Penentuan Prioritas Strategi berdasarkan Matriks QSP Quantitive

114 Peningkatan pelayanan dilakukan dengan cara mengiriman barang tepat waktu dan memenuhi permintaan produk sesuai dengan jumlah pesanan. Strategi peningkatan pelayanan ini merupakan upaya untuk meminimalkan kelemahan kurangnya pelayanan dan menghindari ancaman kondisi persaingan yang miningkat dan rendahnya hambatan masuk industri yoghurt.

7.4. Penentuan Prioritas Strategi berdasarkan Matriks QSP Quantitive

Strategic Planning Tahap ketiga yang merupakan tahap terakhir dari analisis adalah tahap keputusan the decision stage dengan menggunakan matriks QSP untuk menentukan prioritas strategi yang terbaik. Alternatif stratagi yan dihasilkan berdasarkan matriks SWOT tidak seluruhnya dapat diimplementasikan oleh Dafarm. Hal ini karena tergantung pada kebijakan manajemen Dafarm. Oleh karenanya penentuan prioritas strategi dapat membantu perusahaan untuk mengetahui strategi mana yang sebaiknya didahulukan. Matriks QSP menentukan daya tarik relatif dari masing-masing stratagi sehingga diperoleh prioritas strategi pada pengembangan usaha yoghurt Unit Peternakan Darul Fallah Dafarm. Beberapa alternatif strategi yang dipilih adalah sebagai berikut: 1. Memperluas wilayah pemasaran dengan meningkatkan hubungan baik dengan distributor 2. Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan kerjasama dengan peternak mitra untuk memenuhi seluruh permintaan 3. Menindaklanjuti perijinan BPOM dan melengkapi label produk. 4. Melakukan promosi dan sosialisasi manfaat yoghurt secara intensif untuk lebih memperkenalkan produk ke masyarakat luas . 5. Merekrut manajer profesional dan melakukan perbaikan manajemen. 6. Mempertahankan harga jual produk dan terus berupaya meningkatkan mutu produk. 7. Menciptakan diferensiasi produk untuk menghadapi persaingan dan ancaman produk subtitusi.

8. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan distributor.

115 Tabel 33. Peringkat Alternatif Strategi Pengembangan Usaha Yoghurt Dafaram berdasarkan Nilai TAS Total Attractiveness Scores Masing-masing Responden Alternatif Strategi Responden 1 Manajer Responden 2 Wakil Manajer Responden 3 Supervisor Responden 4 Distributor Responden 5 Pihak Dinas 1 6,003 5,441 5,240 5,447 4,723 2 6,164 5,456 5,807 5,788 5,062 3 5,563 5,618 5,393 6,48 6,826 4 5,589 4,987 5,708 6,283 4,385 5 6,784 5,898 5,127 6,095 4,967 6 6,241 6,43 5,088 5,851 4,229 7 5,640 5,523 4,796 6,387 4,698 8 6,43 5,183 4,901 5,902 4,641 Sumber: Data Primer diolah, 2009 Berdasarkan pada penilaian daya tarik Attractiveness scores-AS dan total nilai daya tarik Total attractiveness scores-TAS masing-masing responden, strategi 5 merekrut tenaga kerja profesional, strategi 6 mempertahankan harga jual yang bersaing dan meningkatkan mutu produk, strategi 2 meningkatkan kapasitas produksi dan strategi 3 mengurus perijinan BPOM dan melangkapi label produk menjadi strategi prioritas utama dari masing-masing responden Tabel 33. Penilaian tersebut berdasarkan pada sudut pandang masing-masing responden. Menurut manajer Dafarm, prioritas strategi yang tepat adalah merekrut tenaga kerja profesional. Menurut wakil manajer Dafarm, prioritas strategi adalah mempertahankan harga jual yang bersaing dan meningkatkan mutu produk. Menurut supervisor prioritas strategi adalah meningkatkan kapasitas produksi, sedangkan menurut distributor dan pihak dinas, prioritas strategi saat ini adalah menindaklanjuti perijinan BPOM dan melengkapi label produk. Hasil perhitungan AS dan TAS secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan perhitungan rata-rata nilai daya tarik attractiveness scores- AS dan total nilai daya tarik Total attractiveness scores-TAS seluruh responden, maka alternatif strategi dapat diurutkan sebagai berikut: 116 1. Menindaklanjuti perijinan BPOM dan melengkapi labelisasi produk 5,980 2. Merekrut manajer profesional dan melakukan perbaikan manajemen 5,774 3. Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan kerjasama dengan peternak mitra untuk memenuhi seluruh permintaan 5,655 4. Mempertahankan harga jual produk dan terus berupaya meningkatkan mutu produk 5,568 5. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan distributor 5,411 6. Menciptakan diferensiasi produk untuk menghadapi persaingan dan ancaman produk subtitusi 5,409 7. Melakukan promosi dan sosialisasi manfaat yoghurt secara intensif untuk lebih memperkenalkan produk ke masyarakat luas 5,390 8. Memperluas wilayah pemasaran 5,371 “Mengurus perijinan dari BPOM dan melengkapi labelisasi produk” merupakan prioritas strategi utama yang disarankan dengan nilai TAS sebesar 5,980. Alternatif strategi dengan nilai TAS terkecil sebesar 5,371 adalah “Memperluas wilayah pemasaran”.

7.5. Tahapan Pendekatan Arsitektur Strategi