Pembahasan Hubungan Konsep Diri Siswa dan Hasil Belajar

92 karena dalam serangkaian kegiatan pembelajaran inkuiri, siswa sebagai subjek belajar dapat menemukan sendiri informasi atau pengetahuannya. Dari hasil penelitian ini dapat diimplikasikan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, seperti yang dikemukakan sebelumnya, yaitu bahwa hasil belajar dapat dipengaruhi oleh konsep diri siswa. Hal ini memberikan implikasi bahwa hubungan keduanya terbentuk secara linear sinergis, dalam arti jika konsep diri ditingkatkan maka hasil belajar siswa juga meningkat. Implikasi praktis yang dapat dilakukan adalah upaya peningkatan konsep diri siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Konsep diri siswa dapat terbentuk jika pembelajaran yang ada menjadikan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran student centered. Sebagaimana yang diketahui bahwa hakikat belajar pada umumnya adalah segala aktivitas dengan melibatkan serangkaian pengelaman langsung. Untuk itu, setiap orang yang belajar harus aktif berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, karena belajar hanya dapat terjadi jika pengalaman secara langsung tersebut dilalui dengan penemuan atau penyelidikan akan pengetahuan yang ada. Karena pada dasarnya pengetahuan yang didapat dari pengideraan terhadap suatu objek merupakan hasil organisasi secara selektif dari sejumlah fakta, informasi, serta prinsip-prinsip yang dimiliki dan diperoleh dari pengalaman.

D. Penerapan Pembelajaran Inkuiri di MTs Islamiyah Ciputat

Berkaitan dengan proses pembelajaran fisika, inkuiri merupakan satu pembelajaran pendidikan sains yang dapat mereflesikan karakteristik sains sebagai salah satu kesatuan yang sistematis. Model inkuiri yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah model inkuiri terstruktur yang dalam pelaksanaannya sama-sama menggunakan LKS sebagai pedoman belajar, hanya saja LKS yang digunakan memiliki karakteristik yang berbeda dengan model inkuiri lainnya. Dalam inkuiri terstruktur guru memberikan dasar teori dalam prosedur kerja yang akan dijalankan oleh siswa, hal ini bertujuan agar kegiatan menjadi lebih terarah dan terbimbing. 93 Dari proses pembelajaran fase terakhir ini dapat dikatakan bahwa kegiatan inkuiri di kelas VIII 1 yang telah berlangsung selama 7 kali pertemuan ini menunjukkan hasil bahwa: 1. Kegiatan pembelajaran melalui inkuiri yang terdiri dari 5 fase yaitu 1 Berhadapan dengan masalah, 2 Pengumpulan data untuk verikasi, 3 Pengumpulan data dalam eksperimen, 4 Merumuskan penjelasan 5 Menganalisis proses inkuiri, dapat membuat siswa terlatih bekerja secara ilmiah seperti mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan pengamatan, mengolah data percobaan dan menarik kesimpulan. 2. Kegiatan pembelajaran inkuiri ini dapat mengembangkan aspek-aspek konsep diri yang telah dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran fisika sebagai pendorong untuk meningkatkan hasil belajar fisika yang lebih baik. 3. Pembelajaran inkuiri ini dapat menjadikan siswa berfungsi sebagai student centered atas pemerolehan informasi dan pengetahuan yang mereka butuhkan berdasarkan kebutuhan akan masa depan. Mereka tidak hanya belajar konsep namun menekuni proses untuk membuktikan konsep atau penemuan konsep baru sehingga dari proses ini mereka belajar ke tingkat yang lebih tinggi bukan hanya ingatan dan pemahaman melainkan analisis dan evaluasi. 4. Pembelajaran ini menjadikan guru merubah paradigma lama dengan cara menggeser perannya sebagai organisator belajar menjadi fasilitator pembelajaran, atau dengan kata lain kegiatan belajar bukan lagi bersifat teacher centered. Hal ini juga merupakan pembenahan bagi pendidikan dengan bertitik tolak pada tujuan pendidikan yang pada hakikatnya adalah membuat siswa mengerti bukan membuat siswa percaya. Sehingga telah nyata peranan pendidik khususnya guru-guru sains yang tepat adalah mempromosikan pengertian ilmiah, artinya mengarahkan agar siswa dapat mengerti tentang metode, konsep, teori dan fakta ilmiah dalam IPA. Dari hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran inkuiri ini diperoleh bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala atas penentu keberhasilan kegiatan pembelajaran, seperti: Pengelolaan kelas belum optimal. Selain itu juga terdapat faktor-faktor lain yaitu keterampilan-keterampilan ilmiah dalam proses