92
7.1.1.4. Penerimaan Penjualan Itik Hidup
Penerimaan penjualan itik hidup terjadi pada tahun ke-0 yaitu pada produksi percobaan. Pada produksi percobaan tersebut peternakan mencoba
membudidayakan itik dengan jumlah 900 ekor. Itik yang berhasil dijual hanya sekitar 135 ekor. Harga jual juga jauh di bawah harga pasar yaitu Rp 10.000,00
per ekor yang dijual hidup. Total penerimaan dari penjualan itik hidup sebesar Rp 10.000,00 dikalikan 135 ekor yang hasilnya adalah Rp 1.350.000,00.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen peternakan, pada produksi percobaan dapat dikatakan mengelami kegagalan panen. Kegagalan
panen diakibatkan terlalu sedikitnya pakan broiler yang diberikan.
7.1.1.5. Penerimaan Nilai Sisa
Nilai sisa berasal dari nilai investasi yang tidak habis nilai ekonomisnya pada akhir umur bisnis yaitu tahun ke-5. Peralatan itu diantaranya pisau besar,
pisau kecil, panci, baskom, dan gayung. Pada Peternakan Maju Bersama, jumlah nilai sisa sebesar Rp 161.333,33. Perincian nilai sisa dapat dilihat dalam
Lampiran 6 .
7.1.2. Arus Kas Keluar Outflow
Arus kas keluar adalah komponen biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya yang dikeluarkan dibedakan menjadi biaya investasi dan biaya
operasional. Biaya investasi merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang akan digunakan dalam proses produksi.
Sedangkan biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan agar usaha bisa berlangsung.
7.1.2.1. Biaya Investasi
Biaya investasi dikeluarkan pada tahun ke-0 bisnis. Biaya ini digunakan untuk membangun kandang dan mengadakan mesin dan peralatan yang diperlukan
dalam usaha pembesaran itik pedaging. Rincian biaya investasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
93
1 Kandang
Kandang merupakan komponen investasi terbesar pada Peternakan Maju Bersama. Peternakan memiliki satu buah kandang dengan kapasitas 2.000 ekor
itik. Kandang pada Peternakan Maju Bersama merupakan kandang permanen dan tertutup. Kandang ini dilengkapi dengan fasilitas penghangat dari lampu
yang dinamakan induk buatan. Fasilitas ini berfungsi sebagai induk bagi itik. Hal ini dilakukan karena pada anak itik masih tidak tahan dengan cuaca
dingin. Pembangunan kandang menghabiskan biaya yang cukup besar yakni
mencapai Rp 23.140.500,00. Umur ekonomis kandang diperkirakan sekitar lima tahun operasional atau enam tahun sejak kandang dibangun.
2 Instalasi Listrik
Instalasi listrik dibangun untuk menjamin ketersediaan listrik untuk keperluan peternakan. Listrik diperlukan terutama untuk membuat induk
buatan dan untuk penerangan kandang. Pembangunan instalasi listrik menghabiskan biaya sebesar Rp 1.700.000,00. Umur ekonomis instalasi listrik
selama enam tahun.
3 Instalasi Air
Instalasi air dibangun untuk menjamin ketersediaan pasokan air untuk keperluan peternakan. Umur ekonomis instalasi air selama enam tahun.
Pembangunan instalasi air menghabiskan biaya sekitar Rp 1.354.000,00. Biaya tersebut digunakan dalam pembuatan sumur galian, pembelian selang,
paralon, mesin pompa air, lem paralon, keran air dan biaya pemasangan. Perincian biaya instalasi air dapat dilihat dalam Tabel 14.
94
Table 14. Perincian Biaya Instalasi Air
No Uraian Volume Satuan
Harga Satuan
Rp Nilai
Rp 1. Selang
30 Meter 2.500,00
75.000,00 2. Paralon
3 Buah 12.500,00
37.500,00 3. Mesin pompa air
1 Buah 350.000,00
350.000,00 4. Biaya pemasangan
dan gali sumur 1
Paket 500.000,00 500.000,00
5. Keran, lem paralon, dsb
1 Paket
100.000,00 100.000,00 Jumlah
1.062.500,00
4 Mesin Rucah Pakan
Mesin pakan digunakan untuk menghancurkan ubi yang merupakan campuran pada ransum itik. Itik yang berumur lebih dari satu bulan diberikan
pakan buatan berupa limbah sayuran dari pasar, dedak, ampas tempe, pakan broiler, pakan pur, dan ubi. Ubi perlu dihancurkan terlebih dahulu agar lebih
halus sehingga mudah dimakan itik. Proses penghancuran menggunakan mesin penghancur atau mesin rucah pakan. Harga beli mesin rucah pakan
yaitu Rp 3.500.000,00 dengan umur ekonomis sekitar enam tahun.
5 Freezer
Freezer berfungsi sebagai tempat penyimpanan karkas sebelum didistribusikan ke pelanggan. Karkas dapat disimpan dalam freezer hingga
satu bulan. Kapasitas freezer dapat menampung karkas lebih dari 100 ekor. Biaya untuk membeli freezer sebesar Rp 2.500.000,00. Umur ekonomis
freezer sekitar lima tahun.
6 Tempat Pakan dan Minum
Tempat pakan nampan dan minum merupakan peralatan yang penting dalam pembesaran itik pedaging. Tempat pakan dan minum berfungsi untuk
tempat makan dan minum itik yang disediakan di kandang. Tempat pakan yang terdapat di Peternakan Maju Bersama berjumlah 30 buah dengan ukuran
yang sama. Harga setiap tempat pakan sekitar Rp 3.350,00. Sedangkan untuk tempat minum terdapat dua ukuran yaitu tempat minum kecil dan tempat
95 minum besar. Perbedaan ukuran tempat minum menyebabkan perbedaan harga
beli dimana tempat minum kecil harganya Rp 2.000,00 per buah sedangkan tempat minum besar harganya Rp 10.000,00 per buah. Umur ekonomis tempat
pakan dan minum dapat diperkirakan selama dua tahun.
7 Bola Lampu
Fungsi utama lampu adalah untuk digunakan dalam induk buatan. Induk buatan diperuntukan bagi bibit yang baru didatangkan hingga umur tiga
minggu. Induk buatan sangat penting untuk menjadikan ruangan tetap hangat sehingga seolah itik berada dengan induknya. Jumlah bola lampu yang
dimiliki sebanyak 150 buah. Harga setiap bola lampu yaitu Rp 6.000,00. Umur ekonomis bola lampu diperkirakan selama dua tahun.
8 Serokan
Serokan digunakan sebagai peralatan pembersihan kandang. Peternakan memiliki dua buah serokan. Harga beli serokan yaitu Rp 5.000,00 per buah.
Umur ekonomis serokan yaitu selama tiga tahun.
9 Cangkul
Cangkul berfungsi untuk membuat parit dan keperluan sanitasi kandang. Selain itu, cangkul dapat digunakan untuk membersihkan kotoran dan sisa
pakan dan sekam. Peternakan memiliki dua buah cangkul dengan harga cangkul per buahnya yaitu Rp 35.000,00. Umur ekonomis cangkul
diperkirakan mencapai dua tahun.
10 Ember
Ember digunakan untuk diantaranya mencuci peralatan, tempat menuangkan pakan dari karung, dan penggunaan lainnya. Peternakan
memiliki lima buah ember dengan ukuran besar. Ember diperoleh dari toko perkakas setempat dengan harga Rp 15.000,00 per buah. Umur ekonomis
ember diperkirakan mencapai dua tahun.
96
11 Pisau Besar
Pisau besar merupakan peralatan kerja untuk proses penanganan pasca panen. Pisau besar digunakan untuk penanganan pasca panen yaitu
pembersihan. Peternakan memiliki dua buah pisau besar. Harga per satuan pisau besar yaitu Rp 15.000,00. Pisau memiliki umur ekonomis sekitar dua
tahun.
12 Pisau Kecil
Pisau kecil digunakan untuk pemotongan itik atau menyembelih itik. Peternakan memiliki dua buah pisau kecil. Harga per satuan pisau kecil
sebesar Rp 3.000,00. Umur ekonomis pisau kecil selama dua tahun.
13 Panci
Panci digunakan untuk merebus air yang akan digunakan untuk menyeduh itik. Hal ini akan membuat bulu itik mudah untuk dicabuti.
Peternakan memiliki dua buah panci. Harga satuan panci yaitu Rp 120.000,00. Umur ekonomis panci sekitar dua tahun.
14 Gayung
Gayung digunakan untuk mengambil air. Perusahaan memiliki dua buah gayung. Harga beli gayung yaitu Rp 5.000,00 per buah. Umur ekonomis
gayung selama tiga tahun.
15 Timbangan Duduk
Timbangan duduk digunakan untuk menimbang bobot karkas ataupun itik hidup. Jumlah timbangan sekitar tiga buah. Harga timbangan yaitu Rp
50.000,00 per buah. Umur ekonomis timbangan selama enam tahun.
97
16 Baskom
Baskom digunakan dalam proses produksi ataupun pasca panen. Perusahaan memiliki baskom sebanyak empat buah. Harga beli baskom Rp
15.000,00 per buah. Umur ekonomis baskom yaitu tiga tahun.
17 Sepatu Boot
Sepatu boot digunakan untuk kerja para karyawan. Hal ini supaya kebersihan badan karyawan dapat terjaga mengingat kandang banyak kotoran
ternak itik, sisa pakan, dan sekam. Peternakan memiliki inventaris sepatu boot sebanyak lima buah. Harga setiap sepatu yaitu Rp 60.000,00. Umur ekonomis
sepatu boot selama dua tahun.
18 Timbangan Digital 5 Kg
Timbangan digital 5 kg digunakan untuk menimbang bobot karkas. Timbangan digital digunakan untuk ketelitian dalam penimbangan. Harga beli
timbangan digital yaitu Rp 170.000,00. Umur ekonomis timbangan digital selama lima tahun.
19 Mesin Sealer Plastik
Mesin sealer plastik digunakan untuk merekatkan plastik kemasan karkas. Peternakan memiliki satu buah mesin sealer. Mesin sealer dibeli
seharga Rp 150.000,00. Umur ekonomis mesin sealer plastik selama lima tahun.
20 Buku Panduan Beternak Itik
Buku panduan beternak itik digunakan untuk menambah informasi menganai usaha ternak itik terutama aspek teknis produksi. Peternakan
memiliki dua buah buku panduan dengan harga masing-masing sekitar Rp 60.000,00. Umur ekonomis buku panduan yaitu enam tahun.
Selain melakukan investasi, perusahaan juga melakukan reinvestasi. Reinvestasi dilakukan untuk mengganti peralatan investasi yang telah habis umur
98 ekonomisnya. Pada tahun ke-2 peternakan melakukan reinvestasi untuk peralatan
investasi seperti tempat pakan, tempat minum, cangkul, ember besar, dan bola lampu dengan jumlah biaya reinvestasi sebesar Rp 1.365.500,00. Pada tahun ke-3,
ke-4, dan ke-5 jumlah biaya reinvestasi yang dikeluarkan masing-masing sebesar Rp 581.000,00; Rp 1.435.500,00; dan Rp 576.000,00. Total biaya reinvestasi
selama umur bisnis mencapai Rp 3.958.000,00. Rincian biaya reinvestasi dapat
dilihat dalam Lampiran 7. 7.1.2.2.
Biaya Operasional
Biaya operasional dikeluarkan secara berkala selama proyek berjalan. Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel.
1 Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan dalam
batas tertentu. Biaya tetap pada Peternakan Maju Bersama meliputi biaya sewa lahan, biaya gaji PJ kandang, biaya gaji anak kandang, biaya gaji
manajer, biaya listrik, biaya komunikasi, biaya administrasi kantor, biaya pemeliharaan kandang, biaya sekam, biaya promosi atau pemasaran, biaya
tenaga kerja pengiriman, biaya listrik tetap, karung, dan sapu lidi. Pada tahun ke-0 perusahaan telah melakukan produksi yaitu produksi
percobaan sehingga telah mengeluarkan biaya tetap. Biaya tetap yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 16.106.000,00.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp 32.506.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 biaya tetap yang dikeluarkan
berbeda dari tahun ke-2 sampai ke-5 yaitu sebesar Rp 28.406.000,00. Adanya perbedaan biaya tetap tersebut dikarenakan jumlah siklus produksi yang
berbeda. Perincian biaya tetap dapat dijelaskan sebagai berikut:
99
a Biaya Sewa Lahan
Besarnya biaya sewa lahan yaitu Rp 1.800.000,00 per tahun. Biaya sewa lahan sudah harus dibayarkan sejak tahun ke-0 hingga ke-5 dengan
jumlah yang sama setiap tahunnya.
b Gaji PJ Kandang
Gaji PJ kandang terdiri dari gaji harian dan gaji bulanan tetap. Gaji harian dibayarkan setiap hari pada setiap siklus produksi. Produksi yang
dilakukan Peternakan Maju Bersama dalam satu tahun dari tahun ke-2 sampai ke-5 sebanyak lima siklus produksi. Satu siklus produksi selama 10
minggu. Satu minggu dihitung selama 7 hari. Gaji harian PJ kandang sebesar Rp 10.000,00 per hari sehingga biaya gaji harian yang dibayarkan
untuk PJ kandang sebesar Rp 3.500.000,00. Gaji tetap bulanan yang didapatkan PJ kandang yaitu sebesar Rp 400.000 per bulan. Sehingga gaji
tetap yang diterima dalam satu tahun sebesar Rp 4.800.000,00. Dengan demikian, gaji total yang harus dibayarkan untuk PJ kandang dalam satu
tahun adalah sebesar Rp 8.300.000,00. Pada tahun ke-0 produksi hanya dilakukan sebanyak satu siklus
produksi yaitu produksi percobaan. Sehingga gaji yang dibayarkan untuk PJ kandang yaitu gaji tetap bulanan sebesar Rp 400.000,00 per bulan
dikalikan 12 bulan hasilnya yaitu Rp 4.800.000,00. Kemudian mendapat gaji harian sebesar Rp 10.000,00 per hari. Setiap siklus produksi terdapat
10 minggu atau 70 hari sehingga biaya harian PJ harian sebesar Rp 700.000,00. Total biaya gaji PJ kandang pada tahun ke-0 sebesar Rp
4.800.000,00 ditambah Rp 700.000,00 hasilnya adalah Rp 5.500.000,00. Pada tahun ke-1 jumlah produksi sebanyak empat siklus produksi.
Biaya harian sebesar Rp 700.000,00 per satu siklus produksi dikalikan empat siklus produksi yang hasilnya adalah Rp 2.800.000,00. Gaji tetap
bulanan Rp 400.000,00 per bulan sehingga dalam satu tahun mendapatkan gaji tetap sebesar Rp 4.800.000,00. Total gaji pada tahun ke-1 sebesar Rp
7.600.000,00.
100
c Gaji Anak Kandang
Besarnya gaji anak kandang yaitu Rp 15.000 per hari. Dalam satu siklus produksi terdapat 10 minggu dan dalam satu minggu terdapat 7 hari.
Sedangkan dalam satu tahun dari tahun ke-2 hingga ke-5 terdapat lima siklus produksi. Gaji anak kandang Dalam satu siklus produksi sebesar Rp
15.000,00 per hari dikalikan 10 minggu dikalikan tujuh hari per minggu hasilnya adalah Rp 1.050.000,00 per orang. Dengan demikian jumlah gaji
anak kandang sebesar Rp 5.250.000,00 per tahun per orang. Peternakan Maju Bersama memiliki dua orang anak kandang sehingga gaji yang
dibayarkan untuk anak kandang sebesar Rp 10.500.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat
siklus produksi. Gaji anak kandang dalam satu siklus produksi sebesar Rp 1.50.000,00 per orang. Gaji dalam empat siklus produksi sebesar Rp
4.200.000,00 per orang. Peternakan memiliki dua orang anak kandang sehingga gaji yang diperlukan pada tahun ke-1 sebesar Rp 8.400.000,00.
Pada tahun ke-0 produksi dilakukan sebanyak satu siklus produksi. Biaya untuk gaji anak kandang sebesar Rp 2.100.000,00.
d Gaji Manajer
Biaya ini merupakan biaya pemilik pengelola manajer. Berdasarkan pengakuan pemilik pengelola bahwa pemilik pengelola tidak mendapatkan
gaji. Akan tetapi pemilik pengelola juga terlibat langsung dalam kegiatan usaha Peternakan Maju Bersama. Peran pemilik pengelola hampir sama
dengan PJ kandang sehingga gaji yang diperhitungkan untuk pemilik pengelola sama dengan gaji PJ kandang yaitu sebesar Rp 8.300.000,00
pada tahun ke-2 hingga ke-5, Rp 7.600.000,00 pada tahun ke-1, dan Rp 5.500.000,00 pada tahun ke-0.
e Biaya Listrik
Biaya listrik tetap yang dikeluarkan setiap bulan sebesar Rp 50.000,00. Biaya tetap listrik per bulan diantaranya berupa biaya beban
101 listrik dan pemakaian penerangan kandang. Jumlah bulan dalam satu tahun
yaitu 12 bulan. Dengan demikian biaya listrik tetap per tahun sebesar Rp 600.000,00.
f Biaya Komunikasi
Biaya komunikasi adalah biaya untuk pembelian pulsa. Pembelian pulsa dilakukan setiap minggu sebesar Rp 6.000,00 per minggu. Dalam
satu siklus produksi terdapat 10 minggu. Biaya komunikasi dalam satu siklus produksi sebesar Rp 60.000,00.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 jumlah produksi sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya komunikasi yang diperlukan sebesar Rp
300.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi sebanyak empat siklus sehingga biaya yang diperlukan sebesar Rp 240.000,00. Pada tahun
ke-0 jumlah produksi yang dilakukan yaitu satu siklus produksi sehingga biaya komunikasi yang diperlukan sebesar Rp 60.000,00.
g Biaya Administrasi Kantor
Biaya administrasi kantor diantaranya adalah biaya kwitansi, biaya alat tulis, dan biaya pencatatan keuangan. Besarnya biaya administrasi
kantor yang diperlukan dalam satu siklus produksi sebesar Rp 10.000,00. Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya
administrasi yang dikeluarkan sebesar Rp 10.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya
administrasi kantor yang dibutuhkan sebesar Rp 50.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus
sehingga biaya administrasi kantor yang diperlukan sebesar Rp 40.000,00.
h Biaya Pemeliharaan Kandang
Pada setiap awal siklus produksi, peternakan menyiapkan kesiapan produksi misalnya pembelian plastik penutup kandang, membersihkan
halaman kandang dan sekitarnya, dan melakukan perbaikan kandang yang terlihat rusak. Biaya tersebut dirangkum ke dalam biaya pemeliharaan
102 kandang. Besarnya biaya pemeliharaan kandang yaitu Rp 100.000,00 per
siklus produksi. Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya
pemeliharaan kandang yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga
biaya pemeliharaan kandang yang diperlukan sebesar Rp 500.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat
siklus produksi sehingga biaya pemeliharaan kandang yang diperlukan sebesar Rp 400.000,00.
i Biaya Sekam
Sekam digunakan sebagai alas untuk itik supaya lantai tidak terlalu lembab dan kandang tidak terlalu bau. Sekam yang dibutuhkan pada awal
kegiatan produksi sekitar 50 karung. Harga setiap karung sekam sebesar Rp 5.000,00. Dengan demikian biaya sekam pada setiap produksi sebesar
50 karung dikalikan Rp 5.000,00 per karung hasilnya adalah Rp 250.000,00 per siklus produksi.
Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya sekam yang dikeluarkan sebesar Rp 250.000,00. Pada tahun ke-2 hingga
ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya sekam yang diperlukan sebesar Rp 1.250.000,00 per tahun. Pada tahun ke-5 jumlah
produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya sekam yang diperlukan sebesar Rp 1.000.000,00.
j Biaya Sapu Lidi
Sapu lidi menjadi biaya tetap karena umur ekonomisnya tidak lebih dari satu tahun. Sapu lidi yang dibutuhkan sebanyak dua buah per tahun.
Harga sapu lidi yaitu Rp 3.000,00 per buah. Dengan demikian biaya yang dibutuhkan untuk pembelian sapu lidi sebesar Rp 6.000,00 per tahun.
103
k Biaya Promosi
Biaya promosi merupakan biaya yang digunakan untuk mempromosikan itik ke pasar-pasar potensial misalnya ke restoran-
restoran. Biaya promosi juga sebagian besar dikeluarkan untuk transportasi promosi tersebut. Pada setiap siklus produksi peternakan menganggarkan
biaya promosi sebesar Rp 100.000,00. Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya
promosi yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya promosi
yang diperlukan sebesar Rp 500.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya
promosi yang diperlukan sebesar Rp 400.000,00.
l Biaya Tenaga Kerja Pengiriman
Biaya tenaga kerja pengiriman merupakan biaya untuk tenaga kerja dalam proses pendistribusian atau pengiriman produk ke pelanggan.
Tenaga kerja yang digunakan sebanyak dua orang dengan upah yang mengacu pada upah harian di Peternakan Maju Bersama yaitu Rp
15.000,00 per orang per hari. Pengiriman yang menggunakan tenaga kerja pengiriman dilakukan dalam satu hari sehingga biaya tenaga kerja
pengiriman sebesar Rp 30.000,00 per produksi. Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya
tenaga kerja pengiriman yang dikeluarkan sebesar Rp 30.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga
biaya tenaga kerja pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 150.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat
siklus produksi sehingga biaya tenaga kerja pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 120.000,00.
m Biaya Karung
Karung digunakan untuk mengemas pupuk kandang. Jumlah karung yang diperlukan dalam satu siklus produksi sebanyak 50 buah. Harga
104 karung yaitu Rp 1.000,00 per buah sehingga biaya yang diperlukan untuk
karung sebesar Rp 50.000,00 per satu siklus produksi. Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya
karung yang dikeluarkan sebesar Rp 50.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya karung yang
diperlukan sebesar Rp 250.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya
karung yang diperlukan sebesar Rp 200.000,00.
2 Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung dengan jumlah produk yang akan dihasilkan. Pada Peternakan Maju Bersama biaya variabel
berupa biaya bibit DOD, biaya pakan broiler, pakan pur, dedak, ubi, limbah sayuran pasar, ampas tempetahu, obat-obatan, vaksin dan vitamin,
transportasi, lilin, plastik kemasan, karung, biaya pasca penen, box pengiriman, kayu bakar, dan bensin.
Pada tahun ke-0 jumlah biaya variabel yang digunakan sebesar Rp 9.365.130,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 besarnya biaya variabel yang
dikeluarkan yaitu Rp 141.195.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 biaya variabel yang keluarkan sebesar Rp 112.956.000,00. Rincian penggunaan
biaya variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
a Biaya Bibit
Bibit yang berupa DOD didatangkan dari peternakan penghasil DOD. Hal ini dikarenakan Peternakan Maju Bersama tidak memproduksi
DOD. Bibit yang diperlukan dalam satu siklus produksi sebesar 2.000 ekor.
Harga bibit yaitu Rp 4.500,00. Biaya yang diperlukan untuk pembelian bibit dalam satu siklus produksi sebesar Rp 9.000.000,00.
Khusus pada tahun ke-0 bibit yang dibeli sebanyak 900 ekor. Biaya untuk bibit yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 4.050.000,00.
105 Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus
produksi sehingga biaya untuk pembelian bibit yang diperlukan sebesar Rp 45.000.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan
sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya bibit yang diperlukan sebesar Rp 36.000.000,00.
b Biaya Pakan Broiler
Pakan broiler pakan broiler diberikan sebagai pakan pokok untuk itik umur 0 – 4 minggu dan pakan tambahan untuk itik umur 4-10 minggu.
Kebutuhan pakan broiler yang ideal yaitu sekitar 34 gr per ekor per hari sampai umur 4 minggu. Kebutuhan pakan broiler pada umur tersebut
selama umur panen sebanyak 952 gram atau 0,952 kg per ekor. Pemeliharaan 2.000 ekor membutuhkan pakan broiler sebanyak 1.904 kg
sampai umur empat minggu. Pada umur 4 – 10 minggu selama 6 minggu atau 42 hari idealnya itik diberikan pakan broiler sebanyak 2 kg untuk
pemeliharaan 1.000 ekor setiap harinya. Pemeliharaan 2.000 ekor itik memerlukan pakan broiler sebanyak 168 kg. total kebutuhan pakan broiler
dalam satu siklus produksi sebanyak 272 kg. Dalam satu karung pakan broiler memiliki netto 50 kg sehingga pakan broiler yang diperlukan
sebanyak 41,44 karung per siklus produksi. Harga pakan broiler yaitu Rp 260.000,00 per karung sehingga biaya yang diperlukan untuk pembelian
pakan broiler dalam satu siklus produksi sebesar Rp 10.774.400,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus
produksi sehingga biaya untuk pembelian pakan broiler yang diperlukan sebesar Rp 53.872.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi
yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya pakan broiler yang diperlukan sebesar Rp 43.097.600,00.
Khusus pada tahun ke-0 pakan broiler yang digunakan sebanyak 6,5 karung. Dengan demikian, biaya untuk pembelian pakan broiler yang
dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 1.690.000,00.
106
c Biaya Pakan Pur
Pakan Pur diberikan untuk itik umur 4 - 10 minggu selama 6 minggu = 42 hari. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 2,5 kg per hari
per 1.000 ekor itik. Kebutuhan pakan pur untuk pemeliharaan 2.000 ekor itik yaitu 210 kg. dalam satu karung memiliki netto 50 kg sehingga pakan
pur yang diperlukan sebanyak 4,2 karung. Harga pakan pur yaitu Rp 95.000,00 per karung sehingga biaya yang diperlukan untuk pembelian
pakan pur dalam satu siklus produksi sebanyak Rp 399.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus
produksi sehingga biaya untuk pembelian pakan pur yang diperlukan sebesar Rp 1.995.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang
dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya pakan pur yang diperlukan sebesar Rp 1.596.000,00.
Khusus pada tahun ke-0 pakan pur yang digunakan sebanyak 10 karung. Dengan demikian biaya untuk pembelian pakan pur yang
dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 950.000,00.
d Biaya Dedak
Dedak diberikan untuk itik umur 4 - 10 minggu selama 6 minggu = 42 hari. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 3,5 kg per hari per 1.000
ekor itik. Kebutuhan dedak untuk pemeliharaan 2.000 ekor itik yaitu 294 kg. Harga dedak yaitu Rp 2.000,00 per kg sehingga biaya yang diperlukan
untuk pembelian dedak dalam satu siklus produksi sebanyak 588.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus
produksi sehingga biaya untuk pembelian dedak yang diperlukan sebesar Rp 2.940.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang
dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya dedak yang diperlukan sebesar Rp 2.352.000,00.
Pada tahun ke-0 dedak yang digunakan sebanyak 132,3 kg. Dengan demikian biaya untuk pembelian dedak yang dikeluarkan pada tahun ke-0
sebesar Rp 264.600,00.
107
e Biaya Ubi
Ubi diberikan untuk itik umur 4 - 10 minggu selama 6 minggu = 42 hari. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 25 kg per hari per 1.000 ekor
itik. Kebutuhan ubi untuk pemeliharaan 2.000 ekor itik dalam satu siklus produksi yaitu 2.100 kg. Harga ubi yaitu Rp 1.500,00 per kg sehingga
biaya yang diperlukan untuk pembelian ubi dalam satu siklus produksi sebanyak 3.150.000,00.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk pembelian ubi yang diperlukan sebesar Rp
15.750.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya ubi yang diperlukan
sebesar Rp 12.600.000,00. Pada tahun ke-0 ubi yang digunakan sebanyak 945 kg. Dengan
demikian biaya untuk pembelian ubi yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 1.417.500,00.
f Biaya Limbah Sayuran Pasar
Limbah sayuran pasar diberikan untuk itik umur 4 - 10 minggu selama 6 minggu = 42 hari. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 50 kg
per hari per 1.000 ekor itik. Kebutuhan limbah sayuran pasar untuk pemeliharaan 2.000 ekor itik dalam satu siklus produksi yaitu 4.200 kg.
Satu karung memiliki netto sebesar 25 kg sehingga sayuran pasar yang diperlukan yaitu 168 karung. Harga limbah sayuran pasar yaitu Rp 750,00
per karung sehingga biaya yang diperlukan untuk pembelian limbah sayuran pasar dalam satu siklus produksi sebanyak Rp 126.000,00.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk pembelian limbah sayuran pasar yang
diperlukan sebesar Rp 630.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya
limbah sayuran pasar yang diperlukan sebesar Rp 504.000,00. Pada tahun ke-0 limbah sayuran pasar yang digunakan sebanyak
75,6 karung. Dengan demikian biaya untuk pembelian limbah sayuran pasar yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 56.700,00.
108
g Biaya Ampas Tempe
Ampas tempe diberikan untuk itik umur 4 - 10 minggu selama 6 minggu = 42 hari. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 25 kg per hari
per 1.000 ekor itik. Kebutuhan ampas tempe untuk pemeliharaan 2.000 ekor itik dalam satu siklus produksi yaitu 2.100 kg. Satu karung memiliki
netto sebesar 50 kg sehingga ampas tempe yang diperlukan yaitu 42 karung. Harga ampas tempe yaitu Rp 15.000,00 per karung sehingga biaya
yang diperlukan untuk pembelian ampas tempe dalam satu siklus produksi sebanyak Rp 630.000,00.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk pembelian ampas tempe yang diperlukan
sebesar Rp 3.150.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya ampas tempe
yang diperlukan sebesar Rp 2.520.000,00. Pada tahun ke-0 ampas tempe yang digunakan sebanyak 18,9
karung. Dengan demikian biaya untuk pembelian ampas tempe yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 283.500,00.
h Biaya Obat-Obatan
Biaya obat-obatan dikeluarkan untuk membeli obat-obatan herbal ataupun kimia. Pada Peternakan Maju Bersama penggunaan obat herbal
lebih besar dibandingkan kimia. Biaya obat-obatan yaitu sebesar Rp 100.000,00 untuk pemeliharaan sebanyak 1.000 ekor sehingga biaya obat-
obatan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan 2.000 ekor itik yaitu Rp 200.000,00 dalam satu siklus produksi.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk pembelian obat-obatan yang diperlukan
sebesar Rp 1.000.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya obat-obatan
yang diperlukan sebesar Rp 800.000,00. Pada tahun ke-0 obat-obatan yang digunakan sebanyak 0,9 paket. Dengan demikian biaya untuk pembelian
obat-obatan yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 90.000,00.
109
i Biaya Vitamin dan Vaksin
Penggunaan vitamin dan vaksin sebanyak satu paket untuk itik sebanyak 1.000 ekor. Harga satu paket vitamin dan vaksin yaitu Rp
25.000,00. Pada pemeliharaan itik sebanyak 2.000 ekor diperlukan dua paket vaksin sehingga biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 50.000,00
dalam satu siklus produksi. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus
produksi sehingga biaya untuk pembelian vitamin dan vaksin yang diperlukan sebesar Rp 250.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah
produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya vitamin dan vaksin yang diperlukan sebesar Rp 200.000,00. Pada tahun
ke-0 vitamin dan vaksin yang digunakan sebanyak 0,9 paket. Dengan demikian biaya untuk pembelian vitamin dan vaksin yang dikeluarkan
pada tahun ke-0 sebesar Rp 22.500,00.
j Biaya Transportasi Pembelian Ampas Tempe
Biaya transportasi pembelian ampas tempe dihitung berdasarkan jumlah ampas tempe yang diperlukan dalam satuan karung. Harga
transportasi untuk setiap karung yaitu Rp 5.000,00. Ampas tempe yang diperlukan dalam satu siklus produksi sebanyak 42 karung sehingga biaya
transportasi ampas tempe yang diperlukan sebesar Rp 210.000,00 per siklus produksi.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk transportasi pembelian ampas tempe yang
diperlukan sebesar Rp 1.050.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya
transportasi pembelian ampas tempe yang diperlukan sebesar Rp 840.000,00. Pada tahun ke-0 ampas tempe yang digunakan sebanyak 18,9
karung. Dengan demikian biaya untuk transportasi pembelian ampas tempe yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 94.500,00.
110
k Biaya Transportasi Pembelian Pakan Broiler
Biaya transportasi pembelian pakan broiler dihitung berdasarkan jumlah pakan broiler yang diperlukan dalam satuan karung. Harga
transportasi untuk setiap karung yaitu Rp 5.000,00. Pakan broiler yang diperlukan dalam satu kali produksi sebanyak 41,44 karung sehingga biaya
transportasi pakan broiler yang diperlukan sebesar Rp 207.200,00 dalam satu siklus produksi.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk transportasi pembelian pakan broiler yang
diperlukan sebesar Rp 1.036.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya
transportasi pembelian pakan broiler yang diperlukan sebesar Rp 828.800,00. Pada tahun ke-0 pakan broiler yang digunakan sebanyak 6,5
karung. Dengan demikian biaya untuk transportasi pembelian pakan broiler yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 32.500,00.
l Biaya Transportasi Pembelian Pakan Pur
Biaya transportasi pembelian pakan pur dihitung berdasarkan jumlah pakan pur yang diperlukan dalam satuan karung. Harga
transportasi untuk setiap karung yaitu Rp 5.000,00. Pakan pur yang diperlukan dalam satu kali produksi sebanyak 4,2 karung sehingga biaya
transportasi pakan pur yang diperlukan sebesar Rp 21.000,00 dalam satu siklus produksi.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk transportasi pembelian pakan pur yang
diperlukan sebesar Rp 105.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya
transportasi pembelian pakan pur yang diperlukan sebesar Rp 84.000,00. Pada tahun ke-0 pakan pur yang digunakan sebanyak 10 karung. Dengan
demikian biaya untuk transportasi pembelian pakan pur yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 50.000,00.
111
m Biaya Transportasi Pembelian Dedak
Biaya transportasi pembelian dedak dihitung berdasarkan jumlah dedak yang diperlukan dalam satuan karung. Harga transportasi untuk
setiap karung yaitu Rp 5.000,00. Dedak yang diperlukan dalam satu siklus produksi sebanyak 5,88 karung sehingga biaya transportasi dedak yang
diperlukan sebesar Rp 29.400,00 dalam satu siklus produksi. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus
produksi sehingga biaya untuk transportasi pembelian dedak yang diperlukan sebesar Rp 147.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah
produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya transportasi pembelian dedak yang diperlukan sebesar Rp 117.600,00.
Pada tahun ke-0 dedak yang digunakan sebanyak 2,65 karung. Dengan demikian biaya untuk transportasi pembelian dedak yang dikeluarkan pada
tahun ke-0 sebesar Rp 13.230,00.
n Biaya Transportasi Pembelian Sayuran Pasar
Biaya transportasi pembelian limbah sayuran pasar dihitung berdasarkan jumlah limbah sayuran pasar yang diperlukan dalam satuan
karung. Harga transportasi untuk setiap karung yaitu Rp 2.500,00. Limbah sayuran pasar yang diperlukan dalam satu siklus produksi sebanyak 168
karung sehingga biaya transportasi limbah sayuran pasar yang diperlukan sebesar Rp 420.000,00 dalam satu siklus produksi.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk transportasi pembelian limbah sayuran
pasar yang diperlukan sebesar Rp 2.100.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga
biaya transportasi pembelian limbah sayuran pasar yang diperlukan sebesar Rp 1.680.000,00. Pada tahun ke-0 limbah sayuran pasar yang
digunakan sebanyak 75,6 karung. Dengan demikian biaya untuk transportasi pembelian limbah sayuran pasar yang dikeluarkan pada tahun
ke-0 sebesar Rp 189.000,00.
112
o Biaya Lilin
Lilin digunakan untuk membantu pengelupasan bulu halus pada itik pada saat pengolahan pasca panen. Kebutuhan lilin untuk 1.000 ekor itik
yaitu 2 kilogram. Itik yang dipanen dalam satu siklus produksi sebanyak 1.500 ekor sehingga lilin yang diperlukan sebanyak tiga kilogram. harga
lilin yaitu Rp 12.000,00 per kg. Dengan demikian biaya lilin sebesar Rp 36.000,00 per siklus produksi.
Pada tahun ke-0 itik dijual dalam bentuk hidup sehingga tidak memerlukan biaya lilin. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak
lima siklus produksi sehingga biaya untuk lilin yang diperlukan sebesar Rp 180.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan
sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya lilin yang diperlukan sebesar Rp 144.000,00.
p Biaya Plastik Kemasan Karkas
Plastik kemasan karkas digunakan untuk mengemas karkas. Kebutuhan plastik disesuaikan dengan jumlah itik yang dipanen.
Pada tahun ke-2 hingga ke-5 itik yang dipanen yaitu 7.500 ekor per tahun. Dengan demikian jumlah plastik yang dibutuhkan yaitu 7.500 buah.
Harga plastik yaitu Rp 200,00 per buah sehingga biaya yang diperlukan untuk plastik kemasan karkas sebesar Rp 1.500.000,00 per tahun.
Pada tahun ke-1 jumlah itik yang dipanen sebanyak 6.000 ekor sehingga plastik kemasan karkas yang diperlukan sebanyak 6.000 buah.
Biaya yang diperlukan untuk plastik kemasan karkas sebesar Rp 1.200.000,00.
Pada tahun ke-0 perusahaan tidak menjual karkas akan tetapi menjual itik hidup. Dengan demikian pada tahun ke-0 tidak mengeluarkan
biaya untuk plastik kemasan karkas.
113
q Biaya Plastik Kemasan Ati Ampela
Satu buah plastic kemasan ati ampela dapat digunakan untuk mengemas 20 pasang ati ampela. Harga plastik sekitar Rp 200,00 per buah
sehingga biaya kemasan untuk satu pasang ati ampela yaitu Rp 10,00. Jumlah ati ampela yang dihasilkan pada tahun ke-2 hingga ke-5 sebanyak
7.500 pasang per tahun. Dengan demikian biaya untuk plastik kemasan ati ampela sebesar Rp 75.000,00 per tahun.
Pada tahun ke-1 jumlah itik yang dipanen sebanyak 6.000 ekor sehingga ati ampela yang dihasilkan sebanyak jumlah tersebut yaitu 6.000
ekor. Biaya yang diperlukan untuk plastik kemasan ati ampela yaitu Rp 60.000,00.
Pada tahun ke-0 tidak menghasilkan ati ampela. Dengan demikian tidak dikeluarkan biaya untuk plastik kemasan ati ampela.
r Biaya Pasca Panen
Biaya pasca panen yaitu biaya yang dikeluarkan untuk proses penanganan pasca panen yang meliputi pemotongan, pencabutan bulu,
pembersihan, penimbangan, dan pengemasan. Pada tahun ke-0 tidak memerlukan biaya pasca panen dikarenakan
itik dijual hidup. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 jumlah itik yang dipanen dan diproses atau diberikan perlakuaan pasca panen sebanyak 7.500 ekor
per tahun. Biaya penangan pasca panen yaitu Rp 1.000,00 per ekor sehingga biaya yang diperlukan untuk pasca panen sebesar Rp
7.500.000,00 per tahun. Pada tahun ke-5 jumlah itik yang di panen sebanyak 6.000 ekor.
Biaya yang diperlukan untuk tenaga kerja pasca panen sebesar Rp 6.000.000,00.
s Biaya Box Pengiriman
Box pengiriman digunakan untuk pengiriman itik. Box pengiriman dapat berupa kardus atau bahan-bahan lainnya misalnya karung, plastik,
114 keranjang buah, atau box styryofoam. Satu buah box dapat menampung
sekitar 25 ekor karkas. Harga box pengiriman disama ratakan yaitu Rp 3.000,00 per buah. Itik yang dipanen dalam satu siklus produksi sebanyak
1.500 ekor sehingga diperlukan box pengiriman sebanyak 60 buah. Biaya yang diperlukan dalam satu kali panen yaitu Rp 180.000,00.
Pada tahun ke-0 itik dijual dalam bentuk hidup sehingga tidak memerlukan box pengiriman. Hal ini dikarenakan pembeli yang datang ke
kandang. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus
produksi sehingga biaya untuk box pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 900.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan
sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya box pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 720.000,00.
t Biaya Kayu Bakar
Kayu bakar digunakan untuk membuat air panas yang akan digunakan untuk menyeduh itik atau proses pencelupan itik pada air panas
tersebut. Satu ikat kayu bakar dapat digunakan untuk mendidihkan air sekitar 10 panci. Satu panci air dapat digunakan untuk proses pencelupan
itik sekitar 10 ekor. Harga satu ikat kayu bakar yaitu Rp 3.000,00. Dalam satu kali produksi itik yang dipanen sebanyak 1.500 ekor sehingga
dibutuhkan kayu bakar sebanyak 15 ikat. Dengan demikian biaya yang diperlukan untuk kayu bakar yaitu Rp 45.000,00 per satu siklus produksi.
Pada tahun ke-0 itik dijual dalam bentuk hidup sehingga tidak memerlukan biaya untuk kayu bakar. Pada tahun ke-2 hingga ke-5
dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk kayu bakar yang diperlukan sebesar Rp 225.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah
produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya kayu bakar yang diperlukan sebesar Rp 180.000,00.
115
u Biaya Bensin
Bensin digunakan sebagai bahan bakar pada mesin rucah pakan. Dalam satu minggu dibutuhkan sekitar dua liter bensin untuk pemeliharaan
itik sebesar 1.000 ekor. Bensin digunakan pada umur pemeliharaan itik 4- 10 minggu sehingga kebutuhan bensin dimulai dari umur enam minggu
juga atau selama enam minggu. Untuk pemeliharaan itik 2.000 ekor diperlukan bensin sebanyak 24 liter. Harga bensin yaitu Rp 4.500,00.
Biaya untuk bensin dalam satu siklus produksi sebesar Rp 108.000,00. Pada tahun ke-0 bensin yang digunakan sebanyak 10,8 liter sehingga
biaya untuk bensin sebesar Rp 48.600,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk bensin yang
diperlukan sebesar Rp 540.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya
bensin yang diperlukan sebesar Rp 432.000,00.
v Biaya Variabel Listrik
Biaya variabel listrik yaitu biaya listrik yang digunakan dalam induk buatan. Biaya ini disesuaikan dengan jumlah induk buatan yang digunakan
dan induk buatan yang digunakan disesuaikan dengan jumlah itik yang diproduksi. Oleh karena itu biaya biaya listrik dibedakan menjadi biaya
variabel dan biaya tetap. Untuk pemeliharaan 2.000 ekor itik diperlukan biaya listrik sebesar Rp 250.000,00 per siklus produksi.
Pada tahun ke-0 biaya listrik sebesar Rp 112.500,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya untuk
listrik yang diperlukan sebesar Rp 1.250.000,00 per tahun. Pada tahun ke- 1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi
sehingga biaya listrik yang diperlukan sebesar Rp 1.000.000,00.
7.2. Analisis Laba Rugi
Analisis laba rugi dilakukan untuk mengetahui perkembangan laba usaha setiap tahunnya. Laba bersih merupakan hasil dari penerimaan dikurangi biaya