38 produksi atau perubahan komponen outflow peningkatan harga input atau
peningkatan biaya produksi yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih tetap layak Nurmalina et al. 2009. Perhitungan nilai pengganti switching value
mengacu pada seberapa besar perubahan terjadi yang menyebabkan nilai NPV = 0 atau merupakan titik impas selama umur usaha. Pada kondisi NPV = 0 akan
membuat nilai IRR sama dengan tingkat suku bunga dan nilai Net BC = 1. Dengan melakukan analisis switching value, dapat diketahui besarnya perubahan
yang mengakibatkan usaha tetap layak dijalankan.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Semakin banyak berdiri warung tenda, rumah makan, katering, hingga restoran dan hotel yang menyediakan menu daging bebek daging itik
mengindikasikan minat masyarakat terhadap daging itik semakin meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan permintaan terhadap karkas itik juga meningkat.
Kondisi demikian menyebabkan terdapat peluang peluangbagi perkembangan usaha ternak itik pedaging termasuk usaha pada tahap pembesaran.
Adanya peluang dalam usaha ternak itik pedaging juga menjadikan usaha pembesaran itik pedaging sebagai tren baru dalam usaha ternak itik. Usaha itik
pedaging pada tahap pembesaran dianggap relatif lebih mudah untuk dijalankan Wakhid 2010. Peternakan Maju Bersama didirikan atas dasar adanya informasi
permintaan daging itik yang tinggi dan kemudahan melakukan usaha itik pedaging pada tahap pembesaran.
Peternakan Maju Bersama merupakan salah satu perusahaan peternakan yang bergerak dalam bidang usaha pembesaran itik pedaging. Peternakan Maju
Bersama berdiri pada Maret 2011. Peternakan Maju Bersama memiliki satu unit kandang intensif dengan kapasitas 2.000 ekor itik per siklus produksi yang
sekaligus menunjukan kapasitas perusahaan. Analisis studi kelayakan usaha perlu dilakukan terhadap Peternakan Maju
Bersama. Hal itu untuk mengetahui sejauh mana kelayakan usaha dari Peternakan Maju Bersama baik dari aspek non finansial maupun finansial. Mengingat
Peternakan Maju Bersama telah menggunakan investasi yang cukup besar, merupakan perusahaan yang baru didirikan, dan pihak perusahaan belum
39 melakukan analisis kelayakan usaha, maka penelitian mengenai kelayakan usaha
menjadi penting untuk dilakukan. Penelitian kelayakan usaha tersebut meliputi aspek non finansial dan
finansial. Aspek non finansial meliputi aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, sosial-ekonomi-budaya, dan lingkungan. Pada aspek pasar, variabel-variabel yang
akan dianalisis meliputi penawaran dan permintaan yang akan menunjukan adanya peluang pasar serta bauran pemasaran dan strategi pemasaran yang
diharapkan. Pada aspek teknis, variabel-variabel yang dianalisis meliputi lokasi usaha, luas produksi, layout, dan proses produksi. Pada aspek manajemen,
variabel-variabel yang akan dianalisis meliputi struktur organisasi, job description, dan sistem upah. Pada aspek hukum, variabel-variabel yang akan
dianalisis meliputi bentuk badan usaha dan perizinan usaha. Pada aspek sosial- ekonomi-budaya, akan dikaji pengaruh usaha terhadap penyerapan tenaga kerja,
ekonomi, dan budaya setempat. Pada aspek lingkungan, akan dikaji mengenai pengaruh usaha terhadap lingkungan sekitar.
Analisis aspek finansial meliputi analisis finansial dan analisis nilai pengganti switching value. Analisis finansial akan mengukur kelayakan usaha
pembesaran itik pedaging pada Peternakan Maju Bersama yaitu dengan menggunakan alat analisis kriteria investasi yang terdiri dari: Net Present Value
NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, Payback Period PP, Break Even Point BEP, dan Harga Pokok Produksi HPP.
Setelah melakukan kegiatan analisis aspek finansial dan didapatkan hasil mengenai kelayakan usaha pada kondisi saat ini, maka dilakukan analisis nilai
pengganti switching value. Dalam analisis ini, digunakan peubah variabel berupa kenaikan harga pakan broiler, kenaikan harga bibit, penurunan harga
karkas, dan penurunan volume produksi. Penentuan variabel ini didasarkan pada fakta bahwa variabel-variabel tersebut merupakan komponen terpenting dalam
struktur biaya dan penerimaan perusahaan. Variabel harga berpotensi mengalami fluktuatif harga yang dapat menyebabkan perubahan tingkat kelayakan usaha
Peternakan Maju Bersama. Demikian juga penurunan volume produksi akan menyebabkan penurunan penerimaan yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat
kelayakan usaha. Dengan menggunakan metode switching value ini, akan
40 diperoleh informasi mengenai harga pakan broiler dan bibit tertinggi, harga jual
karkas terendah, dan volume produksi terendah dalam hal ini tingkat kelangsungan hidup itik setiap siklus produksi yang masih dapat ditoleransi
sehingga usaha pembesaran itik pedaging yang dilakukan masih layak untuk dijalankan secara finansial.
Hasil dari seluruh analisis kelayakan usaha, yang meliputi analisis aspek non finansial dan aspek finansial, akan digunakan untuk menentukan apakah
usaha pembesaran itik di Peternakan Maju Bersama layak untuk dijalankan atau tidak. Jika hasil analisis adalah layak, maka usaha pembesaran itik dapat
direalisasikan. Akan tetapi, jika hasil dari analisis adalah tidak layak, maka perusahaan perlu melakukan evaluasi dan menyiapkan solusi sehingga usaha
menjadi layak untuk dijalankan. Dari hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran yang bermanfaat
bagi usaha pembesaran itik pedaging di Peternakan Maju Bersama. Alur kerangka pemikiran operasional secara terstruktur dapat dilihat pada Gambar 3.
41
Gambar 3.
Alur Kerangka Pemikiran Operasional
• Terdapat Informasi Peningkatan Permintaan Karkas Itik
• Terdapat Peluang Usaha Pembesaran Itik Pedaging
• Usaha Tahap Pembesaran Dianggap Relatif Mudah Dijalankan
Peternakan Maju Bersama
Analisis Kelayakan Usaha
Finansial
• Aspek Pasar • Aspek Teknis
• Aspek Manajemen • Aspek Hukum
• Aspek Sosial-Ekonomi- Budaya
• Aspek Lingkungan Analisis
Switching Value Proyeksi LR, NPV, IRR,
Net BC, Payback Period, BEP, dan HPP
Non Finansial
Layak
Implementasi Tidak Layak
Evaluasi
42
IV.
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian