Keuangan Produksi Struktur Organisasi Unit Peternakan Darul Fallah

71 35 5 Gambar 10 . Saluran Distribusi Yoghurt Dafarm Sumber: data primer, 2009 Saluran distribusi yang terdapat sub agen didalamnya dikelola oleh satu orang sebagai agen dan lima orang lainnya sebagai sub agen. Dari sub agen tersebut produk kemudian disalurkan kepada retailer yang biasanya adalah sekolah dan warung-warung. Secara keseluruhan saat ini Dafarm memiliki satu agen tipe 1, empat agen tipe 2 dan lima sub agen dengan beberapa sekolah dan warung sebagai retailer . Penjualan kepada konsumen akhir dilakukan hanya apabila ada pengunjung dan masyarakat sekitar yang langsung datang ke lokasi produksi. Saluran distribusi ini memberikan margin penjualan terbesar bagi Dafarm, namun jumlah penjualan langsung tersebut masih sangat rendah yakni hanya berkisar lima persen. Hal ini dikarenakan lokasi produksi yang jauh dari pemukiman. Sistem penjualan yang diberlakukan bagi para distributor adalah sistem putus. Produk yang telah dipesan tidak dapat dikembalikan namun dapat ditukar apabila terjadi ketidaksesuaian dan kekeliruan. Barang yang rusak dan tidak laku dijual sepenuhnya menjadi tanggungan distributor. Distributor harus melunasi seluruh pesanannya pada peringiman produk selanjutnya. 4. Promosi Kegiatan promosi belum banyak dilakukan oleh Dafarm. Pada awal pendirian usaha. Dafarm melakukan promosi produk dengan menggunakan brosur dan leaflet. Dafarm pernah mengikuti pameran yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, namun hanya bersifat insidentil. Pada saat ini promosi yoghurt dilakukan melalui informasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh para distributor Dafarm.

6.1.3. Keuangan

72 Modal awal pendirian usaha pengolahan susu berasal dari anggaran Yayasan PP Darul Fallah. Setahun setelah pendirian unit pengolahan susu, Unit Peternakan Darul Fallah pada tahun 2008 memperoleh dana hibah untuk pengembangan usaha dari LM3 Lembanga Mandiri, Mengakar, di Masyarakat. Dana tersebut sebesar seratus juta rupiah yang dipergunakan untuk pengembangan unit peternakan termasuk unit pengolahan susu. Dana tersebut digunakan untuk pembelian investasi berupa mesin pengolahan serta kendaraan untuk distribusi. Pencatatan keuangan Dafarm belum tersusun rapi. Pencatatan keuangan berupa catatan penjualan harian sederhana dan catatan produksi sederhana. Pelaporan keuangan hanya berupa keuntungan penjualan bulanan yang ditulis sederhana tanpa adanya pencatatan rugi laba terperinci.

6.1.4. Produksi

Bahan baku susu yang digunakan dalan pengolahan yoghurt berasal dari unit peternakan Darul Fallah dan peternak mitra yang berlokasi di Kunak Lewiliang. Dafarm melalui divisi budidaya menghasilnya susu sapi murni rata-rata 70 liter per hari. Volume susu tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan unit pengolahan karena sebagian besar susu dialokasikan untuk memenuhi perminataan konsumen susu murni. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yoghurt pihak manajemen membeli kekurangan susu dari peternak mitra yang merupakan anggota KPS Bogor. Bahan penolong dalam produksi yoghurt adalah gula, nata de coco esenseflavor, dan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Gula dan esense beraroma buah diperoleh dari mitra toko langganan, sedangkan nata de coco diperoleh dari unit usaha lain di lingkungan PP Darul Fallah. Nata de coco tersebut dikirim sudah dalam bentuk potongan- potongan tipis berukuran kecil untuk kemudian langsung dicampurkan kedalam yoghurt. Sedangkan untuk starter diperoleh dari Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan dan Sumberdaya Genetik yang berlokasi di Cimanggu, Bogor. Proses produksi yoghurt dilakukan setiap dua hari sekali atau tiga kali dalam seminggu. Kegiatan produksi tersebut dilakukan tanpa penjadwalan khusus, melainkan disesuaikan dengan pesanan dari distributor. 73

6.1.5. Sumberdaya Manusia