26
3.1.3.1. Aspek Pasar
Ibrahim 2003 menjelaskan bahwa analisis pasar dilakukan dengan tujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan
dapat mendukung pengembangan usaha atau proyek yang dilaksanakan. Husnan dan Suwarsono 2000 menyatakan aspek pasar mempelajari tentang permintaan,
penawaran, program pemasaran, dan pangsa pasar market share perusahaan.
3.1.3.2. Aspek Teknis
Aspek teknis memiliki pengaruh yang besar terhadap kelancaran jalannya usaha. Menurut Ibrahim 2003 aspek teknis merupakan kelanjutan dari aspek
pemasaran, kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan usaha atau proyek yang direncanakan telah menunjukan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi
pemasaran. Aspek pokok yang perlu dibahas dalam aspek teknis produksi antara lain masalah lokasi, luas produksi, proses produksi, peralatan yang digunakan,
serta lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Menurut Husnan dan Suwarsono 2000 aspek teknis merupakan suatu
aspek berkenaan dengan proses pembangunan usaha secara teknis dan pengorganisasiannya setelah usaha tersebut selesai dibangun. Penilaian terhadap
aspek ini penting dilakukan sebelum suatu usaha dijalankan. Penentuan aspek teknis perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis dan operasi.
Sedangkan menurut Nurmalina et al. 2009 aspek teknis meliputi pembahasan menganai lokasi bisnis, luas produksi, proses produksi, layout, dan pemilihan
jenis teknologi dan equipment. Berdasarkan beberapa pendapat menganai aspek teknis maka terdapat hal-
hal yang perlu diperhatikan terkait aspek teknis antara lain: 1
Lokasi usaha Lokasi usaha untuk perusahaan industri mencakup dua pengertian, yaitu lokasi
lahan pabrik dan lokasi bukan pabrik. Lokasi bukan pabrik mengacu pada lokasi untuk kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan dengan proses
produksi, yaitu lokasi pembangunan administrasi perkantoran dan pemasaran. Terdapat beberapa variabel yang dapat diperhatikan dalam pemilihan lokasi
usaha. Variabel tersebut di dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu
27 variabel utama primer dan variabel bukan utama sekunder. Variabel utama
meliputi ketersediaan bahan mentah, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga kerja, dan fasilitas transportrasi. Sedangkan variabel-
variabel sekunder terdiri dari hukum dan peraturan yang berlaku, iklim dan keadaan tanah, sikap dari masyarakat setempat adat istiadat dan perencanaan
masa depan perusahaan. 2
Skala Operasional atau Luas Produksi Skala operasional atau luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya
diproduksi untuk mencapai keuntungan optimal. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas produksi yaitu batasan permintaan,
persediaan kapasitas mesin, jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengelola proses produksi, kemampuan finansial dan manajemen, serta kemungkinan
adanya perubahan teknologi produksi di masa yang akan datang. 3
Layout atau Tata Letak Alur Produksi Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Dengan demikian pengertian layout mencakup layout site layout lokasi usaha, layout pabrik, layout
bangunan bukan pabrik dan fasilitas-fasilitasnya. 4
Pemilihan Jenis Teknologi dan Peralatan Prinsip-prinsip yang dipegang dalam penentuan jenis teknologi dan peralatan
antara lain seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan, manfaat ekonomi yang diharapkan, ketepatan teknologi dengan bahan mentah yang
digunakan, keberhasilan penggunaan jenis teknologi tersebut di tempat lain yang memiliki ciri-ciri mendekati lokasi usaha, kemampuan pengetahuan
penduduk tenaga kerja setempat, dan kemungkinan pengembangannya serta pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan.
5 Proses Produksi
Menurut Nurmalina et al. 2009 terdapat tiga jenis proses produksi yaitu proses produksi yang terputus-putus, kontinu, dan kombinasi. Pada proses
produksi perlu mempertimbangakan risiko produksi yang mungkin terjadi dari usaha agar analisis tidak over estimate. Menurut Kadarsan 1992 risiko dan
ketidakpastian menjelaskan suatu keadaan yang meumungkinkan adanya
28 berbagai macam hasil usaha atau berbagai macam akibat dari usaha-usaha
tertentu. Harwood et al. 1999 menyatakan bahwa sumber risiko pada kegiatan pertanian meliputi: 1 risiko produksi; 2 risiko harga atau pasar; 3
risiko institusi; serta 4 risiko finansial.
3.1.3.3. Aspek Manajemen