk melayani pembayaran gaji 43.000 guru negeri di DKI
Jakarta mulai dari SD, SMP, SMA, SMK hingga SLB. Bank DKI juga menyalurkan subsidi untuk guru swasta yang jumlahnya
mencapai 50.000 guru, pembayaran untuk 7.000 guru bantu dan juga dana kesra untuk 5.000 guru Kanwil Agama. Itu berarti
tak kurang dari 105.839 guru sudah menjadi nasabah bank ini. Sebagai media pembayaran gaji guru, Bank DKI menyediakan
Tabungan Monas dan ATM Bank DKI 24 Jam.
Guna memfasilitasi terpenuhinya berbagai kebutuhan guru, terutama untuk meningkatkan profesionalitas dan
pengetahuannya, Bank DKI meluncurkan program Kredit Multi Guna KMG Promo. Perlakuan yang diberikan kepada para guru
tergolong istimewa, karena kreditnya tanpa agunan dan suku bunga di bawah harga pasar.
Bank DKI is mindful that the success of its performance and accomplishments all this time is inseparable from the support
of the community. Accordingly, as a form of appreciation for this support and also as a form of responsibility to
the community living around it, various social activities have become an important part of the Company and are
implemented on a continuous basis. Throughout 2009, Bank DKI’s Corporate Social Responsibility CSR activities prioritized
the education, healthcare sectors as well as natural and social environments. These became an important part of the
Company and are implemented transparently, continuously and with accountability with the active participation of employees
and also involving the community and related agencies. This is in line with the objective of the Company to actualize good
corporate governance and also to enhance the real role of Bank DKI in the community.
Up-Close with the World of Educators and Education Through the My Teacher, My Best Friend Program.
It is undeniable that education plays an important role in intellectualizing the lives of the nation and state. The progress
of a nation’s development can be seen from the quality of its education. Teachers are important elements in intellectualizing
the nation’s children, our future leaders. Accordingly, the concern for teachers, especially in DKI Jakarta, has grown in
importance for Bank DKI in line with the commitment of the Central Government and the Provincial Government of DKI
Jakarta to take part in advancing education. Pursuant to DKI Jakarta Governor Instruction No. 162 2003
concerning Payroll Mechanisms for Teachers of Public Kindergartens, Public Elementary, Elementary for Disabled, Junior
High, Senior High, and Vocational Schools in the Province of DKI Jakarta, Bank DKI has been entrusted with the great and honorable
responsibility of facilitating salary payments to 43,000 public school teachers in DKI Jakarta, ranging from elementary schools, junior
and senior high, and vocational schools to special schools. Bank DKI also distributes subsidies to 50,000 private school teachers,
payments to 7,000 teacher aides as well as welfare funds for 5,000 Regional Ofice of the Ministry of Religious Affairs teachers.
This means that no less than 105,839 teachers have become customers of the Bank. Bank DKI has Monas Savings and DKI
24-hours ATMs as the means for paying teacher salaries. Bank DKI launched Its Multi Purpose Loan KMG program to
facilitate the fulillment of various needs by teachers, especially In improving their professionalism and knowledge. The
treatment given to the teachers is in fact quite extraordinary, as the loans are collateral-free with below market interest rates.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
153
Bank DKI yang sejak tahun 2006 dipercaya untuk menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah BOS dan Bantuan Operasional
Pendidikan BOP, pada tahun 2009 kembali ditunjuk untuk menyalurkan dana BOS dari APBN sebesar Rp525 miliar untuk
3.980 sekolah dan dana BOP dari APBD sebesar Rp850 miliar untuk 2.545 sekolah. Namun demikian, pada tahun 2009 ini
terdapat pemisahan rekening antara dana BOS dan BOP agar semakin accountable dan transparan sesuai dengan prinsip
Good Corporate Governance .
Bank DKI juga dipercaya oleh Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta untuk menyalurkan dana pembinaan kepada 430
mahasiswa berprestasi kurang mampu sebesar Rp1,075 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2008, dimana
Bank DKI menyalurkan bantuan beasiswa dari Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta kepada 200 mahasiswa berprestasi yang
kurang mampu dengan total yang disalurkan sebesar Rp500 juta. Dana tersebut akan disalurkan melalui Tabungan Monas.
Dalam upaya mendukung kegiatan pendidikan, Bank DKI melakukan sejumlah kegiatan CSR dibidang pendidikan
sepanjang tahun 2009, antara lain dipercaya oleh Yayasan Beasiswa Jakarta untuk menyalurkan beasiswa kepada siswa
berprestasi dan kurang mampu, pemberian sponsorship berbagai kegiatan di lingkungan pendidikan termasuk juga
bantuan rehabilitasi fasilitas pendidikan khususnya di wilayah yang terkena bencana alam.
CSR Sosial Kemasyarakatan
Sebagai salah satu bentuk apresiasi dan tanggung jawab kepada masyarakat, Bank DKI ìmemberikan kembali dalam bentuk
kegiatan-kegiatan CSR yang bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui sejumlah
kegiatan kemasyarakatan termasuk di antaranya mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dukungan terhadap
kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat, serta tanggap terhadap upaya pelestarian terhadap lingkungan hidup terutama
saat terjadi bencana alam. Kegiatan CSR Bank DKI diarahkan pada kegiatan-kegiatan
yang bertujuan untuk turut mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu program CSR Bank DKI di bidang
kesehatan masyarakat yang rutin dijalankan adalah donor darah yang diikuti oleh karyawan Bank DKI serta melibatkan IIKA
Ikatan Istri Karyawan Bank DKI serta Palang Merah Indonesia DKI Jakarta. Kegiatan lain yang diselenggarakan adalah khitanan
massal yang diikuti oleh 137 anak yang berasal dari berbagai kalangan. Diantaranya, adalah berasal dari anak-anak warga sekitar
Jl. Juanda III, maupun anak dari karyawan outsourcing Bank DKI. Bank DKI which has been trusted to distribute the School
Operational Assistance BOS and Operational Support of Education BOP since 2006, was appointed once again In
2009 to distribute BOS funds from the State Revenue and Expenditure Budget APBN amounting to Rp525 billion for
3,980 schools and BOP funds from the Regional Revenue and Expenditure Budget APBD amounting to Rp850 billion
for 2,545 school. In 2009, however, the funds accounts for BOS and BOP were separated so that the disbursement could
be more accountable and transparent in accordance with the principles of Good Corporate Governance.
Bank DKI was also trusted by the DKI Jakarta Provincial Ofice of Education to distribute development funds to 430
accomplished but underprivileged students in the amount of Rp1.075 billion. This was an increase compared to 2008, when
Bank DKI disbursed scholarships totaling Rp500 million from the Jakarta Provincial Ofice of Education to 200 accomplished
but underprivileged students. The funds were distributed through Monas Savings accounts.
In the effort to support education, DKI Bank carried out a number of education-oriented CSR activities during
2009, including among others distributing scholarships to accomplished but underprivileged students on behalf of
the Jakarta Scholarship Foundation, providing sponsorship for various activities in the area of education, including
rehabilitation assistance for educational facilities especially in areas hit by natural disasters.
CSR Social Community
As a form of our appreciation and responsibility to the public, Bank DKI gives back in the form of CSR activities aimed to
support the improvement of the community’s quality of life through a number of social activities that included supporting
public healthcare services, community arts and cultural activities, as well as responsiveness to nature conservation
efforts, especially in the occurrence of natural disasters.
Bank DKI’s CSR activities are directed toward those that are intended to support public healthcare services. One of Bank
DKI’s CSR programs in public healthcare that is held routinely is the blood drive, participated by the employees of Bank DKI,
and involving IIKA Bank DKI Employee Wives Association and the DKI Jakarta Branch of the Indonesian Red Cross. Another
activity was the mass circumcision of 137 children from various backgrounds. Among them are children of residents from the
vicinity of Jl. Juanda III, and children of outsourced employees of Bank DKI.
154
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Untuk lebih mendukung pelayanan kepada masyarakat, dalam hal ini adalah pensiunan karyawan, Bank DKI juga menyerahkan
bantuan berupa 1 unit mobil ambulance mobil jenazah kepada Persatuan Pensiunan Karyawan Bank DKI. Bank DKI juga turut
berpartisipasi dalam mendirikan Gedung PKB PAUD Pendidikan Anak Usia Dini di wilayah Jakarta Selatan yang digunakan
untuk gedung posyandu. Bantuan dalam bentuk dukungan fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat. Kegiatan Bank DKI yang menekankan kesehatan masyarakat
tidak hanya terbatas pada kegiatan yang bersifat program aksi semata, tetapi juga kepada kegiatan edukasi budaya hidup
sehat di masyarakat termasuk diantaranya ketika Bank DKI berpartisipasi dalam kegiatan lomba Kampung Bersih Narkoba
antar RW. Program CSR Bank DKI juga memprioritaskan upaya
menggalang kepedulian terhadap korban bencana alam. Sepanjang tahun 2009, sejumlah bencana alam yang menjadi
perhatian Bank DKI adalah bencana alam di Situ Gintung, bencana gempa di Jawa Barat, Sumatera Barat. Pemberian
bantuan terhadap korban bencana alam melibatkan sumbangan nyata dari karyawan Unit Pelayanan Zakat Bank DKI, seperti
ketika Bank DKI memberikan bantuan kepada korban bencana Situ Gintung sebesar Rp100 Juta. Bantuan tersebut berasal dari
sumbangan para karyawan, baik dari UPZ Unit Pelayanan Zakat maupun dari manajemen Bank DKI.
Bank DKI juga menyerahkan bantuan dana untuk korban bencana gempa di Jawa Barat sebesar Rp100 juta dari Unit
Pengelola Zakat Bank DKI melalui Rumah Zakat Jawa Barat serta keperluan sehari-hari seperti selimut, biskuit, mie instant,
susu, air mineral, perlengkapan mandi, yang bernilai total ± Rp100 juta yang dikoordinir melalui Tim Penanggulangan
Bencana Satkorlak PBP Provinsi DKI Jakarta untuk korban gempa di Jawa Barat dan Sumatera Barat. Selain itu Bank
DKI sebagai bagian dari Asosiasi Bank Pembangunan Daerah, menyerahkan bantuan untuk korban Gempa Sumatera Barat
dari Bank DKI kepada Bank Nagari yang merupakan bagian dari kepedulian Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia.
Sejumlah bantuan berupa pemberian bantuan sejumlah uang tunai juga diberikan Bank DKI sepanjang tahun 2009 ini
diantaranya adalah santunan kepada janda-janda karyawan Bank DKI, santunan sebesar Rp700 juta kepada 2000 anak yatim dan
fakir miskin yang ada di lingkungan sekitar Bank DKI, santunan kepada anak yatim dalam rangka Milad Bank DKI Syariah
yang ke 5 dan juga diantaranya menyetorkan Zakat, Infaq, dan Shadaqah sebesar Rp200 juta kepada BAZIS DKI Jakarta.
To further improve services to the community, which in this case are retired Bank DKI employees, the Bank also donated
an ambulancehearse to the Bank DKI Retired Employees Association. Bank DKI also contributed to the construction
of a PKB PAUD Learning Activity Program - Early Childhood Education building in South Jakarta which is used as a
posyandu integrated service post building. The Bank’s assistance came in the form of healthcare facilities that can be
utilized for the beneit of the community. The Bank DKI activities that emphasize public healthcare are
not conined to activities that are merely action programs in nature, but also activities that instill a culture of healthy living
in the community, including among others, when Bank DKI participated in the inter-RW next-to-lowest administrative unit
Kampung Bersih Narkoba Drug-Free Village competition. The Bank’s CSR programs also prioritize the efforts to raise
awareness of natural disaster victims. During 2009, several natural disasters that caught the attention of Bank DKI were
the Situ Gintung embankment disaster and the earthquakes in West Java and West Sumatra. Aids for victims of the natural
disasters involve real donations from employees of the Bank DKI Alms Service Unit, such as when the Bank provided aid
to victims of the Situ Gintung disaster amounting to Rp100 million. The aid comes from employee donations, both from the
UPZ Alms Service Unit and the management of Bank DKI. Bank DKI also provided inancial aid to the West Java
earthquake victims totaling Rp100 million from its Alms Management Unit through the West Java House of Alms as
well as daily necessities such as blankets, biscuits, instant noodles, milk, mineral water, toiletries, worth a total of ±
Rp100 million, which was coordinated by the DKI Jakarta Provincial Disaster Mitigation and Evacuation Coordinating Unit
for the earthquake victims in West Java and West Sumatra. Moreover, Bank DKI as part of the Association of Regional
Development Banks, provided aids to victims of the West Sumatra Earthquake through Bank Nagari, constituting a part of
the Pan Indonesia Regional Development Banks concern. Throughout 2009, Bank DKI also disbursed cash assistance,
such as the compensation for widows of Bank DKI employees, compensation amounting to Rp700 million for 2000 orphans
and the destitute compensation amounting to Rp700 million to 2000 orphans and destitute people on the occasion of Bank DKI
Syariah’s 5th Anniversary and also include donated Zakat, Infaq, and Sadaqah Islamic Alms totaling of Rp200 million to BAZIS
DKI Jakarta.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
155
Bank DKI juga memperhatikan pengembangan kesenian dan kebudayaan masyarakat. Termasuk di antara kegiatan-
kegiatan yang mencerminkan hal Ini adalah ketika Bank DKI menyumbangkan 2.000 eksemplar buku yang dikumpulkan
dari karyawan Bank DKI kepada Panitia Pesta Buku Jakarta 2009 yang diselenggarakan oleh IKAPI DKI Jakarta Bank DKI
memberikan hadiah 2 unit mobil kepada Pemenang Abang None pada Malam Final Pemilihan Abang dan None DKI
Jakarta Tahun 2009. Bank DKI juga mendukung kegiatan Hari Anak Nasional, Hiburan Karyawan Pemprov DKI Jakarta
maupun kegiatan yang terkait dengan HUT ke 482 DKI Jakarta dalam rangka mendukung pariwisata DKI Jakarta. Bank DKI
memberikan bantuan 2.000 unit traffic cone kepada Polda Metro Jaya yang diserahkan bersamaan dengan Peresmian
Samsat Drive Thru Jakarta Selatan. Bank DKI juga merayakan HUT RI ke 64 bersama warga Kelurahan Kebon Kelapa.
Selain kegiatan yang terkait dengan kesenian dan kebudayaan, Bank DKI juga memperhatikan kegiatan religi seperti peringatan
hari raya keagamaan serta setiap tahunnya mengadakan pesantren kilat untuk anak-anak karyawan Bank DKI. Di
Tahun 2009 ini, Bank DKI juga berpartisipasi dalam kegiatan Silaturahmi Nasional KyaiPengasuh Pondok Pesantren
se-Indonesia dan kunjungan ke Media Center Pondok Pesantren Asshidiqiyah.
Sepanjang tahun 2009, total dana yang telah disalurkan oleh Bank DKI untuk kegiatan CSR adalah sebesar Rp1.425.439.738
yang meliputi berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan Bank DKI. Program CSR Bank DKI di tahun 2010 kedepannya lebih
terprogram dan berkesinambungan dengan memperhatikan penanganan CSR yang bersifat insidentil crash program untuk
mengakomodasi pelaksanaan CSR bantuan bencana alam. Nantinya juga akan lebih diseleraskan dengan sejumlah program
kerja Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham Bank DKI serta lebih melibatkan mass media untuk meningkatkan
coverage pemberitaan Bank DKI di media massa untuk
meningkatkan corporate image dan juga menggunakan pihak konsultan yang dapat dimanfaatkan untuk brainstorming dan
update knowledge untuk penerapan program CSR.
AYO ke Bank
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa perbankan, dan juga
untuk meningkatkan fungsi intermediasi perbankan kepada Bank DKI is also concerned with the development of arts and
culture in the community. Activities that attest to this Include when Bank DKI donated 2,000 books collected from its
employees to the Committee of the Jakarta Book Fest 2009, an event organized by the DKI Jakarta IKAPI Indonesian Book
Publisher Association. Bank DKI provided two cars as prizes for the winners of to the Abang Mister and None Miss DKI Jakarta
Contest 2009 Final Night. Bank DKI also supported the National Children’s Day, and the DKI Jakarta Provincial Government
Employee Entertainment activities and also activities related to the 482nd Anniversary of DKI Jakarta in support of DKI Jakarta
tourism. Bank DKI also donated 2,000 units of trafic cones to the Greater Jakarta Metropolitan Police coinciding with the
inauguration of the SAMSAT One-Stop Administration System Drive-Thru in South Jakarta. Bank DKI also celebrated RI’s 64th
Anniversary with the residents of Kebon Kelapa Village. In addition to activities related to the arts and culture, Bank
DKI is also concerned with religious activities such as the observance of religious holidays and the annual holding of
pesantren kilat very short stay at Islamic boarding school for children of Bank DKI employees. In 2009, Bank DKI also
participated in the National Gathering of the Pan-Indonesia Islamic Boarding School ScholarsAdministrators and a visit to
the Pondok Pesantren Asshidiqiyah Media Center. During 2009, Bank DKI disbursed a total of Rp1,425,439,738 for
CSR activities covering various social activities. In 2010, Bank DKI’s CSR activities will be more programmed and continuous
by giving due regard to the handling of incidental CSR crash program to accommodate the implementation of CSR disaster
relief. The activities will also be more synchronized with the work programs of the DKI Jakarta Provincial Government,
as a shareholder of Bank DKI, as well as more involving the mass media to enhance news coverage and consequently its
corporate image, and also employ consultants that can facilitate brainstorming and knowledge-updating for the implementation
of CSR programs.
AYO ke Bank
In order to increase public awareness and understanding of banking products and services, and also to improve the
intermediary function of banks for the community, and reduce
156
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
masyarakat, dan mengurangi jumlah pengaduan nasabah, Bank DKI sejak tahun 2007 berpartisipasi dalam program edukasi
perbankan Ayo Ke Bank dengan menjadi salah satu anggota Kelompok Kerja Ayo Ke Bank.
Selain untuk menjaring nasabah baru, Program Ayo Ke Bank juga ditujukan untuk memberikan kesadaran kepada nasabah
lama tentang hak dan kewajiban bila ada ketidaksepahaman antara nasabah dengan perbankan. Tujuan program Ayo ke
Bank yang dilaksanakan oleh Bank DKI sebagaimana visi program Ayo Ke Bank yang diusung oleh Bank Indonesia adalah
untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan informasi yang memadai, percaya diri, memahami
fungsi dan peran, serta manfaat dan risiko produk jasa bank sehingga dapat mengelola keuangan secara bijaksana untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di masa datang. Sepanjang tahun 2009, Bank DKI melaksanakan kegiatan terkait
dengan program edukasi perbankan Ayo Ke Bank ke berbagai kalangan termasuk menyasar segmentasi usia dini yang di
kemudian hari bisa menjadi nasabah Bank DKI. Edukasi dan sosialisasi produk perbankan Bank DKI kepada segmentasi usia
dini termasuk diantaranya kepada murid-murid di sejumlah SD, SMP dan SMK yang antara lain dilakukan melalui penyebaran
lealet serta sosialisasi dan edukasi perbankan ke SD SMP Al Azhar Jakarta Timur dan SMK Walang Jaya Jakarta Utara
pada bulan Juni 2009. Langkah ini sekaligus menjadi strategi pemasaran Bank DKI. Sebagaimana dilakukan oleh bank lainnya
yang melakukan program edukasi secara nasional kepada universitas-universitas di seluruh Indonesia Bank DKI pada 24
Juli 2009 juga berpartisipasi pada program nasional Education Card Day dengan melakukan sosialisasi mengenai produk kartu
Bank DKI Debit, ATM dan juga smartcard JakCard kepada mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Gunadarma. Tujuan
dari program ini adalah agar para mahasiswa dan juga dosen memahami perbedaan antara Kartu ATM, Debit, Kartu Kredit
Pre Paid dan memahami manfaat serta risiko masing-masing
produk kartu tersebut. Kegiatan edukasi perbankan juga dilakukan Bank DKI disela-sela
Undian Tabungan Monas Periode I Tahun V yang dilaksanakan di Blok M Plaza pada 16 Agustus 2009 dengan mengadakan
program Tabungan Nabung Yuk yang juga memanfaatkan momentum HUT RI yang ke 64 dengan tema Dirgahayu
Tanah Airku Edukasi masyarakat di bidang perbankan dengan menyasar pelajar TK dan SD serta pengunjung mall dalam
bentuk lomba permainan anak-anak dan sosialisasi tentang produk tabungan yang meliputi edukasi apa itu tabungan,
bagaimana menabung dan apa manfaat tabungan. the number of customer complaints, Bank DKI has since 2007
participated in the banking education program, Ayo ke Bank Let’s Go to the Bank, by becoming a member of the Ayo ke
Bank Working Group. In addition to acquiring new customers, the Ayo ke Bank
program also aims to increase the awareness of existing customers of their rights and obligations when disagreements
occur between customers and banks. The objective of the Ayo ke Bank program as implemented by Bank DKI, as envisioned
by Bank of Indonesia, is to create a society with adequate knowledge and information, conidence, and understands the
functions and roles, as well as the beneits and risks of banking service products so that it can wisely manage its inances in
order to improve the quality of its life in the future.
During 2009, Bank DKI held activities related to the banking education program, Ayo ke Bank, in various circles including
targeting the early age segment that could become the future customers of Bank DKI. Bank DKI holds education
and socialization drives on banking products for the early childhood segment including students of elementary, junior
high and vocational schools, which among others was done through distribution of lealets as well as banking socialization
and education to the East Jakarta Al Azhar Primary Junior High Schools, and the North Jakarta Walang Jaya Vocational
School, in June 2009. The step became at the same time a marketing strategy for Bank DKI. As with other banks that held
banking education programs on a national-scale to universities across Indonesia, Bank DKI also participated in the national
Education Card Day program on 24 July 2009 by socializing its card products debit, ATM and also the JakCard smartcard
to students of Gunadarma University. The objective of the program was to educate students and lectures alike on the
difference between ATM, Debit, Credit and Pre-Paid Cards and understand the beneits and risks of each card product.
Banking education activities were also held on the sidelines of the Monas Savings Lottery Period I Year V at Blok M Plaza
on 16 August 2009 by running a Savings program Nabung Yuk, which also took advantage of the momentum of the 64th
Anniversary of RI carrying the theme Dirgahayu Tanah Airku public education in banking by targeting kindergarten and
elementary school students as well as mall visitors in the form of children competitions and socialization of savings products
that include education on what savings are, how to save, and the beneits of savings.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
157
Kegiatan Ayo Ke Bank lainnya yang juga di ikuti oleh Bank DKI adalah lomba karya tulis, kartun, ilm pendek dan komik yang
dikemas dalam program sponsorship Kontes Suara Konsumen yang diselenggarakan pada Desember 2009. Kontes Suara
Konsumen diikuti oleh pelajar mahasiswa, guru dosen serta kalangan pers dan juga masyarakat umum.
Selain itu pada Desember 2009 Bank DKI turut menandatangani komitmen bersama untuk meluncurkan produk TabunganKu
dan Jargon Edukasi Perbankan 3 P Pastikan Manfaatnya, Pahami Risikonya, dan Perhatikan Biayanya. TabunganKu
ditujukan kepada pelajar dan masyarakat berpenghasilan rendah. Komitmen Bank DKI ditandai dengan penyertaan
logo 3 P, Ayo Ke Bank dan Sahabat Konsumen pada setiap materi promosi Bank DKI leaflet, banner, umbul-umbul dan
spanduk produk dan jasa perbankan Bank DKI, termasuk leaflet product knowledge
perbankan. Edukasi dan sosialisasi produk perbankan senantiasa dilakukan oleh Bank DKI pada setiap
kesempatan, termasuk penyebaran materi promosi dan edukasi produk dan layanan perbankan diseluruh kantor layanan
Bank DKI. Other Ayo ke Bank activities also organized by Bank DKI were
writing, animation, short ilms and comic book competitions packaged in a sponsorship program, the Consumer Voice
Contest, held in December 2009. The Consumer Voice Contest was participated by secondary and university students, teachers
and lecturers as well as the press and the general public. Moreover, Bank DKI co-signed a joint commitment, in
December 2009, to launch the TabunganKu MySavings product and the Banking Education Jargon 3 P Ensure
the Beneits, understand the Risks, and Mind the Costs. TabunganKu is intended for students and the low-income
public. The Bank’s commitment is marked by the use of the 3 P, Ayo ke Bank and Sahabat Konsumen logos on every Bank
DKI promotional material lealets and banners of Bank DKI’s banking products and services, including banking product
knowledge lealets. Bank DKI will at every opportunity, carry out the education and socialization of banking products,
including the distribution of promotional and educational materials on banking product and services at all Bank DKI
branches.
158
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Aktivitas CSR
CSR Events
12.03.09 \
Bank DKI memberikan santunan kepada anak yatim dalam rangka Milad BanK DKI
Syariah yang ke 5. Bank DKI gives donation to orphans in
regards with the 5th Milad of Bank DKI Syariah.
11.04.09 \
Bank DKI memberikan bantuan kepada korban bencana Situ Gintung sebesar
Rp100 juta yang berasal dari sumbangan para karyawan, UPZ Unit Pelayanan
Zakat Bank DKI maupun dari Manajemen Bank DKI. Penyerahan bantuan dimaksud
dilakukan di sela-sela peringatan Hari Ulang Tahun ke 48 Bank DKI.
Bank DKI provide donations to the Situ Gintung victim for a total of Rp100
million which derived from employees contribution, UPZ Unit Pelayanan Zakat
Bank DKI as well as the Management of Bank DKI. The handling over of
those donation was being held on the inauguration of Bank DKI’s 48
Anniversary.
11.04.09 \
Bank DKI menyerahkan bantuan mobil ambulance
kepada Persatuan Pensiunan Bank DKI dan bantuan santunan kepada
janda-janda karyawan Bank DKI. Bank DKI gives donation in the form of
ambulance car to the Retiree Union of Bank DKI as well as compensation to the
widowers of Bank DKI’s employee.
17.04.09 \
Karyawan Bank DKI melakukan donor darah yang dilaksanakan dalam rangka
memperingati HUT ke 48 Bank DKI. Bank DKI’s staff conducted a blood donor
which was held on the commemoration of Bank DKI’s 48 Anniversary.
20.05.09 \
Bank DKI melaksanakan kegiatan khitanan massal terhadap 137 anak dari
keluarga kurang mampu yang berasal dari lingkungan sekitar Bank DKI dan
beberapa Yayasan Anak Yatim Piatu yang dilaksanakan bersama dengan IIKA
Ikatan Istri Karyawan Bank DKI sebagai corporate social responsibility
, juga dalam rangka peringatan HUT ke 48 Bank DKI.
Bank DKI conducted a mass circumcision towards 137 unfortunate children within
surroundings of Bank DKI Ofice and several Orphanage Foundation, which
was held in coordination with IIKA Association of Employee’s Wife Bank
DKI. This event was becoming a part of corporate social responsibility and
the commemoration of Bank DKI’s 48 Anniversary.
09.06.09 \
Penyerahan bantuan siswa SMK Gakin dan beasiswa penerima medali pada
event nasional 2009 di Jakarta oleh
Pemprov DKI Jakarta melalui pembukaan rekening penerima bantuan di Bank DKI.
Handling over donation for students of SMK Gakin and scholarships for those
whom received a medallion on the 2009 National event in Jakarta, which was held
by Provincial Government of DKI Jakarta. This was undertaken through an opening
of Bank DKI’s account by all recipients.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
159 17.04.09
\
Karyawan Bank DKI melakukan donor darah yang dilaksanakan dalam rangka
memperingati HUT ke 48 Bank DKI. Bank DKI’s employee conducted a
blood donor which was held within the commemoration of Bank DKI’s 48
Anniversary.
13.06.09 \
Bank DKI berpartisipasi dalam kegiatan Silaturahmi Nasional KyaiPengasuh
Pondok Pesantren se-Indonesia dan kunjungan ke Media Center Pondok
Pesantren Asshidiqiyah.
Bank DKI was participated on the event of National Hospitality of Kyai
Management of Pondok Pesantren throughout Indonesia and working visit to
the Media Center of Pondok Pesantren Asshidiqiyah.
27.06.09 \
Bank DKI menyumbangkan 2.000 eksemplar buku yang dikumpulkan dari
karyawan Bank DKI kepada Panitia Pesta Buku Jakarta 2009 yang diselenggarakan
oleh IKAPI DKI Jakarta.
Bank DKI donates a total of 2,000 books which was gathered from Bank DKI’s
employee to the working party of 2009 Book Festival in Jakarta which was held
by IKAPI DKI Jakarta.
28.06.09 \
Bank DKI berpartisipasi dalam kegiatan Hiburan Karyawan Pemprov DKI yang
diadakan di Pelataran Parkir Monumen Nasional.
Bank DKI was participated in the event of Employee Entertainments from Provincial
Government of DKI Jakarta which was held on National Monument Car Park.
09.07.09 \
Bank DKI berpartisipasi dalam pemberian beasiswa putra-putri Pengemudi Taksi
Ekspress. Bank DKI was participated in the
distribution of scholarships for children of Express Taxi’s Drivers.
10.07.09 \
Pesantren Kilat Putra-Putri Karyawan Bank DKI.
Express Boarding School for children of Bank DKI’s employees.
160
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
05.09.09 \
Bank DKI berbagi makanan sahur kepada penyapu jalanan dalam “Sahur On The
Road ”.
Bank DKI sharing food for sahur to the street sweeper on the event of “Sahur
On The Road”.
12.09.09 \
Bank DKI menyerahkan bantuan dana sebesar Rp100 juta dari Unit Pengelola
Zakat Bank DKI melalui Rumah Zakat Jawa Barat.
Bank DKI handed over donation for a total amount of Rp100 million from Unit
Pengelola Zakat Bank DKI through the House of Zakat in Jawa Barat.
23.07.09 \
Bank DKI berpartisipasi dalam kegiatan Hari Anak Nasional Walikota Jakarta
Pusat yang diselenggarakan di Pelataran Parkir Monumen Nasional.
Bank DKI was participated in the event of National Children’s Day of Central Jakarta
City Hall which was held on National Monument Car Park.
17.08.09 \
Bank DKI melakukan kegiatan bersama warga Kelurahan Kebon Kelapa dalam
rangka Hari Kemerdekaan RI yang ke 64. Bank DKI conducted a collective
activity with citizen of Kelurahan Kebon Kelapa on the commemoration of 64th
Anniversary of Independence Day.
01.09.09 \
Bank DKI menyetorkan Zakat, Infaq, dan Shadaqah sebesar Rp200 juta kepada
BAZIS DKI Jakarta. Bank DKI deposit the Zakat, Infaq and
Shadaqah for a total amount of Rp200 million to BAZIS DKI Jakarta.
15.07.09 \
Bank DKI memberikan hadiah 2 unit mobil kepada Pemenang Abang None
pada Malam Final Pemilihan Abang dan None DKI Jakarta Tahun 2009.
Bank DKI gives two units of car to the winner of Abang None on the 2009 Grand
Finale of Abang None DKI Jakarta.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
161 17.11.09
\
Penyaluran beasiswa dana pembinaan sebesar Rp1.075 miliar kepada 430
mahasiswa berprestasi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang disalurkan
melalui Bank DKI.
The distribution of development fund scholarship amounted to Rp1,075 billion
towards 430 selected students from Dinas Pendidikan of DKI Jakarta Province.
The scholarship funds was distributed through Bank DKI.
14.09.09 \
Bank DKI memberikan santunan sebesar Rp700 juta kepada 2.000 anak yatim
dan fakir miskin yang ada di lingkungan sekitar Bank DKI sebagai bagian dari
kegiatan Corporate Social Responsibility Bank DKI yang dilakukan sepanjang
Ramadhan 1430 H.
Bank DKI gives donation for a total amount of Rp700 million towards 2,000
orphans and less fortunate within surroundings Bank DKI’s ofice as part
of their corporate social responsibility program that has been held throughout
Ramadhan 1430 H.
25.09.09 \
Bank DKI memberikan bantuan 2.000 unit traffic cone kepada Polda Metro
Jaya bersamaan dengan Peresmian Samsat Drive Thru Jakarta Selatan yang
diserahkan kepada Kapolda Metrojaya Irjen. Pol. Wahyono disaksikan Gubernur
DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
Bank DKI gives 2,000 units of trafic cone donation to Polda Metro Jaya
conterminous with the ceremony of Samsat Drive Thru in South Jakarta which
was submitted to Kapolda Metrojaya, Irjen. Pol. Wahyono, witnessed by the
Governor of DKI Jakarta Fauzie Bowo.
21.10.09 \
Bank DKI menyerahkan bantuan untuk korban Gempa Sumatera Barat dari
Bank DKI kepada Bank Nagari yang merupakan bagian dari kepedulian Bank
Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia.
Handed over the donation to earthquake victims at West Sumatra from Bank
DKI to Bank Nagari, which was a part of corporate social responsibility of
Indonesian Regional Development Bank.
14.09.09 \
Bank DKI menyumbangkan keperluan sehari-hari seperti selimut, biskuit, mie
instant, susu, air mineral, perlengkapan mandi, yang bernilai total ± Rp100 juta.
Pemberian bantuan tersebut dikoordinir melalui Tim Penanggulangan Bencana
Satkorlak PBP Provinsi DKI Jakarta untuk korban gempa di Jawa Barat dan
Sumatera Barat.
Bank DKI donated daily necessity such as blanket, biscuit, instant noodle, milk,
mineral water, toiletries for a total of +Rp100 million. The donation was
coordinated by Disaster Management Team of Satkorlak PBB of DKI Jakarta’s
Province which was going to be distributed to earthquake victims in West
Java and West Sumatra.
162
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Dengan tetap menjalankan prinsip kehati- hatian yang memadai Bank DKI berhasil
meningkatkan jumlah kredit yang diberikan sebesar 8,36 dibandingkan tahun 2008,
hasil yang cukup baik ditengah situasi yang penuh ketidakpastian.
With the prudential Banking principles Bank DKI sucessfully increased its lending volume by 8.36 compared to that of
2008, which was quite a satisfactory result considering that the condition was wrought with uncertainties.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
163
Pembahasan dan Analisa oleh Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
164
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Pembahasan dan Analisa oleh Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Konvensional
Conventional
Syariah
Sharia
Jumlah
Total
Aset Asset
Kas dan Setara Kas 526.875.675.875
2.439.147.800 529.314.823.675
Cash and Cash Equivalent Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia 2.077.585.769.289
41.532.751.697 2.119.118.520.986
Placement in other banks and Bank Indonesia
Penyisihan Kerugian 5.350.000.000
- 5.350.000.000
Possible Losses 2.072.235.769.289
41.532.751.697 2.113.768.520.986
Efek-efek Rupiah Securities - Rupiah
Diperdagangkan 1.095.361.624.998
- 1.095.361.624.998
Trading Dimiliki hingga Jatuh Tempo
3.281.711.203.180 5.000.000.000
3.286.711.203.180 Held-to-Maturity
Efek-efek Mata Uang Asing Securities - Foreign Currency
Dimiliki hingga Jatuh Tempo 95.470.628.195
- 95.470.628.195
Held-to-Maturity Penyisihan Kerugian
7.665.181.873 40.000.000
7.705.181.873 Possible Losses
4.464.878.274.500 4.960.000.000
4.469.838.274.500
Kredit yang Diberikan Loans
Rupiah 6.352.419.199.253
651.085.900.700 7.003.505.099.953
Rupiah Mata Uang Asing
- -
- Foreign Currency
Penyisihan Kerugian 227.984.385.630
5.701.574.759 233.685.960.389
Possible Losses
6.124.434.813.625 645.384.325.941
6.769.819.139.564
Pendapatan yang Masih Harus Diterima 151.332.933.905
116.849.997 151.449.783.902
Accrued Income Aset Lain-lain
11.601.386.002 5.236.578.934
16.837.964.936 Other Assets
162.934.319.907 5.353.428.931
168.287.748.838
Jumlah Aset 13.351.358.853.194
699.669.654.369 14.051.028.507.563
Total Asset Kewajiban
Liabilities
Giro Demand Deposits
Rupiah 5.953.062.521.186
34.410.456.484 5.987.472.977.670
Rupiah Mata Uang Asing
206.131.774.188 -
206.131.774.188 Foreign Currency
Tabungan 2.293.087.906.211
67.712.174.975 2.360.800.081.186
Saving Deposits Deposito
Deposits Rupiah
3.406.398.971.629 272.535.414.077
3.678.934.385.706 Rupiah
Mata Uang Asing 832.212.952
- 832.212.952
Foreign Currency Simpanan Nasabah
11.859.513.386.166 374.658.045.536
12.234.171.431.702 Deposits from Customers
Pinjaman Diterima Borrowings
Rupiah 210.307.724.494
- 210.307.724.494
Rupiah Beban yang Masih Harus Dibayar dan
Kewajiban Lain-lain 554.685.810.210
106.854.026.637 161.539.836.847
Accruals and Other Liabilities
Jumlah Kewajiban 12.124.506.920.870
481.512.072.173 12.606.018.993.043
Total Liabilities Pendapatan
Income
Hasil Bunga Total Interest
Rupiah 1.520.529.208.574
59.149.849.768 1.579.679.058.342
Rupiah Mata Uang Asing
8.247.156.700 -
8.247.156.700 Foreign Currency
Provisi dan Komisi Fees and Commissions
Rupiah 73.284.334.348
- 73.284.334.348
Rupiah Pendapatan Bunga
1.602.060.699.622 59.149.849.768
1.661.210.549.390 Interest Income
Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee 16.187.641.391
- 16.187.641.391
Fees, Commissions and Fee Income Pendapatan Beban Lainnya
16.187.641.391 -
16.187.641.391 Income Expense - Others
Jumlah Pendapatan 1.618.248.341.013
59.149.849.768 1.677.398.190.781
Total Income
dalam Rupiah in Rupiah
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
165
Menghadapi krisis keuangan global yang meluas sejak tahun 2008, perbankan nasional terbukti mampu bertahan dengan
baik meskipun mengalami tekanan likuiditas pada enam bulan pertama tahun 2009 yang mengakibatkan perbankan sangat
berhati-hati dalam pengucuran kredit dan lebih berfokus menjaga likuiditasnya.
Selama enam bulan setelahnya, pada saat semakin membaiknya situasi perekonomian dalam negeri dan dunia,
perbankan nasional mengejar ketertinggalannya dan secara lebih agresif menjalankan fungsi intermediasinya. Hasilnya,
baki kredit perbankan nasional tumbuh sebesar 9,95 menjadi Rp1.437 triliun pada akhir 2009.
Bank DKI mampu memanfaatkan dengan baik momentum tersebut. Dengan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian yang
memadai Bank DKI berhasil meningkatkan jumlah kredit yang diberikan sebesar 8,36 dibandingkan tahun 2008, hasil yang
cukup baik ditengah situasi yang penuh ketidakpastian.
Yang sama menggembirakannya, sepanjang tahun 2009, Bank DKI mampu meningkatkan hampir dari seluruh sumber
pendapatannya. Pendapatan bunga naik 14,15, pendapatan provisi dan komisi naik 115,76, pendapatan provisi dan komisi
selain dari pemberian kredit naik 27,51, keuntungan transaksi mata uang asing naik 1.777,42, keuntungan penjualan efek
naik sebesar 23,66 dan pendapatan lainnya meningkat 9,60. Dari kenaikan pendapatan-pendapatan tersebut, Bank
DKI berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 20,86.
Pertumbuhan yang signiikan juga dicapai oleh segmen perbankan Syariah. Perbankan Syariah Bank DKI secara
umum telah memiliki track record kinerja yang memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan kondisi ekstrim
dan memiliki sistem pengendali risiko yang sangat kuat serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi.
Menurut Dewan Pengawas Syariah, Manajemen Bank DKI Syariah telah berjalan dengan prinsip dan fungsi manajemen
perbankan yang sehat didukung dengan kompetensi pemimpin Grup Syariah dan Sumber Daya Insani yang cukup memadai
untuk dapat melaksanakan operasional perbankan berdasarkan prinsip syariah dan menginterpretasikan ketentuan perbankan
maupun Fatwa Dewan Syariah Nasional.
Hasilnya, selama tahun 2009 Bank DKI Syariah berhasil mencatat peningkatan pada semua akun-akun pentingnya:
dana pihak ketiga, pembiayaan, pendapatan dan tentu saja laba usaha. Dana pihak ketiga tumbuh 77,39, jumlah
pembiayaan meningkat 6,32, pendapatan pembiayaan meningkat 18,73 dan laba usaha mencatatkan pertumbuhan
hampir sebesar 2.502,2. Dengan memperhatikan data-data tersebut, tidak ada keraguan bahwa Bank DKI Syariah telah
menjalankan fungsi perbankan syariahnya dengan sangat baik Despite the spreading global inancial crisis that started in
2008, the Indonesian banking industry proved able to irmly stand its ground, although national banks were forced to assert
prudence in dispensing loans and focus on maintaining their liquidities due to a liquidity crunch that occurred in the irst
semester of 2009.
Throughout the subsequent six-month, as local and international economic condition rebounded, the national
banking industry picked up its pace and assumed its intermediary functions more aggressively. As a result, national
lending cake expanded by 9.95 to Rp1,437 trillion as of 2009 year end.
Bank DKI was able to leverage on this momentum. By adequately adhering to principle of prudence, Bank DKI
successfully increased its lending volume by 8.36 compared to that of 2008, a satisfactory result considering that the
condition was rife with uncertainties.
Equally encouraging was that throughout 2009, Bank DKI had been able to increase virtually all its sources of revenue.
Interest revenue climbed 14.15, provision and commission revenue was up by 115.76, non-loan provision and
commission revenue increased by 27.51, proit from foreign exchange transactions increased by 1,777.42, proit from
marketable securities was up by 23.66 and other revenues increased by 9.60. With these increments, Bank DKI
successfully booked a 20.86 increase in its net proit.
the Sharia banking segment also recorded a signiicant growth. Bank DKI’s Sharia Banking segment essentially has a track
record of satisfactory performance, independence, adaptability to extreme conditions and a solid risks control system as well
as the ability to circumvent issues.
The Sharia Supervisory Board believes that the Management of Bank DKI Syariah has performed in accordance with sound
banking management principles and function supported by the competence of the Sharia Group head and adequate HR, hence
enabling it to operate with strict adherence to sharia principles and interpret banking regulations as well as the Fatwa of the
National Board of Sharia.
Consequently, throughout 2009, Bank DKI Syariah successfully posted increases in its key accounts: third-party funds,
inancing, revenue and certainly operating proit. third-party funds grew by 77.39, inancing volume increased by 6.32,
inancing revenue was up by 18.73, whereas operating proit posted an increase of nearly 2,502.2. taking these igures
into account, Bank DKI Syariah has no doubt performed its
166
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
8.000 7.000
6.000 5.000
4.000 3.000
2.000 1.000
2005 2006
2007 2008 2009
2.593 3.526
4.756 6.247
6.770 dalam miliar Rupiah
in billion Rupiah
Rp5.896.220.831.647 atau 94,38 Rp218.329.777.987 atau 3,49
Rp117.678.640.039 atau 1,88 Rp15.245.302.506 atau 0,24
Rp- atau - Rp6.319.470.223.287 atau 93,35
Rp209.034.188.141 atau 3,09 Rp74.769.799.382 atau 1,10
Rp121.728.104.632 atau 1,80 Rp44.816.824.122 atau 0,66
Lancar | Current
Dalam Perhatian Khusus | Special Mention
Kurang Lancar | Substandard
Diragukan | Doubtful
Macet | Loss
Lancar | Current
Dalam Perhatian Khusus | Special Mention
Kurang Lancar | Substandard
Diragukan | Doubtful
Macet | Loss
Perkembangan Kredit Menurut Kolektibilitas Development Based on Collectibility
Total Kredit yang Diberikan Total Outstanding Loans
2008 2009
2009
Kredit yang Diberikan Berdasarkan Sektor Ekonomi Outstanding Loan Based on the Economic Sector
dalam Rupiah in Rupiah
2008 2009
Perdagangan Umum dan Administrasi 559.428.914.598
250.960.139.925 General Trading Administration
Konstruksi 266.705.628.251
350.373.753.020 Construction
Jasa Bisnis 201.186.764.498
525.218.818.640 Services
Transportasi 11.585.206.873
6.992.084.518 Transportation
Jasa Pelayanan Sosial 39.365.266.648
78.460.846.695 Social Services
Industri 6.340.096.848
8.783.846.348 Industries
Lain-lain 5.392.771.167.789
5.782.715.610.807 Others
Jumlah 6.477.383.045.505
7.003.505.099.953 Total
Tahun Year
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
167
dan memberikan kontribusi maksimal dalam kinerja Bank DKI secara keseluruhan.
Dalam pembahasan berikut, akan dijelaskan lebih dalam mengenai hasil usaha, likuiditas dan kondisi keuangan Bank
DKI sepanjang tahun 2009, Disertakan pula beberapa catatan mengenai kejadian-kejadian materiil yang secara langsung
maupun tak langsung berpengaruh terhadap kinerja Bank DKI.
Hasil-Hasil Usaha
Pendapatan Bunga
dalam Rupiah
2009 2008
Delta
Pendapatan Bunga 1,587,926,215,042
1,391,071,268,628 14.15
196,854,946,414 Interest Income
Provisi dan Komisi 73,284,334,348
33,965,639,935 115.76
39,318,694,413 Fees and Commissions
Jumlah 1,661,210,549,390
1,425,036,908,563 16.57
236,173,640,827 Total
Pendapatan bunga Bank DKI termasuk pendapatan provisi dan komisi mencapai Rp1,66 triliun pada tahun 2009, meningkat
sebesar Rp236 miliar atau 16,57 dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008 sebesar Rp1,43 triliun. Peningkatan
pendapatan bunga terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga kredit sebesar Rp1,588 miliar atau
meningkat 14,15 dibandingkan tahun 2008. Peningkatan pendapatan bunga kredit terutama disebabkan oleh peningkatan
volume kredit yang diberikan sebesar Rp522 miliar atau 8,36 dari tahun 2008. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh
turunnya rata-rata suku bunga kredit dari 16,55 per tahun selama tahun 2008 menjadi 15,05 selama tahun 2009. Rata-
rata suku bunga kredit dalam mata uang asing adalah 24,49 pada tahun 2008 turun menjadi 8 di tahun 2009.
Beban Bunga Beban bunga pada tahun 2009 termasuk di dalamnya beban
provisi dan komisi meningkat sebesar Rp106,32 miliar atau 14,13 dari Rp752,61 miliar pada tahun 2008 menjadi
Rp858,93 miliar satu tahun berikutnya. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan beban bunga simpanan rupiah sebesar
Rp201,869 miliar atau 23,50 atas dampak peningkatan jumlah simpanan nasabah.
Pendapatan Bunga Bersih Atas kenaikan pendapatan bunga dan beban bunga di atas,
Bank DKI mencatatkan pendapatan bunga bersih tahun 2009 sebesar Rp802,28 miliar, meningkat Rp129,86 miliar atau
19,31 dari Rp672,42 miliar yang tercatat pada tahun 2008. sharia banking role extremely well and provided maximum
contribution to the overall performance of Bank DKI. The following discussion provides more detailed elaborations
on the operating results, liquidity and inancial condition of Bank DKI during 2009. Included are notes on signiicant events that
either directly or indirectly affected Bank DKI is performance.
Business Results
Interest Income
In 2009, Bank DKI posted an interest income amounting to Rp1.66 trillion, including provisions and commissions, up Rp236
billion or 16.57 compared to Rp1.43 trillion in 2008. This increase was mainly attributed to the increase in loan interest
income by Rp1.588 billion or 14.15 compared to 2008, as a result the Rp522 billion or 8.36 growth in disbursed loans.
This more or less was effected by the decrease in average loan interest rate from 16.55 per annum throughout 2008 to
15.05 throughout 2009. As for loans in foreign currencies, the average interest rate fell from 24.49 in 2008 to 8 in the
2009.
Interest Expense Interest expense in 2009, which included provision and
commission expense, increased by Rp106.32 billion or 14.13, from Rp752.61 billion in 2008 to Rp858.93 billion in
the following year. This increase was mainly attributed to a Rp201.896 billion or 23.05 increase in rupiah-denominated
savings interest expense resulting from the increase in customer deposits.
Net Interest Income Out of the above increases in interest income and expense,
Bank DKI posted a net interest income of Rp802.28 billion in 2009, up by Rp129.86 billion or 19.31 from the Rp672.42
billion posted in 2008.
in Rupiah
168
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Other Operating Income
Other Operating Income increased by 9.60, mainly attributed to the increase in incomes from administrative charges and
fees, and ATM transactions, which increased by 12.32 and 26.33 respectively. Administrative charges and fees went up
from Rp40.07 billion in 2008 to Rp45.01 billion the following year. Meanwhile, income from ATM transactions increased
from Rp11.61 billion in 2008 to Rp14.67 billion in 2009.
Allowance for Possible Losses on Assets
Total allowance for possible losses on assets in 2009 amounted to Rp33.02 billion, down Rp20.97 billion or 38.84 from
Rp53.99 billion in 2008. The amount was deemed adequate to compensate for possible losses from unrecoverable assets.
The decrease in allowance for possible losses on assets was mainly attributed to the improvement in the quality of disbursed
loans.
Other Operating Expense Pendapatan Operasional Lainnya
dalam Rupiah
2009 2008
Pendapatan Jasa Administrasi dan Fee 45.008.449.765
40.070.031.240 Service Administration and Fee Incomes
Pendapatan ATM 14.670.691.673
11.613.116.730 ATM’s Income
Denda Tunggakan Kredit 2.240.531.406
4.049.920.475 Penalties on Uncollectible Loans
Pendapatan Unit Syariah Lainnya 3.120.501.021
3.299.602.926 Sharia Unit - Other Income
Jasa Pengiriman Uang 1.165.885.703
1.071.874.241 Funds Transfer Service
Penalti Pelunasan Kredit 468.824.315
349.154.857 Penalties on Written-off Loans
Pendapatan Dividen Tunai 282.132.284
401.428.449 Cash Dividend
Penutupan Rekening Simpanan 175.013.762
222.273.794 Closing of Deposit Accounts
Denda-denda Lain 446.632.932
578.106.170 Other Penalties
Jumlah 67.573.662.861
61.655.508.882 Total
Pendapatan Operasional Lainnya meningkat sebesar 9,60, terutama disebabkan kenaikan pendapatan jasa administrasi
dan fee dan pendapatan ATM masing-masing 12,32 dan 26,33. Pendapatan jasa administrasi dan fee meningkat dari
Rp40,07 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp45,01 miliar pada tahun berikutnya. Sedang pendapatan ATM meningkat dari
Rp11,61 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp14,67 miliar pada tahun 2009.
Beban Penyisihan Kerugian Atas Aktiva Produktif
dalam Rupiah
2008 2009
Delta Rupiah
PPAP 53,987,207,049
33,020,025,772 -38.84
20,967,181,277 Allowance for Possible Losses
Beban Kontigensi 1,104,887,153
1,059,452,986 -4.11
45,434,167 Contingencies Expenses
Jumlah beban penyisihan kerugian atas aktiva produktif pada tahun 2009 mencapai Rp33,02 miliar, turun sebesar Rp20,97
miliar atau 38,84 dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar Rp53,99 miliar. Jumlah ini dinilai memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aktiva produktif. Penurunan jumlah beban penyisihan kerugian atas
aktiva produktif terutama disebabkan adanya perbaikan kualitas kredit yang diberikan.
Beban Operasional Lainnya
dalam Rupiah
2008 2009
Delta Rupiah
Umum dan Administrasi 126,441,187,829
153,460,889,861 21.37
27,019,702,032 General and Administrative
Tenaga Kerja 322,749,736,298
386,144,970,937 19.64
63,395,234,639 Employee
Promosi 28,507,124,342
27,112,644,626 -4.89
1,394,479,716 Promotion
Lain-lain 75,987,850,054
105,509,387,513 38.85
29,521,537,459 Others
Jumlah 553,685,898,523
672,227,892,937 21.41
118,541,994,414 Total
in Rupiah
in Rupiah in Rupiah
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
169
Beban operasional lainnya terdiri dari beban umum dan administrasi, beban tenaga kerja, beban promosi dan beban
lain-lain. Beban umum dan administrasi naik Rp27,02 miliar atau 21,37 menjadi Rp153,46 miliar di tahun 2009.
Beban tenaga kerja meningkat sebesar 19,64 dari Rp322,75 miliar di tahun 2008 menjadi Rp386,14 miliar di tahun 2008.
Selama tahun 2009, Bank DKI mengeluarkan tak kurang dari Rp386,14 miliar untuk pembayaran gaji, upah sekaligus
tunjangan dan kesejahteraan karyawan, lebih banyak dari Rp322,06 miliar yang dikeluarkan selama tahun 2008. Termasuk
dalam gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan karyawan di atas adalah kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi pada
tahun 2008 dan 2009.
Secara keseluruhan, setelah ditambah dengan beban promosi dan beban lain-lain, pada tahun 2009, Bank DKI
mencatatkan beban operasional lainnya sebesar Rp672,23 miliar. Dibandingkan tahun 2008, beban operasional lainnya ini
meningkat Rp118,54 miliar atau 21,41.
Pendapatan Beban Non Operasional Pendapatan beban non operasional terdiri dari pendapatan non
operasional itu sendiri, keuntungan kerugian penjualan aset, pendapatan sewa, pendapatan komisi pihak ketiga, kerugian
akibat selisih teller, laba rugi penjabaran transaksi valuta asing dan lain-lain. Pada tahun 2009, Bank DKI mencatatkan beban
non operasional sebesar Rp2,99 miliar, penurunan 119,02 dari pendapatan Rp15,73 miliar yang tercatat pada akhir tahun
2008.
Pada tahun 2009, Bank DKI melakukan penjualan aset tetapnya sebesar Rp12,14 miliar, nilai buku aset tetap tersebut Rp6,55
miliar, sehingga dari transaksi tersebut Bank DKI mendapatkan keuntungan sebesar Rp5,59 miliar.
Manfaat Beban Pajak Penghasilan Tahun 2009 Bank DKI mencatatkan beban pajak penghasilan
sebesar Rp60,49 miliar, lebih tinggi 8,92 dari beban pajak penghasilan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp55,54
miliar. Naiknya beban pajak penghasilan tentu saja dikarenakan naiknya pendapatan operasional secara umum.
Laba Bersih dan Laba Bersih Per Saham Dasar Dari pencapaian kegiatan usahanya selama tahun 2009,
Bank DKI mendapatkan laba bersih sebesar Rp140,69 miliar, meningkat sebesar 20,86 dibandingkan laba bersih tahun
2008, sebagai akibat dari kenaikan Pendapatan Bunga dan Pendapatan operasional Lainnya. Peningkatan Laba Bersih
tersebut secara langsung berpengaruh terhadap Laba Bersih Per Saham Dasar yang meningkat dari Rp193.909 pada tahun
2008 menjadi Rp234.360 pada tahun 2009. Other operating expense comprised general and administrative
expense, personnel expense, promotion and other expenses. General and administrative expense increased by Rp27.02
billion or 21.37 to Rp153.46 billion in 2009.
Personnel expense increased by 19.64 from Rp322.75 billion in 2008 to Rp386.14 billion in 2009. During 2009, Bank DKI
expended no less than Rp386.14 billion in salaries and wages, including allowances and employee beneits, higher than the
Rp322.06 billion expenditure in 2008. Included in the above salaries, wages, allowances and employee beneits were
remunerations for members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
As a whole, after taking into account the promotional and other expenses, Bank DKI posted an other operating expense of
Rp672.23 billion. Compared to 2008, this was an increase of Rp118.54 billion or 21.41.
Non-Operating Income Expense Non-Operating Income Expense comprised the non-operating
income, gain loss on asset, revenue from rent, third-party commission, losses due to teller difference, gain loss on
foreign currency translation and others. Bank DKI posted a non-operating expense of Rp2.99 billion in 2009, a 119.02
decrease from its Rp15.73 billion at the end of 2008.
In 2009, Bank DKI sold its ixed assets at Rp12.14 billion, the book value of which was Rp6.55 billion, thus giving Bank DKI a
proit of Rp5.59 billion.
Income Tax Asset Expense In 2009, Bank DKI posted an income tax expense of Rp60.94
billion, up 8.92 from the previous year is Rp55.45 billion. This increase in income tax expense did not come as a surprise
considering the growth of operating income in general.
Net Income and Basic Earnings per Share In 2009, Bank DKI accumulated a total of Rp140.69 billion in net
income, an increase of 20.86 compared to the net income of 2008, as a result of the increase in Interest Income and Other
Operating Income. This increase in Net Income had a direct impact on Basic Earnings per Share, which increased from
Rp193.909 in 2008 to Rp234.360 in 2009.
170
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
KONDISI KEUANGAN
Aset Lancar Aset lancar Bank DKI tumbuh sebesar 13,92 pada tahun
2009 menjadi Rp14,96 triliun, dari Rp13,13 triliun di tahun 2008. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan
penempatan pada bank lain sebesar Rp2,11 triliun tahun 2009 dari sebesar Rp661,17 miliar atau sebesar 219,70. Kenaikan
terbesar pada tahun 2009 adalah pada failitas simpanan Bank Indonesia dari Rp605,38 miliar tahun 2008 menjadi Rp1,56
triliun tahun 2009 atau sebesar 158,22.
Seiring membaiknya iklim ekonomi nasional dan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil, pemerintah menurunkan
suku bunga kredit. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam rupiah turun menjadi 15,05 dari 16,55 pada
tahun 2008. Sedangkan kredit dalam mata uang asing turun dari 24,49 di tahun 2008 menjadi 8 di tahun 2009.
Pada tahun 2009, Kredit yang Diberikan Bank DKI mencapai Rp6,77 triliun, naik 8,36 dari tahun 2008 sebesar Rp6,25
triliun. Kenaikan jumlah kredit terbesar diberikan untuk tujuan investasi. Kredit yang diberikan untuk tujuan investasi tumbuh
517,53 dari Rp171,68 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1,06 triliun pada tahun berikutnya.
Kredit yang diberikan terdiri dari kredit untuk modal kerja, investasi, konsumsi dan pembiayaan syariah. Kredit untuk
modal kerja dan investasi terdiri dari kredit jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto. Kredit konsumsi terdiri dari KPR,
KKB dan kredit konsumsi lain.
Kredit konsumsi tetap menjadi mayoritas dengan persentase sebesar 64,12 dari total kredit yag diberikan atau sebesar
Rp4,34 triliun, disusul 15,66 untuk kredit modal kerja atau senilai Rp678,80 miliar.
Pembiayaan syariah juga tumbuh cukup baik, yaitu dari Rp612,37 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp651,07 pada tahun
2009, atau 6,32. Termasuk di dalam pembiayaan syariah tahun 2009 ini adalah piutang Murabahah sebesar Rp138,3
miliar, pembiayaan Mudharabah sebesar Rp57,30 miliar, pembiayaan Musyarakah sebesar Rp179,15 miliar, pembiayaan
Ijarah sebesar Rp276,32 miliar.
Kredit yang Diberikan Kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank DKI memberikan Rp859 juta tambahan kredit untuk BPR Darbeni sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
sehingga saldo pinjaman BPR Darbeni pada akhir 2009 tercatat Rp1,05 miliar. Kredit tersebut digunakan untuk memperkuat
struktur modal dan likuiditas BPR Darbeni.
FINANCIAL CONDITION
Current Assets Bank DKI’s assets grew by 13.92 from Rp13.13 trillion in
2008 to Rp14.96 trillion in 2009. the signiicant factor to this increase was higher placement other banks amounting to
Rp2.11 trillion in 2009, up 219.70 from Rp661.17 billion in 2008. the highest igure was the placement of Bank Indonesia,
amount Rp605.38 billion in 2008 to Rp1.56 trillion in the following year or a 158.22.
In line with the improving national economic climate and to stimulate growth in the real sector, the government lowered
lending rates. The average annual interest rate for rupiah- denominated loans was reduced from 16.55 in 2008
to 15.05. Whereas the interest rate for loans in foreign currencies was reduced from 24.49 in 2008 to 8 in 2009.
In 2009, Bank DKI’s outstanding loans stood at Rp6.77 trillion, growing by 8.36 from 2008ís Rp6.25 trillion. The largest
increase was in loans for investment purposes. Investment loans grew by 517.53 from Rp171.68 billion in 2008 to
Rp1.06 trillion in the following year.
Outstanding loans consisted of loans for working capital, investment, consumers, and sharia inancing. the working
capital and investment loans comprised long-term loans, ixed term, automatic rollover and discounted. Consumer loans
consisted of housing loans, car ownership loans, and other consumer loans.
Consumer loan continued to represent a signiicant portion at 64.12 of total outstanding loans or equal to Rp4.34 trillion,
followed by working capital loan at 15.66 or amounted to Rp678.80 billion.
Sharia inancing also quite an encouraging growth, from Rp612.37 billion in 2008 to Rp651.07 billion in 2009, or up
by 6.32. Included in the sharia inancing for 2009 were Murabahah receivables of Rp138.3 billion, Mudharabah
inancing of Rp57.30 billion, Musyarakah inancing of Rp179.15 billion and Ijarah inancing of Rp276.32 billion.
Loans Disbursed to Related parties Bank DKI issued additional loans of Rp859 million to strengthen
the capital structure and liquidity of BPR Darbeni, as a related party. With this addition, the outstanding loan of BPR Darbeni
was recorded at Rp1.05 billion as of 2009 year end.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
171
Kredit yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Bank DKI secara substansial merupakan kredit
dengan tingkat bunga sampai dengan 4,5 per tahun dengan jangka waktu kredit berkisar antara 1 sampai 15 tahun. Kredit ini
dibayar melalui pemotongan gaji setiap bulannya.
Sampai akhir tahun 2009, kredit yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan tercatat sebesar Rp4,9 miliar.
Kualitas Kredit Dengan pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan, Bank DKI
mengalami peningkatan rasio non performing loan NPL bersih dari 2,05 di akhir 2008 menjadi 3,26 setahun berikutnya,
demikian pula NPL gros justru turun dari 4,92 di akhir tahun 2008 menjadi 5,76 setahun berikutnya.
Peningkatan NPL karena adanya penetapan kolektibilitas lebih konservatif dengan pembentukan cadangan yang lebih aman,
dengan menggunakan PPA dengan cara sistematis. Bank DKI akan senantiasa berusaha mengurangi rasio NPL dengan lebih
mempraktikan azas-azas kehati-hatian dan pengenalan nasabah yang lebih dalam tanpa mengorbankan fungsi utamanya
sebagai jembatan penyaluran dana terutama untuk peningkatan kesejahteraan warga Jakarta pada khususnya. Selain itu bank
DKI akan terus melakukan monitoring atas kredit bermasalah dan mengoptimalisasi upaya penagihan.
Penyertaan Saham Sejak tahun 1998, Bank DKI tercatat sebagai pemegang 3,55
saham pada PT Asuransi Bangun Askrida. Penyertaan saham ini dicatat sebesar biaya perolehan cost method dikurangi
penyisihan kerugian sebesar Rp9,27 juta pada tahun 2008 dan 2009. Bank DKI membukukan pendapatan deviden dari
penyertaan ini masing-masing untuk tahun 2008 dan 2009 sebesar Rp401,43 juta dan Rp282,13 juta.
Kolektibilitas penyertaan saham adalah lancar, baik pada tahun 2008 maupun 2009.
Aset Tetap Tahun 2009
dalam Rupiah
Saldo Awal
Beginning Balance
Penambahan
Additions
Pengurangan
Deductions
Reklasifikasi
Reclassiication
Saldo Akhir
Ending Balance
Harga Perolehan Acquisition Cost
Tanah 105.175.114.131
1.293.175.096 5.809.506.282
- 100.658.782.945
Lands Gedung
29.697.981.399 7.452.972.404
1.559.806.846 -
35.591.146.957 Buildings
Kendaraan 16.056.449.268
312.000.000 1.134.000.000
- 15.234.449.268
Vehicles Inventaris dan Peralatan
141.176.253.358 26.641.612.218
507.408.000 -
167.310.457.576 Ofice Furniture and Equipments
292.105.798.156 35.699.759.718
9.010.721.128 -
318.794.836.746 Akumulasi Penyusutan
Accumulated Depreciation
Gedung 10.954.857.818
1.441.930.397 935.884.103
- 11.460.904.112
Buildings Kendaraan
11.776.477.658 1.283.176.917
924.463.683 -
12.135.190.892 Vehicles
Inventaris dan Peralatan 97.920.480.109
16.613.742.056 -
- 114.534.222.165
Ofice Furniture and Equipments 120.651.815.585
19.338.849.370 1.860.347.786
- 138.130.317.169
Nilai Buku 171.453.982.571
180.664.519.577 Net Book Value
in Rupiah
Loans disbursed to members of the Board of Commissioners and Board of Directors, and employees of Bank DKI are
substantially loans with interest rates of up to 4.5 per annum and terms ranging from 1 to 15 years. The loans are repaid
through monthly salary deductions.
As of the end of 2009, loans disbursed to members of the Board of Commissioners and Board of Directors, and
employees were posted at Rp4.9 billion.
Loan Portfolio As the amount of loans grew, Bank DKI experienced an
increase in its net non-performing loan ratio NPL from 2.05 at year-end 2008 to 3.26 the following year, while gross NPL,
in contrast, decreased from 4.92 to 5.76 as of year-end 2009.
The NPL increase because of a more conservative collectability policy combined with a stronger reserve, and the systematic
engagement of PPA the state-owned asset management company. Bank DKI will always strive to reduce the NPL ratio
by applying the principles of prudence and know-your-customer without prejudice to its main role as
lending facilitator, especially in order to promote the welfare of Jakarta residents. Moreover, Bank DKI will continue to monitor
non-performing loans and optimize collection efforts.
Share investment Bank DKI has held 3.55 interest in PT Asuransi Bangun
Askrida since 1998.. This share investment was recorded at acquisition price cost method net of allowances for
possible losses of Rp9.27 million in 2008 and 2009. From this investment, Bank DKI posted a dividend income of Rp401.43
million and Rp282.13 million for 2008 and 2009 respectively.
The collectability of the share investment was current, both in 2008 and 2009.
Fixed Assets in 2009
172
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Aset Tetap Tahun 2008
dalam Rupiah
Saldo Awal
Beginning Balance
Penambahan
Additions
Pengurangan
Deductions
Reklasifikasi
Reclassiication
Saldo Akhir
Ending Balance
Harga Perolehan Acquisition Cost
Tanah 105.175.114.131
-- --
-- 105.175.114.131
Lands Gedung
30.717.077.725 151.321.734
-- 1.170.418.060
29.697.981.399 Buildings
Kendaraan 15.598.549.268
457.900.000 --
-- 16.056.449.268
Vehicles Inventaris dan Peralatan
123.654.757.754 16.351.077.544
-- 1.170.418.060
141.176.253.358 Ofice Furniture and Equipments
275.145.498.878 16.960.299.278
-- --
292.105.798.156
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Gedung 9.610.501.304
1.663.073.595 --
318.717.081 10.954.857.818
Buildings Kendaraan
10.314.502.080 1.461.975.578
-- --
11.776.477.658 Vehicles
Inventaris dan Peralatan 81.607.532.627
15.994.230.402 --
318.717.081 97.920.480.110
Ofice Furniture and Equipments 101.532.536.011
19.119.279.575 --
-- 120.651.815.585
Nilai Buku 173.612.962.867
171.453.982.571 Net Book Value
Sepanjang tahun 2009, bank DKI melakukan penambahan aset tetap senilai Rp35,69 miliar. Sebagian besar pembelian tersebut
adalah untuk menambah inventaris dan peralatan usaha semisal penambahan mesin ATM.
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap yang tercatat di akhir tahun 2009 adalah Rp180,66 miliar, meningkat
5,37 dari tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp171,45 miliar.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang masih harus diterima terdiri dari bunga efek-
efek dan bunga kredit, pendapatan dari bunga efek-efek adalah pendapatan dari obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo HTM
pada tahun 2009 sebesar Rp104,31 miliar dan Rp127,41 miliar untuk tahun 2008.
Sedangkan bunga kredit yang masih harus diterima adalah sebesar Rp47,14 miliar pada tahun 2009 dan Rp50,94 pada
tahun 2008.
Aset Lain-Lain Termasuk aset lain-lain adalah dana talangan, persediaan, beban
ditangguhkan, aset properti terbengkalai, piutang pendapatan ijarah. Dana talangan merupakan dana talangan sementara
dari bank DKI pada setiap akhir bulan untuk pembayaran gaji karyawan Pemerintah Daerah DKI yang akan dilunasi pada awal
bulan berikutnya.
Aset lain-lain Bank DKI tahun 2009 turun menjadi 16,84 miliar dari Rp25,43 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini terutama
disebabkan penurunan dana talangan sebesar 50,48 dari Rp19,36 miliar pada tahun 2008 menjadi hanya Rp9,59 miliar
pada tahun 2009.
in Rupiah
Fixed Assets in 2008
throughout 2009, Bank DKI augmented its ixed assets by Rp35.69 billion. The majority of the purchases were intended
to increase inventories and business equipment, such as additional ATM machines.
Fixed assets, net of accumulated depreciation, was posted at Rp180.66 billion as of the end of 2009, an increase of 5.37
from 2008 at Rp171.45 billion.
Outstanding Income Outstanding income, which consisted of interest on marketable
securities and loans, interest income from marketable securities and income from obligations held until maturity
HTM amounted to Rp104.31 billion in 2009 and Rp124.71 billion for 2008.
As for outstanding interest income, the amount stood at Rp47.14 billion in 2009 and Rp50.94 billion in 2008.
Other Assets Included in other assets are bridging loans, inventory, deferred
expenses, neglected properties, and ijarah receivables. Bridging loans are temporary fundings that are provided by Bank DKI
at the end of every month to pay the salaries of DKI Provincial Government employees, which are fully repaid at the beginning
of the following month.
Bank DKI other assets decreased to Rp16.84 billion in 2009 from Rp25.43 billion in 2008. The decrease was mainly
attributed to the 50.48 decrease in bridging loans, from Rp19.36 billion in 2008 to a mere Rp9.59 billion in 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
173
Total Assets From the above transactions, the total assets stood at Rp15.34
trillion in 2009. Increasing 13.24 from Rp13.55 trillion in 2008.
Liabilities Bank DKI Current Liabilities increased 4.2 from Rp334.02
billion to Rp348.18 billion as of the end of 2009. The increase was mainly attributed to the increments in remittance
obligations from Rp204.57 billion in 2008 to Rp213.55 billion in 2009 or up by 4.39.
Customer Deposits Year 2009
Year 2008
The Third Fund Savings Bank DKI consist of demand deposits, savings and time deposits. Throughout 2008 and 2009, there
were no signiicant changes in deposit interests, whether for rupiah or foreign currency savings.
In line the innovations that Bank DKI continue to develop, and Improvements in services and facilities, Bank DKI proved
able to increase customersí trusts, as relected in the 26.40 increase in customer deposits, amounting to Rp12.23 trillion, a
Rp2.55 trillion increase from Rp9.68 trillion in the previous year. Total Aset
Dari transaksi-transaksi di atas, total aset yang dicatatkan pada akhir tahun 2009 adalah Rp15,34 triliun. Meningkat 13,24 dari
Rp13,55 triliun pada tahun 2008.
Kewajiban Kewajiban Segera Bank DKI naik 4,2 dari Rp334,02 miliar
menjadi Rp348,18 miliar pada penghujung tahun 2009. Kenaikan tersebut terutama disebabkan kenaikan kewajiban
kiriman uang dari Rp204,57 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp213,55 miliar pada tahun 2009 atau meningkat 4,39.
Simpanan Nasabah Tahun 2009
dalam Rupiah
Pihak Ketiga
Third Parties
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Related Parties
Jumlah
Total
Giro 6.192.448.780.629
1.155.971.228 6.193.604.751.857
Demand Deposits Tabungan
2.353.649.679.337 7.150.401.849
2.360.800.081.186 Savings
Deposito Berjangka 3.666.161.853.791
13.604.744.867 3.679.766.598.658
Time Deposits
Jumlah 12.212.260.313.757
21.911.117.944 12.234.171.431.701
Total
Tahun 2008
dalam Rupiah
Pihak Ketiga
Third Parties
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Related Parties
Jumlah
Total
Giro 5.489.097.706.543
3.293.857.043 5.492.391.563.586
Demand Deposits Tabungan
2.125.304.654.653 4.869.175.019
2.130.173.829.672 Savings
Deposito Berjangka 2.044.950.569.437
11.384.819.754 2.056.335.389.191
Time Deposits
Jumlah 9 . 6 5 9 . 3 5 2 . 9 3 0 . 6 3 3
1 9 . 5 4 7 . 8 5 1 . 8 1 6 9 . 6 7 8 . 9 0 0 . 7 8 2 . 4 4 9
Total
Simpanan nasabah Bank DKI terdiri dari Giro, tabungan dan deposito berjangka. Sepanjang tahun 2008 dan 2009 tidak
terdapat perubahan bunga simpanan yang signiikan, baik untuk simpanan dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.
Sejalan dengan inovasi yang terus dikembangkan Bank DKI, disertai peningkatan fasilitas dan pelayanan, Bank DKI terbukti
mampu meningkatkan kepercayaan nasabah. Jumlah simpanan nasabah naik sebesar 26,40 menjadi Rp12,23 triliun, yang
mencerminkan kenaikan sebesar Rp2,55 triliun dari Rp9,68 triliun di tahun sebelumnya.
in Rupiah
in Rupiah
174
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Kenaikan terbesar terjadi pada deposito berjangka, deposito meningkat sebesar 78,95 dari Rp2,06 triliun pada tahun 2008
menjadi Rp3,68 triliun pada tahun 2009.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain menurun 33,141 dari Rp1,05
triliun pada tahun 2008 menjadi Rp700,47 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan terutama disebabkan penurunan
saldo Call Money dari Rp1,04 triliun menjadi Rp644,27 miliar. Penurunan Call Money sedikit banyak disebabkan turunnya
tingkat bunga rata-rata per tahun Call Money
secara signiikan dari 8,95 di tahun 2008 menjadi kisaran 2,66 - 6,45.
Surat Berharga yang Diterbitkan Obligasi Bank DKI IV yang diterbitkan pada tahun 2004 sebesar
Rp700 miliar telah jatuh tempo pada tahun 2009 dan dibeli kembali buy back pada tahun 2008 di pasar sekunder dengan
nilai Rp253,5 miliar. Obligasi Bank DKI IV ini mempunyai suku bunga tetap sebesar 12,5 per tahun. Pada akhir 2008 obligasi
ini mempunyai peringkat idA- dari Peindo.
Pada tahun 2008, Bank DKI menerbitkan Obligasi Bank DKI V sebesar Rp425 miliar, berjangka waktu lima tahun dengan
tingkat bunga tetap sebesar 11,25 per tahun. Obligasi ini berperingkat idA-Peindo berturut-turut di akhir tahun 2008 dan
2009, dan naik menjadi idA di Januari 2010.
Masih di tahun 2008, Bank DKI menerbitkan Obligasi Subordinasi I Bank DKI sebesar Rp325 miliar, berjangka waktu
10 tahun serta mempunyai suku bunga tetap 12,25 per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-lima dan sebesar 22,25
per tahun untuk tahun ke-enam sampai ke-sepuluh. Obligasi ini berperingkat idBBB+Peindo berturut-turut di akhir tahun 2008
dan 2009, dan naik menjadi idA- di Januari 2010.
Terkait dengan obligasi-obligasi di atas Bank DKI telah membayar kewajiban pembayaran bunga obligasi untuk tahun
2008 sebesar Rp123,38 miliar dan untuk tahun 2009 sebesar Rp115,53 miliar. Sedangkan bunga yang telah dibebankan untuk
adalah Rp129,94 miliar untuk tahun 2008 dan Rp113,52 miliar untuk tahun 2009.
Pinjaman yang Diterima Pada akhir tahun 2009, Bank DKI membukukan Rp210,31 miliar
sebagai pinjaman yang diterimanya. Angka ini turun 26,60 dari angka pinjaman yang diterima setahun sebelumnya.
Penurunan ini terutama disebakan penurunan pinjaman sindikasi dari beberapa bank dengan Standard Chartered Bank
Jakarta sebagai agen pembayaran dan agen surat berharga.
Pinjaman sindikasi ini diperoleh sejak tahun 2007 dan akan jatuh tempo pada tahun 2010. Tujuan pinjaman ini adalah untuk
disalurkan pada nasabah unit Syariah yang berorientasi ekspor atau nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang
asing. the most signiicant increase occurred in time deposits, which
increased by 78.95 to Rp3.68 trillion in 2009 from Rp2.06 trillion in 2008.
Placement from Other Banks Placements from other banks decreased 33.141 from
Rp1.05 trillion in 2008 to Rp700.47 billion the following year.. The decrease was mainly attributed to the decrease in Call
Money from Rp1.04 trillion to Rp644.27 billion, which more or less was the result of signiicantly lower annual interest
rates for Call Money from 8.95 in 2008 to a range of 2.66 - 6.45.
Bonds The Bank DKI Bonds IV which were issued in 2004 with a value
of Rp700 billion, matured in 2009 and were bought back in 2008 in the secondary market at a value of Rp253.5 billion. The
Bank DKI Bonds Iv had a ixed annual interest rate of 12.5. At year-end 2008, the bonds were rated idA- by Peindo.
In 2008, Bank DKI issued Bank DKI Bonds V totaling Rp425 billion, with a 5-year maturity period and a ixed interest rate
of 11.25 per annum. The bonds received ratings of idA- Peindo at year-ends 2008 and 2009, and improved to idA in
January 2010.
Still in 2008, Bank DKI issued Subordinated Bonds I valued at Rp325 billion with a term of 10 years and 12.25 ixed interest
rate per annum for the irst year up to the ifth year and 22.25 per annum for the sixth year up to the tenth year. These bonds
were rated idBBB+ Peindo in 2008 and 2009, and improved to idA- in January 2010.
Related to that bonds, Bank DKI met its obligations to pay interests in 2008 amounting to Rp123.38 billion and Rp115.53
billion in 2009. Whereas interest payables for these bonds were Rp129.94 billion for 2008 and Rp113.53 billion for 2009.
Borrowings Bank DKI posted Rp210.31 billion in borrowings at year-end
2009, which was 26.60 lower than the previous year. The decrease was largely attributed to lower syndicated borrowing
from a number of banks with Standard Chartered Bank Jakarta acting as the agent for reimbursement and securities.
The syndicated borrowing was obtained in 2007 and due to mature in 2010. The purpose of this borrowing was to provide
funding for customers of the Sharia unit, who were export- oriented or have incomes in foreign currencies.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
175
Hutang Pajak Hutang pajak tahun 2009 turun dari Rp34,05 miliar menjadi
Rp27,49 miliar atau turun 19,27. Penurunan antara lain disebakan tidak terdapatnya hutan PPh pasal 25 – Wapu dimana
pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp5,11 miliar.
Komitmen dan Kontinjensi Dalam menjalankan usahanya Bank DKI memiliki komitmen dan
kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan. Pada tahun 2009, bank DKI telah membukukan estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi sebesar Rp4,84 miliar, lebih tinggi dari estimasi tahun 2008 sebesar Rp3,45 miliar.
Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain Lain Beban ini meningkat 1,97 dari Rp158,41 miliar pada tahun
2008 menjadi Rp161,54 miliar pada tahun 2009. Peningkatan kewajiban operasional bank yang masih harus dibayar mencapai
99,99, yaitu semula Rp6,66 miliar di tahun 2008 menjadi Rp13,32 miliar satu tahun berikutnya.
Jumlah Kewajiban Secara keseluruhan, jumlah kewajiban Bank DKI meningkat
13,35 menjadi Rp14,43 triliun dari Rp12,73 triliun kewajiban tahun 2008.
Kemampuan Membayar Kewajiban Secara keseluruhan selisih jumlah aset lancar dan kewajiban
Bank DKI menunjukkan angka positif, yaitu Rp1,3 triliun, namun angka negatif deisit ditunjukkan pada tiga bulan pertama.
Hal ini menunjukkan adanya maturity gap pada tiga bulan awal dengan total deisit Rp7,63 triliun.
Bank DKI telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi maturity gap
sebagai berikut: 1. Mengurangi penanaman dana pada portofolio surat-surat
berharga investasi yang bersifat jangka panjang. 2. Mencari sumber dana jangka panjang dan menengah baru
antara lain dengan menerbitkan obligasi baru atau mencari pinjaman interbank jangka panjang atau menengah.
Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan likuiditas Bank DKI tetap berada pada posisi yang sehat untuk menjalankan
kegiatan usaha perbankannya dengan baik.
Uang Muka Setoran Modal Saham Uang muka setoran modal saham merupakan setoran yang
dilakukan oleh pemegang saham untuk penambahan modal selama tahun berjalan, tetapi belum dikuatkan melalui
pelaksanaan RUPS dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, sehingga belum bisa diklasiikasikan sebagai
modal saham disetor.
Sesuai dengan Berita Acara RUPSLB yang diaktakan pada tanggal 8 Mei 2009, setoran modal ini berasal dari hasil
penagihan kredit hapus buku Juni 1999 sebesar Rp19,89 miliar Taxes Payable
In 2009, Bank DKI posted a 19.27 decrease in its taxes payable from Rp34.05 billion to Rp27.49 billion, which among
others was attributable to the absence of PPh article 25-Wapu tax payables, whereas in 2008, it was posted at Rp5.11 billion.
Commitments and Contingencies In conducting its business, Bank DKI has commitments and
contingencies, which does not appear in its inancial reports. In 2009, Bank DKI booked an estimated loss of commitment and
contingencies of Rp4.84 billion, higher than the 2008 estimate of Rp3.45 billion.
Accrued Expenses and Other Expenses This expense increased by 1.97 from Rp158.41 billion in 2008
to Rp161.54 billion in 2009. The increase in accrued operating expense reached 99.99, namely from Rp6.66 billion in 2008
to 13.32 billion the following year.
Total Liabilities Overall, Bank DKI liabilities increased by 13.35 to Rp14.43
trillion from the 2008 liabilities of Rp12.73 trillion.
Current Liabilities In general, the balance of Bank DKI current assets and liabilities
indicated a positive igure of Rp1.3 trillion, although the ratio was posted as negative the irst three months. this indicated a
maturity gap during the irst three months with a total deicit of Rp7.63 trillion.
Bank DKI took the following measures to solve this maturity gap:
1. Reduced investments in its long term securities portfolio. 2. Seeked new long and medium term sources of fund,
among others through the issuance of new bonds or securing long or medium term interbank borrowings.
These measures were expected to ensure healthy liquidity so that Bank DKI would fare well in its banking business.
Paid-In Capital Paid-in capital is the amount paid by shareholders as additional
capital during a iscal year but yet to be endorsed by an AgM nor obtained approval of the Minister of Justice and Human
Rights, hence cannot be classiied as paid-up capital.
In accordance with the AGM minutes of meeting that was notarized on 8 May 2009, this paid-up capital was the proceeds
from recovered loans written-off in June 1999 amounting to
176
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
namun baru disetor ke Bank DKI sebesar Rp10,83 miliar. Hal tersebut sesuai dengan keputusan Gubernur Provinsi DKI
No. 18142009 tanggal 3 Desember 2009.
Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya Berdasarkan hasil RUPS Bank DKI pada tanggal 8 Mei 2009,
para pemegang saham menyetujui penggunaan laba setelah pajak tahun 2008 sebagai:
1. Dividen pemegang saham sebesar Rp54,09 miliar. 2. Cadangan sebesar Rp59,32 yang terdiri dari cadangan
umum sebesar Rp44,32 miliar dan cadangan tujuan sebesar Rp15 miliar.
3. Tantiem dan bonus karyawan sebesar Rp36 miliar. 4. Dana kesejahteraan sebesar Rp3 miliar.
Ekuitas Peningkatan Saldo Laba yang Belum Ditentukan
Penggunaannya serta merta meningkatkan Jumlah Ekuitas sebanyak 11,63 dari Rp812,33 miliar pada tahun 2008,
menjadi Rp906,76 miliar pada tahun 2009.
Rasio-Rasio Keuangan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum CAR
Peraturan Bank Indonesia PBI No. 321PBI tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan perbankan Indonesia
mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8. Pada tahun 2009, Bank DKI menunjukan CAR yang
sehat di angka 15,13 untuk CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan 13,67 untuk CAR yang memperhitungkan
risiko kredit dan pasar.
Rasio Aset Produktif Terhadap Jumlah Aset
2008 2009
Giro pada Bank lain, tidak termasuk Giro Non Performing 0,34
1,68 Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank lain dan Bank Indonesia, tidak termasuk penempatan Non Performing
4,88 13,81
Placements with Other Banks and Bank Indonesia, Excluding Non-Performing Accounts
Efek-efek, tidak termasuk Efek-efek Non Performing 37,01
29,18 Securities, Excluding Non Performing Accounts
Kredit yang Diberikan, tidak termasuk Kredit Non Performing 45,49
43,01 Loans, Excluding Non Performing Accounts
Penyertaan Saham, tidak termasuk Investasi Saham Non Performing
0,01 0,01
Investment in Shares of Stock, Excluding Non Performing Accounts
Jumlah Aset Produktif 85,64
87,69 Total Earning Assets
Rp19.89 billion of which, only Rp10.83 billion had already been paid to Bank DKI. That is in accordance with Governors
of the DKI Jakarta Province Decree No. 18142009 dated 3 December 2009.
Appropriation of Net Income Appropriation of Net Income Pursuant to the resolutions
adopted in the Bank DKI AGM on 8 May 2009, the shareholders agreed that net income after tax from 2008 be appropriated for:
1. Shareholders dividends amounting to Rp54.09 billion. 2. Reserve allocation of Rp59.32 billion, consisting of general
reserve amounting to Rp44.32 billion and appropriated reserve of Rp15 billion.
3. Tantiem and bonus for employees amounting to Rp36 billion.
4. Welfare fund of Rp3 billion. Equities
The increase in Unappropriated Income had its direct impact on the increase in Equities by 11.63 from Rp812.33 billion in
2008 to Rp906.76 billion in 2009.
Financial Ratios Capital Adequacy Ratio CAR
Bank Indonesia Regulation No. 321PBI dated 13 December 2001 makes it mandatory for the Indonesian
banking industry to maintain a minimum capital adequacy ratio of 8. In 2009, Bank DKI posted a healthy CAR of 15.13 for
loan risk weighted CAR and 13.67 for loan and market risk weighted CAR.
The Ratio of The Earning Assets before The Allowance for Possible Losses to Total Assets
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
177
Others Important Financial Ratios Rasio Keuangan Penting Lainnya
2008 2009
Non Performing Loan NPL Bank - Net
2,05 3,26
Non Performing Loan NPL Bank - Net Non Performing Loan
NPL Bank - Gross 4,92
5,76 Non Performing Loan NPL Bank - Gross
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO 89,71
88,46 Operational Expenses on Operational Income BOPO
Net Interest Margin NIM
6,22 6,14
Net Interest Margin NIM Return on Assets
ROA 1,41
1,41 Return on Assets ROA
Return on Equity ROE
15,04 17,00
Return on Equity ROE Posisi Devisa Neto PDN
9,75 7,50
Net Open Position Loan to Deposit Ratio
LDR 66,98
57,25 Loan to Deposit Ratio LDR
178
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Winny Erwindia
Direktur Utama President Director
Mara Oloan Siregar
Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen
PT Bank DKI dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-
masing di bawah ini.
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Hasan Basri Saleh
Komisaris Commissioner
Sukri Bey
Komisaris Commissioner
Aris Anwari
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Mamad Sachroni
Direktur Keuangan Finance Director
Ilhamsyah Joenoes
Direktur Operasional Operational Director
DIREKSI
Board of Directors
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility for Annual Reporting
this Annual Report including the audited inancial report and related information are the responsibility of the Management
of PT Bank DKI and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose
signatures appear below.
Laporan Keuangan
Financial Statement
180
Laporan Tahunan 2009
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
182
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
183
184
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
185
R.10460310
Catatan 2009
2008 ASET
Kas 2.a, 2.s, 3
529.314.823.675 397.591.193.162
Giro pada Bank Indonesia 2.a, 2.c, 2.s, 4
671.307.425.872 501.322.580.385
Giro pada Bank Lain setelah dikurangi penyisihan kerugian
per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 8.154.983.439 dan Rp 6.705.236.895
2.d, 2.i, 2.s, 5 254.658.756.591
39.078.698.060 Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
setelah dikurangi penyisihan kerugian per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 5.350.000.000 dan Rp 563.497.000 2.e, 2.i, 2.s, 6
2.113.768.520.986 661.167.272.156
Efek-efek setelah dikurangi penyisihan kerugian
per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 7.705.181.873 dan Rp 8.708.369.187
2.f, 2.i, 2.s, 7 4.469.838.274.500
5.005.405.832.993 Efek yang Dibeli dengan Janji
Dijual Kembali Reverse Repo
2.g, 8 148.040.334.915
277.151.136.620 Kredit yang Diberikan
Pihak Ketiga 2.h, 2.i, 9
6.763.916.531.946 6.242.410.434.621
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa setelah dikurangi penyisihan kerugian
per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 233.685.960.389
dan Rp 229.908.493.326 2.b, 33
5.902.607.618 5.064.117.558
Jumlah Kredit yang Diberikan 6.769.819.139.564
6.247.474.552.179 Penyertaan Saham
setelah dikurangi penyisihan kerugian per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 9.266.000 2.i, 2.j, 10
917.334.000 917.334.000
Aset Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan
per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 138.130.317.169 dan Rp 120.651.815.585 2.k, 11
180.664.519.577 171.453.982.571
Aset Pajak Tangguhan 2.t, 20.d
22.928.618.151 20.800.287.825
Uang Muka Pajak 2.t, 20.a
1.228.771.982 6.032.566.180
Pendapatan yang Masih Harus Diterima 12
151.449.783.902 178.347.650.000
Biaya Dibayar Dimuka 2.l
10.310.541.337 14.992.801.471
Aset Lain-lain 2.m, 13
16.837.964.936 25.428.612.820
JUMLAH ASET 15.341.084.809.988
13.547.164.500.422 PT BANK DKI
N E R A C A PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan i
186
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
R.10460310
Catatan 2009
2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera 14
348.175.713.196 334.024.568.972
Simpanan Nasabah Pihak Ketiga
2.n, 15 12.212.260.313.757
9.659.352.930.633 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
2.b, 33 21.911.117.944
19.547.851.816 Simpanan dari Bank Lain
2.o, 16 700.473.654.249
1.047.330.383.803 Surat Berharga yang Diterbitkan
2.p, 17 747.280.862.371
1.192.132.491.543 Pinjaman yang Diterima
18 210.307.724.494
286.535.199.057 Hutang Pajak
2.t, 20.b 27.486.631.248
34.046.031.895 Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
2.i, 34 4.887.777.860
3.454.729.609 Kewajiban Manfaat Imbalan Kerja
2.u, 31 -
- Beban yang Masih Harus Dibayar dan
Kewajiban Lain-lain 19
161.539.836.847 158.414.606.068
Jumlah Kewajiban 14.434.323.631.966
12.734.838.793.396 EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 1.500.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh Seri A 200.000 lembar saham
dan Seri B 400.325 lembar saham 21
600.325.000.000 600.325.000.000
Modal Disetor Lainnya Uang Muka Setoran Modal
22 10.835.429.782
866.832 Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya
23 Cadangan Umum
134.880.376.657 90.563.376.657
Cadangan Khusus 20.028.256.154
5.028.256.154 Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya
140.692.115.429 116.408.207.383
Jumlah Ekuitas 906.761.178.022
812.325.707.026 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
15.341.084.809.988 13.547.164.500.422
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
ii
PT BANK DKI N E R A C A
Lanjutan PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
187
R.10460310
Catatan 2009
2008 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga Bunga
2.q, 24 1.587.926.215.042
1.391.071.268.628 Provisi dan Komisi
2.r 73.284.334.348
33.965.639.935 Jumlah Pendapatan Bunga
1.661.210.549.390 1.425.036.908.563
Beban Bunga Bunga
2.q, 25 858.927.378.161
752.613.923.402 Provisi dan Komisi
2.r 14.700.000
10.500.000 Jumlah Beban Bunga
858.942.078.161 752.624.423.402
Pendapatan Bunga - Bersih 802.268.471.229
672.412.485.161
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan Komisi selain dari Pemberian Kredit
16.187.641.391 12.695.327.900
Keuntungan Kerugian Transaksi Mata Uang Asing - Bersih 2.s
3.313.536.124 176.493.885
Keuntungan Kerugian Penilaian Efek yang Diperdagangkan yang Belum Direalisasi - Bersih
2.f 752.342.148
708.708.449 Keuntungan Penjualan Efek - Bersih
21.892.423.502 17.703.551.154
Lain-lain - Bersih 26
67.573.662.861 61.655.508.882
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 108.214.921.729
92.586.602.500 Beban Penyisihan Kerugian atas Aktiva Produktif
2.i, 27 33.020.025.772
53.987.207.049 Beban Pemulihan Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi 2.i
1.059.452.986 1.104.887.153
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi
28 153.460.889.861
126.441.187.829 Tenaga Kerja
2.u, 29 386.144.970.937
322.749.736.298 Promosi
27.112.644.626 28.507.124.342
Lain-lain 105.509.387.513
75.987.850.054 Jumlah Beban Operasional Lainnya
672.227.892.937 553.685.898.523
LABA OPERASIONAL 204.176.021.263
156.221.094.936 PENDAPATAN BEBAN NON OPERASIONAL - BERSIH
30 2.991.343.840
15.726.525.421 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
201.184.677.423 171.947.620.358
MANFAAT BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Kini 2.t, 20.c
62.620.892.320 60.985.209.500
Tangguhan 2.t, 20.d
2.128.330.326 5.445.796.525
60.492.561.994 55.539.412.975
LABA BERSIH 140.692.115.429
116.408.207.383 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2.v 234.360
193.909 Disajikan dalam Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
iii
PT BANK DKI LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
L ap
o ran
T ah
u n
an 2009
An n
u al
Re p
o rt
R.10460310
Modal Saham Selisih Penilaian
Saldo Laba Ditempatkan
Tambahan Nilai Wajar Efek
yang belum dan
Modal yang Tersedia
Cadangan Cadangan
Ditentukan Jumlah
Catatan Disetor Penuh
Disetor untuk Dijual
Umum Khusus
Penggunaannya Ekuitas
- SALDO PER 31 DESEMBER 2007
600.325.000.000 866.832
- 70.563.376.657
4.028.256.154 72.390.965.416
747.308.465.058
Pembagian Laba: Dividen
23 -
- -
- -
51.091.000.000 51.091.000.000
Cadangan Umum 23
- -
- 20.000.000.000
- 20.000.000.000
- Cadangan Khusus
23 -
- -
- 1.000.000.000
1.000.000.000 -
Dana Kesejahteraan 23
- -
- -
- 299.965.416
299.965.416 Uang Muka Setoran Modal
22 -
- -
- -
- -
Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual 2.f
- -
- -
- -
- Laba Bersih
- -
- -
- 116.408.207.383
116.408.207.383 SALDO PER 31 DESEMBER 2008
600.325.000.000 866.832
- 90.563.376.657
5.028.256.154 116.408.207.383
812.325.707.026
Pembagian Laba: Dividen
23 -
- -
- -
54.091.000.000 54.091.000.000
Cadangan Umum 23
- -
- 44.317.000.000
- 44.317.000.000
- Cadangan Khusus
23 -
- -
- 15.000.000.000
15.000.000.000 -
Dana Kesejahteraan 23
- -
- -
- 3.000.207.382
3.000.207.382 Uang Muka Setoran Modal
22 -
10.834.562.950 -
- -
- 10.834.562.950
Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual 2.f
- -
- -
- -
Laba Bersih -
- -
- -
140.692.115.429 140.692.115.429
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 600.325.000.000
10.835.429.782 -
134.880.376.657 20.028.256.154
140.692.115.429 906.761.178.022
iv
Saldo Laba yang telah UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Disajikan dalam Rupiah
Ditentukan Penggunaannya
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT BANK DKI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
189
R.10460310
2009 2008
ARUS KAS DIPEROLEH DARI DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Bunga 1.420.131.301.926
1.391.071.268.628 Penerimaan Provisi dan Komisi
73.284.334.348 33.965.639.935
Penerimaan Kredit Hapus Buku 16.345.129.214
28.137.613.476 Laba Rugi Selisih Kurs - Bersih
3.313.536.124 11.450.268.517
Beban Bunga, Provisi dan Komisi 830.684.050.090
752.624.423.402 Pembayaran kepada direksi dan karyawan
321.380.637.741 322.749.736.298
Pembayaran Pajak Penghasilan 55.829.356.000
60.985.209.500 Beban Operasional Lainnya - Bersih
264.544.424.509 248.051.235.298
Pendapatan Operasional Lainnya 104.901.385.606
92.854.099.433 Pendapatan Beban Non Operasional Lainnya
8.584.168.367 2.864.392.061
Laba sebelum Perubahan Aset dan Kewajiban Operasional 136.953.050.509
170.203.893.430 Perubahan Aset dan Kewajiban Operasional
Penurunan Kenaikan pada: Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
1.457.387.751.830 1.167.936.538.756
Efek-efek 665.681.547.512
1.777.680.672.650 Kredit yang Diberikan
549.110.823.318 1.519.925.628.357
Pendapatan yang Masih Harus Diterima 4.682.260.134
54.525.407.552 Aset Lain-lain
187.034.963.829 64.388.389.201
Kenaikan Penurunan pada: Kewajiban Segera
5.613.188.972 614.243.053.620
Giro 699.717.823.214
1.673.055.498.556 Tabungan
230.626.251.514 345.463.533.711
Deposito Berjangka 1.278.069.844.971
384.424.891.234 Surat Berharga yang Diterbitkan
444.851.629.172 689.067.630.215
Kewajiban Lainnya 83.483.734.259
1.053.949.424.946 Arus Kas Bersih Diperoleh dari Digunakan untuk Aktivitas Operasi
662.318.614.133 525.783.812.022
ARUS KAS DIPEROLEH DARI DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap 26.689.038.590
16.960.299.278 Penjualan Aset Tetap
5.592.824.527 -
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 21.096.214.063
16.960.299.278
ARUS KAS DIPEROLEH DARI DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN
Pinjaman yang Diterima 76.227.474.563
220.089.026.553 Uang Muka Setoran Modal
10.834.562.950 -
Pembagian Laba: Pembayaran Dividen
54.091.000.000 51.091.000.000
Pembentukan Cadangan Khusus -
21.000.000.000 Dana Kesejahteraan
3.000.207.382 299.965.416
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 122.484.118.995
189.698.061.137 KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
518.738.281.075 353.046.050.163
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 944.697.708.502
1.297.743.758.665 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.463.435.989.577 944.697.708.502
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun terdiri dari:
Kas 529.314.823.675
397.591.193.162 Giro pada Bank Indonesia
671.307.425.872 501.322.580.385
Giro pada Bank Lain 262.813.740.030
45.783.934.955
Jumlah 1.463.435.989.577
944.697.708.502
Disajikan dalam Rupiah
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
v
PT BANK DKI LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
190
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
1
1. UMUM
a. Pendirian Bank
PT Bank DKI untuk selanjutnya disebut “Bank”, semula merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta berbentuk Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan Peraturan
Daerah No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993,
yang merubah modal dasar dari sebesar Rp 50.000.000.000 menjadi sebesar Rp 300.000.000.000 sampai dengan tanggal 5 Mei 1999. Pada tanggal 6 Mei 1999 Bank
berubah nama, bentuk usaha dan modal dasar menjadi PT Bank DKI, dengan modal dasar sebesar Rp 700.000.000.000. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Pemerintah Daerah
Propinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Pebruari 1999 dengan Akta Notaris Harun Kamil, S.H., No. 4 tanggal 6 Mei 1999 dan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99 tanggal 7 Mei 1999. Tanggal 4 Juni 1999, diumumkan dalam Berita Negara No. 45,
Tambahan No. 3283.
Ruang lingkup kegiatan Bank adalah untuk menjalankan aktivitas umum perbankan. Pada tanggal 30 Nopember 1992, Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas sebagai bank
devisa berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 2567KEPDIR. Pada bulan Maret 2004, Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat
Bank Indonesia No.639DpbS, tanggal 13 Januari 2004 tentang prinsip pembukaan kantor cabang syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir berdasarkan akta No. 101 yang dibuat oleh Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
Jakarta pada tanggal 28 September 2007 tentang Penambahan modal dasar menjadi Rp 1.500.000.000.000 dan peningkatan modal disetor yang telah mendapatkan persetujuan
Menteri
Hukum dan
Hak Asasi
Manusia Republik
Indonesia dengan
No.C-04111.HT.01.04-Th.2007 tanggal 22 Nopember 2007. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda III 7-9, Jakarta. Bank memiliki kantor-
kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan ATM
Automatic Teller Machine
Anjungan Tunai Mandiri sebagai berikut:
2009 2008
Kantor Cabang Konvensional 13
11 Kantor Cabang Pembantu Konvensional
31 30
Kantor Kas Konvensional 74
70 Payment Point
30 22
Kantor Cabang Syariah 2
2 Kantor Cabang Pembantu Syariah
3 1
Kantor Kas Syariah 6
5 Layanan Syariah
36 36
ATM 131
72
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
191
PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2
1. UMUM