Break Even Point Analisis Kelayakan Aspek Finansial 1.

48 Risiko produksi pada peternakan ayam broiler terjadi ketika dalam proses pemeliharaan. Risiko produksi terjadi karena beberapa sebab diantaranya tingkat mortalitas, efisiensi konversi pakan ke bobot tubuh, cuaca, kegiatan pemeliharaan yang tidak sesuai dengan standard dan berbagai hal lainnya. Faktor-faktor yang menimbulkan risiko produksi pada peternakan ayam broiler tersebut antara lain: 1 Tingkat mortalitas ayam broiler Pemeliharaan yang baik selama proses budidaya per periode membuat tingkat mortalitas rendah. Rata-rata tingkat mortalitas yang dapat dipertahan peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya adalah 3,5 persen dari jumlah DOC awal yang dipelihara. Sampai dengan saat ini peternakan mampu menghasilkan output dengan kualitas dan kuantitas baik. Tingkat kematian dapat ditekan karena pengalaman maupun pengetahuan teknis yang dimiliki Bapak Marhaya dan anak kandang yang dipekerjakan telah memenuhi standar kompetensi. 2 Efisiensi konversi pakan ke bobot tubuh ayam broiler Semakin besar efisiensi penggunaan pakan maka biaya variabel untuk pembelian pakan dapat ditekan. Penilaian ini juga merupakan salah satu pertimbangan bagi perusahaan kemitraan untuk pemberian intensif bagi peternakan. Oleh karena itu, selain biaya pakan yang rendah tingkat efisiensi konversi pakan yang baik merupakan peluang bagi peternakan untuk memperoleh tambahan penerimaan. Efisiensi dapat diperoleh dengan adanya pola pemberian paan yang tepat. Pada saat suhu lingkungan sangat panas peternakan tidak memberikan pakan pada ayam broiler yang dipelihara. Hal tersebut dimaksudkan karena pada kondisi lingkungan tersebut pakan tidak dikonversi optimal ke bobot badan. Pada sat itu peternakan hanya menambahkan jumlah minum di siang hari. Proporsi pakan ditambahkan pada pagi dan malam hari. Pola teknis pemberian pakan ini sangat tepat sehingga tidak terjadi pemborosan biaya. 3 Cuaca dan penyakit Perubahan cuaca yang tidak menentu membuat pemeliharaan ayam menjadi sulit dan semakin rentan terhadap serangan penyakit. Ayam yang 49 sakit pada saat panen akan mengakibatkan peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya mendapatkan potongan harga jual ayam dari kontrak sebesar Rp 500 per kilogram. Langkah prefentif dilakukan oleh peternakan dengan peberian vaksin dan tambahan vitamin untuk mencegah ayam broiler terkena penyakit dan tahan terhadap perubahan cuaca. Perlakuan khusus pada ayam sakit berupa isolasi ditempat terpisah atau penguburan ayam mati akibat penyakit agar tidak menular pada ayam-ayam broiler yang lain. Kegiatan ini dilakukan karena peternakan menggunakan sistem pemeliharaan satu tempat mulai dari ayam broiler satu hari sampai ayam siap panen. Selain risiko pada bidang produksi perubahan penerimaan juga dapat berasal dari harga jual daging ayam yang berlaku dipasar. Selama Sembilan periode berjalan peternakan ayam broiler milik bapak Marhaya mendapatkan beberapa perubahan harga jual daging. Tabel 7. Harga Jual yang Diterima Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak Marhaya pada Setiap Kondisi Kondisi Harga Jual RpKilogram Kondisi Terbaik 14.480 Kondisi Normal 14.450 Kondisi Terburuk 14.400 Harga yang diterima peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya berubah sesuai kontrak yang disepakati di awal periode paroduksi dengan Dramaga Unggas Farm. Dalam sembilan periode terakhir peternakan menerima harga jual dengan perubahan harga yang tidak terlalu bervariasi. Harga yang diterima oleh peternakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: 1 Tingkat permintaan Selain berpengaruh pada jumlah ayam yang dipelihara permintaan yang tinggi juga berpengaruh pada harga jual daging unggas yang berlaku dipasaran. Harga jaual panen adalah harga kontrak. Namun apabila pada akhir periode ayam broiler siap panen harga yang terbentuk dipasar tinggi maka perusahaan Dramaga Unggas farm memberikan kompensasi Rp 150 per kilogram.