Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Gambar 2.2 Bagan Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar 67 Hasil belajar ini tidak selalu disebabkan oleh faktor-faktor intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin prestasi yang tinggi atau keberhasilan dalam belajar. Muhibin Syah membagi faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar menjadi dua, yaitu: 1 Faktor internal siswa yaitu sikap, bakat, minat, motivasi siswa dan 2 Faktor eksternal siswa yaitu lingkungan social dan lingkungan non social. 68 Jadi, secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan prestasi belajar terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penulis akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan kedua faktor tersebut. 67 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, cet. Ke-21, h. 107. 68 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar , Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997, h. 1134-139 Faktor Hasil Belajar Dalam Internal Luar Eksternal Lingkungan Instrumental Fisiologi Psikologi  Alam  Sosial  Kurikulum Bahan Pelajaran  Guru Pengajar  Sarana Fasilitas  Administrasi Manajemen  Kondisi Fisik  Kondisi Panca Indera  Bakat  Minat  Kecerdasan  Motivasi  Kemampuan Kognitif, apektif, psikomotor 1. Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri seseorang dalam hal ini dalam diri siswa. Faktor ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: a Faktor Fisiologis Faktor ini ditinjau berdasarkan keadaan jasmani. Jasmani yang sehat akan berbeda pengaruhnya terhadap belajar dibandingkan dengan jasmani yang kurang sehat. Kondisi fisiologi siswa terdiri atas kondisi kesehatan dan kebugaran fisik serta kondisi panca inderanya, terutama sekali indera penglihatan dan pendengaran. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. 69 b Faktor Psikologis Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minatdan bakat, motif dan motifasi, dan kognitif dan daya nalar 70 . Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi belajar menyebutkan, yang termasuk ke dalam faktor psikologis diantaranya adalah: tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. 71 Apabila seseorang memiliki motivasi, minat, dan bakat maka ia akan terpacu untuk terus belajar. Dengan kata lain ia memiliki semangat yang luar biasa untuk terus belajar. Akan tetapi sebaliknya apabila keadaan individunya seperti kurang sehat, gangguan pada inderanya, dan lain-lain, maka hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi kegiatan belajarnya. 69 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru, Jakarta, Gaung Persada Press, 2008, Cet I, h. 32 70 Yudhi Munadi, Ibid. h.. 26 71 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997, Cet. 3, h.139 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini terdiri dari faktor-faktor Lingkungan dan faktor-faktor Intsrumental. 72 a Faktor-Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1 Lingkungan Sosial Lingkungan sosial ini dapat kita rinci menjadi lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seseorang baik positif maupun negatif. Misalnya, guru yang menunjukan sikap dan prilaku yang simpati maka hal itu akan menjadi daya dorong positif bagi kegiatan belajar siswa. Kemudian lingkungam sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga serta teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa tersebut di luar pendidikan formal. Namun lingkungan sosial yang paling banyak berpengaruh pada siswa adalah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. 73 Seringkali guru dan para siswa yang sedang belajar di dalam kelas merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Karena itu sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar. 74 2 Lingkungan Non Sosial Lingkungan non sosial yang dimaksud adalah hal-hal yang dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa yang tak terhitung jumlahnya misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu pagi, siang 72 Yudhi Munadi, Opcit. h.. 31-32 73 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. 1, h. 136 74 Yudhi Munadi, Ibid, h 32 atau malam, gedung sekolah dan letaknya, alat-alat sekolah yang digunakan siswa untuk belajar, tempat tinggal siswa dan letak tempat tinggal tersebut. 75 3 Instrumental Faktor Instrumental ini terdiri dari gedungsarana fisik kelas, saranaalat pengajaran, guru, dan kurikulummateri pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. 76 Dengan mengetahui adanya pengaruh dari dalam diri siswa merupakan hal yang logis dan wajar, karena hakikat perbuatan belajar adalah perbuatan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi, maka siswa harus berusaha mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk dapat mencapainya. Selama proses belajar mengajar berlangsung, terjadilah interaksi antara guru dan siswa, namun interaksi ini bercirikan khusus, karena siswa menghadapi tugas belajar dan guru harus mendampingi siswa dalam belajarnya. 77 Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar yang bermakna bagi dirinya sendiri akan lebih lama bertahan, membentuk sikap kepribadian yang baik, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain yang mampu mengembangkan kreativitasnya, dengan demikian siswa akan lebih giat dalam belajar. Hal ini akan membuat hasil belajar yang peroleh siswa akan semakin tinggi. Artinya semakin tinggi kemauan belajar siswa, maka akan semakin tinggi pula hasil belajar yang akan diperoleh oleh siswa tersebut. 75 Muhibbin Syah, Ibid, h.138 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997, Cet. 3, h.138 76 Yudhi Munadi, Ibid, h 32 77 Yudhi Munadi, Ibid, h 34

4. Konsep

Tekanan a. Pengertian Tekanan Tekanan atau dalam bahasa Inggris pressure diartikan besar gaya yang bekerja setiap satuan luas bidang dimana gaya tersebut bekerja. . 78 A F P  Keterangan: P = tekanan Nm 2 F = gaya tekan N A= luas bidang m 2 1 Tekanan Pada Zat Padat. Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut A F P  Keterangan: P = tekanan Nm 2 F = gaya tekan N A= luas bidang m 2 Di mana F adalah gaya dalam satuan newton, A singkatan area adalah luas penampang dalam satuan m 2 dan P adalah tekanan dalam satuan Nm 2 atau pascal dalam sistem SI, sedangkan dalam sistem CGS satuan tekanan adalah dynecm 2 . 2 Tekanan pada zat cai r Karena gaya gravitasi, tekanan didalam zat cair bertambah sesuai kedalamannya . Semakin besar kedalaman zat cair, semakin besar pula tekanannya . Tekanan yang diakibatkan oleh zat cair yang diam pada suatu kedalaman tertentu disebut tekanan hidrostatis. Besarnya tekanan zat cair tergantung pada ketinggian zat cair, massa jenis zat cair dan percepatan gravitasi bumi. Yang dirumuskan dengan: 78 Omang W. dkk, Kurikulum dan Materi Fisika SLTP, Buku Materi Pokok, PFIS44213SKS?Modul 1-9, Universitas Terbuka, h. 3.25 h g P   Keterangan :  = massa jenis kgm 3 g = percepatan gravitasi bumi ms 2 h = kedalaman zat cair m Titik- titik di dalam suatu zat cair yang kedalamannya sama mempunyai tekanan yang sama. pada kedalaman yang sama tekanan zat cair sama besar kesegala arah. a Bejana Berhubungan Bejana berhubungan adalah dua tau lebih bejana yang bagian bawahnya berhubungan satu sama lainnya. Jika bejana berhubungan diisi dengan zat air, maka permukaan zat cair pada setiap bejana selalu terletak pada satu bidang datar. Gambar 2.3 Bejana berhubungan Bunyi hukum berhubungan: Bila bejana diisi oleh zat cair yang sama dalam keadaan seimbang maka permukaan zat cair tersebut terletak pada satu bidang datar. Gambar 2.4 Bejana berhubungan Permukaan air pada bejana A, B, C selalu mendatar. Hukum bejana berhubungan tidak berlaku bila: 1 Bejana diisi lebih satu jenis zat cair 2 Tekanan dipermukaan zat cair tidak sama rata 3 Salah satu pipa dalam bejana tersebut pipa kapiler