67 komponen biaya tetap adalah tunjangan hari raya. Tunjangan hari raya diberikan
dalam bentuk bingkisan dan uang riil dengan jumlah nominal Rp 250.000 per tahunnya.
Listrik dan PBB merupakan dua komponen terakhir yang tergolong dalam biaya tetap. Listrik yang dikeluarkan hanya berupa biaya operasi per periode dan
bukan merupakan biaya pemasangan rekening listrik baru. Rata-rata biaya listrik per periode sebesar Rp 130.380 sehingga dalam satu tahun peternakan
mengeluarkan biaya listrik sebesar Rp 782.280 karena dalam satu tahun peternakan melakukan enam kali proses pembesaran ayam broiler. Sedangkan
biaya PBB untuk lahan dan bangunan per tahun adalah Rp 932.400. Rincian biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Biaya Tetap Yang dikeluarkan Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak
Marhaya No
Komponen Biaya Tetap Total BiayaTahun Rp
1 Tenaga Kerja:
Tunjangan Kinerja 2.400.000
Tunjangan Hari Raya 500.000
2 Pemeliharaan Peralatan
720.000 3
Pemeliharaan Kandang 1.500.000
4 Listrik
782.280 5
PBB 932.400
Total 6.834.680
6.2.3. Kelayakan Investasi Usaha Usaha Peternakan Milik Bapak Marhaya Tanpa Risiko
Ada empat kriteria kelayakan investasi yang digunakan sebagai indikator kelayakan usaha. Empat kriteria tersebut adalah Net Present Value NPV,
Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC dan Payback Periode PP. Pada kriteria penilaian investasi apabila nilai NPV lebih besar dari
nol, IRR lebih besar dari discount rate 6 persen, Net BC lebih besar dari nol, serta PP lebih cepat dari umur ekonomis kandang ternak maka usaha peternakan
ayam broiler yang dilakukan Bapak Marhaya dikatakan layak untuk dilakukan. Perhitungan kriteria investasu dilakuan selama sepuluh tahun, didapatkan hasil
perhitungan pada Tabel 14.
68 Nilai NPV dengan kondisi tanpa risiko diperoleh hasil perhitungan sebesar
Rp 147.928.117, hasil tersebut menunjukkan bahwa manfaat bersih yang diperoleh Bapak Marhaya dari peternakan ayam broiler yang diusahakan selama
sepuluh tahun dengan tingkat diskonto 6,00 persen sebesar Rp 147.928.117. Nilai tersebut juga telah memenuhi persyaratan kelayakan untuk nilai NPV karena nilai
yang dihasilkan telah lebih dari nol rupiah.
Tabel 14. Hasil Perhitungan Kriteria Investasi Usaha Peternakan Ayam Broiler
Milik Bapak Marhaya No
Kriteria Investasi Perhitungan
1 NPV Rp
147.928.117 2
Net BC 2,124
3 IRR Persen
27,847 4
PP 3 tahun 4 bulan
Nilai kriteria kelayakan kedua adalah IRR dengan nilai 27,847 persen. Hal tersebut memperlihatkan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan dari usaha
peternakan ayam broiler sebesar 27,847 persen dalam satu tahun enam periode. Nilai IRR juga telah memenuhi syarat kelayakan suatu proyek karena nilainya
lebih besar dari nilai tingkat diskonto yang dipakai dalam perhitungan 6 persen. Kriteria selanjutnya adalah Net BC, berdasarkan perhitungan pembangian
net benefit positip dibagi dengan net benefit negatip nilai absolut hasilnya adalah 2,124. Artinya, satu satuan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan
manfaat sebesar 2,124 satuan. Nilai ini juga dikatakan layak karena lebih dari satu satuan.
Investasi lahan dan kandang akan kembali dalam jangka waktu 3 tahun, 4 bulan. Nilai tersebut menunjukkan bahwa seluruh biaya investasi yang
dikeluarkan pada tahap persiapan proyek akan dapat dikembalikan pada tahun ketiga. Nilai itu juga layak karena jangka waktu pengembalian lebih kecil dari
umur ekonomis investasi terlama bangunan kandang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan kondisi tanpa risiko usaha peternakan ayam broiler
milik Bapak Marhaya layak untuk dikerjakan karena keempat kriteria kelayakan yang dihitung telah lebih dari prasayarat kelayakan proyek.
69
6.2.4. Perhitungan Nilai Break Even Point
Perhitungan nilai Break Even Point BEP digunakan untuk mengetahui apakah peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya telah mencukupi skala
minimum ekonomis pada kondisi lingkungan bisnis pada saat ini. Perhitungan didasarkan pada nilai-nilai dan harga-harga yang berlaku untuk peternakan
dengan sistem kemitraan. Nilai yang didapat dari perhitungan BEP pada kondisi peternak mitra adalah 9497,91 kilogram untuk satuan berat ayam. Sedangkan
ayam yang harus dipanen minimal pada akhir periode untuk satuan ekor adalah sebanyak 5.654 ekor.
Tabel 15. Perhitungan Nilai BEP pada Peternakan Ayam Broiler dengan Pola
Kemitraan
No Komponen BEP
Jumlah
1 Total Biaya Tetap Rp
6.834.680 2
Total Biaya Variabel Rp 648.902.500
3 Harga Jual per Unit Rp
14.400 4
Jumlah Produksi Rp 47.433
5 Biaya Variabel per Unit Rp
13.680 6
BEP kg 9497,91
7 Skala Ekonomis ekor
5.654 Berdasarkan nilai perhitungan BEP yang dihasilkan, menunjukkan bahwa
dengan kepemilikan kapasitas produksi optimal sebesar 6.000 ekor per periode yang dijalankan Bapak Marhaya telah berada diatas nilai ekonomis. Peternakan
ayam broiler yang lebih besar 346 ekor dibandingkan kapasitas minimum ekonomis sebesar 5.654 ekor. Namun, selisih kapasitas yang dimiliki Bapak
Marhaya dengan kapasitas ekonomis tersebut sangat kecil. Perubahan-perubahan biaya pengadaan sarana produksi akibat perubahan tingkat inflasi, konsumsi dan
korbanan biaya yang semakin besar membuat nilai standar minimum juga naik. Kondisi tersebut membuat bisnis budidaya peternakan ayam broiler milik Bapak
Marhaya rentan dalam memenuhi syarat standar ekonomis minimum.
6.2.5. Nilai Kelayakan pada Peternakan Ayam Broiler dengan Pola Mandiri
Perhitungan tingkat kelayakan investasi dengan pola bisnis mandiri digunakan sebagai pembanding antara bisnis budidaya ayam broiler yang
diusahakan melalui pola kemitraan dengan bisnis budidaya ayam broiler melalui