Laporan Tahunan 2009 Annual Report
63
kementerian Perumahan Rakyat, Koperasi UKM, Departemen Pertanian, Linkage Program BI, KUR serta
Departemen Keuangan untuk skim-skim penjaminan. • Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga lainnya, yaitu
PT SMF, Brokerage house, asosiasi pengembangREI APERSI.
• Sekuritisasi portofolio KPR-KPA bekerjasama dengan PT SMF untuk pemenuhan dana jangka panjang
• Optimalisasi e-lOS untuk mempercepat proses aplikasi kredit dan mempermudah penyediaan data terkait dengan
pelaporan dan monitoring.
JASA LAYANAN PERBANKAN LAINNYA
Jasa layanan perbankan Bank DKI diarahkan untuk memberikan jasa layanan yang unggul sesuai dengan
kebutuhan masyarakat melalui upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan kantor dan kemitraan dengan lembaga
badan usahainstansi lainnya.
Untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat, Perseroan memberikan jasa-jasa layanan sebagai berikut:
a. Layanan Dalam Negeri Fasilitas layanan perbankan untuk transaksi dalam negeri
meliputi hal-hal seperti kiriman uang, inkaso, Surat Keterangan Bank SKB, Jaminan Bank Bank Garansi,
pembayaran gaji pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan penerimaan pembayaran PBB, rekening PAM,
listrik, telepon, pajak-pajak non impor serta retribusi daerah dan layanan BPD Net Online.
b. Layanan Luar Negeri Fasilitas layanan untuk kemudahan kegiatan bisnis di luar
negeri meliputi hal-hal seperti misalnya pembukaan Letter of Credit
LC, pembiayaan kredit eksporimpor, incoming outgoing transfer, inward outward collection, money
changer traveler’s Cheque, western union serta transaksi
luar negeri lainnya.
3. ASPEK POKOK KINERJA BANK DKI
Service Excellence Mewujudkan semangat Layananku untuk Jakartaku,
Bank DKI memfokuskan kegiatan usahanya untuk terus mengupayakan peningkatan layanan bagi kepuasaan
nasabahnya. Untuk menjaga kualitas pelayanan tetap prima, Bank DKI bekerja sama dengan Marketing Research
Indonesia
MRI melakukan monitoring terhadap performa layanan cabang-cabang Bank DKI selama 2 bulan, dari bulan
Juli hingga Agustus 2009. Performa pelayanan Bank DKI didukung aspek pelayanan
Customer Service CS, Teller, Satpam, Ruang Pelayanan,
Banking Hall , dan Toilet.
Bank Indonesia’s Linkage Program, KUR as well as guatantee scheme from the Ministry of Finance
• Working closely with other third parties, such as Pt SMF, Brokerage House, Association of DevelopersREIAPERSI
• the securitization of KPR-KPA portfolios in cooperation with Pt SMF to fulill the long-term plan
• Optimizing the e-lOS system to accelerate and simplify credit application process associated with related data for
reporting and monitoring
OTHER BANKING SERVICES
Banking Services at Bank DKI is directed to provide excellent service to meet the needs of society through technological
improvement, expansion of branch network and partnership with other institutions and business entities.
In order to provide optimum service to the society, Bank DKI provides the following services:
a. Domestic Services Banking services facility for domestic transactions
consists of several services such as money transfer, Bank Statement SKB, bank Guarantee, payment of salary for
the employee of Provincial Government of DKI Jakarta and receipt from PBB payment, billing of PAM, electricity,
telephone bills, non-import taxes as well as regional levies and BPD Net Online.
b. Overseas Services Services facility to facilitate overseas business activities
such as of the opening of Letter of Credit LC, export import loan inancing, incoming outgoing transfer, inward
outward collection, money changer traveler’s Cheque, western union and other overseas transactions.
3. BANK DKI MAIN PERFORMANCE ASPECT
Service Excellence Realize to the spirit of Our Service for Our Jakarta. Bank DKI
continue focus its business activity to the improvement of its service to satisfy the customer’s need. To maintain service
quality at an excellent level, Bank DKI is working closely with Marketing Research Indonesia MRI to monitor service
performance at Bank DKI’s branch ofices for two months, held from July until August 2009.
Service Performance at Bank DKI is supported by several aspect such as Customer Service CS, Teller, Security, Service
Center, Banking Hall and Toilet.
64
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Hasil temuan tim survey MRI menunjukkan kesiapsiagaan tim satuan pengamanan, kebersihan toilet, interior dan suasana
kantor mendapat nilai service yang baik, sedangkan aspek pelayanan CS menunjukkan nilai yang relatif rendah dibanding
faktor lain.
Penyebabnya adalah beban pekerjaan yang terlalu banyak. Selain melayani pertanyaan dan keluhan seputar produk, CS
juga harus melayani pembukaan tabungan giro, pengajuan kredit, dan masih banyak lagi. Itu semua membuat kerja CS
menjadi relatif lebih lama. Menindaklanjuti masalah tersebut di atas, dibentuklah dua lini
CS, yaitu CS front dan CS back office. CS front untuk menerima dan berhadapan dengan nasabah, sedang CS back membantu
proses pengurusan dokumen seperti fotokopi, mencatat, veriikasi dan lain-lain.
Di beberapa cabang Bank DKI masih harus dibenahi banking hall
nya, yang tidak menyediakan sistem antrian mesin dan jalur antrian.
Pada tahun 2009, di bulan Juni yang lalu Bank DKI meraih peringkat pertama dalam Banking Service Excellence Award
untuk kategori BPD. Secara keseluruhan skornya mencapai 70,53 atau naik dari 68,22 survei sebelumnya. Skor
tersebut kemudian meningkat menjadi 72 berdasarkan penilaian MRI atas survei yang telah mereka lakukan
selama dua bulan di berbagai cabang Bank DKI. Sebagai pembanding, rata-rata nilai service di industri BPD adalah
sebesar 70.
Untuk dapat bersaing dengan bank swasta lain di Jakarta, Bank DKI harus dapat meningkatkan kualitas layanan primanya.
Meskipun untuk kategori BPD, Bank DKI berturut-turut selama 2 tahun menjadi BPD terbaik pertama dalam hal layanan, namun
perlu terus menumbuhkan jiwa melayani di setiap insan Bank DKI.
Dan yang membanggakan, Bank DKI mampu mempertahankan sebagai “BPD Terbaik Pertama” dalam
Service Excellence ” yang dinilai oleh Marketing Riset
Indonesia dan Majalah Info Bank, sebagaimana edisiApril 2010 No. 37 Volume XXXII dengan skor 77,08 dari
sebelumnya 70,53.
Service kepada pelanggan juga terkait kelengkapan itur
produk. untuk AtM Bank DKI kini sudah ada 18 itur pembayaran. Ke depan akan ditambahkan itur pembayaran
kartu kredit, kredit mobil, KPR dan lain-lain. Layanan mobile banking
pun telah disiapkan dengan menggunakan teknologi terbaru yang menjamin keamanan nasabahnya dalam
bertransaksi. The result from MRI survey team indicated that the
responsiveness of the security guard team, the cleanliness of toilet, interior and ofice had receive good grade, whereas
the services aspect of CS had shown a relatively low grade compared to other factors.
This was due to the heavy workload. In addition to serving questions and complaints about the products, CS should also
serves the opening of savings, current account, loan application and so forth. It all makes the works of CS take longertime.
In order to follow up on the abovementioned problems, the Bank had formulated two types of CS namely CS front and CS
back ofice. the CS front is responsible to receive and deal with customers, while CS back ofice support the document
processing such as copying, recording, verifying and others.
Banking hall renovations at several branch ofices of Bank DKI still become a major priority, especially those which do not
provide the queuing system as well as the queue lane machine.
Bank DKI has been awarded with the 1st position on Banking Service Excellence Award for the category of BPD that was
held on June 2009. Overall, the total score reached 70.53 or increase from 68.22 of the last survey. The score is then
grew to 72 based on the MRI survey that was undertaken over the past two months in several branches of Bank DKI.
As a comparison, the average value of services at BPD has reached a total of 70 score.
In order to be able to compete with other private banks in Jakarta, Bank DKI should be able to improve its service
excellence. Eventhough, for BPD category, Bank DKI has become The 1st Best BPD that has been awarded with a
service excellence for two consecutive years, all of Bank DKI’s employee still need to realise the spirit of service excellence.
And proudly, Bank DKI still manage to maintain its position as the “1st Best BPD” in “Service Excellence” as evaluated
by Marketing Research Indonesia and Info Bank Magazine, published on April 2010 edition No. 37 Volume XXXII with a
total score of 77.08 from the previous score of 70.53.
Service to customer is also related to many product features. Bank DKI’s ATM has been supported by product 18 features
of payment. In the future, the Bank will add a feature for credit card payment, car installment, KPR and so forth. Mobile
banking facility is also being developed by using an advance technology to ensure the safety transaction for all Bank
customers.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
65
Menurunkan Non Performing Loan NPL
Dampak krisis keuangan global yang memuncak di akhir triwulan ketiga tahun lalu tercermin dari naiknya tren kredit
bermasalah hampir di seluruh industri perbankan Indonesia. Di bulan Agustus 2009 angka nominal NPL mencapai titik tertinggi
selama lima tahun terakhir. Krisis tersebut memukul sektor riil di dalam negeri, sehingga para debitur tidak mampu membayar
cicilan hutang ke bank tepat pada waktunya. Untuk mengatasi hal ini, Bank DKI memiliki Grup Supervisi
Kredit GSK yang mengelola kredit yang masuk kolektibilitas 3-5. Peran dan tanggung jawab GSK pada dasarnya bertindak
sebagai fasilitator yang melakukan langkah-langkah koordinatif terhadap debitur dalam rangka penyelesaian kredit
restrukturisasi kredit.
Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga kredit,
memiliki prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi.
Terdapat delapan tahapan proses restrukturisasi kredit, yaitu; pengumpulan data kreditur dan debitur, pertemuan antar
kreditur dan pembentukan komite kreditur, negosiasi antara kreditur dan debitur tentang cara penyelesaian,
penandatanganan perjanjian standstill penunjukkan financial advisor, auditor
, legal advisor proses due diligence, negosiasi persyaratan restrukturisasi penandatanganan perjanjian
restrukturisasi. Sedangkan materi restrukturisasi kredit terdiri dari:
• penurunan suku bunga, • pengurangan tunggakan bunga kredit,
• pengurangan tunggakan pokok kredit, • perpanjangan jangka waktu kredit,
• penambahan fasilitas kredit, • pengambilalihan aset debitur sesuai ketentuan yang
berlaku, • konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada
perusahaan debitur. Sejalan dengan rencana strategis Bank DKI untuk memasuki bisnis
komersial, GSK mulai menyiapkan sumber dayanya untuk bisa menjadi tenaga supervisi kredit yang mampu menganalisa kredit
komersial, bisa membaca informasi di balik laporan keuangan debitur, memveriikasinya, kemudian menagih dengan cara yang
tepat. Selain itu, GSK juga melakukan rekrutmen tenaga supervisi kredit yang telah memiliki pengalaman kerja pada bank lain.
NPL Gross di tahun 2009 sebesar 5,76 meningkat dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 4,92. Sedangkan
NPL Nett adalah 3,26 di tahun 2009 dan sebesar 2,05 di tahun 2008. Peningkatan NPL ini dikarenakan adanya penetapan
kolektibilitas yang lebih konservatif terhadap pembentukan cadangan yang lebih aman.
Lowering the Non Performing Loan the impact of global inancial crisis that culminated at the end
of third semester last year was relected through the rising trend of Non Performing Loan in almost all-banking industry.
On August 2009, the nominal rate of NPL reached the highest point during the last ive years period. the crisis is hitting the
real sector in the country that makes it hard for all debtors to repay their installment to the bank on schedule.
To address this issue, Bank DKI formed the Credit Supervisory Group CSG, which is responsible to manage all credit with
collectibility level of 3-5. CSG basically implement its duties and responsibilities to act as a facilitator that carry out coordinative
measures against the debtor in relation to the loan settlement restructuring.
Loan restructuring is undertaken towards debtors that experience a dificulty to pay the installment of interest loan,
but still having a good business prospect and the ability to fulll their obligation after loan restructuring process.
There are eight stages of loan restructuring, namely: the collecting data of creditor and debtor, meeting among the
creditors and formulation of creditor committee, negotiation on settlement process between creditor and debtor, signing of
the standstill agreement, the appointment of inancial advisor, auditor and legal advisor, due diligence process, negotiating the
term of restructuring, signing of the restructuring contract.
Whereas the material of loan restructuring consist of the following: • Interest rate deductionreduction,
• Reduction of outstanding loan interest, • Reduction of loan principal arrears,
• Extention of credit terms, • the addition of loan facility,
• the acquisition of debtor’s assets in accordance with
prevailing regulation, • Conversion of loan into temporary investment at debtor’s
company. In line with Bank DKI’s strategic plan to enter the commercial
business, CSG began to prepare resources to become a capable credit supervisors who are able to analyze the commercial loan,
understands every information in the inancial statement of debtors, verify it, then collect it in a timely manner. Moreover,
CSG also recruits several staff for loan supervisor that has an experience of working with other banks.
The 2009 Gross NPL stands at 5.76 an increase from the 2008 results of 4.92. Meanwhile, the 2009 Net NPL reached
3.26 from 2.05 in 2008. The increasing NPL was mainly due to the determination of a more conservative collectibility
reserve allowance.
66
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Adapun perubahan dalam penyisihan kerugian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
dalam Rupiah
2009 2008
Saldo Awal Tahun 229.908.493.326
233.802.959.474 Balance at Beginning of the Year
Penyisihan dalam Tahun Berjalan 26.766.235.933
44.750.935.740 Provision During the Year
Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku 16.345.129.214
13.145.526.006 Recovery of Written-off Loans During the Year
Penghapusan dalam Tahun Berjalan 38.401.926.834
49.099.778.023 Written-off for the Year
Selisih Kurs 931.971.250
- Gains on Foreign Exchange
Penyesuaian -
12.691.149.871 Adjusments
Saldo Akhir Tahun 233.685.960.389
229.908.493.326 Balance at the End of the Year
Bank dalam usaha konvensionalnya telah memperhitungkan agunan sebagai pengurang Penyisihan Aktiva Produktif PPAP
sesuai dengan PBI No. 112PBI2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang penilaian kualitas aktiva Bank Umum dan
No. 96PBI2007 tanggal 30 Maret 2007.
Selain itu di tahun 2009 juga dilakukan restrukturisasi kredit dengan rincian sebagai berikut:
dalam Rupiah
2009 2008
Perpanjangan Jangka Waktu Kredit 70.136.644.147
7.650.953.862 Loan Period Extension
Perubahan Skim Pembiayaan 97.216.210.204
- The Change Scheme Financing
Jumlah 167.352.854.351
7.650.953.862 Total
Adapun kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
dalam Rupiah
2009 2008
Saldo Awal Tahun 308.332.628.618
287.514.704.467 Beginning Balance of the Year
Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku 16.345.129.214
13.145.526.006 Recovery of Written-off Loans During the Year
Penambahan dalam Tahun Berjalan 38.401.926.834
34.107.690.553 Additions During the Year
Penyesuaian 12.203.377
144.240.396 Adjusments
Jumlah 330.377.222.861
308.332.628.618 Total
Pengelolaan NPL di Tahun 2010
Untuk menurunkan NPL gross yang ditargetkan pada tahun 2010 sebesar 3,04, langkah-langkah yang akan ditempuh
adalah:
in Rupiah
in Rupiah
in Rupiah
The changes on the allowance of loan losses are as follows:
The Bank in its conventional business has calculated the collateral as a deduction of Allowance for Productive Assets PPAP that is
in accordance with PBI regulation No. 112PBI2009 dated 29 January 2009 regarding the quality of Commercial Bank’s
Assets and No. 96PBI2007 dated 30 March 2007.
In addition, loan restructuring undertaken in 2009 include as follow:
The balance of loans that have been written-off include as follow:
The 2010 NPL Management
To lower the targeted gross NPLs in order to reach the 2010 target of 3.04, the steps to be taken include:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
67
• Melakukan monitoring kualitas kredit secara berkesinambungan kepada unit pemberi kredit.
• Melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang mengalami kesulitan membayar kewajibannya dan masih
mempunyai prospek. • Melakukan penagihan kredit yang efektif dengan
menggunakan tenaga internal maupun outsourcing. • Melakukan penagihan kredit hapus buku dengan proteksi
hasil tagih tahun 2009. • Mengoptimalkan penagihan kredit hapus buku dan
KLUAUBP dengan cara melakukan penagihan sendiri atau bekerja sama dengan kantor lelang dan pihak lainnya.
• Pengembangan SDM di unit Supervisi Kredit.
Menurunkan Biaya Operasional, meningkatkan Pendapatan Operasional BOPO
BOPO merupakan rasio yang mengukur eisiensi perbankan. Semakin kecil nilai BOPO menunjukkan perbankan tersebut
semakin eisien.
Semakin meningkatnya kompetisi antar perbankan di Jakarta mengharuskan Bank DKI terus meningkatkan eisiensinya.
Jika tidak maka akan kalah bersaing. Secara alami dan empiris BOPO pada BPD relatif lebih kecil dibanding bank BUMN atau
bank lain. Ini karena proporsi DPK yang mayoritas disumbang dari penempatan dana Pemda dan unit bisnisnya BUMD.
Namun harus diperhatikan dalam menurunkan BOPO, hendaknya strategi pengurangan biaya tenaga kerja dan biaya
non operasional lainnya tidak mengganggu bank beroperasi secara lebih eisien. Pengurangan biaya yang berlebihan
justru dapat berpengaruh negatif pada output bank, seperti turunnya kualitas produk bank, kualitas portofolio bank, serta
berkurangnya pendapatan bank.
Di tahun 2009, Bank DKI berhasil menurunkan BOPO menjadi sebesar 84,86 dari 89,71 di tahun 2008. Hal ini merupakan
salah satu keberhasilan Manajemen dalam melakukan eisiensi. Selain itu, sebagai informasi, pada April 2009, Bank DKI
menerima penghargaan sebagai BPD tereisien dari Harian Bisnis Indonesia.
Pengendalian biaya operasional diprioritaskan kepada unit-unit yang memiliki biaya besar seperti di GQA dan GSM. Selain itu,
Bank DKI juga melakukan pembelanjaan dengan bijaksana, dengan cara membatasi pengeluaran biaya yang kurang perlu,
dan melakukan cost benefit analysis di setiap pengeluaran signiikan, yang berarti segala biaya yang telah dikeluarkan telah
diperhitungkan return yang dapat dipertanggung jawabkan.
Berkaitan juga dengan BOPO adalah pengelolaan biaya dana, dengan meningkatkan dana murah seperti tabungan, giro dan
deposito ritel. Tabungan dapat ditingkatkan dengan menyediakan produk-produk yang disesuaikan permintaan konsumen.
• Continous monitoring lending quality to the lender unit. • Carry out a loan restructuring program to the borrower who
have payment dificulty but its business still has prospects. • Performed an effective credit billing by using an internal or
outsourcing staff. • Performed a write-off credit billing with the 2009 credit
billing protection. • Optimizing a write-off credit billing and KluAuBP by way
of conducting a personall collecting or working closely with pawning ofice or other parties.
• Human Resource Development at credit supervision unit.
Lowering the Operational Expenses and Increasing Operational Income
Operating Expenses to Operating Income is deined as ratio that measures banking eficiency. A lower value of Operating Expenses
to Operating Income indicates a higher banking eficiency.
The increasing competition among banking industries in Jakarta requires Bank DKI to improve its eficiency. If not then it would
not be able to compete. By nature or empirical data, BPD tends to have lower Operating Expenses to Operating Income ratio
compared to other state-owned or other banks. This was due to the fact that the Third Party Fund proportion mostly contributed
by a local government and its business units enterprises.
However, it should be considered that in order to lower the Operating Expenses to Operating Income, the labor cost and
non operating expenses reduction should not interfere the Bank for being able to operate eficiently. Excessive cost reduction
can negatively inluence the bank’s output, such as a decline in the Bank’s product quality, quality of bank portfolios as well as
a decreased in Bank’s revenue.
In 2009, Bank DKI succeeded in reducing its Operating Expenses to Operating Income ratio to 84.86 from 89.71 in
2008. this relects the success of Management in conducting eficiency. In addition to that, on April 2009, Bank DKI received
an award as the Most Eficient BPD, based on survey conducted by Bisnis Indonesia daily.
The control operational cost control was then prioritized to other units that have a larger cost such as GQA and GSM.
Moreover, Bank DKI strives to do the spending wisely, by way of limiting the unnecessary expense and conducting a cost
beneit analysis on every signiicant expenditure, that means that all expenses has reckoned a justiied return.
Operating Expenses to Operating Income is also associated with managing the cost of fund, by incresing low cost fund
like savings, current account and retail deposits. Savings can be improved by providing customized products that meet the
customer’s demand.
68
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
HUMAN RESOURCES
In the midst of an increasingly ierce competition and rapid development of banking industry, the capable human resources are
playing key role for the success of the Management of Bank DKI to achieve its vision of becoming The Best Bank that Inspired Pride.
As a guideline to act and behave in the context of realizing the Company’s Mission and Vision, Bank DKI has declared
its seven corporate value known as KTPP DKI, consisting of Commitment, Teamwork, Professional, Service Excellent,
Discipline, Hard Work and Integrity. After formulating the vision and mission as well as KTPP DKI, further step undertaken
by Bank DKI is to settle and develop its human resources, either as an institution or through a series of programs and
policies, such as performing a change of approach from human management to human capital.
The following is an illustration of human resources development of Bank DKI based on education, position and ages:
Employee Composition Based on Age
Employee Composition Based on Education
Employee Composition Based on Position
Unit Pendukung
Supporting Unit
SUMBER DAYA MANUSIA
Di tengah persaingan yang kian sengit dan perkembangan industri perbankan yang sangat pesat, SDM yang tangguh memegang
peranan kunci bagi kesuksesan Manajemen guna mewujudkan Bank DKI menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan.
Sebagai panduan dalam bertindak dan berperilaku dalam konteks mewujudkan Misi dan Visi Perseroan, Bank DKI juga telah
mendeklarasikan tujuh nilai yang kemudian dikenal sebagai KTPP DKI yang terdiri dari nilai-nilai Komitmen, Teamwork, Profesional,
Pelayanan, Disiplin, Kerja Keras serta Integritas. Setelah merumuskan Misi dan Visi serta KTPP DKI, tahapan selanjutnya
yang dilakukan oleh Bank DKI adalah melakukan penataan dan pengembangan SDM baik secara kelembagaan maupun melalui
serangkaian program dan kebijakan, seperti melakukan perubahan pendekatan dari human management menjadi human capital.
Berikut adalah ilustrasi perkembangan sumber daya manusia di Bank DKI dilihat berdasarkan pendidikan, jabatan serta usia:
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia No.
PENDIDIKAN 2005
2006 2007
2008 2009
EDUCATION
1. 20 - 30 tahun
384 465
622 804
872 20 - 30 years old
2. 31 - 40 tahun
411 376
359 359
362 31 - 40 years old
3. 41 - 50 tahun
317 346
369 382
392 41 - 50 years old
4. 51 - 70 tahun
83 81
88 90
77 51 - 70 years old
JUMLAH 1,195
1,268 1,438
1,635 1,701
TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan No.
PENDIDIKAN 2005
2006 2007
2008 2009
EDUCATION
1. Pasca Sarjana S-2
63 67
86 97
105 Post Graduate
2. Sarjana S-1
601 704
887 997
1,035 Bachelor
3. Sarjana MudaDiploma
161 157
153 185
199 Undergraduate
4. SMU
338 312
288 336
348 Highschool
5. SDSMP
32 28
24 20
14 Elementary School
JUMLAH 1,195
1,268 1,438
1,635 1,701
TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan LEVEL
TINGKATAN JUMLAH
TOTAL LEVEL
1 Senior Vice President
3 Senior Vice President
2 Vice President
13 Vice President
3 Assitant Vice President
23 Assistant Vice President
4 Senior Manager
31 Senior Manager
5 Manager
79 Manager
6 Assistant Manager
83 Assistant Manager
7 Supervisor
259 Supervisor
8 Asisstant Supervisor
195 Asisstant Supervisor
9 Senior Clerk
114 Senior Clerk
10 Junior Clerk
435 Junior Clerk
11 Non Clerk
111 Non Clerk
12 Karyawan Kontrak no leveling
355 No Leveling
JUMLAH 1.701
TOTAL
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
69
Total Staff the Last 5 Year
Happening era developing have charged Bank DKI’s that can adapt by charging that, therefore, Bank DKI perceives to needs
setting’s square future leader through the internal succession internal based and integrity that in the line with irm aim to the
fore.
Human Resource Development Program
a. The Implementation of Human Capital Concept • Preparing prospective leaders with high level
of competence and integrity at Supervisor level through Staff Development Program that recruits a
total of 30 persons. • Develop Employee Competencies through a
qualiied as well as eficient Education and training in the form of in-house training and public training
based on Training Need Analysis TNA • Fulill the needs of Human Resources HR in
accordance with organizational development and business demand that is based on Work Load
Analysis WLA through the recruitment and selection of entry-level employee junior clerk from
the external sources of 243 people.
• Increasing Employee Productivity and Performance through the improvement of HR quality with
stafing patterns based on the competence of employees, whereby through a mutation process it
has resulted for a total of 173 people.
• Strengthen and developed the policies for HR Management and Procedure that support
encourage the increasing of employee performance, the Bank’s performance and
employee beneit through the signing of the Collective Labor Agreement CLA between Bank
DKI and Employee Union SEKAWAN of PT Bank DKI dated on 11 April 2009.
• Develop and reine the HR System and integrated software application which comprises of
attendance, payroll, performance management system PMS, recruitment and training.
Total Karyawan selama 5 tahun terakhir
Perkembangan jaman yang terjadi telah menuntut Bank DKI untuk mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Oleh
karena itu, Bank DKI merasa perlu mempersiapkan kader-kader pemimpin masa depan perusahaannya melalui jalur kaderisasi
internal berdasarkan kompetensi dan integritas yang sejalan dengan tujuan perusahaan ke depan.
Pengembangan Program-Progam SDM
a. Implementasi Konsep Human Capital • Mempersiapkan Calon Pemimpin yang memiliki
Kompetensi dan Integritas yang tinggi setingkat Supervisor melalui Staff Development Program
SDP sebanyak 30 orang. • Mengembangkan Kompetensi Karyawan melalui
Pendidikan dan Pelatihan yang berkualitas dan tepat guna berdasarkan Training Need Analysis TNA
dalam bentuk in-house training dan public training. • Memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia
SDM sesuai dengan perkembangan organisasi dan tuntutan bisnis berdasarkan Work Load Analysis
WLA melalui rekrutmen dan seleksi karyawan entry level
junior clerk yang bersumber dari eksternal sebanyak 243 orang.
• Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Karyawan melalui perbaikan kualitas pengelolaan SDM
dengan pola penempatan karyawan berdasarkan kompetensi melalui mutasi karyawan berdasarkan
kompetensi yang dimiliki sebanyak 173 orang.
• Menyempurnakan dan membangun kebijakan prosedur dan pengelolaan SDM yang mendukung
mendorong peningkatan kinerja karyawan, kinerja Bank dan kesejahteraan karyawan melalui
penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama PKB oleh Manajemen PT Bank DKI dan Serikat Karyawan
SEKAWAN PT Bank DKI tanggal 11 April 2009.
• Membangun dan menyempurnakan sistem aplikasi software SDM yang terintegrasi meliputi
absensiattendance, penggajianpayroll, penilaian kinerjaperformance management system PMS,
rekrutmen dan pelatihan.
2.000 1.500
1.000 500
2005 2006
2007 2008
2009
1.701 1.635
1.438 1.268
1.195 jumlah
total
70
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
b. Program Champion Sejak dicanangkan tahun 2006, KTPP DKI mulai
menjadi nafas bagi seluruh karyawan Bank DKI. Namun, perubahan budaya kerja melalui KTPP DKI
yang mencakup tiga pilar perubahan di dalamnya, yaitu Arsitek Perubahan, Change Leader Pemimpin
Perubahan dan Change Agent Mitra Perubahan dirasa belum optimal untuk mengusung perubahan menuju
ke arah yang lebih baik. Karena itu, dibutuhkan amunisi tambahan guna memaksimalkan dan mempercepat
perubahan budaya kerja tersebut
Untuk mendapatkan kader terbaik, Bank DKI mengadakan program Championship untuk memilih
Change Agent dan Change Leader terbaik. Program ini
diluncurkan pada bulan Oktober 2009 yang terdiri dari 218 Pemimpin Perubahan dan 243 Mitra Perubahan,
yang dipilih oleh seluruh karyawan melalui sistem intake
atau sistem pooling online melalui corporate email
dari masing-masing karyawan. Pemilihan tersebut telah dilakukan oleh karyawan Bank DKI sejak tanggal
7 sampai 23 Desember 2009, dan diumumkan pada saat acara Employee Gathering yang bertepatan
dengan Hari Ulang Tahun ke-49 Bank DKI di Jl. EXPO - Kemayoran tanggal 11 April 2010.
Adapun pemenang Change Leader tersebut adalah sebagai berikut:
1. Eko Achyar – Pemimpin Capem Gunadarma 2. Yayat Rukhyat – Pemimpin Cabang Tanjung Priok
3. Eri Sukoco – Pemimpin Divisi Tresuri ALMA Grup
Tresuri Sedangkan pemenang Change Agent adalah sebagai
berikut: 1. Marjanti – Capem Bintaro
2. Levi Iqbal – Cabang Matraman 3. Eka Agus Priatmoko – Grup Komersial
Selain diberikan hadiah menarik berupa pelatihan di dalam maupun luar negeri, serta kesempatan untuk bisa
diproyeksikan menjadi pemimpin di lingkungan Bank DKI, 3tiga besar terpilih dari Pemimpin Perubahan
dan Mitra Perubahan tersebut nantinya diharapkan dapat mengemban misi khusus untuk menularkan dan
mendorong perubahan di lingkungan kerja masing-masing.
c. Program SDP, MDP dan EDP Sejak tahun 2008 lalu, Bank DKI juga meluncurkan
program pelatihan dan pendidikan secara berkelanjutan, yaitu Staff Development Program SDP – program
selama 9sembilan bulan yang bisa diikuti oleh seluruh karyawan yang telah bekerja di Bank DKI minimal 3tiga
tahun setelah pengangkatan serta berusia maksimal 35 tahun. Pada gelombang pertama, program SDP Bank
DKI telah berhasil mencetak 30 orang lulusan, dimana 5 terbaik dari lulusan tersebut ditempatkan di berbagai
posisi di Perseroan dengan jabatan tertentu setingkat dengan analis atau pemimpin seksi.
Selanjutnya, pada tahun 2009-2010, Bank DKI mulai mengadakan program lanjutan yaitu Manager
Development Program MDP – program yang bisa
diikuti oleh karyawan yang telah menduduki jabatan setingkat pemimpin seksi atau pemimpin Departemen.
Program MDP telah terimplementasi pada Maret 2010 b. Champion Program
Since launched in 2006, KTPP DKI has been values internal of all employees of Bank DKI. However,
changes in working culture through KTPP DKI which embodied three pillar of changes namely Change
Architect, Change Leader and Change Agent are considered being not optimal to carry those changes
to a better direction. Therefore, additional device is needed in order to maximize and accelerate changes in
working culture.
In order to get the best cadre, Bank DKI organized a Championship program to select the best Change
Agent and Change Leader. This program was launched in October 2009 which consisted of 218
Change Leader and 243 Change Agent that was elected by all employees through the intake or
pooling online system via employee’s corporate email. The election has been conducted by
Bank DKI’s employees since 7 – 23 December 2009, and being announced at Employee Gathering,
which coincided with the 49
th
Anniversary of Bank DKI at Jl. EXPO – Kemayoran on
11 April 2010. The following are the winner of Change Leaders:
1. Eko Achyar – Head of Gunadarma Sub-Branch Ofice
2. yayat Rukhyat – Head of tanjung Priok Head Ofice 3. Eri Sukoco – Head of Treasury ALMA Group
Division While the winner for Change Agent is as follows:
1. Marjanti – Bintaro Sub-Branch Ofice 2. levi Iqbal – Mataram Head Ofice
3. Eka Agus Priatmoko – Commercial Group
In addition to the interesting award of training participation both domestic or abroad and opportunity
to be promoted as leader within Bank DKI, the three winners of Change Leader and Change Agent category
is expected to carry out a special mission to envision and encourage changes within their respective
environment
c. SDP, MDP and EDP Programs Since 2008, Bank DKI has also launched a sustainable
training and education programs, namely Staff Development Program SDP – which is a nine-month
program that could be participated by the entire employee whom had worked at Bank DKI for at least
three years after the appointment and with a maximum age of 35 years old. On the irst batch, Bank DKI’s
SDP program had successfully produced 30 graduates, whereby the best ive were positioned at several
divisions within the Bank under certain position that equally leveled with analyst or head division.
Furthermore, in 2009-2010, Bank DKI conducted an advance program namely the Manager Development
Program MDP – that deined as a program for the entire employee whom had served in a position that is
leveled with head division and head of department. The MDP program had been implemented in March 2010
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
71
yang berhasil mendapatkan 23 orang terbaik dari 156 calon yang diseleksi secara ketat.
Selanjutnya, bagi mereka-mereka yang telah lulus program MDP, mereka bisa mengikuti program
Executive Development Program EDP – merupakan
program lanjutan untuk memilih kader yang akan ditempatkan pada posisi assistant vice president, vice
president dan senior vice president.
d. Program CASH dan Pensiun Dini Sedangkan untuk memacu dan membangun iklim
kompetisi yang sehat di lingkungan karyawan, Bank DKI juga menggulirkan program CASH Cara Agar Semua
Happy dimana didalamnya memuat sistem penggajian
berdasarkan remunerasi, yaitu setiap karyawan akan memperoleh apresiasi dan imbalan berdasarkan
prestasi dan kinerja mereka masing-masing.
Program CASH akan meningkatkan fairness dan motivasi karyawan melalui:
• gaji dasar gaji pokok karyawan dibedakan dengan bobot pekerjaan atau tingkat jabatan grading.
• Jasa produksi bonus maupun penghasilan lainnya diberikan berdasarkan hasil penilaian kinerja pay of
performance culture .
• Struktur penggajian berdasarkan nilai pasar competitiveness sehingga nilai uang pensiun dan
tunjangan hari tua karyawan akan lebih baik. Sementara, bagi para karyawan yang tidak mampu
atau tidak memiliki keinginan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan budaya korporasi yang sedang
digalakkan, Bank DKI juga menyiapkan program Pensiun Dini.
Selain itu, Bank DKI juga mempunyai program yang terkait dengan SDM, diantaranya adalah:
• Program Dana Pensiun Bank menyelenggarakan program dana pensiun
iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Bank DKI.
Program pensiun ini telah disetujui oleh Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan
No. KEP-015KM171994 tanggal 21 Januari 1994. Beban iuran pensiun yang dibebankan Bank
pada tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berjumlah
Rp12.508.664.134 dan Rp13.645.872.793.
• Program Imbalan Kerja Bank telah menghitung kewajibannya sehubungan
dengan Undang-undang ketenagakerjaan No. 132003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan
sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.
Saldo kewajiban program imbalan kerja pada tahun 2009 dan 2008 mengacu pada hasil perhitungan
aktuaria independen PT Dian Artha Tama berdasarkan laporannya No. 275-APSAKDATIII2010 tanggal
18 Maret 2010 dan No. 122-APSAKDATIII2009 tanggal 17 Maret 2009 sesuai dengan penerapan atas
PSAK No. 24 Revisi 2004 tentang “Imbalan Kerja”. and succeeded to get 23 people out of 156 candidates
whom had been thoroughly selected. Furthermore, for those whom had graduated from the
MDP program, they are entitled to join the Executive Development Program EDP – a continuity program to
select a certain candidate to be positioned as assistant vice president, vice president and senior vice president.
d. CASH and Early Retirement Programs In order to foster and to build a healthy competition
within the organization, Bank DKI also launched CASH Cara Agar Semua Happy Program, that constitute a
payroll system based on remuneration, whereby each employee will earn an appreciation and compensation
based on their achievement and performance.
CASH program will increase fairness and employee motivation trough the followings:
• Basic salary for each employee is differentiate based on working scale or grading level.
• Production feebonus or other incentives is given based on pay of performance culture.
• the payment structure of payroll is determined based on the market value, so that the retirement
and pension will have a better value for money.
Meanwhile, as for the incapable employee or those whom resist to adapt with changes on the corporate
culture that is being encouraged, Bank DKI had prepared an Early Retirement Program.
In addition, Bank DKI had several program that is related with human resources, which among others
are: • Pension Fund Program
Bank DKI had deined contribution retirement plan
for all permanent employees. This program is being managed by Bank DKI pension fund. The Minister
of Finance had approved this pension program through a Decree No. KEP-015KM171994 dated
21 January 1994. Pension expenses that is charged by the Bank for a period that ends on 31 December
2009 and 2008 are amounting to Rp12,508,664,134 and Rp13,645,872,793 respectively.
• Employee Beneit Program The Bank had calculated its obligations in relation
with Employment Law No. 132003. There was not any funding activity that is made in relation to the
employee beneit program.
Retained liability from the employee beneit program for 2009 and 2008 is refer to the calculation from
independent actuarial report of PT Dian Artha Tama No. 275-APSAKDATIII2010 dated 18 March 2010
and No. 122-APSAKDATIII2009 dated 17 March 2009, which is in accordance with PSAK No.
24 2004 revised regarding “Employee Beneit”.
72
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Diharapkan bahwa serangkaian program-program tersebut, dapat membantu pihak Manajemen
dalam mempersiapkan seluruh karyawannya dalam mengemban Misi Visi korporasi yang baru serta
meningkatkan performa dan kinerjanya agar mampu bersaing dalam industri perbankan nasional.
Program Pelatihan Karyawan
Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, pihak Manajemen secara berkala juga mengikutsertakan karyawan mereka pada
program pelatihan yang diselenggarakan dari dalam dan luar negeri. Beberapa pelatihan tersebut dijabarkan melalui tabel
berikut ini:
Realisasi pelatihan karyawan di 2009
No. PELATIHAN 2005
2006 2007
2008 2009
TYPE OF TRAININGS
1 Technical Skill
1.937 1.176
3.302 4.254
5.531 Technical Skill
2 Interpersonal Skill
212 663
997 682
821 Interpersonal Skill
3 Managerial Skill
519 1.569
949 719
3.028 Managerial Skill
4 Pengembangan Penjenjangan
- -
- 2
38 Development Levels
5 Seminar Lokakarya
268 184
693 899
973 Seminar Workshop
JUMLAH 2.936
3.592 5.921
6.556 10.391
TOTAL
Rencana Ke Depan
Upaya yang sudah dilakukan oleh Bank DKI ini akan terus digulirkan dan diperbaharui secara berkala di masa depan agar
bisa mencapai tujuan Perseroan untuk menjadi tuan rumah dan bagian dari program Pemerintah Provinsi DKI dalam
mewujudkan Jakarta sebagai Service City dengan karyawan yang profesional berbasis Human Capital. Perjalanan ke depan
masih panjang dan dengan komitmen bersama, Bank DKI siap mengemban tugas menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan.
TEKNOLOGI INFORMASI
Bank DKI dari waktu ke waktu selalu mengupayakan pelayanan yang memuaskan bagi nasabahnya, dengan menghadirkan layanan
perbankan yang aman, cepat dan memberikan kemudahan para nasabahnya dalam melakukan setiap transaksi perbankan.
Untuk itu, Bank DKI selalu mengikuti perkembangan teknologi sistem informasi, dan semaksimal mungkin memanfaatkannya
untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabahnya.
Selain itu, pemanfaatan teknologi sistem informasi di Bank DKI juga berperan besar dalam menjamin kelancaran operasional
perbankan, serta menjaga keamanan dan validitas data.
Sebagai acuan pelaksanaan kerja, telah ditetapkan Buku Pedoman Perusahaan Teknologi Informasi sebagaimana
Keputusan Direksi No. 57 tahun 2009. These series of programs are expected to be able
to support the Management for preparing the entire employee to carry out the new vision and mission of
the Bank as well as increasing its performance in order to compete in the national banking industry.
Employee Training Program
To improve the employee’s competencies, the Management had regularly involving their employees on training courses
that is held within Indonesia or abroad. Some of the training describe in the following tables:
Realisation employee training in 2009
Future Outlook
Several effort undertaken by Bank DKI will continuated to operated and improved to achieve the Company’s objective in
the future of becoming a host and part of Provincial Government of DKI Jakarta’s program, which is realizing Jakarta as a Service
City that is supported with a professional employees based on human capital. Bank DKI still has a long journey ahead and with
collective commitment, Bank DKI is ready to carry out its duty to be The Best Bank that Inspired Pride.
INFORMATION TECHNOLOGY
From time to time, Bank DKI always strive to provide an excellence service to all customers by providing a banking
service that are fast, save and gives its customers the ease of doing any banking transactions.
To that end, Bank DKI always adapt with the development of information technology systems, and use it as closely as
possible to provide the best service to all customers.
In addition, utilization of information technology systems in Bank DKI also plays an important role to ensure the
smoothness of operational banking, as well as maintain the security and validity of data.
As a reference implementation of work, Bank DKI had established the Information Technology Manual as stipulated
on Directors Decree No. 57 of 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
73
Core Banking System
Untuk mendukung kinerja Bank DKI dalam memberikan layanan terbaiknya dan mengamankan seluruh informasi terkait dengan
kegiatan operasionalnya, Perusahaan mengimplementasikan teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan tersentralisasi
dalam suatu core banking system, yang berfungsi; mengelola data nasabah, menjalankan seluruh transaksi Bank, dan
menghasilkan berbagai laporan yang diperlukan oleh Manajemen.
Saat ini, Bank DKI memiliki dua core banking system, yaitu Bank Vision dan Sigma Sharia, masing-masing merupakan
platform layanan Bank DKI Konvensional dan Syariah.
Disaster Recovery Center
Bank DKI mengamankan seluruh informasi data Perusahaan melalui sistem back up data, dengan membentuk hotmirroring
Disaster Recovery Center .
Sistem keamanan berteknologi tinggi ini berfungsi menjaga kelangsungan kinerja Perusahaan dan meminimalisasi dampak
dari gangguan sistem, bencana alam dan kerusakan data yang disebabkan tanpa atau dengan sengaja oleh karyawan maupun
pihak luar.
Sebagai acuan kebijakan dalam pelaksanaan tugas Grup Teknologi, telah ditetapkan Buku Pedoman Perusahaan Disaster
Recovery Plan yang ditetapkan sebagaimana Keputusan Direksi
No. 69 Tahun 2005 yang telah disempurnakan sebagaimana Keputusan Direksi No. 59 tahun 2009.
Pemanfaatan TI untuk melindungi Aset Perusahaan
Selain sistem back up data, Bank DKI melindungi dan melengkapi bisnisnya dengan berbagai fungsi pengaman untuk
melindungi berbagai aset Perusahaan sebagai berikut: • Jaringan, menggunakan back up jaringan, firewall, IDS dan
NOC • Data, menggunakan active directory, user Id, password,
akses level, antivirus, antispam, aplikasi user management, BSAFE security application for AS400, aplikasi enkripsi dan
deskripsi data, SAM untuk smart card • Fisik, menggunakan back up server, acces door, finger scan,
ID card, CCTV, pinpad, HSM, pemadam api, UPS, pengatur suhu dan kelembaban udara
• Dan melengkapinya dengan pedoman dan aturan keselamatan kerja, seperti audit TI dan BPP TI.
Aktivitas Pengembangan TI Bank DKI di Tahun 2009
• Aplikasi Core Banking System Grup TI Bank DKI secara intensif melakukan
pengembangan aplikasi core banking system Bank Vision dan Sigma Sharia, yang secara strategis menopang seluruh
kegiatan perbankan konvensional dan syariah PT Bank DKI.
Core Banking System
In order to support the performance of Bank DKI in providing the best service and secure all information relating to its
operation, the Bank had implemented an integrated centralized information technology system within a core banking system
that has various function such as managing customer’s data, carry out all banking transaction and generate various report
that is deemed necessary to the Management.
Currently, Bank DKI is supported with two core banking system, which are the Bank Vision and Sigma Sharia, each
represent a platform service used for Bank DKI Conventional and Bank DKI Syariah.
Disaster Recovery Center
Bank DKI secured all of the Company’s information data through back up data system by formulating a hotmirroring
Disaster Recovery Center.
High-tech security system serves to maintain the continuity of corporate performance and minimize the impact of system
disturbances, natural disasters and corruption that caused by an employee or an outside party either deliberately or un
deliberately.
As a reference policy in managing the duties of Technology Group, the Bank had established a Disaster Recover Plan
Manual that was stipulated based on Directors Decree No. 69 of 2005 and accomplished with Directors Decree No. 59 of
2009.
The utilization of IT to secured the Company’s Assets
Despite the back up data system, Bank DKI protect and complement its business through various security function to
protect the Company’s asset such as the followings: • network, using irewall back up network, IDS and nOC
• Data, using active directory, user ID, password, access
level, anti virus, anti spam, user management application, BSAFE security application for AS400, encryption
application and description data as well as SAM for smart card
• Physic, using back up server, access doors, inger scan, ID card, CCtv, pin pad, HSM, ire extinguisher, uPS,
temperature and dampness control • Equipped with safety regulation and manual such as It
audit and IT Charter.
IT Development Activity of Bank in 2009
• Application of Core Banking System IT Group in Bank DKI intensively developed its core banking
system application of Bank Vision and Sigma Sharia, which strategically support all of conventional and sharia banking
activity in PT Bank DKI.
74
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
• Jakcard sebagai e-wallet Merupakan salah satu produk inovasi teknologi Bank DKI,
berfungsi sebagai kartu pra-bayar yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk transaksi di merchant-
merchant yang telah bekerjasama dengan Bank DKI.
Fitur-itur terbaru yang telah ditambahkan ke dalam JakCard adalah fasilitas pembayaran bus Transjakarta dan
pemasangan mesin Electronic Data Capture EDC pada retail swalayan Indomaret, Carefour, Giant dan Matahari
untuk pembayaran transaksi dan isi ulang kartu JakCard.
Grup TI Bank DKI juga telah menyiapkan rencana strategis dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat
akan jasa transportasi di masa mendatang. Pengembangan berbagai itur-itur yang dapat memudahkan masyarakat
dalam melakukan pembayaran tiket TransJakarta Busway, Kereta Api dan argo taxi menggunakan JakCard hingga kini
masih terus diupayakan.
Di masa mendatang, JakCard akan menjadi smart card multifungsi, sebagai ATM, kartu debet, kartu kredit. Selain
itu juga bisa dimanfaatkan untuk informasi jati diri pemegang kartu seperti KTP, SIM, absensi dan akses gedung.
• Electonic Loan Origination System E-LOS Teknologi yang memungkinkan Bank DKI memproses
permohonan kredit nasabahnya dalam waktu sehari. Melalui teknologi ini, alur kerja termonitor lebih aman, sehingga bisa
diketahui pada hari yang sama apakah nasabah layak atau tidak untuk menerima kredit.
• BPD Net Online Dengan memanfaatkan jaringan ATM Bersama yang dimiliki
Artajasa, Bank DKI menambah itur layanan bagi para nasabah Bank Pembangunan Daerah yang tergabung dengan
jaringan tersebut, dengan fasilitas setor dan tarik tunai secara real time online
melalui kantor BPD manapun di Indonesia. Bekerja sama dengan taxi Express regular, Bank DKI
tengah menjajagi kemungkinan pemasangan mesin EDC pada sebagian dari 2.500 unit taxi tersebut yang melayani
bandara Soekarno Hatta. Tujuannya agar warga daerah yang berkunjung ke Jakarta dapat menggunakan kartu debit BPD
masing-masing untuk pembayaran taksinya.
• Kartu Pegawai Elektronik Kartu elektronik bermemori serta berpita magnet, berisi
data identitas karyawan, yang dapat juga digunakan sebagai kartu debit. Untuk saat ini kartu tersebut terbatas hanya
digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk para Pegawai Negeri Sipil PNS.
• JakCard as an e-wallet It is one of the technological innovation product of Bank
DKI, serves as a pre-paid card that can be used as a payment tool for transactions at merchants who have
collaborated with the Bank DKI.
The latest features added to JakCard is Transjakarta bus payment facility and the installation of Electronic Data
Capture EDC at Indomaret supermarket, Carrefour, Giant and Matahari for payment card transactions and JakCard’s
top up.
IT Group of Bank DKI has also prepared a strategic plan to anticipate the increasing demand of public transportation
services in the future. Development of various features that can facilitate people in making payments for TransJakarta
Busway ticket, Train and metered taxis by using JakCard is still pursued, to date.
In the future, JakCard will become a multifunctional smart card, as ATM, debit card and a credit card. It also can
be used for cardholder identity such as ID cards, driving license, attendance and building access.
• Electonic loan Origination System E-lOS E-LOS is a technolgycal system that enables Bank DKI to
process the application credit of customer within a day. Through this technology, the Bank could monitors a safety
work low to ensure the customer’s appropriateness of receiving a credit approval during the same day.
• BPD net Online By using the Artajasa joint ATM network, Bank DKI adding
several features to all customers of the Regional Development Bank that uniies through that network with real time online of
deposits and withdrawal facilities in any Regional Development Bank ofices throughout Indonesia
In cooperation with regular Express taxi. Bank DKI exploring the possibility to install the EDC machine at several unit
out of 2,500 taxi that serves in Soekarno Hatta airport. The objective is to make local resident whom visiting Jakarta
can use their BPD Debit Card to pay the taxi fare.
• Electronic ID Card Is the electronic card with memory and ribbon magnet
that is illed with employee’s data, this card can also be used as a debit card. Currently, the purpose of this card
is restrictedly use by Civil Servant PNS of Provincial Government of DKI Jakarta community.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
75
• Debit DKI Melalui pengembangan-pengembangan itur dan layanan
kartu ATM Bank DKI yang dilakukan secara terus menerus, masyarakat akan semakin merasakan kemudahan dalam
bertransaksi dengan menggunakan kartu ini. Hanya dengan menggesekkan kartu ini pada alat EDC yang tersedia di
merchant-merchant
yang telah menjalin kerjasama dengan Bank DKI, maka transaksi dapat dituntaskan tanpa harus
menggunakan uang tunai. Selain aman, juga meminimalkan kesalahan.
Berbagai itur transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu debit melalui ATM yang hingga kini terus dikembangkan,
antara lain; pembayaran tagihan berbagai provider sambungan telpon, Pajak Bumi Bangunan, premi Asuransi
Sinar Mas, televisi berlangganan Telkom Vision, tiket nonton Blitz Megaplex, DKI PeduliZakatInfaq dan pengesahan
pembayaran pajak Surat Tanda Nomor Kendaraan STNK.
Fitur terbaru yang telah diluncurkan pada tahun ini adalah pembayaran moda transportasi taxi, bekerja sama dengan
Taxi Tiara Express. Ke depannya, mesin EDC yang terpasang pada taxi tersebut juga akan dapat dijadikan
point payment
untuk berbagai tagihan pelanggan, seperti; PAM, PLN, Telekomunikasi dan sebagainya.
• Fitur PIN Pad Fitur PIN Pad, yang diluncurkan tanggal
6 Oktober 2009 yang lalu, memungkinkan nasabah menarik dana tabungannya lebih dari Rp100 juta dalam
satu hari. Sebelumnya, tanpa PIN Pad, transaksi di atas jumlah tersebut akan memakan waktu lebih lama karena
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk veriikasi aplikasi. Dengan adanya PIN Pad, maka waktunya lebih cepat karena
diotomatisasi oleh sistemnya
• Pengembangan jaringan; MPlS, Wireless, GPRS, Fiber Optic • Penambahan dan pengembangan jaringan AtM
• Pengembangan itur transaksi pembayaran melalui teller; pembayaran tagihan Telkomsel, Indosat, Telkom, PAM,
uang sekolah, PBB, BPD Net Online, Western Union • Pengembangan aplikasi-aplikasi tI lainnya yang mendukung
kinerja Bank DKI dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabahnya, seperti; aplikasi treasury,
MIS, Government Cash Manajement, Modul Penerimaan Negara MPN, ATM switching, LHBU, LBU Bassel II, PSAK
50 dan 55, Program Undian Simpeda dan Monas.
Dengan pengembangan dan pemanfaatan TI secara maksimal seperti yang telah diuraikan di atas, Bank DKI memantapkan
posisinya sebagai bank nasional yang mengutamakan pelayanan terbaik bagi nasabahnya serta mendukung program Layananku
Untuk Jakarta-ku. • Bank DKI’s Debit Card
Through continous development of features and services of Bank DKI’s ATM Card that has been carried out periodically,
people will increasingly feel the ease of transactions using this card. Just by swiping this card at the available EDC tool
at all merchants who have cooperated with Bank DKI, the transaction can be completed without having to use cash.
In addition to safety, it could also minimizing errors.
Various payment transactions by using debit cards via ATM, which continue to be developed, among others
are, payment of bills for the various telephone providers, Building and Land Tax, premium Underwriters, Telkom
Vision’s pay TV, Blitz Megaplex tickets, Jakarta Cares Zakat Infaq and ratiication of a tax payment Certiicate
Number of Vehicles vehicle registrationSTNK.
Latest features that have been launched this year is the payment of taxi transportation mode, in cooperation with
Tiara Express Taxi. Looking ahead, EDC machine mounted on a taxi will also be used as payment points for different
customer billing, such as PAM, PLN, Telecommunications, and so forth.
• PIn Pad Features PIN Pad features that have been launched on
6 October 2009, allowing customers to withdraw more than Rp100 million per day. Previously, without PIN Pad, any
transaction that is up to the above amount will take longer time to verify the application. By using PIN Pad, transaction
could be done in a quicker time due to the automatic system
• network development; MPlS, Wireless, gPRS and Fiber Optic
• Increasing and developing the AtM network • the development of payment transaction features via teller,
such as; billing payment of Telkomsel, Indosat, Telkom, PAM, school tuition, PBB, RDB Net Online and Western
Union • the development of other It applications that supported
Bank DKI’s operational performance in order to provide its customer with service excellence, such as; the treasury
application, MIS, Government Cash Management, State Receiving Modules MPN, ATM switching, LHBU, LBU,
Bassel II, PSAK 50 and 55, Simpeda and Monas Saving’s Lottery Programs.
Through the development and maximal utilization of IT as described above, Bank DKI solidiied his position as a national
bank which prioritizes the best services for its customers and supporting the programs of Our Service to Our Jakarta.
76
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Bank DKI Syariah
Bank DKI Syariah
Dana Pihak Ketiga
Total DPK yang terhimpun sampai akhir Desember 2009 adalah sebesar Rp374,06 miliar meningkat sebesar 74,09
dibandingkan Desember 2008 Sebesar Rp210,87 miliar. Sejak tahun 2004 total DPK selalu mengalami peningkatan, dimana
pada tahun 2005-2006 peningkatannya cukup besar yaitu sebesar 97,94, sementara peningkatan luar biasa terjadi
pada tahun 2006-2007 yang mencapai prosentase sebesar 384,44.
Peningkatan DPK Deposito Mudharabah mencapai sebesar Rp271,93 miliar tahun 2009 atau 96,00 dari posisi Deposito
Mudharabah tahun 2008 sebesar Rp138,74 miliar. Hal ini disebabkan peningkatan rata-rata Equivalent Rate ER dari
nisbah bagi hasil Deposito Mudharabah Bank DKI Syariah yang dapat bersaing dengan bank syariah lainnya yaitu
sebesar 7,51. Demikian pula pada Giro Wadiah sebesar 50,87, pada tahun
2008 sebesar Rp22,81 miliar, tahun 2009 menjadi Rp34,41 miliar dan kenaikan Tabungan Mudharabah adalah sebesar
23,58, pada tahun 2008 sebesar Rp44,88 miliar tahun 2009 menjadi Rp55,46 miliar dengan rata-rata Equivalent Rate ER
dari nisbah bagi hasil sebesar 4,78. Sejak tahun 2007 Bank DKI Syariah mulai menerbitkan
Tabungan Wadiah. Dana yang berhasil terkumpul pada Tabungan Wadiah di tahun 2009 adalah sebesar Rp5,29 miliar
meningkat 19,16 dari tahun 2008 sebesar Rp4,4 miliar.
Pembiayaan
Jumlah pembiayaan yang berhasil disalurkan sampai akhir Desember 2009 adalah sebesar Rp651,07 miliar, meningkat
6,32, pada Desember 2008 sebesar Rp612,37 miliar, dengan komposisi sebagai berikut:
KOMPOSISI PEMBIAYAAN 2009
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
PRODUK 2008
2009 PRODUCT
Murabahah 264,60
138,30 Murabahah
Isthisna 0,01
- Isthisna
Mudharabah 67,48
57,30 Mudharabah
Musyarakah 237,87
179,15 Musyarakah
Ijarah 42,42
276,32 Ijarah
Jumlah Pembiayaan 612,37
651,07 Total Financing
Third-Party Fund
As of December 2009, Bank DKI Sharia accumulated Rp374.06 billion in third-party fund, 74.09 higher than Rp210.87 billion
in December 2008. Since 2004, the total amount of third-party fund managed by Bank DKI Sharia had been growing constantly
with a signiicant growth of 97.94 took place in the period of 2005-2006, whereas 2006-2007 saw a tremendous growth of
up to 383.44. The increase for Mudharabah Deposit was recorded at
Rp271.93 billion in 2009 or up by 96.00 from Rp138.74 billion in 2008. This growth was spurred by the average increase in
Equivalent Rate ER from the pre-agreed Mudharabah Deposit proit sharing of Bank DKI Sharia at 7.51, which was quite
competitive against that of other sharia banks.
The growth trend also occurred in Wadiah Demand Deposit at the rate of 50.87, from Rp22.81 billion in 2008 to Rp34.41
billion in 2009 and in Mudharabah Saving at a 23.58 increase from Rp44.88 Billion in 2008 to Rp55.46 billion in 2009 with an
average Equivalent Rate ER from proit sharing of 4.78.
The Wadiah Saving, which was introduced by Bank DKI Sharia in 2007, generated Rp5.29 billion in third-party fund for 2009, a
growth 19.16 compared to Rp4.4 billion in 2008.
Financing
In inancing sector, Bank DKI Sharia disbursed Rp651.07 billion as of December 2009, increased by 6.32 compared to 2008
achievement of Rp612.37 billion. The portfolio of 2009 sharia inancing activities is as follow:
FINANCINg POrtFOlIO IN 2009
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
77
Pembiayaan dengan Skim Ijarah mendominasi total pembiayaan sebesar 42,44 atau Rp276,32 miliar, dominasi
kedua adalah Skim Musyarakah sebesar 27,52 atau Rp179,15 miliar, dominasi ketiga adalah Skim Murabahah
sebesar 21,24 atau Rp138,30 miliar, diikuti Skim Mudharabah 8,80 atau Rp57,30 miliar
Sumber Daya Insani
Karyawan adalah aset perusahaan. Bagi Manajemen PT Bank DKI khususnya Unit Usaha Syariah, hal tersebut
bukan hanya sekedar slogan. Dengan Visi Menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan, Manajemen sadar dan sangat
peduli dalam hal memastikan kelangsungan bisnis guna mencapai Visi tersebut. Salah satu kunci penting untuk
mencapai Visi tersebut adalah melalui keberadaan karyawan. Dalam mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan serta menjadi salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan
kemaslahatan masyarakat luas, Unit Usaha Syariah Bank DKI mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya
menguasai mengenai permasalahan operasional perbankan syariah, terutama sebagai Unit Usaha Syariah yang beroperasi
atas dasar prinsip syariah Islam. Bank DKI Syariah selalu berupaya mengembangkan SDI
nya melalui pendidikan dan pelatihan serta memberikan kesempatan pengembangan berkarir bagi seluruh karyawan.
Dan sejalan dengan Visi dan Misi Bank DKI, peningkatan kualitas SDI difokuskan pada penerapan 7 nilai budaya
perusahaan yang baru, yaitu: Komitmen, Teamwork, Profesional, Pelayanan, Disiplin, Kerja keras dan Integritas
KTPPDKI. Beberapa pelatihan dilakukan baik secara internal maupun
eksternal dengan melibatkan berbagai instansi pendidikan dan pelatihan yang cukup berpengalaman, seperti: LPPI, Karim
Business Consulting, Tazkia, ESQ, Daarut Tauhid, dan lain
sebagainya. Sementara, Bank DKI Syariah juga mengirimkan karyawannya untuk mengikuti berbagai seminar, baik di dalam
maupun di luar negeri. Pada akhir Desember 2009, SDI Bank DKI Syariah
bertambah menjadi 94 orang, hal ini disebabkan adanya perubahan struktur organisasi dan pembukaan jaringan
kantor baru. SDI ini terdiri dari 24 orang ditingkat manajerial, 19 orang ditingkat analis dan 50 orang merupakan tenaga
administrasi. the inancing under Ijarah scheme was the majority with
42.44 share of total or at Rp276.32 billion, the second dominance was by Musyakarah scheme with 27.52 or equal
to Rp179.15 billion, then followed consecutively by Murabahah with 21.24 or Rp138.30 billion and Mudharabah with 8.80
or Rp57.30 billion.
Human Resources
People are the most valuable assets for the Bank. This is not just a slogan to the management of Bank DKI, particularly the
Sharia Business Unit. With its Vision of Becoming the Best Bank that Inspred Pride, the Management strongly believes
that business sustainability plays a pivotal role in fulilling this vision. One of the key elements for the vision fulillment is the
quality of human resources.
to ensure sustainable growth and proitability and to become one of Indonesia’s leading sharia banks that is able to promote
people’s welfare, the sharia unit of Bank DKI employs professionals who are well-versed in the aspects of banking
operation, especially in the sharia business unit that conduct its business under Islamic sharia principles.
Bank DKI Sharia strives to develop its human through education and training programs, and opening ways for career
enhancements to all its employees. In line with the Bank’s vision and mission, human resource development efforts are
focused on the implementation of 7 new corporate values, which are Commitment, Teamwork, Professionalism, Service
Excellence, Discipline, Hard work and Integrity. A number of trainings had been conducted both internally and
externally in cooperation with experienced educational and training institutes such like Karim Business Consulting, Tazkia,
ESQ, Daarut Tauhid and many others. From time to time Bank DKI also sends its employees to various seminars in Indonesia
and abroad. As of December 2009, the human resource of Bank DKI Sharia
saw the addition of 94 talented people, to commensurate the new organizational structure and the opening of new branch
ofices. the current formation was 24 people at managerial level, 19 people at the analyst level and 50 people to handle the
administrative functions.
78
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Komposisi Sumber Daya Insani Bank DKI Syariah berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu terdiri dari 11 orang pendidikan pasca
sarjana S2, 82 orang pendidikan sarjana S1 dan 1 orang pendidikan sarjana muda Diploma. Komposisi ini merupakan
bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya insani.
Manajemen Risiko
Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia tentang manajemen risiko sesuai PBI No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 dan
SE BI No. 521DPNP tanggal 29 September 2003, maka pada tahun 2006 Bank DKI Syariah telah menyusun Buku Pedoman
Perusahaan BPP mengenai Manajemen Risiko Syariah.
Teknologi Informasi
Pengembangan teknologi informasi merupakan aspek penting dalam meningkatkan fasilitas pelayanan terhadap nasabah dan
untuk meningkatkan eisiensi operasional. Pengembangan ini juga dapat meningkatkan produktivitas bisnis, untuk itu
Bank DKI Syariah selalu berupaya melakukan pembenahan dalam rangka penyempurnaan teknologi informasinya secara
berkesinambungan. Pada tahun 2009 ATM Bank DKI Syariah selain fasilitas tarik
tunai, inquiry saldo dan transfer antar bank dapat digunakan juga untuk melakukan pembayaran pulsa handphone pasca
bayar dan prabayar di seluruh ATM Bersama.
Jaringan Kantor
Sampai dengan akhir 2009, Bank DKI Syariah telah mengoperasikan 2 Kantor Cabang, 3 Kantor Cabang
Pembantu, 6 Kantor Kas Syariah dan 36 Layanan Syariah office channeling
di kantor cabang dan cabang pembantu Bank DKI.
Produk Syariah
a Produk Pendanaan • tabungan iB Simpeda
• tabungan iB taharoh • Deposito iB
• giro iB
b Produk Pembiayaan • Pembiayaan Produktif
- Pembiayaan iB Modal Kerja - Pembiayaan iB Investasi
• Pembiayaan Konsumtif - Pembiayaan iB Multiguna
- Pembiayaan iB Pemilikan Kendaraan - Pembiayaan iB Pemilikan Rumah
Based on education level, the human resource of Bank DKI Sharia in 2009 comprised of 11 postgraduates S2,
82 graduates S1 and 1 under graduate Diploma. This composition was a part of the Banks efforts to promote the
quality of the human resources.
Risk Management
In accordance to the Regulation of Bank Indonesia No. 58 PBI2003 dated May 19, 2003 and BI Letter No. 521DPNP
dated September 29, 2003 on risk management, Bank DKI Sharia issued Company Guide Book BPP on sharia risk
management in 2006.
Information Technology
Information technology development is crucial in improving service quality and operational eficiency. Such development
is also potential in increasing business productivity, therefore, Bank DKI Sharia put continuous efforts in advancing its
information technology.
In 2009, the ATMs of Bank DKI Sharia were upgraded to enable for payment of cell phone post paid and prepaid services apart
from the already available services of cash withdrawal, balance inquiry and fund transfer, which were all accessible through
ATM Bersama network.
Network of Offices
As of 2009 year end, Bank DKI Sharia operated 2 branch ofices, 3 sub-branch ofices, 6 sharia cash ofices and 36 sharia
ofice channeling in Bank DKI’s branch and sub-branch ofices.
Sharia Products
a Savings • iB Simpeda Saving
• iB taharoh Saving • iB Deposit
• iB Demand Deposit
b Financings • Business Financing
- iB Work Capital Financing - iB Investment Financing
• Consumer’s Financing - iB Multi-Purpose Financing
- iB Vehicle Financing - iB House Financing
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
79
Promosi
Dalam rangka kegiatan mensosialisasikan dan mempromosikan mengenai keberadaan Bank DKI Syariah dan
memperkenalkan produk-produk pembiayaan dan pendanaan serta jasa-jasa lainnya kepada masyarakat secara luas, maka
dilakukan beberapa langkah komunikasi dan promosi melalui beberapa media, diantaranya yaitu:
• Website Bank DKI Syariah memiliki website dengan alamat domain
www.bankdkisyariah.co.id Website ini secara rutin dilakukan pengkinian dengan data-data dan informasi
yang terbaru mengenai Bank DKI Syariah, sehingga data yang ada bisa diakses oleh publik secara cepat dan akurat.
Dalam Website ini juga bisa terhubung secara langsung dengan website www.bankdki.co.id sehingga memudahkan
pengunjung website dapat mengetahui interkoneksi antara Bank DKI Syariah dengan Bank DKI.
• Media Cetak Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan Bank DKI
Syariah di beberapa media cetak nasional. • Media Elektronik
Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan serta wawancara di beberapa media elektronik.
• Pameran dan Seminar Pameran yang diikuti oleh Bank DKI Syariah dalam rangka
promosi antara lain: Indonesia Syariah Expo ISE 2007, Seminar Allisa Khadijah Muslimah Fair II, Islamic Finance
Summit, Kompartemen Syariah Perbanas pada acara APCONEX 2006, 2007, 2008, 2009.
STRATEGI USAHA
Networking Melalui implementasi Kantor Layanan Syariah Office
Channeling yang pada saat ini sudah mencapai 36 Kantor
yang berada di Bank DKI konvensional. Dan juga adanya penambahan kantor Cabang Syariah Pondok Indah dan Capem
Syariah Matraman telah memberikan manfaat yang besar bagi nasabah karena leksibilitasnya memungkinkan nasabah
memperoleh layanan syariah di cabang-cabang konvensional yang tersebar di seluruh DKI Jakarta dan sekitarnya, yang
tak lain untuk meningkatkan kemudahan pelayanan nasabah dalam bertransaksi di Bank DKI Syariah.
Funding • Bank DKI Syariah tetap konsisten dalam melakukan
kegiatan-kegiatan promosi dan sosialisasi memasarkan produk-produk Bank DKI Syariah yang berkualitas serta
memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah.
Promotion
In order to promote an socialize the existence of Bank DKI Sharia and to introduce its saving and inancing products and
other services to a wider public, a number of communication and promotion campaigns were organized using a number of
channels, such as: • Website
Bank DKI Sharia opened its own website at www.bankdkisyariah.co.id which is updated regularly
to provide the latest news and information around Bank DKI Sharia and can be conveniently accessed. Bank DKI
Sharia’s website is also linked to www.bankdki.co.id to allow for easy user’s interconnection between the two
websites. • Print Media
Bank DKI Sharia placed a number of press advertisements in a number of national print media to promote its products
and services. • Electronic Media
This media was used as advertisement placement and talk shows on products and services.
• Seminar and Road Show Bank DKI Sharia participated in numerous trade shows,
such as Indonesia Sharia Expo ISE 2007, Allisa Khadijah Muslimah Fair II Seminar, Islamic Finance Summit,
Perbanas Sharia Compartment at the APCONEX 2006, 2007, 2008, 2009.
BUSINESS STRATEGY
Networking The encouraging growth experienced by Bank DKI Sharia was
also the result of a keen business strategy of setting up Sharia Ofice Channeling at more than 36 Bank DKI conventional
branches and the opening of Sharia Branch Ofice in Pondok Indah and a sub-branch in Matraman. This initiative contributed
greatly in increasing transaction accessibility since customers are now able to enjoy Bank DKI sharia-banking services at
conventional banking branch scattered throughout DKI Jakarta and the surrounding areas.
Funding • Bank DKI Sharia remained consistent in promoting and
socializing its quality products and providing the best services to all its customers.
80
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
• Memberdayakan seluruh Sumber Daya Insani Bank DKI Syariah untuk melakukan follow up yang intensif ke
sumber-sumber dana, mengembangkan daya tarik produk yang telah ada dan menerbitkan produk baru yang memiliki
daya saing dengan bank lain. • Meningkatkan kredibilitas Bank DKI Syariah di hadapan
bank-bank koresponden untuk memperlancar transaksi internasional dengan pendekatan kepada bank koresponden
untuk memperoleh USD21 juta dalam bentuk credit line, menciptakan jaringan swift 150 Bank Koresponden di
seluruh dunia. Pembiayaan
• Bank DKI Syariah akan terus melakukan ekspansi perluasan pembiayaan di beberapa sektor, baik dari sektor retail
produktif maupun korporasi. Untuk sektor Retail Produktif, segmen yang akan dituju adalah Linkage BPRS, Koperasi
Simpan Pinjam dan Layanan Mikro. Sedangkan untuk sektor Korporasi proyek-proyek yang akan digarap adalah
Government Spending yang terkait dengan infrastruktur
seperti proyek-proyek PLN dan proyek-proyek yang berhubungan dengan gas, dengan membidik kepada
perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang sumber pendapatan dalam Dollar.
• Menciptakan struktur pembiayaan yang lebih nyaman bagi nasabah, antara lain dengan pemberian margin yang lebih
rendah dalam transaksi LC dengan sumber dana dari Bank- bank koresponden internasional.
• Menjaga posisi nPF net di bawah 2. • Melakukan ekspansi pembiayaan secara progresif dengan
tetap mengedepankan prinsip prudential banking. Bank untuk menutup risiko pasar terhadap perubahan
kurs valuta asing melakukan dengan cara swap buy sell bulanan melalui PT Bank Ekspor Indonesia Persero dan
PT Bank Mandiri Persero, Tbk., masing-masing sebesar USD5.500.000.
Feebased Income Menjaring pendapatan diluar pendapatan bagi hasil dan marjin
melalui jasa penerbitan SKBDN, Setoran PNBP, Handling Charge, Custome Bond,
Bank Garansi, Kiriman Uang, Pembayaran Telepon, Air, Listrik dan lain-lain.
• Engaging the entire human resources of Bank DKI Sharia in intensive efforts of following up sources of funding,
creating value added aspects to the existing products and developing new and more competitive products.
• Enhancing the credibility of Bank DKI Sharia amongst corresponding banks so to enable for smoother
international transactions by approaching the correspondent banks for a USD21 million credit line and establishing Swift
connections with 150 correspondent banks worldwide.
Financing • Bank DKI Sharia will continue expanding its inancing
business to cater numerous sectors be it productive retail and corporation. For productive retail sectors, the Bank
is aiming at Bank of Credit Sharia Linkage, Saving and Borrowing Cooperatives and Micro Financing Services.
As for corporation sectors, the targets are government spending related to infrastructure developments, such
like PLN projects, natural gas related projects by aiming at export oriented corporations generating dollar income.
• Establishing a more convenient inancing structure for customers, by offering lower margins for LC transactions
funded by international corresponding banks. • Maintaining net nPF rate below 2.
• undertaking progressive inancing expansions by still emphasizing on prudential banking principles.
to secure market risks from foreign exchange luctuations Bank DKI Sharia has opted for monthly swap buy
sell transactions through PT Bank Ekspor Indonesia Persero and PT Bank Mandiri Persero, Tbk., each for a
USD5,500,000. Fee-based Income
Sourcing alternatives for proit sharing-based and margin-based incomes through the issuance of local LC, payment for non-
tax state revenues, handling charges, customer’s bond, bank guarantees, remittance, utility bill payment and many others.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
81
IKHTISAR KEUANGAN BANK DKI SYARIAH
Dalam miliar Rupiah kecuali rasio keuangan in billion Rupiah except inancial ratio
KETERANGAN 2005
2006 2007
2008 2009
DESCRIPTION
Neraca Balance Sheet
Total Aktiva 62,14
102,59 395,35
619,15 702,98
Total Assets Dana Pihak Ketiga
16,23 32,12
155,62 210,87
374,06 Third Party Funds
Pembiayaan 56,51
82,97 301,43
612,37 651,07
Financing Laba Rugi
Statement of Income Pendapatan MarjinBagi Hasil
4,80 10,63
23,63 58,74
80,29 Margin IncomeProfit Sharing
Imbalan MarjinBagi Hasil 0,69
1,13 6,44
10,11 23,99
Returns on Margin Profit Sharing Pendapatan Operasional
4,96 10,84
21,69 57,97
102,69 Operating Income
Beban Operasional 2,85
5,27 18,22
59,10 68,61
Operating Expense Laba Rugi
2,21 5,74
4,22 1,34
33,53 Profit Loss
Rasio Ratio
Capital Adequacy Ratio CAR
8,46 14,09
27,88 16,64
15,38 Capital Adequacy Rasio CAR
FDR PembiayaanDPK 348,17
258,27 193,69
290,41 174,06
FDR FinancingDeposits Rasio Pembiayaan Bermasalah NPF
0,56 1,34
0,72 20,60
15,97 Non Performing Financing
Net Interest Margin NIM
10,11 13,35
11,20 10,22
9,06 Net Interest Margin NIM
BOPO Beban Operasional Pendapatan Operasional
57,32 48,62
84,01 101,94
76,71 Operating Expenses to
Operating Income Laba Sebelum Pajak terhadap Aktiva ROA
4,75 7,06
2,28 0,24
4,93 Return on Assets
BANK DKI SYARIAH FINANCIAL HIGHLIGHTS
82
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Saat ini, Bank DKI telah mengadopsi praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan terus melakukan
penyempurnaan sebagai wujud komitmen Bank DKI dalam mempertahankan kepercayaan
nasabah, pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan stakeholders lainnya.
Bank DKI has currently adopted the practices of Good Corporate Governance and it continues to conduct an improvement steps
in order to formulate Bank DKI’s commitment in maintaining the trust of its customers, shareholders, business partners and other
stakeholders.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
83
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
84
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Menghadapi perkembangan perekonomian dunia yang mengalami perubahan sedemikian cepat, diperlukan kebijakan
perbankan yang komprehensif dan transparan. Oleh karena itu, persyaratan kepengurusan bank harus berkaitan dengan kualitas
dan kuantitas kepengurusan sebagai pilar dalam menciptakan penyelenggaraan perbankan yang tangguh dengan menjalankan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan GCG - Good Corporate Governance
secara maksimal. Saat ini, Bank DKI telah mengadopsi praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan terus
melakukan penyempurnaan sebagai wujud komitmen Bank DKI dalam mempertahankan kepercayaan nasabah, pemegang
saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan stakeholders lainnya.
Pada tahun 2009, sebagai hasil dari kerja keras Bank DKI menerapkan pelaksanaan tata kelola secara utuh, Bank DKI
menerima penghargaan sebagai perusahaan yang mendapat peringkat TERPERCAYA untuk kategori Non Emiten-Non BUMN
Keuangan Terbaik yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance
yang bekerja sama dengan majalah Swasembada. Penghargaan tersebut diserahkan di
Hotel Shangrila, pada tanggal 23 Desember 2009.
PRINSIP-PRINSIP DASAR
Prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Bank DKI merujuk pada Peraturan Bank Indonesia
No. 84PBI2006 dan No. 814PBI2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 Tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP tanggal
30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, serta Undang Undang Republik Indonesia
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maupun ketentuan lainnya yang mengatur hal tersebut.
Guna mencapai tingkat penerapan GCG secara maksimal, Bank DKI berpedoman pada prinsip-prinsip GCG dalam setiap
kegiatan operasional perbankan. Prinsip-prinsip GCG yang secara umum dikenal dengan akronim TARIF dijabarkan sebagai
berikut: T = transparency, yaitu keterbukaan dalam mengemukakan
informasi yang material dan relevan dalam proses pengambilan keputusan;
A = accountability, yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaan
berjalan efektif; R = responsibility, yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip- prinsip pengelolaan bank yang sehat;
I = independent, yaitu pengelolaan bank secara profesional tanpa pengaruhtekanan dari pihak manapun;
F = fairness, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Facing such rapid changes in the global macro-economic takes
comprehensive and transparent banking policies. For that reason, the requirements of bank’s management must be
related to the quality and quantity of the management as the strong banking pillars optimum through the implementation of
Good Corporate Governance GCG principles. Bank DKI has currently adopted the practices of Good Corporate Governance
and it continues to conduct an improvement steps in order to formulate Bank DKI’s commitment in maintaining the trust
of its customers, shareholders, business partners and other stakeholders.
In 2009, as reward for its full application of good governance, Bank DKI received awards as a company with the rank of
TRUSTED under the category of best non-issuernon State- owned Company, which was held by the Indonesian Institute
for Corporate Governance in cooperation with Swasembada magazine. The award was given in Shangrila Hotel, Jakarta on
23 December 2009.
BASIC PRINCIPLES
Pursuant to implementing the basic principles of Good Corporate Governance, Bank DKI refers to the Bank Indonesia
Regulation No. 814PBI2006 on the Amendment of Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 on the implementation
of Good Corporate Governance for Commercial Banks, Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated 30 May 2007
on the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, as well as the Laws of the Republic of
Indonesia No. 40 of 2007 on Limited Company, and other regulations pertaining to GCG.
Based on the spirit of transformation, all employees of Bank DKI are committed to implement the principles of corporate
governance, which are generally known with the acronym of TARIF. TARIF stands for:
T = transparency, an openness in the disclosure of
information which is material and relevant as well as in the decision making process;
A = accountability, a clear function and accountability of the different organ of the Bank for effective management;
R = responsibility, which is an alignment between the management of the Bank with the prevailing laws and
regulations as well as the principles of prudent banking management;
I = independency, which constitute the management of the Bank in a professional manner without inluence or
pressure from any party; F = fairness, which represent equal treatment with regard to
the rights of stakeholders that arise from agreement and prevailing laws and regulations.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
85
Dalam rangka penerapan prinsip-prinsip tata kelola bank yang baik Bank DKI telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyusun Laporan Pelaksanaan GCG dan melakukan penilaian Self Assessment GCG periode Tahun 2008 serta
menyampaikannya kepada Bank Indonesia pada tanggal 26 Mei 2009.
2. Membuat Piagam GCG sebagaimana Keputusan Direksi No. 268 tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009
tentang Pemberlakuan Piagam GCG PT Bank DKI yang didistribusikan kepada seluruh karyawan PT Bank DKI, yang
mengatur antara lain: a. Bank DKI berkomitmen untuk menerapkan prinsip-
prinsip GCG yang biasa disingkat dengan akronim TARIF.
b. Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan PT Bank DKI wajib menerapkan prinsip-prinsip GCG
yang mengacu pada: b.1. Buku Pedoman Perusahaan BPP GCG
sebagaimana telah diberlakukan dengan Keputusan Direksi No. 65 tahun 2008 tanggal
7 Mei 2008 tentang Pemberlakuan BPP GCG PT Bank DKI.
b.2. Visi, Misi dan Nilai-nilai Budaya Perusahaan PT Bank DKI KTPP DKI sebagaimana diatur
dalam Keputusan Direksi No. 156 Tahun 2006 tanggal 11 Desember 2006 tentang Penetapan
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Budaya Perusahaan PT Bank DKI.
b.3. Piagam GCG sebagaimana telah diberlakukan dengan Keputusan Direksi No. 268 Tahun 2009
tanggal 31 Desember 2009 tentang Pemberlakuan Piagam GCG PT Bank DKI.
c. Ruang lingkup pelaksanaan GCG pada Corporate Governance Structure
PT Bank DKI meliputi: c.1. Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS c.2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah serta kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi Nominasi, yang wajib dibentuk oleh Dewan
Komisaris.
c.3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan komite-komite di bawah Direksi.
c.4. Penerapan fungsi Kepatuhan, Auditor Internal dan Auditor Eksternal, untuk memastikan kepatuhan
terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku,
pelaksanaan fungsi audit intern yang efektif dan audit laporan keuangan oleh Akuntan Publik.
c.5. Sekretaris Perusahaan sebagai pejabat penghubung antara perusahaan dengan stakeholders.
d. Keterbukaan Informasi Dalam melakukan keterbukaan informasi, Bank DKI
tetap berpegang pada ketentuan mengenai Rahasia In applying the principles of good banking governance, Bank
DKI has taken the following actions: 1. Composing a GCG Implementation Report and executing
GCG Self Assessment for the 2008 period and submitting them to Bank Indonesia on 26 May 2008.
2. Creating a GCG Corporate Guideline in accordance with the Decree of the Board of Directors No. 268 year 2009
dated 31 December 2009 concerning the Validation of the GCG Charter of PT Bank DKI and socialized it to all of the
employees which stipulate, among others, that: a. Bank DKI committed to implement the GCG principles,
which are generally known with the acronym of TARIF. b. The Board of Commissioners, the Board of Directors
and all of the employees of PT Bank DKI are obligated to implement the principles that refers to the
followings: b.1. Creating a GCG Corporate Guideline BPP in
accordance with the Board of Directors’ Decree No. 65 year 2008 dated 7 May 2008 concerning the
validation of GCG BPP of PT Bank DKI. b.2. Vision, Mission and Corporate Values of Bank
DKI KTPP DKI as stipulated on Directors’ Decree No. 156 Year 2006 dated 11 December 2006
concerning the Vision, Mission and Corporate Values of PT Bank DKI.
b.3. The GCG Charter as validated by Directors’ Decree No. 268 Year 2009 dated 31 December 2009
concerning the Validation of GCG Charter of PT Bank DKI.
c. The scope of GCG implementation on Corporate Governance Structure of PT Bank DKI comprises of:
c.1. Shareholders and General Meeting of Shareholders GMS
c.2. The implementation of duties and responsibilities of the Board of Commissioner
and Sharia Supervisory Board as well as the comprehensiveness and implementation of
duties from the Audit Committee, Risk Oversight Committee and the Remuneration Nomination
Committee that is obligatory to be formulated by the Board of Commissioner.
c.3. The implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors and Committees under
the Board of Directors. c.4. The application of Compliance function, Internal
and External Auditor to ensure the compliance towards the regulation of Bank Indonesia and other
prevailing laws, the effective application of the internal audit function and inancial report by Public
Accountant.
c.5. Corporate Secretary as liaison oficer between the Bank and stakeholders.
d. Information Disclosure When undertaking the disclosure of information, Bank
DKI was stood upon stipulation concerning the bank
86
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Bank dan Rahasia Perusahaan sebagaimana diatur di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Benturan Kepentingan Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan
PT Bank DKI harus menghindarkan diri dan atau tidak boleh ikut mengambil keputusan dari kegiatan
operasional yang mengandung Benturan Kepentingan.
f. Suap, Hadiah, Sumbangan dan Komisi Penerimaan dan pemberian suap adalah penerimaan
dan pemberian hadiah, sumbangan dan komisi yang tidak resmi atau sesuatu yang bernilai dalam usaha
mempengaruhi tindakan pejabat umum dan negara, perseorangan atau pihak lain yang berkepentingan
secara tidak sah. Pemberian dan penerimaan dapat berupa honorarium, pinjaman, imbalan, uang jasa atau
berupa apapun. Pemberian hadiah antara lain berupa souvenir
, cindera mata, barang promosi atas nama dan biaya perusahaan dengan persetujuan Direksi.
Seluruh jajaran Bank DKI tidak dibenarkan untuk memberi dan menerima pemberian hadiah, sumbangan
dan komisi yang tidak resmi dari para penyedia barang atau jasa, nasabah, debitur atau pihak lain yang
berkepentingan dengan perusahaan.
g. Entertainment Jajaran Bank DKI dapat menerima serta memberikan
entertainment untuk membina keharmonisan dengan
penyedia jasa dan pihak lain yang berkepentingan. Bentuk entertainment yang dinilai patut adalah sebatas
makan dan minum di tempat-tempat yang tidak bercitra negatif.
h. Biaya Perjalanan dan Akomodasi dari Pihak Lain Dalam melakukan perjalanan dinas, jajaran Bank DKI
tidak boleh menerima tawaran biaya perjalanan dan akomodasi dari pihak lain. Untuk kepentingan Bank DKI,
seluruh biaya perjalanan dan akomodasi menjadi beban perusahaan, kecuali ditentukan lain dan diatur dalam
perjanjian kerja sama antara Bank DKI dengan pihak ketiga.
i. Pengadaan Barang dan Jasa Dalam setiap pengadaan barang dan jasa agar
memenuhi pinsip eisiensi, efektiitas dan ekonomis. Dalam mencapai prinsip tersebut, Bank DKI
berkomitmen untuk tidak bertindak sebagai supplier kontraktor, melakukan kompetisi yang adil, terbuka
dan transparan, menghindari praktik suap dan KKN, menjamin terlaksananya prosedur pembayaran
sesuai ketentuan yang berlaku serta memperhatikan kepentingan umum dan akuntabilitas publik.
j. Anak Perusahaan dan Ailiasi Bank DKI berkomitmen untuk senantiasa bersinergi
dalam mengembangkan usaha Bank DKI secara keseluruhan, melakukan pembinaan terhadap anak
perusahaan dan ailiasi serta memberikan penghargaan dan kepercayaan kepada anak perusahaan dan ailiasi.
and the Company’s conidential as stipulated based on prevailing regulations.
e. Conlict of Interest The Board of Commissioners, the Board of Directors
and all of the employees of PT Bank DKI must avoid and or are prohibited from making decisions on
operational activities that contain conlicts of interest. f. Bribe, Gift, Contribution and Commission
Receiving and Giving bribe is to receive and give illegal or valuable things such as gift, contribution
and commission in order to inluence such measures taken by general and state oficer, individual or other
parties in illegal manner. The conferral and acceptance could be taken in the form of honorarium, loan,
incentive, money, or others. The investiture comprises of souvenir, promotion materials on behalf and on
corporation cost with the approval from the Board of Directors. All lines of Management in Bank DKI is
forbid to offer and receive any kind of gift, contribution and commission which are illegal from any supplier,
customer, debtor or other parties that has any interest with the company.
g. Entertainment All lines of Management in Bank DKI could accept and
offers entertainment service in order to build harmony with supplier and any other interested parties. Any form
of entertainment that was considered worthy is limited to eating and drinking in decent places that is far from
negative impact.
h. Travel and Accommodation Cost from Other Party. When conducting a business trip, all lines of
Management in bank DKI is not allowed to receive any offer in the form of travel and accommodation
cost from other party. For the interest of Bank DKI, the overall cost and accommodation for each business
trip had become the company’s expenses, unless stated otherwise and stipulated in working agreement
between Bank DKI and third party.
i. Procurement of Goods and Services In attempt of procurement of goods and services, Bank
DKI always strive to fulill the principles of eficiency, effectiveness and economical. In order to attain those
principles, Bank DKI committed to act as a supplier contractor, to compete fairly, open and transparent, to
avoid bribery and KKN practice, to ensure that every procedure of payment had complied with prevailing
regulation as well as considering public interest and the accountability of public.
j. Subsidiary and Afiliated Company It has become Bank DKI’s commitment to develop
its business in a sustainable manner, to develop its subsidiary and afiliated companies and also to
take respect and trust to its subsidiary and afiliated companies.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
87
k. Kontribusi Politik Seluruh jajaran Bank DKI tidak diijinkan memberi
kontribusi politik dalam bentuk apapun atas nama Perusahaan atau yang menggunakan dana dan fasilitas
milik Perusahaan.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS