Kelayakan Investasi Usaha Usaha Peternakan Milik Bapak Marhaya Tanpa Risiko

75 persen dan PP 4 tahun. NPV bernilai positip dan Net BC lebih dari satu. Artinya bila berproduksi pada kondisi risiko harga terbaik ini maka peternakan dikatakan sangat layak untuk dikerjakan. Perhitungan pada kondisi terburuk memiliki hasil yang sangat rendah. Semua komponen dari empat kriteria kelayakan investasi tidak memenuhi standar kelayakan. NPV yang dihasilkan Rp 150.451.125, Net BC 0,143, IRR -18,221 persen dan nilain PP 49 tahun 6 bulan. Nilai ini dangat rendah sehingga pada kondisi risiko produksi terburuk peternakan tidak layak dikerjakan.

6.3.2. Risiko Harga

Risiko lain yang dihadapi peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya adalah risiko harga jual. Risiko harga disebabkan adanya fluktuasi harga yang diterima peternak. Kondisi ini menyebabkan perubahan kelayakan investasi seperti halnya pada kondisi risiko produksi. Selama satu tahun peternakan menerima tiga skenario, yaitu kondisi terbaik, normal dan buruk. Dalam satu tahun peternakan menerima dua kondisi harga jual normal, terburuk dan terbaik. Kondisi risiko harga terbaik terjadi pada saat permintaan daging ayam broiler tinggi. Kondisi harga jual terbaik terjadi pada awal tahun dan hari raya. Tabel 21. Frekuensi Harga Jual Daging Broiler di Peternakan Milik Bapak Marhaya Pada Setiap Kondisi No Kondisi Frekuensi Harga Jual RpKilogram 1 Kondisi Terbaik 2 14.480 2 Kondisi Normal 2 14.450 3 Kondisi Terburuk 2 14.400 Perubahan harga jual yang didapat peternakan pada saat panen membuat besaran penerimaan berubah. Namun perubahan harga jual daging yang diperoleh tidak menyebabkan perubahan pada biaya-biaya yang dikeluarkan. Total penerimaan peternakan ayam broiler pada kondisi risiko harga terbaik sebesar Rp 643.929.397,3. Total penerimaan penjualan ayam broiler dan pupuk kandang yang dihasilkan pada kondisi risiko harga normal sebesar Rp 642.615.451,9. Sedangkan penerimaan yang diperoleh pada saat kondisi risiko harga jual terburuk sebesar Rp 640.425.542,9. Selisih yang dihasilkan dari perhitungan penerimaan pada tiga 76 skenario harga jual tidak terlalu tinggi karena harga jual yang diperoleh dari penjualan ayam broiler perbedaannya tidak signifikan. Tabel 22. Penerimaan Usaha Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak Marhaya pada Risiko Harga Kondisi Tiga Skenario Penerimaan Penerimaan Penjualan Ayam Broiler Rp Pupuk Kandang Rp Total Penerimaan Rp Terbaik 640.329.397,3 3.600.000 643.929.397,3 Normal 639.015.451,9 3.600.000 642.615.451,9 Terburuk 636.825.542,9 3.600.000 640.425.542,9 Selain penerimaan dari pejualan daging ayam broiler dan pupuk kandang. Komponen yang juga merupakan tambahan bagi penerimaan adalah nilai sisa yang didapatkan pada akhir umur pemakaian umur ekonomis barang-barang investasi habis. Pada tahun kelima peternakan mendapatkan penerimaan dari komponen nilai sisa sebesar Rp 402.875 dan pada tahun kesepuluh sebesar Rp 3..812.000. Hasil perhitungan penerimaan ini mempengaruhi perhitungan tingkat kelayakan investasi yang dihasilkan. Ketiga perhitungan tingkat kelayakan memberikan hasil bahwa dengan kondisi penerimaan tersebut usaha peternakan layak dikerjakan. Tabel 23. Kriteria Kelayakan Investasi Usaha Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak Marhaya pada Risiko Harga Kondisi Tiga Skenario Penerimaan Kondisi Terbaik Kondisi Normal Kondisi Terburuk NPV Rp 213.703.683 Rp 204.516.468 Rp 189.204.443 Net BC 2,624 2,554 2,438 IRR 35,912 persen 34,808 persen 32,953 persen PP 2 tahun, 8 bulan 2 tahun, 9 bulan 2 tahun, 10 bulan Perhitungan kelayakan investasi pada kondisi risiko harga skenario terbaik memberikan tingkat kelayakan. Dengan nilai NPV Rp 213.703.683, nilai Net BC 2,624, nilai IRR 35,912 persen dan PP 2 tahun, 8 bulan. Sedangkan pada kondisi normal memberikan hasil perhitungan kelayakan investasi NPV Rp 204.516.468, nilai Net BC 2,554, nilai IRR 34,808 persen dan PP 2 tahun, 9 bulan. Pada kondisi dengan skenario risiko harga terburuk memberikan hasil perhitungan nilai 77 NPV Rp 189.204.443, nilai Net BC 2,438, nilai IRR 32,953 persen dan PP 2 tahun 10 bulan. Hasil tersebut memenuhi standar kelayakan pada empat kriteria proyek layak untuk dijalankan. Informasi harga yang dipakai dalam perhitungan didasarkan kondisi yang telah diterima peternak selama proses pembesaran ayam broiler. Harga terbaik, kondisi harga normal dan kondisi harga terburuk terjadi sebanyak dua kali dalam satu tahun.

6.3.3. Perhitungan Tingkat Risiko

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dari kondisi risiko harga dan risiko produksi kemudian dapat dilakukan perbandingan risiko manakah yang memiliki tingkatan risiko yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah. Perhitungan tingkat risiko didasari pada tingkat probabilitas kejadian risiko produksi dan risiko harga mungkin terjadi. Tabel 24. Probabilitas dari Ketiga Kondisi pada Risiko Produksi Kondisi Peluang NPVi Rp Terbaik 0,222 95.975.321 Normal 0,444 129.770.406 Terburuk 0,333 150.451.125 Probabilitas pada kondisi risiko produksi terbaik bernilai 0,22. Pada kondisi risiko produksi normal peluang terjadinya adalah 0,44 dan pada kondisi terburuk peluang terjadinya adalah 0,33. Sedangkan probabilitas pada risiko produksi harga kondisi terbaik, normal dan terburuk nilainya adalah sama besar yaitu 0,33. Nilai probabilitas tersebut sama karena peluang kejadian tiga kondisi tersebut adalah dua periode selama enam periode dalam satu tahun pelaksanaan kegiatan peternakan. Tabel 25. Probabilitas dari Ketiga Kondisi pada Risiko Harga Kondisi Peluang NPVi Rp Terbaik 0,333 213.703.683 Normal 0,333 204.516.468 Terburuk 0,333 189.204.443