Standar Deviasi dari Pengembalian yang Diharapkan

50 2 Kualitas daging ayam broiler Ayam panen dengan kondisi sakit tidak menerima harga jual optimal bahkan tidak dapat dijual dipasaran. Kualitas yang tidak baik membuat hasil penerimaan penjualan ayam broiler tidak maksimal. Kondisi tersebut tentu saja merugikan peternakan karena biaya variabel telah dikeluarkan selama proses pemeliharaan. Risiko harga tidak berpengaruh signifikan terhadap peternakan karena sistem kemitraan yang dijalin memberikan kepastian harga dan pasar bagi output yang dihasilkan. Risiko harga akan dialami jika ayam yang dipanen sakit. Peternak akan mendapat potongan harga sebesar Rp 500 per kilogram dari harga kontrak pada ayam yang sakit sebagai bentuk kompensasi mitra terhadap Perusahaan kemitraan. VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Aspek Kelayakan Non Finansial

Belum ada keseragaman yang pasti tentang hal-hal yang perlu dikaji pada aspek kelayakan non finansial. Analisis yang dilakukan tergantung pada skala proyek yang sedang dikaji. Pada penelitian ini akan dikaji aspek pasar, teknis, manajemen, hukum dan sosial lingkungan.

6.1.1. Aspek Pasar

Pasar menjadi aspek yang penting dalam kajian suatu kelayakan karena aspek ini menentukan keberlangsungan kegiatan bisnis dimasa yang akan datang. Pada penelitian ini akan dilihat permintaan, penawaran dan strategi pemasaran. 1. Permintaan dan Penawaran Kerjasama yang terjalin dengan perusahaan Dramga Unggas Farm membuat peternakan ayam broiler milik Bapak Marhaya menjual hasil produksi ke perusahaan kemitraan tersebut. Tidak ada ketentuan jumlah DOC yang harus dipelihara. Jumlah ayam yang dipelihara dibatasi dengan kapasitas kandang ayam yang dimiliki peterakan. Rata-rata per periode peternakan milik Bapak Marhaya mampu memelihara DOC sebanyak 5.500 ekor. Kondisi tersebut menjadikan Dramaga Unggas Farm merupakan konsumen bagi output ayam broiler yang dihasilkan peternakan. Untuk produk sampingan pupuk kandang yang dihasilkan ada pengumpul yang selalu mendatangi kandang pada tiap akhir periode. Pembeli pupuk kandang menghargai pupuk kandang yang berisi kotoran ayam dan sekam padi per karung Rp 3.000. Sistem kemitraan merupakan langkah tepat untuk pencapaian target produksi daging di Kabupaten Bogor. Pencapaian target pada tahun 2010 terealisasi sebesar 102 persen. Pada tahun 2010 produksi daging tingkat Kabupaten Bogor adalah 94.752.099 kilogram. Target produksi terus dinaikan dari tahun ke tahun. Keadaan tersebut merupakan suatu peluang pasar bagi peternakan daging khususnya ayam broiler skala rakyat untuk melakukan penambahan kapasitas produksi yang dimiliki. Selain dalam rangka pemenuhan kebutuhan daging lokal, produksi daging peternakan