Penerapan Pembelajaran Inkuiri di MTs Islamiyah Ciputat

93 Dari proses pembelajaran fase terakhir ini dapat dikatakan bahwa kegiatan inkuiri di kelas VIII 1 yang telah berlangsung selama 7 kali pertemuan ini menunjukkan hasil bahwa: 1. Kegiatan pembelajaran melalui inkuiri yang terdiri dari 5 fase yaitu 1 Berhadapan dengan masalah, 2 Pengumpulan data untuk verikasi, 3 Pengumpulan data dalam eksperimen, 4 Merumuskan penjelasan 5 Menganalisis proses inkuiri, dapat membuat siswa terlatih bekerja secara ilmiah seperti mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan pengamatan, mengolah data percobaan dan menarik kesimpulan. 2. Kegiatan pembelajaran inkuiri ini dapat mengembangkan aspek-aspek konsep diri yang telah dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran fisika sebagai pendorong untuk meningkatkan hasil belajar fisika yang lebih baik. 3. Pembelajaran inkuiri ini dapat menjadikan siswa berfungsi sebagai student centered atas pemerolehan informasi dan pengetahuan yang mereka butuhkan berdasarkan kebutuhan akan masa depan. Mereka tidak hanya belajar konsep namun menekuni proses untuk membuktikan konsep atau penemuan konsep baru sehingga dari proses ini mereka belajar ke tingkat yang lebih tinggi bukan hanya ingatan dan pemahaman melainkan analisis dan evaluasi. 4. Pembelajaran ini menjadikan guru merubah paradigma lama dengan cara menggeser perannya sebagai organisator belajar menjadi fasilitator pembelajaran, atau dengan kata lain kegiatan belajar bukan lagi bersifat teacher centered. Hal ini juga merupakan pembenahan bagi pendidikan dengan bertitik tolak pada tujuan pendidikan yang pada hakikatnya adalah membuat siswa mengerti bukan membuat siswa percaya. Sehingga telah nyata peranan pendidik khususnya guru-guru sains yang tepat adalah mempromosikan pengertian ilmiah, artinya mengarahkan agar siswa dapat mengerti tentang metode, konsep, teori dan fakta ilmiah dalam IPA. Dari hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran inkuiri ini diperoleh bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala atas penentu keberhasilan kegiatan pembelajaran, seperti: Pengelolaan kelas belum optimal. Selain itu juga terdapat faktor-faktor lain yaitu keterampilan-keterampilan ilmiah dalam proses 94 pembelajaran inkuiri belum terbiasa atau terlatih oleh siswa, sehingga akan berimplikasi pada efisiensi waktu yang ditetapkan sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Hasil ini sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan oleh Juanengsih dalam jurnalnya mengatakan bahwa pembelajaran secara inkuiri memerlukan waktu yang relatif lebih lama. 14 14 Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Kelas X Pada Konsep Bioteknologi, Jurnal Metamorfosa Vol.1 No 2, Oktober 2006, h. 32. 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dari penelitian serta pengujian hipotesis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa proses konsep diri siswa dalam pembelajaran fisika pada konsep tekanan melalui pembelajaran inkuiri menghasilkan konsep diri siswa yang baik, karena dengan pembelajaran inkuiri siswa menjadi lebih aktif. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata konsep diri siswa adalah sebesar 8.04 dengan nilai tertinggi pada aspek diri keluarga sebesar 81.93. Sebanyak 74.14 siswa mempunyai respon positif terhadap konsep diri. Pelaksanaan pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran fisika pada konsep tekanan tercapai dengan baik. Terlihat dari jumlah siswa yang mencapai belajar tuntas adalah 21 dari 33 atau sebesar 81.25. dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 62.5 dan jumlah penguasaan konsep tertinggi terdapat pada materi tekanan pada zat padat sebesar 87. Terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran inkuiri yang telah dipraktekan dalam percobaan tekanan pada zat padat, cair, dan gas. Terlihat konstribusi kecenderungan konsep diri siswa dan hasil belajar ditunjukkan oleh hasil koefesien korelasi sebesar 0.2835 dengan kontribusi sebesar 8.04 terhadap hasil belajar fisika siswa dan 91.96 ditentukan oleh faktor lain. Analisis regresi dan korelasi sederhana, dengan model regresi Y = 25.43 + 0.65X dan setelah uji taraf signifikansi 5 ternyata model tersebut linier. Korelasinya terletak antara 2,00-3,00 termasuk dalam kategori yang lemahrendah. Pembelajaran inkuri yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan konsep diri dan hasil belajar fisika siswa dapat tercapai dengan tuntas. 96

B. Saran

Dari hasil penelitian, penulis dapat memberikan saran antara lain: 1. Diharapkan guru menerapkan metode pembelajaran inkuiri pada konsep fisika, karena dapat meningkatkan konsep diri dan hasil belajar siswa. 2. Mengingat penelitian ini masih sangat sederhana, maka apa yang didapat dari hasil penelitian ini bukan merupakan hasil akhir. Adanya keterbatasan dalam penelitian ini, dapat dijadikan dasar untuk penelitian lebih lanjut dengan menambah variabel lain.