Laporan Tahunan 2009 Annual Report
193
PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
4
1. UMUM
Lanjutan
Komite Remunerasi dan Nominasi:
2009 2008
Ketua --
Joni Mulyanto Anggota
-- Idris Kadir
Anggota --
Eni Rantih
Merangkap sebagai komite komisaris independen dan komite pemantau risiko. Merangkap sebagai komisaris independen dan komite audit.
Masa tugas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi telah berakhir tanggal 22 Agustus 2009. Sampai dengan 31 Desember 2009 belum terbentuk komite
baru.
Bank mempunyai 1.701 dan 1.635 karyawan tetap dan kontrak pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 tidak diaudit.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 31 Revisi tahun 2000, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI Revisi 2001 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Institut Akuntan Indonesia IAI dan peraturan serta pedoman Badan
Pengawas Pasar Modal BAPEPAM No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
No. KEP-06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan dan pedoman akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Untuk Bank yang beroperasi dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah, laporan keuangan disajikan berdasarkan dengan PSAK 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, PSAK 59
tentang “Akuntansi Perbankan Syariah” yang masih berlaku, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah 2003 PAPSI yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual dan biaya historis, kecuali untuk surat berharga tertentu yang dinilai berdasarkan
discounted cash flow
, aset tetap tertentu yang dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah dan investasi saham
tertentu yang dicatat dengan metode biaya
cost method.
194
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
5
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Lanjutan
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dimodifikasi
modified direct method
dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasi yang disusun dengan
menggunakan metode tidak langsung. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas, dikeluarkan dari laporan arus kas. Untuk
penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia serta giro pada bank lain.
b. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 7, tentang Pengungkapan
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan
sedangkan transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik NegaraDaerah lainnya tidak perlu diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan.
c. Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 1019PBI2008 tanggal 18 Oktober 2008 dan PBI
No. 1025PBI2008 tanggal 23 Oktober 2008 mengenai Giro Wajib Minimum selanjutnya disebut GWM dan SE Bank Indonesia No. 1129DPNP tanggal 16 Oktober 2009 perihal
perhitungan GWM sekunder dalam rupiah.
Giro Wajib Minimum adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh Bank yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga
yang terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder.
GWM utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5 dari dana
pihak ketiga dalam rupiah dan sebesar 1 dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing.
GWM sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara danatau
excess reserve
yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 2,5 dari dana pihak ketiga dalam rupiah.
d. Giro pada Bank Lain
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.
e. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Lain merupakan penempatan dalam bentuk call money dan deposito. Penempatan pada Bank Lain dinyatakan sebesar saldo masing-masing penempatan dikurangi
dengan penyisihan kerugian.