ilmiah. Siswa menyeleksi dan mentransformasi informasi sendiri, mengkonstruksi hipotesis dan membuat suatu keputusan dalam struktur kognitifnya.
Transformasi pengetahuan dalam konstruktivisme adalah pergeseran siswa sebagai penerima pasif informasi menjadi pengkonstruksi aktif dalam proses
pembelajaran.
44
Sehingga pengetahuan dalam pikiran siswa dapat membentuk struktur kognitif yang telah ada sebelumnya, dan diharapkan siswa dapat
membedakan antara belajar secara bermakna dengan belajar secara hafalan. Berdasarkan beberapa paham konstruktivisme diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat dipindahkan transfer dari seorang guru kepada siswa dalam bentuk yang serba sempurna, melainkan
bertahap sesuai dengan pengalaman masing-masing siswa.
45
d. Metode Pembelajaran Inkuiri
1 Pengertian Pembelajaran Inkuiri “Metode pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada siswa student centered approach. Dikatakan demikian, sebab dalam metode ini siswa memegang peran yang
sangat dominan dalam proses pembelajaran”.
46
metode pembelajaran latihan inkuiri menuntut guru untuk melibatkan siswa untuk memulai inkuiri sedapat mungkin. Peran guru adalah menyeleksi
atau menciptakan situasi masalah, mewasiti prosedur inkuiri, memberikan respon terhadap inkuiri yang ditunjukkan siswa, membantu siswa memulai
inkuiri, dan memfasilitasi diskusi siswa. Pelaksanaan inkuiri dalam kelas yaitu guru membagi tugas meneliti suatu masalah di kelas
47
. Proses pembelajaran secara inkuiri-penemuan adalah satu proses yang
dinamik. Seperti yang dikutip oleh Thangavelo Marimuthu, Azman Jusoh, dan Rodziah Ismail bahwa menuru
t Dewey “inkuiri-penemuan adalah hubungan dialectical antara guru dan murid. Penggunaan soalan adalah
44
Johar Maknun, op cit., h. 33
45
Ahmad Sofyan, op. cit., h. 14
46
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008 h. 197
47
Emmawaty Sofya dan Ila Rosilawati, Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin pada Materi Pokok Hidrolis Garam Siswa Kelas XI SMP YP UNILA. Hal. 3
sangat penting dan merupakan ciri utama proses pembelajaran secara inkuiri- penemuan. Oleh yang demikian, guru perlu merancang persoalan secara
sistematik untuk menggalakkan murid berfikir secara induktif atau deduktif”.
48
National Science Teacher Association Amerika Serikat seperti dikutip oleh Thangavelo Marimuthu, Azman Jusoh, dan Rodziah Ismail mencirikan
inkuiri sebagai berikut: a Penyoalan dan penyediaan masalah yang boleh diselesaikan Questioning
and formulating solvable problems b Membuat refleksi dan membina pengetahuan daripada data Reflecting
on, and constructing knowledge from data c Berkolaborasi dan menukar maklumat untuk mencari jawaban
Collaborating and exchanging information while seeking solutions d Membina konsep dan perkaitan daripada data empirikal Developing
concepts and relationships from empirical data.
49
Secara umumnya, inkuiri-penemuan merupakan proses yang aktif terlibat dalam pemikiran sains scientific thinking, penyiasatan dan membina
pengetahuan.
50
“Peranan guru hanyalah sebagai fasilitator, penanya soalan dan pembimbing murid untuk memahami konsep sains berkenan”.
51
2 Jenis-Jenis Metode Inkuiri Trowbridge dalam metode pembelajaran mipa mengajukan tiga tahap
pembelajaran berbasis inkuiri, yaitu: a Tahap pertama adalah belajar discoveri, yaitu guru menyususn masalah
dan proses tetapi memberi kesempatan siswa utuk mengidentifikasi hasil alternatif.
b Tahap kedua inkuiri terbimbing guided inquiry, yaitu guru mengajukan masalah dan siswa menentukan penyelesaian dan prosesnya.
48
Thangavelo Marimuthu, dkk, Amalan dan Masalah Pelaksanaaan Strategi Inkuiri- Penemuan di Kalangan Guru Pelatih Sains Semasa Praktikum: Satu Kajian Kes, Presiding
Seminar Internasional Pendidikan IPA 2007 h. 3
49
Thangavelo Marimuthu, Ibid., h. 2
50
Thangavelo Marimuthu, Ibid., h. 2
51
Thangavelo Marimuthu, Ibid., h. 6