RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO INTERNAL AUDIT FUNCTION

120 Laporan Tahunan 2009 Annual Report

9. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH

Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Perseroan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang- undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah dilakukannya. Informasi dibawah menjelaskan rasio perbandingan gaji, yang meliputi kompensasi yang diterima per bulan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan tetap dalam Perseroan. No. KETERANGAN DESCRIPTION RASIO RATIO 1. Karyawan Tertinggi – Karyawan Terendah High Employee - Low Employee 980,7 2. Direktur Tertinggi – Direktur Terendah High Board of Director - Low Board of Director 111 3. Komisaris Tertinggi – Komisaris Terendah High Board of Commissioner - Low Board of Commissioner 395 4. Direktur Tertinggi – Karyawan Tertinggi High Board of Director - Hight Employee 310

10. COMPLIANCE

Kepatuhan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tolok ukur atas penilaian nasabah dan pemegang saham terhadap kinerja Bank. Kepatuhan menjamin seluruh kegiatan usaha bank untuk tetap berada di bawah kendali Manajemen dan pada jalur yang tepat dalam pencapaian kinerja usaha yang bersih dan menguntungkan.

10.1. Fungsi Kepatuhan

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 16 PBI1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan Compliance Director dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, khususnya Pasal 5, Pasal 12 huruf a dan Pasal 14 angka 1 perihal Laporan Tugas Direktur Kepatuhan, disebutkan bahwa Direktur Kepatuhan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Bank Indonesia secara periodik per-semester. Cakupan pengelolaan kepatuhan meliputi peraturan internal dan eskternal. Peraturan Internal meliputi kebijakan, prosedur internal dan penerapannya pada aktivitas fungsional Bank. Peraturan Eksternal mencakup seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dikeluarkan oleh otoritas moneter dan perbankan. Kebijakan pengelolaan kepatuhan meliputi: • Menyusun Buku Pedoman Perusahaan Kepatuhan dan melakukan pengkiniannya secara berkala.

9. HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO

The salary is the employee’s right that is accepted and stated in the form of money that represent a compensation given by the Company or employer to the employee that is stated and paid based on speciic working contract, agreement or prevailing regulation, including gratuity for employee and their family of all the work andor services that have been done. the information below clariied salary ratio that comprises of monthly compensation received by the Board of Commissioners, the Board of Directors, and permanent employee of the Bank.

10. COMPLIANCE

Compliance towards prevailing laws and regulation had become an important factor towards the implementation of corporate governance and set as the assessment frame work to customers and Shareholders on performance evaluation of the Bank. Compliance ensures that the overall performance of the Bank still under the Management’s control and on the right path in order to achieve a clean and proitable business performance.

10.1. The Compliance Function

Based on Bank Indonesia Regulation No. 16 PBI1999 dated 20 September 1999 regarding the Assignation of Compliance Director and standard implementation on the implementation of the internal audit function of Commercial Banks, specially Article 5, Article 12 point a and Article 14 number 1 regarding Working Report of Compliance Director, it was stated that Compliance Director obliged to periodically submit their quarterly report to Bank Indonesia. The extent of compliance management covers internal and external regulations. Internal regulations cover policy, internal procedures and its application within the Bank’s functional activities. The external regulations also cover all prevailing regulations issued by the monetary and banking authorities. Compliance management policies comprises of: • Formulating Corporate Compliance guidelines and upgrading this guideline on a regular basis. Laporan Tahunan 2009 Annual Report 121 • Melakukan uji kepatuhan terhadap rancangan kebijakan dan keputusan strategis. • Memantau kebijakan dan prosedur internal sesuai dengan perubahan peraturan eksternal. • Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian. • Memantau pemenuhan komitmen Bank terhadap Bank Indonesia. • Menganalisis, menyusun dan melaporkan hasil pemantauan kepatuhan. • Pemantauan dan pelaporan Good Corporate Governance.

10.2. Kepatuhan terhadap Regulasi Utama

Bank DKI telah menyampaikan Laporan Kepatuhan periode semester I dan semester II tahun 2009 kepada Bank Indonesia sesuai jadual dan secara garis besar melaporkan hal-hal sebagai berikut:

a. Pencegahan Penyimpangan Ketentuan

Kehati-hatian, yaitu berupa pengujian rencana keputusan dan rencana kebijakan serta sosialisasi ketentuan Bank Indonesia.

b. Pelaksanaan ketentuan kehati-hatian, yang

mencakup antara lain: b.1. Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum KPMM Rasio KPMM atau CAR Bank DKI selama 5 tahun terakhir, di atas batas minimum yang dipersyaratkan Bank Indonesia sebesar 8. Perkembangan rasio KPMM sebagaimana tabel berikut: Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum RASIO RATIO 2005 2006 2007 2008 2009 KPMMCAR Risiko Kredit Car Ratio Risk Credit 19,31 17,81 15,09 17,21 15,13 KPMMCAR Risiko Kredit dan Risiko Pasar Car Ratio Risk Credit and Risk Market 18,47 17,00 12,87 13,66 13,67

b.2. Non Performing Loan NPL

NPL Bank DKI secara bertahap terus mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari perkembangan NPL Gross dan NPL Netto dalam 5 tahun terakhir sebagai berikut: Perkembangan NPL Gross dan NPL Netto RASIO RATIO 2005 2006 2007 2008 2009 NPL Gross 5,36 4,55 4,15 4,92 5,76 NPL Netto 0,85 1,08 0,74 2,05 3,26 • Implement compliance tests towards the policy plan and strategic decision. • Monitor internal policy and procedures in accordance with external regulatory changes. • Monitor the implementation of prudent banking principles. • Monitor the fulillment of the Bank’s commitments to Bank Indonesia. • Analyze, formulate and report the compliance monitoring results. • good Corporate governance monitoring and reporting.

10.2. Compliance towards Regulatory Principal

DKI Bank has submitted its Compliance Report and the irst half of the second semester of 2009 to Bank Indonesia on schedule and outline of the things that are reported as follows:

a. Prevention to the deviation of prudent

stipulation, a trial on decision plan and policy plan as well as socialization of Bank Indonesia stipulation.

b. The implementation of prudent stipulation,

that covers the followings: b.1. Capital Adequacy Ratio CAR Bank DKI’s CAR for the last ive years reached 8, beyond the minimum credit limit that is determined by Bank Indonesia. The outgrowth of CAR ratio is shown on the following table: Capital Adequacy Ratio

b.2. Non Performing Loan NPL

Bank DKI’s NPL has gradually and consistently improved which is relected by the outgrowth in Gross NPL and Net NPL over the last 5 years as follows: Development of gross NPLs and Net NPLs 122 Laporan Tahunan 2009 Annual Report

b.3. Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK

Ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK, mengatur maksimum pemberian kredit pembiayaan kepada Pihak Terkait sebesar 10 dari Modal dan pemberian kredit pembiayaan kepada Pihak Tidak Terkait sebesar 20 dan 25 dari Modal. Dalam periode 2005-2009 tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap BMPK Pihak Terkait maupun BMPK Pihak Tidak Terkait.

b.4. Posisi Devisa Neto PDN

Posisi Devisa Neto Bank DKI memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yaitu di bawah 20 dari Modal. Hal ini tercermin dari perkembangan PDN dalam 5lima tahun terakhir sebagai berikut: Posisi Devisa Netto PDN RASIO 2005 2006 2007 2008 2009 RATIO PDN 9,64 10,69 7,29 9,75 7,50 Net Forex Position

c. Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia

Bank DKI menyampaikan laporan-laporan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. Namun terdapat beberapa pelanggaran karena keterlambatan dalam penyampaian laporan, sehingga Bank DKI dikenakan sanksi kewajiban membayar oleh Bank Indonesia sebagaimana tabel berikut: Laporan Kepada Bank Indonesia dalam jutaan Rupiah KETERANGAN 2005 2006 2007 2008 2009 DESCRIPTION Jumlah Denda 97,1 14 296,5 22,5 3.191 Ammount of Fines

d. Pemantauan terhadap Komitmen yang dibuat Bank kepada Bank Indonesia,

yaitu Rencana Bisnis Bank dan Action Plan Penyelesaian Temuan hasil Pemeriksaan Bank Indonesia.

e. Kepatuhan dalam pemenuhanpenyampaian laporan, baik pelaporan kepada Bank Indonesia

maupun pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK

b.3. Legal Lending Limit

Bank Indonesia regulation regarding Legal Lending Limit LLL, set the maximum loan inancing to related parties is 10 of capital and the loan inancing to a non- Related Party is amounting to a total of 20 and 25 of capital. For the period 0f 2005-2009 there were no violations or breach on the Legal Lending Limit allowed for Related Parties or Non- Related Parties.

b.4. Net Foreign Exchange Position

Bank DKI’s Net Forex Position had complied with the requirements of Bank Indonesia which is less than 20 of paid-in capital. this is relected in the outgrowth of the Bank’s Net Forex Position within the last 5 years as follows: Net Forex Position NFP

c. Submission of reports to Bank Indonesia

Bank DKI submitted reports to Bank Indonesia in accordance with prevailing regulations. However, there are a number of violations due to late submissions whereby Bank DKI was imposed penalties in the form of ines paid to Bank Indonesia. The amount of penalties paid to Bank Indonesia within the 5 year period is shown in the following table: Report to Bank Indonesia

d. Monitoring towards commitment of the Bank to Bank Indonesia, that consist of the

Bank Business Plan and Action Plan for the completion on the Audit Findings from Bank Indonesia.

e. Compliance in fulfillmentsubmission of the report, both for the reporting to Bank Indonesia

andor reporting to the reporting and analysis of inancial transactions PPAtK in million Rupiah Laporan Tahunan 2009 Annual Report 123 Perkembangan jumlah laporan kepada PPATK adalah sebagai berikut: JENIS LAPORAN 2005 2006 2007 2008 2009 REPORT TYPE CTR 165 325 480 540 783 CTR STR 4 26 9 218 598 STR STR Artifisial 4 - 3 - - Artificial STR

10.5. Pernyataan Kepatuhan

Sepanjang tahun 2009, Bank DKI dapat mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bank DKI akan terus berupaya untuk meningkatkan system dan proses pelaksanaan kepatuhan di Perseroan secara berkesinambungan dan juga akan terus berupaya untuk memperbaiki beberapa penyimpangan operasional yang ada.

11. FUNGSI INTERNAL AUDIT

Melihat perkembangan industri perbankan dan kompleksitas dari operasional bisnis perbankan nasional saat ini, diperlukan pengendalian yang berfungsi menekan risiko kerugian yang diakibatkan oleh operasional perbankan. Oleh karena itu, peran serta Audit Intern Bank sangat penting untuk membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional yang melibatkan penghimpunan dana dari masyarakat luas. Berdasarkan hal tersebut, Grup Audit Intern Bank, ditetapkan sebagai Unit Kerja yang diberikan wewenang untuk melakukan audit intern yang mempunyai peran dan kewajiban untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Pada tahun 2009, Grup Audit Intern GAI telah melakukan penyempurnaan struktur organisasi sebagaimana Keputusan Direksi No. 185 tahun 2009 tanggal 15 September 2009 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi GAI PT Bank DKI dalam hal berikut: 1. Struktur Organisasi GAI berbentuk semi matriks, yaitu bentuk organisasi dimana jabatan struktural masih dipergunakan sampai dengan Pimpinan Divisi. Untuk organisasi di bawah Divisi Audit I dan II Tim Audit I dan II merupakan organisasi fungsional. 2. Kontrol Intern Cabang KIC dan Kontrol Intern Grup KIG yang terdapat pada struktur organisasi kantor cabang dan Grup dihapuskandihilangkan, sedangkan fungsi dan kegiatannya dilebur dalam fungsi dan kegiatan pada Tim Audit GAI. 3. Penunjukkan tugas Auditor di Kantor CabangGrup ditetapkan oleh Pemimpin GAI dan bersifat lebih dinamis mobile. 4. Pembagian wilayah pada Divisi Audit I dan Divisi Audit II ditetapkan oleh Pemimpin GAI. Total outgrowth number of PPATK reporting is as follows:

10.3. Statement of Compliance

Throughout 2009, Bank DKI had complied with prevailing laws and regulations. Bank DKI will strive to increase the sustainable implementation of compliance process and system at the Bank and also strive to improve their operational deviations.

11. INTERNAL AUDIT FUNCTION

With the ever-expanding condition of banking nowadays, and with the ever-complex operations of national banking business, one needs control that can minimize the risk of losses due to banking operations. This takes the participation from the Internal Audit of the Bank in helping all levels of management in securing operational activities that involve the collection of funds from the people. For that reason, the Internal Audit Group of the Bank, appointed as the Work Unit granted with the authority to execute internal audit, has the role and obligation to execute its functions in a great manner. In 2009, the Internal Audit Group implementation had conducted an improvement on the organizational structure based on the Directors Decree No. 185 of 2009 regarding the improvement of organizational structure of IAG PT Bank DKI on the following structure: 1. IAG upported with matrix organizational structure, which set the organization form, whereby structural position is still used until head Division. The organization under the Audit Division I and II Audit Group I and Audit Group II constitute as functional organization. 2. Branch Internal Control BIC and Internal Control Group ICg that is set in organizational structure of Branch Ofice and Group was being abolished or diminish, while its function and activities were merged under IAG’s function and activities. 3. the appointment of Auditor at Branch Ofice group was determined by Head of IAG which is more dynamic. 4. Zoning on the Audit Division I and Division II determined by the Chief Audit GAI 124 Laporan Tahunan 2009 Annual Report Program pelaksanaan sasaran kerja GAI selama tahun 2009 antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bekerjasama dengan konsultan untuk melakukan penataan struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi-fungsi dalam organisasi GAI dalam menunjang optimalisasi fungsi audit internal. 2. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi BPP GAI kepada Auditor, KIC, KIG serta unit kerja Group dan Cabang 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia SDM GAI dan KICKIG serta carier path bagi Auditor dengan mengikuti program sertiikasi Auditor bekerjasama dengan Group Sumber Daya Manusia GSM. 4. Menyusun perencanaan audit dan pengembangan audit dengan pendekatan audit berbasis risiko risk based audit dalam rangka memastikan kegiatan operasional Bank DKI agar sesuai dengan sistem dan proses serta kebijakan yang telah ditentukan. 5. Menyusun pedoman kerja KICKIG untuk meningkatkan fungsi KICKIG 6. Membangun sistem manajemen audit yang terintegrasi dengan GAI, KICKIG dan manajemen untuk meningkatkan fungsi monitoringoffsite audit 7. Melaksanakan fungsi konsultatif peranan audit intern sebagai mitra kerja auditee dengan memberikan penyuluhan kepada unit kerja dan karyawan untuk meningkatkan pemahaman terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. 8. Meningkatkan efektiitas pelaksanaan tindak lanjut temuan eksternal Bank Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan, Kantor Akuntan Publik dan internal dengan membentuk fungsi khusus dalam organisasi GAI untuk monitoring temuan tindak lanjut. Guna meningkatkan fungsi audit internal tersebut, Manajemen melakukan revitalisasi Grup Audit Internal bekerjasama dengan konsultan didampingi Tim Counterpart. Tim dimaksud sebagaimana ditetapkan Keputusan Direksi No. 1 tahun 2009 tentang Tim Counterpart Revitalisasi Grup Audit Intern Bank DKI yang disebut dengan Program TOPI yaitu Transparan, Objektif, Profesional Dan Independen Adapun keterangan mengenai penyimpangan internal yang terjadi di Bank DKI selama tahun 2009 dapat dilihat pada tabel di halaman 126 berikut. The implementation of GAI performance targets during 2009 among others, are as follows: 1. Working closely with consultants for structuring the organizational structure, job descriptions and functions of the IAG organization in order to support the optimization of internal audit function. 2. Undertake the socialization and implementation off IAG Manual to the Auditor, BIC, ICG as well as working unit Group and Branch. 3. Increasing the quality and quantity of Human Resources HR of IAG and BICICG as well as provide a career path for Auditor through the participation within Auditor certiication program, in cooperation with Human Resources Group. 4. Formulate the audit planning and audit development by using risk based audit approach in order to ensure that the operational activity in Bank DKI had complied with the stipulated system, process and policy. 5. Formulate Working Manual of BICICG to enhance the BIC ICG function. 6. Develop an integrated audit management system with the IAG, BICICG and also the Management to leverage the function of monitoring offsite audit. 7. Implementing the role of internal audit function as a consultative partner by providing counseling to the auditee units and employees to increase understanding of the rules and regulations. 8. Improving the effectiveness of follow-up indings Bank Indonesia, the State Audit Agency, Public Accounting Firm and internally by forming a speciic functions within the organization of IAg to monitor the audit indings In order to improve the internal audit function, the Management works with the consultant and accompanied by a counterpart team was revitalizing the Internal Audit Group. This team is referred to as the Board of Directors Decision No. 1 year 2009 on Counterpart Revitalization Team of Bank DKI’s Internal Audit Group is called a TOPI Program, which are Transparent, Objective, Professional and Independent. The description of internal fraud that occurred at the Bank DKI during the year 2009 can be seen in the following table on page 126. Laporan Tahunan 2009 Annual Report 125 Atas hasil audit tersebut, dikarenakan terdapat beberapa penyimpangan maka telah diberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan penyimpangan, dengan perincian sebagai berikut: No. JENIS SANKSI TYPE OF SANCTION JUMLAH TOTAL 1. Teguran lisan yang didokumentasikan Documented verbal warning 25 2. Surat Peringatan I Warning Letter I 3 3. Surat Peringatan II Warning Letter II 1 4. Surat Peringatan III Warning Letter III - 5. Pemberhentian Dengan Tidak Hormat Dishonorable Discharge 1 JUMLAH TOTAL 30

12. FUNGSI EXTERNAL AUDIT