111 Sosialisasi mengenai manfaat yoghurt belum banyak dilakukan. Hal ini
cukup penting untuk dapat meningkatkan pangsa pasar yoghurt ke depan. Karena Dafarm memiliki konsumen akhir yang sebagian besar adalah anak sekolah, maka
kegiatan sosialisasi salah satunya dapat dilakukan dengan mendatangi sekolah- sekolah yang berpotensi untuk pemasaran produk.
c Merekrut manajer profesional dan melakukan perbaikan manajemen W1,
W2, W5, W6, O3, O5 Dafarm menghadapi kekurangan sumber daya manusia, terlihat dari
sedikitnya orang yang terlibat dalam pengorganisasian usaha. Saat ini Dafarm berada dibawah pimpinan Bapak Nursyamsu yang sekaligus memimpin PT Dafa
Teknoagro Mandiri. Hal ini menyebabkan kurangnya alokasi waktu untuk perkembangan usaha Dafarm. Demikian halnya dengan wakil manajer yang
memiliki tugas utama sebagai penasehat dan pengevaluasi kegiatan usaha tidak terlalu banyak berkecimpung dalam hal teknis usaha.
Saat ini pengelolaan Dafarm sepenuhnya ditanggungkan kepada supervisor yang berlatar belakang pendidikan SMU. Hal ini kurang sepadan dengan
banyaknya tugas dan tingkat kesulitan dalam pengelolaan usaha. Selain itu rendahnya pengalaman menambah kesulitan dalam hal pengaturan dan
manajemen usaha. Kondisi pergantian kepemimpinan hingga tiga kali sejak awal berdirinya Dafarm juga berkaitan erat dengan kurangnya SDM yang tersedia.
Belum adanya manajer profesional yang fokus terhadap usaha, disadari oleh manajer dan wakil manajer Dafarm saat ini. Oleh karenanya salah satu solusi
yang dapat dilakukaan adalah dengan merekrut manajer yang memiliki bidang ilmu yang sesuai dan memiliki kemampuan mengelola usaha. Melalui perekrutan
tenaga kerja berkompeten, maka Dafarm dapat memperbaiki sistem manajemen termasuk di dalamnya manajemen produksi dan keuangan. Dengan demikian
permasalahan stok barang yang sering kurang dan beberapa permasalahan pada pengelolaan usaha serta pencatatan yang kurang rapi dapat diatasi.
7.3.3. Strategi S-T strengths-threats
Strategi S-T menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh ancaman. Berikut ini adalah strategi S-T yang dapat
dilakukan oleh Dafarm yang didasarkan pada hasil analisis SWOT.
112 1.
Mempertahankan harga jual produk yang bersaing dan terus berupaya meningkatkan mutu produk S1, S2, T1, T2, T3, T4
Dafarm menetapkan harga jual yang bersaing baik bagi pelanggan berupa agen dan sub agen maupun kepada para konsumen akhir. Hal ini menjadi
kekuatan bagi Dafarm untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Dafarm menetapkan harga yang berbeda kepada agen, sub agen dan konsumen
akhir. Harga Rp. 300 tiap stik yoghurt diberikan kepada agen, Rp 350 untuk sub agen dan Rp. 500 untuk konsumen akhir. Harga tersebut relatif murah dengan
ukuran yoghurt yang lebih besar dibandingkan dengan yoghurt pada umumnya yang ada dipasaran.
Yoghurt yang dihasilkan Dafarm memiliki mutu yang relatif baik. Hal ini diidentifikasi dari bahan baku yang digunakan yakni menggunakan gula pasir
sebagai pemanis, warna yang muncul pada yoghurt berasal dari flavor sari buah khusus untuk makanan sehinga aman bagi kesehatan dan tanpa tambahan bahan
pengawet. Selain itu yoghurt Dafarm menggunakan bahan tambahan nata de coco didalamnya. Rasa yoghurt yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen terbukti
dengan jarangnya komplen konsumen mengenai rasa. Peningkatan mutu produk salah satunya dapat dilakukan dengan
penambahan bahan penstabil pilihan. Salah satu contoh bahan penstabil adalah CMC Carboxymethyl cellulose. CMC merupakan bahan penstabil yang biasanya
digunakan dalam pembuatan es krim dan frozen dessert lainnya. Bahan penstabil ini berfungsi menjaga air dalam es krim agar tidak benar-benar membeku dan
mengurangi kristalisasi es. CMC ini mampu menjadikan yoghurt tidak keras meskipun telah dibekukan. Bahan penstabil lainnya yang dapat digunakan adalah
pektin, gelatin dan xanthan gum. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai pengembangan teknologi pengolahan minuman yoghurt, xanthan gum merupakan
bahan penstabil terbaik dengan kadar penggunaan sebesar 0,75 persen. Peningkatan mutu produk dan mempertahankan harga jual produk
diharapkan dapat menjadi daya saing untuk mengahadapi kondisi industri dengan potensi persaingan yang terus meningkat. Selain itu hambatan masuk industri
yoghurt yang rendah dapat ditekan dengan pemanfaatan kedua kekuatan tersebut.
113 2.
Menciptakan diferensiasi produk S1, S3, S5, S6,T1, T2, T3 Perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat meberikan pengaruh
terhadap ragam produk yang dihasilkan. Perusahaan besar sudah mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menciptakan produk yang inovatif
sesuai dengan keinginan konsumen. Dafarm sebagai salah satu produsen yoghurt belum mengupayakan
diferensiasi produk. Yoghurt yang dihasilkan Dafarm masih terbatas pada produk sederhana dengan harga murah. Di sisi lain, konsumen yang mulai selektif dan
memiliki gaya hidup cenderung menginginkan produk yang menarik dengan kualitas yang terjamin. Oleh karenanya upaya diferensiasi produk sangat
dibutuhkan untuk pengembangan usaha selanjutnya. Diferensiasi produk salah satunya dapat dilakukan dengan memproduksi
yoghurt dalam kemasan cup dengan berbagai pilihan rasa. Produk yang beragam dengan kemasan menarik akan lebih diminati oleh para konsumen. Dengan
demikian Dafarm mampu memperoleh pasar dari semua semua golongan, tidak hanya terfokus pada pasar anak-anak sekolah tetapi juga masyarakat umum,
sehingga pangsa pasar Dafarm menjadi lebih luas. Melalui diferensiasi produk, diharapkan Dafarm mampu bersaing dengan pesaing lainnya dan mampu
menghadapi ancaman produk subtitusi yang memiliki beragam inovasi.
7.3.4. Strategi W-T weaknesses-threats.