78
2. Umbi-umbian
1.365 3.
Ikan 11.886
4. Daging
6.778 5.
Telur dan susu 11.777
6. Sayur-sayuran
9.801 7.
Kacang-kacangan 7.386
8. Buah-buahan
5.970 9.
Minyak dan lemak 7.516
10. Bahan minuman 6.560
11. Bumbu-bumbuan 4.949
12. Konsumsi lainnya 7.327
13. Makan dan minuman jadi 41.898
14. Tembakau dan sirih 25.715
Jumlah 189.551
Sumber: BPS Jawa Barat 2008 Keterangan: tidak termasuk minuman yang mengandung alkohol
Data di atas menunjukkan jumlah konsumsi makanan dan minuman jadi merupakan konsumsi terbesar yaitu Rp.41.898 per kapita per bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa kelompok makanan dan minuman jadi memiliki persentase pengeluaran terbesar yaitu sebesar 22 persen dibandingkan konsumsi jenis
makanan lainnya. Tingginya tingkat konsumsi makanan dan minuman jadi di Jawa Barat tentu menjadi peluang bagi usaha yang menggeluti bidang industri
makanan dan minuman termasuk bagi Dafarm.
6.2.1.2 Faktor Sosial
Faktor sosial yang dikaji dalam penelitian ini adalah gaya hidup dan kondisi demografis. Peningkatan jumlah penduduk merupakan kondisi demografis
yang menjadi peluang bagi perkembangan usaha Dafarm. Jumlah penduduk tersebut secara tidak langsung menunjukkan jumlah pangsa pasar suatu usaha.
Beberapa kota di Jawa Barat yang merupakan wilayah pemasaran Dafarm mengalami peningkatan penduduk setiap tahunnya Tabel 24.
79
Tabel 24.
Jumlah Penduduk Beberapa Kabupaten dan Kota di Jawa Barat
KabupatenKota 2004
2005 2006
2007 Kab. Bogor
3.945.411 4.100.934
4.216.186 4.316.236
Kab. Bekasi 1.917.248
1.953.574 1.991.230
2.032.008 Bogor
833.523 844.778
855.846 866.034
Bekasi 1.931.976
1.994.850 2.040.258
2.084.831 Depok
1.353.249 1.373.860
1.393.568 1.412.772
Jawa Barat 39.140.812
39.960.869 40.737.594
41.483.729
Sumber: BPS Jawa Barat, 2008
Berdasarkan data pada tabel di atas, jumlah penduduk Jawa Barat mengalami peningkatan setiap tahun. Begitu pula dengan beberapa kabupaten dan kota
dimana produk Dafarm saat ini dipasarkan yaitu Bogor, Bekasi dan Depok mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk
tersebut menjamin ketersediaan pasar yang besar. Faktor sosial lainnya yang memberikan pengaruh kepada perkembangan
permintaan suatu produk adalah gaya hidup masyarkat. Saat ini masyarakat menyadari pentingnya hidup sehat, oleh karenanya gaya hidup sehat menjadi
acuan penting bagi sebagian besar masyarakat. Gaya hidup sehat ini memberikan pengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat khususnya untuk konsumsi pangan.
Masyarakat cenderung memperhatikan bagaimana kandungan gizi suatu pangan yang mereka konsumsi.
Masyarakat mengenal yoghurt sebagai salah satu pangan sehat karena merupakan produk olahan susu. Meskipun kandungan gizi yoghurt belum sepenuhnya
dipahami oleh sebagian besar masyarakat, namun gaya hidup sehat mengarahkan masyarakat untuk mengkonsumsi produk yoghurt. Oleh karenanya gaya hidup
sehat masyarakat saat ini menjadi peluang besar bagi Dafarm untuk dapat mengembangkan usaha yoghurt yang sedang dijalankan.
6.2.1.3. Faktor Politik