Matriks I-E Internal-Eksternal Analisis Strategi Pengembangan Usaha Yoghurt (Studi Kasus pada Unit Peternakan Darul Fallah (Dafarm), Desa Benteng Ciampea, Bogor-Jawa Barat)

105

7.2. Matriks I-E Internal-Eksternal

Matriks I-E diperoleh melalui penggabungan matriks IFE dan matriks EFE. Matriks I-E memposisikan berbagai organisasi dan usaha pada salah satu kuadran dari sembilan sel yang tersedia. Analisis menggunakan matriks I-E ini merupakan tahap II yaitu pencocokkan yang digunakan untuk mempermudah dalam memberikan pemilihan alternatif strategi. Hasil pemetaan matriks IFE dan EFE Dafarm pada matriks I-E ditunjukan pada Gambar 11. Total Rata-rata Tertimbang IFE Kuat Rata-rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 Total Rata-rata 4,0 3,0 2,0 1,0 Tertimbang EFE Tinggi 3,0-4,0 3,0 Menengah 2,0-2,99 2,0 Rendah 1,0-1,99 1,0 Gambar 11 . Matriks Internal-Eksternal IE Dafarm Sumber: Data Primer diolah, 2009 Berdasarkan analisis matriks I-E dengan total skor IFE sebesar 2,478 dan total skor untuk EFE sebesar 3,016, maka Dafarm berada pada kuadran II. Hal ini menunjukkan Dafarm berada pada posisi tumbuh dan kembangkan grow and build . Strategi yang paling sesuai digunakan pada posisi ini adalah strategi intensif atau strategi integratif David, 2006. Strategi intensif terdiri dari strategi penetrasi pasar market penetration, pengembangan pasar market development, dan pengembangan produk produk development . Penetrasi pasar dilakukan dengan cara meningkatkan pangsa pasar I II III IV V VI VII VIII IX 106 untuk produk saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Pengembangan pasar merupakan upaya memperkenalkan produk ke area geografis yang baru. Sedangkan pengembangan produk dilakukan dengan meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk saat ini. Strategi integrasi meliputi integrasi ke depan forward integration, integrasi ke belakang backward integration, dan integrasi horizontal horizontal integration . Integrasi ke depan merupakan strategi dengan meningkatkan kontrol atas distributor dan pengecer. Integrasi ke belakang dilakukan dengan cara meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Sedangkan integrasi horizontal dilakukan melalui peningkatan kontrol terhadap pesaing. Analisis dari hasil pemetaan matriks I-E hanya menggambarkan strategi secara umum dan belum menjelaskan secara rinci mengenai alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan secara teknis. Oleh karenanya penyusunan alternatif strategi dilanjutkan dengan menganalisis semua faktor melalui matiks SWOT dengan tetap mengacu pada hasil analisis matriks I-E.

7.3. Matriks SWOT