Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data

43

4.7.7.3. Coefficient Variation CV

Coefficient variation memiliki makna yang sama dengan standar deviasi. Semakin besar nilai Coefficient variation yang dihasilkan maka tingkat risiko yang dihadapi bisnis juga semakin tinggi, dan sebaliknya. Coefficient variation merupakan rasio antara standar deviasi dan pengembalian yang diharapkan. Koefisien variasi adalah ukuran relatif yang digunakan untuk memperkuat ukuran absolut standar deviasi. Berikut rumus perhitungan Coefficient variation: Keterangan: : Coefficient variation dari tingkat pengembalian yang diharapkan : Standar deviasi dari pengembalian yang diharapkan : Tingkat pengembalian yang diharapkan

4.8. Asumsi Dasar

Analisis kelayakan investasi peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor menggunakan beberapa asumsi dasar, antara lain sebagai berikut: 1. Peternakan ayam broiler yang dianalisis adalah peternakan ayam broiler skala kecil studi kasus peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya dengan menggunakan peralatan produksi manual. 2. Peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya berproduksi sebanyak enam periode dalam satu tahun. 3. Seluruh modal yang digunakan adalah modal milik sendiri. 4. Analisis kelayakan investasi yang dihitung menggunakan dua kondisi yaitu kondisi I dan kondisi II. Kondisi I merupakan analisis kelayakan tanpa risiko kondisi normal dan kondisi II merupakan analisis kelayakan dengan adanya risiko produksi dan risiko harga. Pada kondisi II terdapat tiga skenario perhitungan yaitu skenario I dengan kondisi terbaik, skenario II dengan kondisi normal dan skenario III dengan kondisi terburuk. 5. Umur proyek analisis kelayakan investasi yang dipakai berdasarkan umur teknis dari bangunan kandang yang merupakan investasi terpenting dan memiliki umur teknis paling lama. Umur proyek dari analisis kelayakan 44 investasi peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya adalah sepuluh tahun. Kandang pembesaran ayam broiler yang dipakai peternakan adalah kandang bambu. 6. Tingkat suku bunga yang dipakai pada perhitungan cashflow adalah tingkat suku bunga deposito Bank Rakyat Indonesia sebesar 6,00 persen, berlaku bulan april 2011 dan diasumsikan konstan. 7. Biaya penyusutan yang dikeluarkan oleh Bapak Marhaya tidak dikelola. Sehingga untuk melakukan pembelian barang investasi baru Bapak Marhaya mengeluarkan biaya sekaligus pada tahun baru setelah tahun terakhir umur teknis barang berakhir. 8. Harga jual yang digunakan adalah harga jual yang dilakukan peternakan dengan perusahaan kemitraan Dramaga Unggas Farm pada januari 2011. Dan berlaku tetap sejak awal pendirian peternakan pada tahun 2008. 9. Nilai sisa yang dperoleh pada akhir umur teknis penggunaan barang investasi ditetapkan sebesar 5 persen. Nilai sisa yang dipakai berdasarkan estimasi dari nilai jual barang investasi pada tahun terakhir pemakaian barang-barang produksi tersebut. 10. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatatn peternakan adalah biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun ke nol dan terdapat biaya reinvestasi untuk berbagai peralatan yang telah habis umur pakai teknisnya. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan pada saat kegiatan pemeliharaan ayam dilakukan. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan variabel. 11. Biaya investasi dan operasional diasumsikan sama pada kondisi risiko harga. Sedangkan pada perhitungan kondisi risiko produksi harga jual yang diapakai diasumsikan sama. 12. Pajak pendapatan yang digunakan sebagai perhitungan sesuai dengan tarif dan PTKP Penghasilan Tidak Kena Pajak yang dikeluarkan oleh Direktorat Pajak tentang penghasilan Pajak bukan pegawai sesuai dengan undang- undang no.36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan pasal 17 ayat 2a yaitu, pajak pendapatan adalah sebesar 25 persen mulai berlaku tahun 2010.