Hasil Penelitian Yang Relevan

konsep diri memiliki keajegan yang baik sebagai alat ukura penelitian. Data penelitian yang dihitung menghasilkan koefisien korelasi = 0,518 dengan taraf signifikansi 0,01. yang dikonsultasikan pada tabel product momen dengan N= 80 pada taraf signifikansi 5= 0,220 dari hasil tersebut diketahui bahwa Ho yang mengatakan tidak ada hubungan antara konsep diri dengan prestasi belajar pada siswa SMUN 100 Jakarta Timur, ditolak dan Ha yang berbunyi ada hubungan antara konsep diri dengan prestasi belajar pada siswa SMUN 100 Jakarta Timur, diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan prestasi belajar pada siswa SMUN 100 cipinang Jakarta Timur. 84 4. Pengaruh model pembelajaran terhadap konsep diri dan prestasi belajar matematika studi kasus di kelas VIII SMPN Tanjungraja Lampung Utara 2004 dengan sampel penelitian sebanyak 64 orang. Tes untuk mengukur prestasi belajar matematika diperoleh reliabilitas r= 0,8996 sedangkan tes konsep diri diperoleh reliabilitas r= 0,852. Data yang terkumpul dianalisis dengan ANOVA dua jalur, Uji t, dan Uji Tuckey pada taraf signifikansi  = 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep diri siswa yang berkemampuan awal tinggi lebih tinggi bila dibandingkan dengan mereka yang berkemampuan rendah. 85 5. Pengaruh konsep diri, sikap siswa pada matematika dan kecemasan siswa terhadap hasil belajar matematika survey pada SMP di wilayah DKI Jakarta. Metode yang digunakan simpel random sampling sebanyak 30 item. Data hasil belajar merujuk pada nilai raport siswa. Di peroleh pengaruh konsep diri terhadap prestasi dengan nilai koefisien sebesar 0,0707. 86 84 Maryati, Studi Korelasi Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SMUN100 Jakarta Timur Skripsi Universitas Azzahra 85 Aan Sururi, Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Konsep Diri Dan Prestasi Belajar Matematika Studi Kasus Di Kelas Viii Smpn Tanjungraja Lampung Utara 2004, Tesis UNILA 86 Leonard, Pengaruh Konsep Diri, Sikap Siswa pada Matematika dan Kecemasan Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika survey pada SMP di wilayah DKI Jakarta Universitas Indraprasta PGR, 2008 Dari beberapa penelitian diatas diperlukan suatu penelitian lanjutan untuk mengetahui tentang hubungan antara konsep diri dan hasil belajar fisika siswa melalui pembelajaran inkuiri pada konsep tekanan.

7. Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskrifsi teoreti diketahui bahwa salah satu yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual, sosial dan spiritual. Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala alam serta interaksinya. Kompleksitas konsep-konsep yang dipelajari pada mata pelajaran fisika memerlukan pemikiran dan tingkat penalaran tertentu. Contohnya Gaya dan hukum Newton, Usaha, Daya dan Pesawat Sederhana, Tekanan, Cahaya dan Optika Geometri dan lain sebagainya. Siswa diharapkan dapat memahami setiaf fakta, konsep-konsep yang terdapat dalam mata pelajaran fisika, oleh karenanya diperlukan adanya proses psikis atau mental seperti proses mengingat, memahami, mengaplikasi, menghubungkan, menganalisis, mengklasifikasi, dan lain sebagainya. Siswa yang telah memiliki konsep diri positif selain dapat memikirkan hal- hal yang bersifat konkret juga dapat memikirkan hal-hal yang bersifat abstrak seperti pemikiran-pemikiran, menyusun ide-ide, dan berpikir tentang apa yang terjadi kemudian. Dengan konsep diri yang positif tersebut siswa diharapkan dapat menangkap dan memahami baik fakta, konsep, prinsip, maupun teori-teori pada pelajaran fisika sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Konsep diri siswa dapat di bentuk melalui pembelajaran inkuiri. Di mana pembelajaran inkuiri menitiberatkan pada proses penemuan yang dilakukan siswa ketika proses belajar berlangsung. Pembelajaran inkuiri terstruktur menekankan kepada siswa secara individu untuk mengobservasi, meneliti, menyimpulkan, menganalisis permasalahan yang ada. Hasil perumusan yang disampaikan siswa didalamnya berlangsung penguasaan konsep dirinya terhadap materi yang dipelajarinya sehingga menciptakan kepuasan kerja dan terbentuk konsep diri yang positif. Siswa Sekolah Mengengah Pertama secara teori sudah mencapai tingkat konsep diri yang baik, setiap siswa memiliki perbedaan dalam perkembangan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Dengan demikian, siswa yang memiliki konsep diri positif akan sangat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Sedangkan siswa yang memiliki konsep diri yang negatif kemungkinan mengalami kesulitan dan hasil belajar fisikanya rendah. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan konsep diri dan hasil belajar Fisika siswa melalui pembelajaran inkuiri pada konsep tekanan.