Penelitian yang akan dilakukan

25 korbanan itu diperhitungkan karena uang yang diinvetasikan memiliki opportunity cost yang dapat didapatkan bila uang ditabungkan. Discounting Factor yaitu menentukan jumlah uang disaat sekarang present bila diketahui sejumlah uang tertentu dimasa yang akan datang future dengan memperhatikan periode waktu tertentu dan Compounding Factor yaitu menentukan nilai uang dimasa yang akan datang jika telah diketahui sejumlah uang saat ini dengan memperhatikan periode waktu tertentu.

3.1.4. Risiko dalam Investasi

Risiko adalah prospek suatu hasil yang tidak disukai operasional sebagai deviasi standar Keown et. al, 2004. Risiko dipakai sebagai suatu atas pengembalian yang nilainya berupa perkiraan. Pengukuran perkiraan dalam penilaian suatu risiko mengunakan standar deviasi . Standar deviasi adalah akar rata-rata penyimpangan pangkat dua dari setiap kemungkinan pengembalian terhadap pengembalian yang diharapkan. Semakin besar rentang penyimpangan yang mungkin terjadi maka semakin besar risiko yang diterima suatu bisnis. Besar kecilnya suatu risiko dapat dipengaruhi lama usia dari invetasi yang dikeluarkan. Semakin lama usia investasi semakin besar kemungkinan terjadi penyimpangan atas return yang diharapkan dari return rata-rata E, yang disebabkan meningkatnya variabelitas. Selain faktor jangka investasi faktor-faktor lain yang dapat membuat bisnis berisiko tinggi adalah situasi ekonomi, situasi politik, situasi keamanan, situasi pasar, situasi konsumen dan lainnya. Risiko adalah kemungkinan kejadian yang merugikan Kountur, 2006. Dalam pelaksanaan kegiatan, pelaku bisnis dihadapkan pada berbagai kemungkinan kejadian yang merugikan. Kejadian merugikan yang tergolong dalam risiko seperti barang yang tidak dapat dijual, harga bahan baku yang tiba- tiba meningkat dan kemungkinan lain. Tiga unsur yang selalu ada dalam setiap risiko Kountur, 2006: 1 Risiko adalah suatu kejadian, 2 Kejadian tersebut masih mengandung kemungkinan yang berarti bisa terjadi atau bisa tidak terjadi, 3 Jika terjadi, ada akibat yang ditimbulkan berupa kerugian. 26 Risiko dikelompokkan berdasarkan akibat yang ditimbulkan dan penyebabnya. Jenis Risiko yang dikelompokkan berdasarkan akibat yang ditimbulkan risiko adalah risiko spekulatif dan risiko murni. Sedangkan jenis risiko yang dikelompokkan berdasarkan penebabnya adalah risiko keuangan dan operasional. Pengurangan risiko dapat dilakukan dengan diversifikasi portofolio, akan tetapi hanya pada suatu titik tertentu. Risiko yang dapat dihidari terbatas pada risiko spesifik atau risiko unik perusahaan risiko yang dapat didiversifikasikan atau tidak sistematik. Risiko yang sistematik atau risiko pasar risiko yang tidak dapat didiversifikasi tidak dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi portofolio, Keown et. al, 2004. Teori portofolio dan model penentuan harga aktiva berguna dalam masalah penilaian invetasi dengan memasukkan unsur risiko yang diukur dengan menggunakan standar deviasi bisa dihilangkan dengan menggunakan diversifikasi. Dengan diversikasi akan terdapat beberapa alternatif investasi yang dapat dipilih. Dengan berbagai pilihan investasi maka fluktuasi tingkat keuntungan akan semakin berkurang karena saling menguntungkan dan menutupi kekurangan antar pilihan investasi. Oleh karena itu, standar sekumpulan investasi akan lebih kecil penyimpangannya dari investasi tunggal. Investasi yang memiliki nilai nol, maka tingkat keuntungannya tidak mengandung unsur risiko tingkat keuntungan bebas risiko. Tetapi bila risiko diukur dengan standar deviasi maka teori yang diapai adalah teori portofolio dan model penentuan harga aktiva Husnan dan Muhammad, 2000. Terdapat tiga jenis risiko yang terpisah dan berbeda satu dengan yang lain Weston dan Brigham, 1995: 1 Risiko berdikari stand alone risk, yaitu semua risiko yang didasari pada asumsi bahwa bisnis tersebut merupakan satu-satunya aktiva perusahaan dan bahwa perusahaan merupakan satu-satunya perusahaan yang dimiliki investor. 2 Risiko dalam perusahaan within firm risk, yaitu risiko yang diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio pemegang saham. 27 3 Risiko pasar atau beta market or beta risk, yaitu bagian dari risiko bisnis yang tdak dapat dieliminasi melaui diversifikasi, diukur dengan beta koefisien. Risiko yang ada dalam bisnis yang dijalankan Bapak Marhaya dalam usaha budidaya ayam broiler yang dilakukan selama ini termasuk kedalam risiko berdikari. Risiko tersebut diperhitungkan dengan penentuan ketidakpastian yang terkandung dalam arus kas bisnis. Terdapat tiga teknik yang dapat digunakan dalam memperkirakan risiko berdikari, yaitu: 1. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas merupakan analisis dalam menentukan bagaimana distribusi pengmbalian yang mungkin untuk bisnis dipengaruhi oleh perubahan salah satu variabel input Keown et. al, 2004. Analisis sensitivitas dilakukan pada sebuah proyek dengan memakai tiga kemungkinan perubahan, yaitu Siahaan, 2009: Variabel unit penjualan dinaikkan atau diturunkan sebesar presentase tertentu, sementara lainnya konstan. Variabel penyusutan diubah, dinaikkan atau diturunkan sebesar presentase tertentu, sementara variabel input lainnya dianggap konstan. Cost of kapital k diubah, sementara variabel lainnya dianggap konstan. Analisis sensitivitas banyak digunakan untuk mengukur perubahan- perubahan pada bisnis yang akan berpengaruh pada kelayakan finansial. Metode ini cocok digunakan untuk bisnis yang menghadapi risiko, namun kelemahan dari metode ini adalah kurang cocok jika digunakan pada bisnis yang melakukan kontrak kerja. Oleh karena itu perlu analisis lanjutan untuk mengatasi permasalahan tersebut, metode yang dipakai adalah analisis skenario. 2. Analisis Skenario Analisis Skenario merupakan salah satu variasi dari analisis sensitivitas. Secara definisi sensitivity analisys adalah a technique which indicates exactly how much the NPV will change in response to a given change in an variable, other things held constant Siahaan, 2009. Analisis skenario mengidentifikasikan hasil yang mungkin terjadi dalam kategori kasus yang paling jelek, terbaik, dan yang paling mungkin terjadi Keown et. al, 2004.