103 bagian dari Unit Peternakan Darul Fallah memiliki kemudahan akses susu yang
sangat baik. Susu dapat mudah diperoleh dari sapi perah yang diusahakan maupun dari peternak mitra lainnya yang merupakan anggota KPS Bogor. Hal ini memberi
kemudahan bagi Dafarm untuk berproduksi pada kapasitas besar. Faktor strategis yang menjadi kelemahan Dafarm, dengan nilai bobot
terrendah sebesar 0,122 adalah Produk belum memiliki izin dari BPOM dan labelisasi kemasan yang belum lengkap. Dafarm saat ini belum memiliki izin dari
BPOM. Perijinan tersebut masih dalam proses dan mengalami kendala karena belum lengkapnya persyaratan administrasi. Izin edar produk merupakan bukti
jaminan bahwa produk tersebut layak dan aman untuk beredar di pasaran. Oleh karenanya izin produk dari BPOM khususnya untuk produk olahan susu menjadi
hal yang sangat penting. Kelemahan lainnya dengan nilai bobot 0,121 adalah volume produksi yang
masih rendah. Kelemahan ini harus segera diatasi mengingat permintaan produk yang ada saat cukup tinggi. Dafarm harus mampu meningkatkan volume produksi
untuk dapat memenuhi permintaan yang ada.
7.1.2. Analisis Matriks EFE Eksternal Factor Evaluation
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Pemberian bobot pada faktor eksternal tersebut dilakukan dengan
cara yang sama dengan pemberian bobot pada faktor internal. Demikian halnya dengan pemberian rating yang dilakukan oleh responden yang sama dengan cara
yang sama seperti pada pemberian rating faktor internal. Pemberian bobot dan rating untuk faktor eksternal dapat dilihat pada lampiran 4. Hasil analisis EFE
ditunjukan pada Tabel 32.
104
Tabel 32.
Matriks EFE Eksternal Factor Evaluation Dafram
Faktor Strategis Bobot
Rata-rata Rating
Rata-rata Skor
Total Peluang
Perkembangan teknologi dan Kemudahan akses informasi dari IPB
0,086 3,4
0,292 Gaya hidup sehat masyarakat
0,112 3,6
0,403 Meningkatnya jumlah penduduk
0,090 3,2
0,288 kemudahan akses bahan baku penolong
0,108 3,2
0,346 Pengeluaran rata-rata per kapita untuk kelompok
makanan mengalami peningkatan 0,103
3,0 0,309
Permintaan produk yang belum seluruhnya terpenuhi
0,127 3,6
0,457 Ancaman
Potensi persaingan industri yoghurt yang cukup tinggi
0,100 2,8
0,280
Adanya produk subtitusi dengan beragam inovasi 0,084
2,2 0,185
Rendahnya hambatan masuk industri yoghurt 0,100
2,4 0,240
Kecenderungan peningkatan harga susu, gula dan gas elpiji
0,090 2,4
0,216 1,000
3,016
Sumber: Data primer diolah, 2009
Total skor pengolahan matriks EFE pada Tabel 32 adalah sebesar 3,016 yang menunjukkan Dafarm berada di atas rata-rata 2,50. Nilai ini memberikan
pengertian bahwa Dafarm telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dengan baik.
Berdasarkan matriks EFE, permintaan produk yang belum seluruhnya terpenuhi memberikan pengaruh terbesar bagi Dafarm dengan total skor sebesar
0,457. Hal ini menjadi peluang utama bagi Dafarm. Ancaman terbesar yang dihadapi oleh Dafarm yang ditunjukan oleh total skor sebesar 0,280 adalah
potensi persaingan industri yoghurt yang cukup tinggi. Banyaknya perusahaan dan industri rumah tangga yang memproduksi yoghurt saat ini menjadi potensi
persaingan industri yang tinggi.
105
7.2. Matriks I-E Internal-Eksternal
Matriks I-E diperoleh melalui penggabungan matriks IFE dan matriks EFE. Matriks I-E memposisikan berbagai organisasi dan usaha pada salah satu
kuadran dari sembilan sel yang tersedia. Analisis menggunakan matriks I-E ini merupakan tahap II yaitu pencocokkan yang digunakan untuk mempermudah
dalam memberikan pemilihan alternatif strategi. Hasil pemetaan matriks IFE dan EFE Dafarm pada matriks I-E ditunjukan
pada Gambar 11.
Total Rata-rata Tertimbang IFE
Kuat Rata-rata
Lemah 3,0-4,0
2,0-2,99 1,0-1,99
Total Rata-rata 4,0
3,0 2,0
1,0 Tertimbang EFE
Tinggi 3,0-4,0
3,0
Menengah 2,0-2,99
2,0
Rendah 1,0-1,99
1,0
Gambar 11
. Matriks Internal-Eksternal IE Dafarm
Sumber: Data Primer diolah, 2009
Berdasarkan analisis matriks I-E dengan total skor IFE sebesar 2,478 dan total skor untuk EFE sebesar 3,016, maka Dafarm berada pada kuadran II. Hal ini
menunjukkan Dafarm berada pada posisi tumbuh dan kembangkan grow and build
. Strategi yang paling sesuai digunakan pada posisi ini adalah strategi intensif atau strategi integratif David, 2006.
Strategi intensif terdiri dari strategi penetrasi pasar market penetration, pengembangan pasar market development, dan pengembangan produk produk
development . Penetrasi pasar dilakukan dengan cara meningkatkan pangsa pasar
I II
III
IV V
VI
VII VIII
IX