86
6.6. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan mempelajari bagaimana pengaruh bisnis terhadap lingkungan, apakah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik
atau semakin rusak. Limbah dari sisa produksi merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan. Pada Peternakan Maju
Bersama limbah yang dihasilkan berupa kotoran ternak yang bercampur dengan sekam dan sisa pakan.
Sebenarnya kotoran itik tidak menjadi ancaman bagi timbulnya pencemaran lingkungan apabila penanganan yang dilakukan sudah sesuai. Hal
tersebut dikarenakan kotoran itik dapat dijadikan sebagai pupuk kandang sehingga tidak mencemari lingkungan. Dengan demikian kotoran itik justru berdampak
positif bagi lingkungan karena dapat memberi nutrisi pada tanah yang dibutuhkan tanaman.
Demikian halnya dengan Peternakan Maju Bersama yang dapat menangani masalah kotoran dengan baik. Penanganan kotoran yang dilakukan Peternakan
Maju Bersama yakni pembersihan kotoran dari kandang, penempatan pada karung, penyimpanan, dan penjualan. Pembersihan dilakukan secara rutin setiap
dua minggu sekaligus mengganti alas sekam sehingga kandang selalu terjaga kebersihannya. Setelah terkumpul cukup banyak kotoran yang bercampur dengan
sekam dapat dijual dengan harga Rp 3.000,00 per karung. Selain dari limbah produksi, potensi pencemaran yang mungkin terjadi
adalah berupa bau kotoran. Untuk menangani pencemaran ini kandang senantiasa dijaga kebersihannya. Pembersihan kandang dilakukan setiap dua minggu
sehingga bau kotoran dapat diminimalkan. Pencemaran bau juga dapat diminimalkan dengan tipe kandang yang tertutup. Dengan kandang tertutup ini
itik tidak sampai berkeliaran dan membuat lingkungan menjadi kumuh. Untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap lingkungan baik berupa
limbah sisa produksi maupun potensi pencemaran bau, peternakan telah meminimalkannya yakni pembangunan kandang yang cukup jauh dari
permukiman warga. Jarak kandang sekitar lebih dari 200 meter dari pemukiman warga.
87 Selain adanya potensi dampak negatif, Peternakan Maju Bersama
memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Peternakan memanfaatkan limbah sayuran pasar setiap harinya. Hal ini dapat mengurangi sampah dari
limbah sayuran pasar. Berdasarkan analisis aspek lingkungan, dapat dikatakan Peternakan Maju
Bersama layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan adanya dampak positif terhadap lingkungan yakni sebagai penyedia pupuk kandang. Selain itu upaya
mengantisipasi pencemaran udara berupa bau sudah diantisipasi dengan membangun kandang yang cukup jauh dari permukiman warga, kandang model
tertutup, dan dilakukan pembersihan secara rutin dan teratur sehingga kandang terjamin kebersihannya.
88
VII.
ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau
tidak usaha tersebut dari aspek finansial digunakan kriteria kelayakan investasi. Kriteria kelayakan investasi yang dapat digunakan diantaranya Net Present Value
NPV, Net Benefit Cost Ratio Net BC, Internal Rate of Return IRR, dan Payback period PP. Analisis kriteria kelayakan investasi tersebut menggunakan
arus kas cash flow untuk mengetahui besarnya manfaat dan biaya yang dikeluarkan selama umur bisnis.
Selain menyusun cash flow, dalam penelitian ini juga akan dilakukan analisis laba rugi. Dari hasil analisis laba rugi dapat diketahui jumlah pajak yang
harus dibayarkan perusahaan yang akan mempengaruhi cash flow perusahaan yaitu sebagai pengurang atas manfaat bersih net benefit yang diterima
perusahaan. Selain itu, melalui laporan laba rugi dapat dihitung Break Even Point BEP dan Harga Pokok Produksi HPP yang berguna dalam pengelolaan bisnis.
Peternakan Maju Bersama dihadapkan pada adanya kemungkinan perubahan variabel yang mempengaruhi cash flow. Perusahaan perlu mengetahui
sejauh mana perubahan tersebut mempengaruhi aliran kas yang pada akhirnya mempengaruhi kelayakan usaha. Perubahan pada variabel input dan output hingga
saat ini memang belum terjadi karena usaha masih relatif baru. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis nilai pengganti switching value.
Analisis nilai pengganti switching value dilakukan terhadap variabel yang berpotensi mempengaruhi kelayakan usaha apabila terjadi perubahan dalam
jumlah tertentu misalnya adanya peningkatan harga pakan broiler, peningkatan harga bibit, penurunan harga jual karkas, dan penurunan volume produksi.
7.1. Proyeksi Arus Kas Cash flow