Metode Pembelajaran Inkuiri Pembelajaran Konstruktivisme
sangat penting dan merupakan ciri utama proses pembelajaran secara inkuiri- penemuan. Oleh yang demikian, guru perlu merancang persoalan secara
sistematik untuk menggalakkan murid berfikir secara induktif atau deduktif”.
48
National Science Teacher Association Amerika Serikat seperti dikutip oleh Thangavelo Marimuthu, Azman Jusoh, dan Rodziah Ismail mencirikan
inkuiri sebagai berikut: a Penyoalan dan penyediaan masalah yang boleh diselesaikan Questioning
and formulating solvable problems b Membuat refleksi dan membina pengetahuan daripada data Reflecting
on, and constructing knowledge from data c Berkolaborasi dan menukar maklumat untuk mencari jawaban
Collaborating and exchanging information while seeking solutions d Membina konsep dan perkaitan daripada data empirikal Developing
concepts and relationships from empirical data.
49
Secara umumnya, inkuiri-penemuan merupakan proses yang aktif terlibat dalam pemikiran sains scientific thinking, penyiasatan dan membina
pengetahuan.
50
“Peranan guru hanyalah sebagai fasilitator, penanya soalan dan pembimbing murid untuk memahami konsep sains berkenan”.
51
2 Jenis-Jenis Metode Inkuiri Trowbridge dalam metode pembelajaran mipa mengajukan tiga tahap
pembelajaran berbasis inkuiri, yaitu: a Tahap pertama adalah belajar discoveri, yaitu guru menyususn masalah
dan proses tetapi memberi kesempatan siswa utuk mengidentifikasi hasil alternatif.
b Tahap kedua inkuiri terbimbing guided inquiry, yaitu guru mengajukan masalah dan siswa menentukan penyelesaian dan prosesnya.
48
Thangavelo Marimuthu, dkk, Amalan dan Masalah Pelaksanaaan Strategi Inkuiri- Penemuan di Kalangan Guru Pelatih Sains Semasa Praktikum: Satu Kajian Kes, Presiding
Seminar Internasional Pendidikan IPA 2007 h. 3
49
Thangavelo Marimuthu, Ibid., h. 2
50
Thangavelo Marimuthu, Ibid., h. 2
51
Thangavelo Marimuthu, Ibid., h. 6
c Tahap ketiga adalah inkuiri terbuka open inquiry yaitu guru hanya memberikan konteks masalah sedangkan siswa mengidentifikasi dan
memecahkannya.
52
Townbridge dan Bybee membincangkan tiga peringkat pembelajaran yang terdapat dalam inkuiri-penemuan. Peringkat pertama pembelajaran melibatkan
pembelajaran secara penemuan discovery learning dimana guru menyediakan masalah dan prosesnya manakala murid mencari pelbagai cara penyelesaian
alternatif. Inkuiri-penemuan tingkat kedua pula lebih kompleks dan dikenali sebagai inkuiri-penemuan terbimbing guided inkuiry. Dalam inkuiri-penemuan
terbimbing, guru menyediakan masalah dan murid akan menentukan proses dan penyelesaiannya. Manakala inkuiri-penemuan tingkat ketiga adalah semakin
mencabar dimana guru menyediakan konteks sesuatu masalah dan murid pula akan mengenal pasti masalah serta cara penyelesainnya.
53
Berdasarkan penjelasan mengenai jenis-jenis inkuiri di atas, dapat disimpulkan bahwa pembagaian inkuiri menjadi tiga jenis berdasarkan pada
peranan guru dan siswa dalam pembelajaran inkuiri. 3 Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri
Tabel 2.8 Keunggulan dan Kelemahan Metode Inkuiri
Keunggulan Inkuiri Kelemahan Inkuiri
a Dapat membentuk dan mengembangkan “self-
concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih
baik. b Membantu dalam menggunakan ingatan dan
transfer pada situasi proses belajar yang seru. c Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atau
inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka.
Jika Metode
inkuiri digunakan sebagai strategi
pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan
dan keberhasilan siswa a Strategi ini sulit
dalam merencanakan pembelajaran
oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa
52
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Strategi Pembelajaran MIPA, Departemen Pendidikan Nasional, 2008 h. 24
53
Thangavelo Marimuthu, op.cit., h. 7
Keunggulan Inkuiri Kelemahan Inkuiri
d Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. e Situasi proses belajar menjadi merangsang.
f Dapat mengembangakan bakat atau kecakapan individu.
g Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. h Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar
yang tradisional. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya
sehingga mereka
dapat mengasimilasi
dan mengakomodasi informasi.
54
dalam belajar. b Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannyame
merlukan waktu yang panjang sehingga sering guru
sulit menyesuikannya
dengan waktu yang telah ditentukan
c Guru harus tepat memilih masalah
yang akan
dikemukakan untuk
membantu siswa
menemukan konsep. d Guru dituntut menyesuaikan
diri terhadap gaya belajar siswanya.
55
4 Metode Inkuiri Terstruktur Inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam menentukan
topik, pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa. Inkuiri terstruktur menuntut siswa mengikuti dengan
seksama setiap langkah kerja dalam kegiatan hand-on yang telah disusun oleh guru melalui LKS jenis guided worksheet activity.
56
Adapun tahapan dalam metode pembelajaran inkuiri terstruktur terbagi menjadi empat fase yaitu:
54
Emmawaty Sofya dan Ila Rosilawati, Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin pada Materi Pokok Hidrolis Garam Siswa Kelas XI SMP YP UNILA. Hal. 2
55
Emmawaty Sofya dan Ila Rosilawati, Ibid. Hal. 2
56
Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Terstruktur terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja Ilmiah
Siswa Kelas X Pada Konsep Bioteknologi, Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA Vol. 1, h. 28
Tabel. 2.9 Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Fase Keterangan
Fase pertama, Menyajikan,
Penyelidikan Guru menyajikan area penyelidikan
yang dimulai dengan kegiatan pembagian kelompok dan LKS
Fase kedua, Perumusan Masalah
Guru membimbing siswa dalam kegiatan penyelidikan, siswa mengamati
permasalahan dalam praktikum yang tercantum dalam LKS
Fase ketiga, Mengenali Masalah Penyelidikan
Siswa melakukan kegiatan pengamatan yang sebelumnya dilakukan proses
percobaan yang melalui serangkain langkah kerja yang tertera dalam LKS
sebagai pedoman belajar Fase keempat,
Pemecahan Masalah Siswa mencari pemecahan masalah,
pada fase ini kegiatan pembelajaran menggunakan metode diskusi
Pada saat terakhir dalam metode pembelajaran inkuiri terstruktur, kegiatan yang berlangsung adalah mengemukakan enam fase dalam inkuiri terstruktur,
yaitu sebagai berukut: Tabel 2.10 Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Fase Keterangan
Fase pertama, Planning perencanaan
Guru menyajikan permasalahan mengenai tekanan pada zat padat, cair, dan gas yan
terkait dengan kehidupan sehari-hari, kemudian menentukan prosedur untuk
menyelesaikan masalah yaitu dengan praktikum
yang langkah-langkahnya
sudah ditentukan oleh guru.
Fase Keterangan
Fase kedua, Retrieving Mendapatkan Informasi
Siswa mencari dan mengumpulkan data mengenai masalah yang diajukan oleh
guru dari berbagai sumber.
Fase ketiga, Processing Memproses Informasi
Siswa menguji
dan membuktikan
hopotesisnya sendiri dengan melakukan praktikum
dan menganalisa
hasil pengamatannya pada eksperimen
Fase keempat, Creating Menciptakan Informasi
Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatannya dan membuat laporan dari
hasil eksperimennya
Fase kelima, Sharing Mengkomunikasikan Informasi
Siswa mempresentasikan
hasil pengamatannya.
Guru mengomentari
jalannya diskusi
dan memberikan
penguatan serta meluruskan hal-hal yang kurang tepat. Selain itu juga guru
menanamkan nilai
religius yang
terkandung dalam materi yang telah dipelajari
Fase keenam, Evaluating Mengevaluasi
Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok yang telah
memberikan
presentasinya, kemudian
memberikan tugas individu mengenai materi yang telah dipraktikumkan.
Berdasarkan uraian diatas, metode inkuiri terstruktur structured inquiry dapat diartikan sebagai salah satu metode pembelajaran inkuiri yang berbasis
masalah. Pertanyaan dan prosedur percobaan untuk menyelesaiakn masalah ditentukan oleh guru. Masalah dan pertanyaan ini yang mendorong siswa
melakukan penyelidikan untuk menemukan jawabannya. Kegiatan siswa dalam pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang telah diajukan
oleh guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisa hasil, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan.
Pembelajaran inkuiri terstruktur mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode pembelajaran ini diantaranya sebagai berikut:
a Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda
b Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan materi
pengetahuan c
Mengkaitkan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan sehari- hari
d Memperoleh dan menganalisa informasi menjadi lebih terampil
e Menghindari siswa dari cara belajar yang tradisional
Adapun kelemahan dari metode pembelajaran ini sebagai adalah berikut: a
Metode inkuiri memerlukan waktu yang relatif banyak b
Metode inkuiri tidak bisa digunakan pada semua bidang mata pelajaran
c Siswa lebih suka dengan metode tradisional
Berdasarkan tahapan diatas, metode pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing, tampak jelas perbedaan antara kualitas metode inkuiri
terstruktur dengan inkuiri terbimbing. Maka metode ini mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa yang akan diperoleh. Ini artinya
bahwa makin banyak skala penggunaan metode ini maka akan semakin tinggi hasil belajar siswa. Apabila digambarkan akan tampak seperti diagram dibawah
ini
Hasil Belajar Metode
X
Y Z
Gambar 2.1 Hubungan metode pembelajaran dengan hasil pembelajaran Keterangan:
X= Metode pembelajaran inkuiri terstruktur Y= Hasil belajar dengan metode inkuiri terstruktur
Z= Input metode inkuiri dengan hasil belajar Sehingga metode pembelajaran inkuiri terstruktur adalah pembelajaran
dimana permasalahan yang harus diselidiki siswa diberikan oleh guru melalui kegiatan hand-on, selain itu guru juga memberikan prosedur dan materi yang
harus dikerjakan oleh siswa tanpa memberitahukan hasil apa yang diperoleh dari percobaan tersebut. Adapun dampak pengajaran inkuiri secara langsung dan
ringan seperti dalam bagan berikut
57.
Tabel 2.11 Pengajaran Inkuiri Secara Langsung Dan Ringan Model Latihan Inkuiri
Dampak Pengajaran Langsung
Dampak Pengajaran Ringan
Menyadari bahwa pengetahuan itu bersifat
sementara 1. Keterampilan
proses sains 2. Strategi
untuk penyelidikan
kreatif 1. Semangat berkreatifitas
2. Kebebasan atau
otonomi daerah 3. Toleran
terhadap pendapat yang berbeda
57
-----, Model- Model Pembelajaran IPA. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendreral Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu
Pengetahuan Alam, 2000, h. 23-24