15
2.4.5. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola proses produksi. Kualitas sumber daya manusia yang digunakan
mempengaruhi kualitas ternak yang dihasilkan. Tenaga kerja pada peternakan ayam broiler yang dikelola secara manual tanpa alat-alat otomatis untuk 2.000
ekor ayam broiler mampu dipelihara oleh satu orang pria dewasa. Untuk 6.000 ekor cukup dipakai tenaga kerja satu orang pria dewasa sebagai tenaga kandang
yang biasa disebut anak kandang dan bertugas dalam pemeliharaan keseharian di kandang. Tenaga kerja tetap, tanaga kerja harian dan tenaga kerja harian lepas
maupun kontrak adalah tenaga kerja yang digunakan dalam satu peternakan Rasyaf, 2008.
2.4.6. Biaya Input
Dalam ilmu ekonomi biaya diartikan sebagai semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga yang
berlaku di pasar, Gilarso 2003. Biaya merupakan nilai output yang diperlukan
untuk memproduksi output Lipsey et. al, 1995. Dari beberapa difinisi tersebut, ada beberapa komponen penting yang
terdapat dalam definisi suatu biaya. Yang pertama, pengorbanan merupakan pemakaian faktor-faktor produksi atau sumber-sumber ekonomi. Kedua, dinilai
dalam uang artinya semua pengorbanan yang dikeluarkan dalam proses produksi diperhitungkan dalam bentuk nilai uang, yakni biaya yang benar-benar
dikeluarkan biaya eksplisit maupun biaya yang secara ekonomis harus dihitung tetapi bukan dalam bentuk pengeluaran uang riil biaya implisit. Terakhir,
penilaian biaya tersebut berdasarkan harga pasar yang berlaku agar nilai yang dihitung relevan. Biaya merupakan komponen yang dipengaruhi oleh besaran
skala produksi yang dilakukan peternak. Semakin besar skala peternakan maka biaya yang diperlukan semakin besar. Biaya yang digunakan dalam kegiatan
budidaya ayam broiler adalah seluruh biaya dalam pengadaan input dan tenaga kerja dalam satu siklus produksi.
2.5. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Tinjauan mengenai penelitian yang relevan dilakukan untuk membantu melihat gambaran awal terhadap kajian penelitian yang akan dilakukan. Penelitian
16 terdahulu yang akan dilihat dipilih berdasarkan hubungan yakni penelitian-
penelitian yang membahas mengenai analisis kelayakan finansial pada bisnis yang bergerak di bidang pertanian.
2.5.1. Analisis Kelayakan Finansial
Dari penelitian yang dilakukan Setiawan 2000, dalam penelitiannya analisis kelayakan finansial peternak plasma ayam broiler pola kemitraan inti-
plasma Cikahuripan PS menyimpulkan bahwa mekanisme pola kemitraan yang dijalankan oleh perusahaan kemitraan Cikahuripan PS dengan peternak plasma
berjalan baik. Kemitraan yang dijalankan berhasil, khususnya bagi peternak plasma. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa keuntungan peternak yang
berproduksi pada bulan September-Oktober diperoleh dari usaha ternaknya Rp 3.111,92 per ekor atau Rp 1.618,34 per kilogram. Mekanisme pola kemitraan
yang dilakukan perusahaan Cikahuripan PS berdampak baik peternak plasma. Pola kemitraan yang dijalankan mampu mengatasi permasalahan
substansif dan teknis yang umumnya dihadapi peternak skala kecil, seperti kepastian harga, pasar, pasokan input dan pembinaan dalam melakukan kegiatan
budidaya. Usaha peternakan ayam broiler ditingkat peternak plasma memberikan hasil yang baik dan menunjukkan bahwa secara finansial layak untuk
dikembangkan. Jenis pola usaha yang memiliki sensitivitas terkecil terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi adalah pola usaha III yaitu pola usaha dengan pengembangan usaha puyuh petelur dan pembibit Pangestuti, 2010.
Diversifikasi usaha yang dilakukan peternak puyuh membuat tingkat sensitivitas usaha yang dijalankan lebih naik dibandingkan pola yang lain. Artinya,
diversifikasi adalah cara lain untuk menurunkan tingkat risiko yang dijalankan dalam bisnis perunggasan selain pola kemitraan.
Kajian kelayakan investasi usaha penggilingan padi pada kondisi risiko oleh Novianti 2010 menunjukkan risiko berpengaruh pada tingkat kelayaan
investasi mesin penggiling padi. Skenario yang diterapkan pada cashflow yang ada berupa skenario hasil terbaik, skenario hasil terburuk dan skenario hasil yang
paling mungkin terjadi pada bisnis. Risiko yang dikaji berupa risiko produksi dan risiko pasar. Kedua jenis risiko ini dipilih karena dampak yang ditimbulkan sangat
17 berpengaruh pada kelancaran kegiatan operasional bisnis penggilingan padi.
Simpulan hasil perhitungan output cashflow dengan hasil skenario adalah risiko harga merupakan kondisi yang mengandung tingkat risiko paling besar.
Berdasarkan penelitian Novianti 2010, dapat diketahui bahwa tiga komponen penting yang perlu diketahui untuk mempertimbangkan aspek risiko
dalam bisnis adalah NPV yang diharapkan, standar deviasi dan koefisien variasi. Standar deviasi dan koefisien variasi menunjukkan ukuran risiko bisnis. Dengan
kedua ukuran tersebut dapat dilakukan perhitungan NPV dengan risiko. Risiko menjadi pertimbangan yang penting karena setiap tindakan investasi memiliki
unsure risiko, probabilitas dan opportunity cost. Kriteria kelayakan investasi yang dihasilkan menunjukkan tingkat
kelayakan pada suatu bisnis yang dikaji. Penelitian yang dilakukan Asep 2008, Sri 2005, Citra 2007, Gustriyani 2007 menghasilkan nilai Net Presen Value
lebih besar dari nol, nilai Internal Rate of Return yang jauh lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku, dan Net BC lebih dari satu. Bidang bisnis yang
dikaji adalah bisnis yang bergerak dalam bidang pertanian. Kesimpulan yang ada dalam penelitian-penelitian tersebut memperlihatkan bahwa bisnis pertanian
sangat potensial untuk dikembangkan.
2.5.2. Penelitian yang akan dilakukan
Penelitian-penelitian terdahulu memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kesamaan yang diperlihatkan
penelitian terdahulu diantaranya skala usaha budidaya ternak ayam broiler yang akan dikaji. Alat analisis yang digunakan pada penelitian yang akan dilakukan
pada umumnya tidak jauh berbeda dengan penelitian tentang studi kelayakan finansial yang lainnya.
Penelitian yang dilakukan akan menekankan pada tingkat kelayakan investasi, mengacu pada kriteria kelayakan investasi. Penekanan pada aspek
finansial dipilih karena umumnya peternakan ayam broiler skala peternakan rakyat bermasalah dalam mempertimbangkan aspek ini dengan berbagai pengaruh
akibat perubahan harga jual output dan harga input. Dari perhitungan dengan menggunakan sensitivity value analisys juga akan dilihat sejauh mana aspek risiko
pasar mempengaruhi perhitungan cashflow analisis kelayakan finansial. Risiko