Arsitektur Strategik Tahapan Pendekatan Arsitektur Strategi

119

7.5.1. Arsitektur Strategik

Arsitektur strategi Dafarm disusun dengan menggunakan input dari visi dan misi, strategi hasil analisis SWOT, tantangan-tantangan yang dihadapi, rentang waktu yang ditetapkan dan menggunakan pertimbangan prioritas strategi yang diperoleh. Arsitektur strategi Dafarm merupakan peta strategi blue print strategic untuk mewujudkan visi dan misi organisasi dengan menjalankan strategi hasil analisis SWOT. Strategi-strategi tersebut dijalankan dalam kurun waktu yang telah ditentukan yakni selama tiga tahun untuk menghadapi tantangan usaha. Gambar arsitektur strategik Dafarm dapat dilihat pada Gambar 13. 120 Sumbu X Rentang Waktu Tantangan yang dihadapi : 1. Meningkatkan kapasitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar. 2. Perbaikan manajemen usaha dan peningkatan kualitas SDM yang dimiliki. 3. Mampu melakukan inovasi produk dengan memanfaatkan perkembangan teknologi agar dapat bersaing dengan produk subtitusi dan pesaing lainnya. 4. Mampu menciptakan brand image terhadap produk Dafa. 5. Perkembangan teknologi baik dalam produksi maupun sistem informasi. Sumbu Y Rekrutmen Manajer Profesional Membuat SOP secara menyeluruh Membuat Web Sendiri Visi Menjadi unit usaha yang mampu berperan sebagai sumber pembiayaan PP Darul Fallah dan menjadi usaha yang berkembang agar dapat menjadi tempat pembelajaran bagi para santri dan masyarakat. Misi : 1. Mengembangkan kuantitas dan kualitas hasil ternak, serta usaha pengolahan susu sehingga menghasilkan nilai tambah produk, 2. Membangun jaringan pemasaran yang kuat, 3. Mengembangkan teknologi dan inovasi agar dapat menciptakan produk yang inovatif, serta dapat menciptakan produk yang bermanfaat dan menyehatkan. Penandatanganan kontrak kerjasama dengan peternak mitra untuk pengadaan susu Mengurus perijinan BPOM Membuat kemasan baru dengan label yang sudah lengkap Menambah freezer untuk penyimpanan produk Mencantumkan merek pada box dan freezer Mensosialisasikan produk dan manfaat yoghurt ke sekolah- sekolah Membuat sistem kerjasama yang jelas melalui penyususnan MoU baru dengan agen untuk memasarkan produk Melakukan riset pasar untuk mengetahui karakteristik pasar serta mengetahui keinginan konsumen Membuat yoghurt krim dalam kemasan cup dan yoghurt drink dalam botol plastik Program kegiatan yang dilakukan terus-menerus : Menggunakan mesin-mesin pengolahan yang dimiliki; mengoptimalkan hari dan jam kerja karyawan tetap dan borongan; melakukan sistem pencatatan dan pembukuan yang rapi dan sistematis yang berkaitan dengan keuangan dan administrasi usaha; memberikan sistem reward and punishment kepada karyawan; meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan upah yang sesuai; membuat daftar pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas kepada setiap karyawan; memberi reward kepada distributor yang mampu mencapai angka penjualan tertentu; mempertahankan harga jual yoghurt stik bagi para distributor; meningkatkan mutu produk dengan penggunaan bahan baku yang berkualitas dan penambahan bahan stabil dengan kadar yang sesuai; melakukan pengiriman produk tepat waktu; dan berusaha memenuhi semua permintaan pelanggan distributor. Mencari agen-agen baru Gambar 13 . Rancangan Arsitektur Strategik Dafarm 2012 2010 2009 2011 121 Rancangan arsitektur strategik merupakan peta strategi blue print strategic untuk mencapai sasaran demi terwujudnya visi dan misi Dafarm. Setelah melalui serangkaian pendekatan untuk menyusun rancangan arsitektur strategik, hasilnya dipetakan ke dalam gambar Arsitektur Strategi Dafarm. Sumbu X horizontal merupakan rentang waktu yang dipersiapkan dalam pengembangan usaha. Sumbu Y vertikal merupakan strategi yang ingin dilakukan untuk mencapai sasaran Dafarm. Tanda panah ke arah kanan atas menunjukan bahwa Dafarm bergerak menuju visi dan misi dengan menghadapi tantangan usaha yang ada. Pelaksanaan tahapan arsitektur strategik dibagi menjadi dua kelompok besar. Bagian pertama yaitu program kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan bagian kedua yaitu program kegiatan dilakukan secara bertahap. Program yang dilakukan secara terus menerus meliputi: 1 menggunakan mesin-mesin pengolahan yang dimiliki; 2 mengoptimalkan hari dan jam kerja karyawan tetap dan borongan; 3 melakukan sistem pencatatan dan pembukuan yang rapi dan sistematis yang berkaitan dengan keuangan dan administrasi usaha; 4 memberikan sistem reward and punishment kepada karyawan; 5 meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan upah yang sesuai; 6 Membuat daftar pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas kepada setiap karyawan; 7 memberi reward kepada distributor yang mampu mencapai angka penjualan tertentu; 8 mempertahankan harga jual yoghurt stik bagi para distributor; 9 meningkatkan mutu produk dengan penggunaan bahan baku yang berkualitas dan penambahan bahan stabil dengan kadar yang sesuai; 10 melakukan pengiriman produk tepat waktu; dan 11 berusaha memenuhi semua permintaan pelanggan distributor baik dari sisi kuantitas maupun kualitas produk. Program kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap dibagi menurut tiga tahapan waktu. Pemilihan strategi dan tahapan waktu disusun berdasarkan sudut pandang peneliti terhadap kemampuan organisasi dan dengan mempertimbangkan prioritas strategi yang dihasilkan berdasarkan sudut pandang para responden. Berdasarkan pertimbangan prioritas strategi yang dihasilkan, strategi yang dilakukan pada tengah tahun 2009 terdiri dari tiga strategi pertama yang menjadi prioritas strategi yaitu menindaklanjuti perijinan BPOM dan melengkapi label produk, merekrut manajer professional dan perbaikan manajemen serta meningkatkan kapasitas produksi. Program kegiatan yang dilakukan secara bertahap meliputi: 1 menghubungi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi untuk meminta bantuan dan informasi mengenai pengurusan perijinan BPOM; 2 membuat kemasan baru dengan label yang telah dilengkapi tanggal kadaluarsa produk, komposisi bahan penyusun dan kandungan nilai gizi; 3 rekrutmen manajer 122 professional; 4 menyusun SOP secara menyeluruh; 5 meningkatkan kerjasama dengan peternak mitra melalui penandatanganan kontrak kerjasama; 6 menambah freezer untuk peyimpanan produk; 7 membuat sistem kerjasama yang jelas melalui penyusunan MoU baru dengan agen untuk memasarkan produk; 8 mencari agen-agen baru; 9 melakukan riset pasar untuk mengetahui karakteristik pasar serta mengetahui keinginan konsumen; 10 mencantumkan merek pada box dan freezer; 11 melakukan upaya promosi melalui internet dengan membuat website sendiri; 12 mensosialisasikan produk dan manfaat yoghurt ke sekolah-sekolah; 13 membuat yoghurt krim dalam kemasan cup dan yoghurt drink dalam botol plastik.

7.5.2. Rekomendasi Program Kegiatan