Aspek Hukum Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

84

6.4. Aspek Hukum

Aspek hukum berkenaan dengan bentuk badan usaha yang digunakan dan legalitas usaha. Peternakan Maju Bersama merupakan perusahaan patungan atau usaha bersama. Hal ini didasarkan pada proses berdirinya perusahaan didirikan oleh beberapa orang dan modal usaha merupakan modal bersama daripada para pendirinya. Perusahaan dijalankan sepenuhnya oleh pengelola sedangkan risiko kerugian ditanggung oleh pemilik. Aspek legal yang telah didapatkan yaitu berupa Surat Keterangan Domisili Usaha SKDU dari kelurahan. Dengan demikian, perusahaan telah terdaftar di kelurahan setempat sehingga perusahaan diakui secara legal keberadaannya. Menurut pemaparan pihak manajemen bahwa peternakan terjamin keamananya karena sudah mendapatkan izin dari kelurahan setempat. Peternakan Maju Bersama sebelumnya juga telah melapor kepada ketua Rukun Tetangga RT dan Rukun Warga RW setempat untuk mendapatkan izin persetujuan lingkungan. Hal ini dapat mengurangi risiko adanya persengketaan dengan warga sekitar yang merasa keberatan atas berdirinya peternakan tersebut. Berdasarkan aspek hukum, Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan sudah memiliki izin dari kelurahan, RW, dan RT setempat. Peternakan memang belum memiliki aspek legal yang mencirikan suatu bentuk perusahan misalnya persekutuan komanditer dan belum tercatat dalam akta notaris yang dikarenakan Peternakan Maju Bersama baru didirikan dan skala usaha yang dijalankan masih merupakan skala kecil. Perusahaan juga perlu memiliki peraturan internal yang disepakati diantara para pemilik sehingga setiap pihak yang terlibat di dalam Peternakan Maju Bersama dapat menjalankan hak dan kewajibannya serta dapat memudahkan penyelesaian apabila terjadi konflik internal perusahaan.

6.5. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang akan dianalisis adalah seberapa besar bisnis mempunyai dampak sosial, ekonomi, dan budaya terhadap masyarakat keseluruhan. Pada aspek sosial, pengaruh dari didirikannya Peternakan Maju Bersama adalah menciptakan lapangan pekerjaan baru. 85 Peternakan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak tiga orang dari daerah sekitar lokasi perusahaan. Dengan demikian, peternakan berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan baru. Penerangan listrik juga menjadi ada karena sebelumnya daerah tersebut sangat gelap. Dengan adanya kandang maka penerangan pun dilakukan. Selain itu, pada pasca panen biasanya dibantu oleh warga sekitar terutama dalam tahap pembersihan karkas dengan upah sebesar Rp 1.000,00 per ekor itik yang dibersihkan. Dari aspek ekonomi tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan adanya kesempatan kerja baru. Selin itu dapat menambah aktivitas ekonomi baik pada bagian hulu maupun bagian hilir agribisnis. Pada aktivitas hulu, semakin berkembangnya usaha pada hulu produksi misalnya penyediaan pakan bagi pabrik pakan, penyediaan ubi bagi petani ubi, dan penyediaan peralatan bagi toko peralatan. Pada aktivitas hilir peternakan berperan bagi perekonomian secara luas misalnya dalam menggunakan sarana transportasi dan mendukung berkembangnya rumah makan yang menyediakan menu itik atau bebek. Dari segi budaya, bisnis ini tidak merugikan budaya setempat. Justru dengan adanya bisnis ini bisa mempopulerkan mengkonsumsi daging itik. Hal ini dikarenakan daging unggas yang sangat popular selama ini adalah daging ayam. Selain itu, adanya kegiatan usaha pada tahap pembesaran dapat menjadi alternatif usaha selain usaha yang telah umum dilakukan yaitu usaha itik petelur. Dengan demikian usaha ternak itik pedaging terutama pada tahap pembesaran menjadi populer di masyarakat. Berdasarkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya dapat dikatakan Peternakan Maju Bersama layak dijalankan. Hal ini dikarenakan banyaknya dampak positif yang ditimbulkan misalnya menyediakan lapangan pekerjaan baru, menggiatkan kegiatan ekonomi off farm agribisnis itik, dan mempopulerkan mengkonsumsi daging itik untuk meningkatkan gizi masyarakat, dan memberikan alternatif dalam melakukan usaha ternak yaitu tahap pembesaran. 86

6.6. Aspek Lingkungan