Data dan Sumber Data

42 Keterangan: E NPV : Expected NPV NPV yang diharapkan Pi : Kemungkinan atau probabilitas hasil pengembalian ke-i akan terjadi : Nilai tigkat pengembalian ke-i yang diharapkan

4.7.7.2. Standar Deviasi dari Pengembalian yang Diharapkan

Standar deviasai adalah akar dari rata-rata kuadrat deviasi masing-masing tingkat pengembalian yang diharapkan Keown et. al, 2004. Deviasi standar merupakan ukuran absolut dari suatu keputusan yang mengandung risiko. Risiko yang dihadapi bisnis akan semakin rendah jika nilai yang dihasilkan standar deviasi juga semakin rendah. Rumus yang dipakai dalam perhitungan standar deviasi adalah sebagai berikut: Keterangan: : Standar deviasi dari pengembalian yang diharapkan Pi : Kemungkinan atau probabilitas hasil pengembalian ke-i akan terjadi : Nilai tigkat pengembalian ke-i yang diharapkan :Tingkat pengembalian yang diharapkan n : Jumlah hasil yang mungkin Peluang dari perhituangan standar deviasi dilakukan berdasarkan informasi yang didapat pada saat observasi dilapangan. Nilai peluang yang dipakai adalah frekuensi dari kemungkinan harga dan produksi yang muncul pada tiga kondisi terburuk, normal dan terbaik. Nilai ditentukan dari hasil produksi yang telah dilakukan peternakan. Frekuensi yang ada dibagi dengan sembilan siklus produksi yang merupakan total siklus yang telah dilakukan peternakan milik Bapak Marhaya. 43

4.7.7.3. Coefficient Variation CV

Coefficient variation memiliki makna yang sama dengan standar deviasi. Semakin besar nilai Coefficient variation yang dihasilkan maka tingkat risiko yang dihadapi bisnis juga semakin tinggi, dan sebaliknya. Coefficient variation merupakan rasio antara standar deviasi dan pengembalian yang diharapkan. Koefisien variasi adalah ukuran relatif yang digunakan untuk memperkuat ukuran absolut standar deviasi. Berikut rumus perhitungan Coefficient variation: Keterangan: : Coefficient variation dari tingkat pengembalian yang diharapkan : Standar deviasi dari pengembalian yang diharapkan : Tingkat pengembalian yang diharapkan

4.8. Asumsi Dasar

Analisis kelayakan investasi peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor menggunakan beberapa asumsi dasar, antara lain sebagai berikut: 1. Peternakan ayam broiler yang dianalisis adalah peternakan ayam broiler skala kecil studi kasus peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya dengan menggunakan peralatan produksi manual. 2. Peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya berproduksi sebanyak enam periode dalam satu tahun. 3. Seluruh modal yang digunakan adalah modal milik sendiri. 4. Analisis kelayakan investasi yang dihitung menggunakan dua kondisi yaitu kondisi I dan kondisi II. Kondisi I merupakan analisis kelayakan tanpa risiko kondisi normal dan kondisi II merupakan analisis kelayakan dengan adanya risiko produksi dan risiko harga. Pada kondisi II terdapat tiga skenario perhitungan yaitu skenario I dengan kondisi terbaik, skenario II dengan kondisi normal dan skenario III dengan kondisi terburuk. 5. Umur proyek analisis kelayakan investasi yang dipakai berdasarkan umur teknis dari bangunan kandang yang merupakan investasi terpenting dan memiliki umur teknis paling lama. Umur proyek dari analisis kelayakan