Asumsi Dasar Analisis kelayakan investasi peternakan ayam broiler pada kondisi risiko (Studi Kasus: Peternakan Rakyat Milik Bapak Marhaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Aspek Kelayakan Non Finansial

Belum ada keseragaman yang pasti tentang hal-hal yang perlu dikaji pada aspek kelayakan non finansial. Analisis yang dilakukan tergantung pada skala proyek yang sedang dikaji. Pada penelitian ini akan dikaji aspek pasar, teknis, manajemen, hukum dan sosial lingkungan.

6.1.1. Aspek Pasar

Pasar menjadi aspek yang penting dalam kajian suatu kelayakan karena aspek ini menentukan keberlangsungan kegiatan bisnis dimasa yang akan datang. Pada penelitian ini akan dilihat permintaan, penawaran dan strategi pemasaran. 1. Permintaan dan Penawaran Kerjasama yang terjalin dengan perusahaan Dramga Unggas Farm membuat peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya menjual hasil produksi ke perusahaan kemitraan tersebut. Tidak ada ketentuan jumlah DOC yang harus dipelihara. Jumlah ayam yang dipelihara dibatasi dengan kapasitas kandang ayam yang dimiliki peterakan. Rata-rata per periode peternakan milik Bapak Marhaya mampu memelihara DOC sebanyak 5.500 ekor. Kondisi tersebut menjadikan Dramaga Unggas Farm merupakan konsumen bagi output ayam broiler yang dihasilkan peternakan. Untuk produk sampingan pupuk kandang yang dihasilkan ada pengumpul yang selalu mendatangi kandang pada tiap akhir periode. Pembeli pupuk kandang menghargai pupuk kandang yang berisi kotoran ayam dan sekam padi per karung Rp 3.000. Sistem kemitraan merupakan langkah tepat untuk pencapaian target produksi daging di Kabupaten Bogor. Pencapaian target pada tahun 2010 terealisasi sebesar 102 persen. Pada tahun 2010 produksi daging tingkat Kabupaten Bogor adalah 94.752.099 kilogram. Target produksi terus dinaikan dari tahun ke tahun. Keadaan tersebut merupakan suatu peluang pasar bagi peternakan daging khususnya ayam broiler skala rakyat untuk melakukan penambahan kapasitas produksi yang dimiliki. Selain dalam rangka pemenuhan kebutuhan daging lokal, produksi daging peternakan 52 berlebih dari Kabupaten Bogor dapat diarahkan untuk permintaan daerah sekitar wilayah seperti Jakarta, Depok dan Bekasi. 2. Pemasaran output Output yang dihasilkan dari peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya adalah pupuk dan produk utama ayam broiler. Pengangkutan hasil output ayam broiler menggunakan angkutan yang diberikan oleh Dramaga Unggas Farm. Saluran penjualan yang dilewati oleh produk yang dihasilkan melalui dua jalur saluran yang berbeda untuk ayam broiler dan pupuk kandang yang dihasilkan. Untuk saluran penjualan ayam broiler melalui Dramaga Unggas Farm kemudian oleh perusahaan kemitraan tersebut disalurkan ke pedagang besar atau pihak konsumen yang memesan dalam jumlah cukup banyak. Saluran tersebut adalah saluran penjualan untuk peternakan sistem kemitraan. Rata-rata harga jual dengan saluran tersebut adalah Rp 14.400 per kilogram. Harga yang lebih tinggi akan didapat peternak sistem mandiri dengan selisih harga mencapai Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram. Dengan sistem peternakan mandiri peternak dapat mendapatkan selisih harga tersebut dengan melakukan penjualan langsung ke pedadang pengumpul ataupun pedagang pengecer. Namun, pada sistem mandiri peternakan harus harus mampu mencari informasi pasar dan pengelolaan keuangan dengan baik. Gambar 2. Saluran Pemasaran Ayam Broiler pada Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak Marhaya Perternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya Dramaga Unggas Farm Pedagang Besar Pedagang Pengecer Konsumen 53 Untuk produk sampingan peternakan melakukan transaksi dikandang dengan pembeli yang datang ke kandang untuk melakukan pemeblian pupuk. Pada umumnya pembeli pupuk kandang adalah petani sekitar atau pemborong yang merupakan penjual pupuk kandang.

6.1.2. Aspek Teknis

1. Lokasi Peternakan Berdasarkan prasyarat penting yang harus dipenuhi dalam penentuan lokasi kandang yang baik maka peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya memiliki lokasi yang cukup strategis. Variabel-variabel utama yang perlu diperhatikan untuk menentukan lokasi terpenuhi. Lokasi kandang yang dimiliki didirikan cukup jauh dari pemukiman warga sehingga tidak menimbulkan polusi. Variabel utama lainnya adalah kedekatan lokasi dari sarana transportasi. Kandang berada sekitar 500 meter dari jalan raya dan telah memiliki akses yang cukup baik menuju kandang. Selain transportasi yang tidak bermasalah ketersediaan air cukup sepanjang tahun. Kualitas air yang diperoleh dari sumur galian baik dan memenuhi standar baku. Kandang dibuat menjadi dua tempat dengan kapasitas masing-masing 3.000 ekor. Hal tersebut dimaksudkan agar pengelolaan kegiatan produksi dapat dijalankan dengan baik dan terhindar dari risiko tertular dari penyakit antara kandang yang satu dengan kandang lainnya. 2. Luasan Produksi Peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya adalah usaha pembesaran ayam broiler pedaging dengan hasil output utama ayam broiler hidup dan pupuk kandang. Daya tamping pemeliharaan maksimal yang Pertenakan ayam broiler milik Bapak Marhaya Pembeli pupuk partai besar Petanikonsumen akhir Gambar 3. Saluaran Pemasaran Pupuk Kandang pada Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak Marhaya 54 mampu dipelihara kandang ternak yang dimulai sebesar 6.000 ekor. Kapasitas produksi yang diusahakan oleh peternakan milik Bapak Marhaya telah memenuhi skala ekonomis minimum. Tenaga kerja yang dimiliki tidak terikat dan pemilik peternakan memperkerjakan dua orang tenaga kerja sebagai anak kandang. Pemilik memiliki luasan tanah untuk pembangunan kandang seluas 1.200 meter persegi. Luasan kandang pertama adalah 9 × 41 meter sedangkan kandang yang kedua memiliki luas 8 × 26 meter. Total luasan kandang yang digunakan sebagai tempat pembesaran ayam broiler adalah 577 meter persegi. 3. Letak Sumber bahan Baku Sarana produksi peternakan yang dipakai peternakan milik Bapak Marhaya adalah pasokan dari sebuah perusahaan kemitraan Dramaga Unggas Farm yang terletak di jalan Raya Dramaga km. 8, Kabupaten Bogor. Tempat penampungan sarana produksi yang dimiliki perusahaan Dramaga Unggas Farm terletak sekitar 20 kilometer dari lokasi kandang berdiri. Lokasi gudang penampungan tersebut cukup jauh. Namun, sarana transportasi dan jalan raya yang menghubungkan gudang dengan lokasi kandang cukup terawat walaupun terdapat kerusakan dibeberapa titik. Pasokan bahan baku peternakan yang dibutuhkan tersedia dengan kualitas dan kuantitas standar yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan pemeliharaan ayam broiler. 4. Sarana dan Prasarana Lokasi peternakan yang dimiliki Bapak Marhaya memiliki beberapa sarana penunjang seperti bangunan kandang, gudang pakan, sumur, tendon air dan berbagai peralatan standar untuk menjalankan kegiatan operasional. Gambar 4. Kandang Produksi Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak Marhaya