Pola Produksi Pengelolaan Usaha Ternak

75 Sesekali itik dapat bermain di tempat tersebut. Gambaran layout kandang dapat dilihat pada Gambar 5. Keterangan: 1. Induk buatan 2. Tempat pemeliharaan tahap grower dan fisinher 3. Tempat penyimpanan kotoran 4. Tempat penyimpanan pakan 5. Tempat penyimpanan peralatan 6. Kandang isolasi 7. Tempat bermain itik Gambar 5. Layout Kandang

6.2.4.3. Tempat

Penangan Pasca Panen Tempat penangan pasca penen dilakukan di halaman dan dalam rumah salah satu karryawan yaitu penanggung jawab kandang. Hal ini dilakukan karena peternakan belum membangun tempat khusus untuk pengolahan pasca panen. Kegiatan pemotongan, perebusan, pencabutan bulu, dan pembersihan dilakukan di halaman rumah karyawan sedangkan pengemasan dilakukan di dalam rumah dan penyimpanan dilakukan di dalam freezer.

6.2.5. Proses Produksi

6.2.5.1. Pola Produksi

Satu siklus produksi pembesaran itik pedaging dimulai dari DOD hingga panen memerlukan waktu antara 2-3 bulan. Ditunjang dengan pemberian pakan 7 3 2 4 5 1 6 6 76 yang cukup dan bergizi, peternakan mengharapkan waktu yang dibutuhkan sekitar 2,5 bulan atau 10 minggu dalam satu siklus periode produksi. Estimasi produksi yaitu pada tahun ke-2 sampai ke-5 peternakan dapat melakukan produksi sebanyak lima siklus peoduksi dan pada tahun ke-1 hanya dapat melakukan produksi sebanyak empat siklus produksi. Estimasi produksi pada Peternakan Maju Bersama dapat dilihat dalam aktivitas perusahaan dalam Lampiran 1.

6.2.5.2. Pengelolaan Usaha Ternak

1 Kebutuhan Bibit Bibit didatangkan dari Jawa Tengah. Namun bibit tidak langsung ke Peternakan Maju Bersama melainkan melalui pedagang pengumpul di daerah Karawang. Dari daerah Karawang, bibit didatangkan ke kandang Peternakan Maju Bersama. Bibit didatangkan menggunakan sepeda motor dengan ongkos kirim ditanggung pengirim. Alasan dipilihnya bibit dari pemasok di daerah Karawang dengan pertimbangan yaitu, kualitas bibit bagus, pemasok tersebut sudah dikenal baik oleh pemilik, dan bebas biaya ongkos kirim. Peternakan memilih untuk membeli bibit dikarenakan belum siap untuk menghasilkan sendiri bibit. Alasan tersebut diantaranya usaha pembibitan dinilai membutuhkan investasi yang sangat besar, masih terbatasnya sumberdaya yang dimiliki, dan kemampuan teknis yang juga masih terbatas. Akan tetapi, rencana ke depannya peternakan memiliki cita-cita untuk melakukan peternakan yang terintegrasi antara bibit, pembesaran, penyediaan pakan, dan jaringan restoran bebek. Jenis itik yang diproduksi di Peternakan Maju Bersama yaitu Itik mojosari. Dipilihnya itik mojosari karena jenis itik tersebut dianggap cukup baik sebagai penghasil daging. Apabila dibandingkan dengan jenis itik lain misalnya itk peking, tiktok, dan mentok, harga bibit itik mojosari jauh lebih murah. 77 2 Pemberian Pakan Pemberian pakan dibedakan sesuai dengan perbedaan umur itik. Pada umur antara 0-4 minggu, itik diberikan pakan yang seluruhnya merupakan pakan buatan pabrik yakni pakan jenis broiler. Hal tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa kebutuhan nutrisi pada umur 0 - 4 minggu sangat tinggi dan perlu formulasi pakan yang lengkap. Formulasi nutrisi yang lengkap biasanya sudah terdapat pada pakan pabrik. Pada umur 4 - 10 minggu itik diberikan pakan campuran yaitu dengan membuat ransum. Ransum terbuat dari dedak, sisa sayuran pasar, ubi, ampas tempetahu, pakan pur, dan pakan broiler. Pemberian pakan dan pembuatan ransum disesuaikan dengan SOP Standar Operational Procedure yang terdapat di Peternakan Maju Bersama. Prosedur dalam SOP tersebut misalnya mengenai waktu pemberian pakan dan pembuatan ransum pakan. Sesuai SOP, pakan disediakan setiap saat untuk itik umur 0- 4 minggu dan diberikan 3 kali sehari untuk itik umur 4-10 minggu. Pembuatan ransum yang terdiri dari campuran dedak, sayuran pasar, ampas tempe, dan ubi dilakukan sesuai dengan SOP misalnya sayuran perlu direbus terlebih dahulu untuk menghilangkan racun. 3 Kebutuhan Air dan Pemberian Minum Itik Air terutama digunakan untuk minum itik. Untuk keperluan minum itik, air harus selalu tersedia di kandang. Hal ini dikarenakan itik pada dasarnya unggas air yang memerlukan banyak air. Penggantian air minum dilakukan setelah air dalam tempat minum terlihat kotor. Selain untuk keperluan minum itik, air digunakan untuk mencuci peralatan misalnya tempat pakan dan tempat minum. Kebutuhan air dapat dipenuhi dari instalasi air yang telah dibangun. Instalasi air menggunakan sumur dengan mesin pompa air untuk mengalirkan air dari sumur hingga ke perkandangan. Air mengalir melalui paralon-paralon dan selang hingga mencapai kandang. Penggunaan air dari saluran irigasi di persawahan dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar berbagai polutan 78 kimiawi yang berpotensi menjadi residu di dalam tubuh itik sehingga membahayakan bagi yang mengkonsumsinya. 4 Vitamin dan Vaksin Tujuan diberikannya vitamin yakni agar nafsu makan itik bertambah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan bobot badan itik. Selain itu agar itik lebih kebal dari penyakit. Pemberian vitamin dan vaksin dapat diberikan seminggu sekali. Pemberian vitamin dilakukan dengan cara dicampur dengan air minum. Komposisi vitamin dalam campuran dengan air yakni 200 gr vitamin dilarutkan ke dalam air satu liter. Merek vitamin yang diberikan yaitu vitachick. Pemberian vitamin herbal juga perlu dilakukan. Beberapa vitamin herbal yang digunakan misalnya daun papaya, air gula, dan air arang. Daun papaya diduga berfungsi sebagai penambah nafsu makan itik. Pemberian air gula dilakukan dengan tujuan untuk mencegah itik mengalami stress saat itik baru didatangkan dan untuk pengobatan ketika itik terkena penyakit. Air arang diduga memiliki fungsi untuk menghilangkan racun. 5 Penanganan Penyakit Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang itik antara lain: batulismus keracunan, fowl cholera kolera unggas, salmonellosis parathypus, penyekit lumpuh, dan penyakit bubul Departemen Pertanian 1990 dalam Oktavia 2005. Adapun cara terbaik untuk menghindari serangan penyakit menurut Widhyarti 2003 adalah dengan memelihara itik dalam kandang yang memadai, baik sanitasi maupun luasnya kepadatan kandang, serta pemberian pakan yang mencukupi jumlah, gizi dan kesegarannya. Penangan terhadap itik yang terkena penyakit yaitu diisolasi dan diberikan pengobatan. Penggunaan obat-obatan herbal dan tradisional cukup dominan pada Peternakan Peternakan Maju Bersama. Penggunaan obat-obatan tradisional atau herbal misalnya pemberian air gula pada itik yang terserang penyakit. 79 Selain penyakit, kematian juga dapat disebabkan oleh faktor selain penyakit. Kematian terutama terjadi pada saat masih DOD yang disebabkan karena bibit saling injak. Penyebabnya adalah padat tebar itik terlalu padat atau pada saat pemberian pakan saling berebutan sehingga terjadi saling injak. Kematian juga dapat terjadi akibat itik kedinginan. Oleh karena itu kondisi induk buatan harus berfungsi secara optimal. Dengan demikian suhu di dalam kandang selalu hangat. 6 Kegiatan Pembesaran Itik Peternakan Maju Bersama merupakan peternakan pembesaran itik pedaging dengan hasil akhir berupa karkas. Proses produksi yang dilakukan yaitu membesarkan itik pedaging dari itik umur sehari Day Old DuckDOD hingga itik dewasa yang siap panen dengan bobot karkas sekitar satu kilogram. Periode produksi yang dilakukan sekitar 2,5 bulan atau 10 minggu. Tata laksana pengelolaan pembesaran itik dilakukan berdasarkan pengetahuan yang didapat dari hasil studi lapangan di peternakan yang sudah lebih dulu berdiri, membaca referensi buku, menanyakan ke instansi terkait, dan menanyakan ke pakar-pakar itik. Terdapat beberapa tahapan dalam kegiatan pembesaran itik pedaging. Tahapan produksi tersebut berupa tahap persiapan, tahap pemeliharaan itik starter, grower dan finisher, tahap panen dan pasca panen, dan tahap pemasaran. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a Persiapan Beternak Persiapan yang dilakukan sebelum bibit datang yaitu mengkondisikan kandang. Pengkondisian kandang dilakuakan agar kandang sesuai dengan keperluan pembesaran. Pengkondisian kandang meliputi pembersihan kandang, menyiapkan induk buatan, menyiapkan air gula, dan menyiapkan pakan dan minum. Pembersihan kandang dilakukan supaya keadaan kandang bersih sehingga dapat meminimalisir timbulnya penyakit dan jamur yang dapat membahayakan ternak dan pekerja. Induk buatan digunakan sebagai pengganti induk alami itik. Induk buatan 80 merupakan tempat berbentuk bulat dengan diameter satu meter, pembatas atau dinding terbuat dari seng, diberi alas sekam dan diberikan pemanas dari bola lampu. Air gula diberikan supaya itik tidak stres setelah mengalami perjalanan yang jauh dan menghadapi lingkungan baru. Pakan dan air minum digunakan untuk kebutuhan nutrisi itik. b Tahap Starter Pada pemeliharaan itik tahap starter, itik yang baru datang ditempatkan pada induk buatan yang telah disediakan. Tahap pemeliharaan starter dimulai dengan pemeliharaan itik umur 0-4 minggu. Setelah itu, itik disortir dan dipisahkan untuk dilanjutkan pada tahap pemeliharaan grower. Perbedaan pada setiap tahapan pemeliharaan yaitu pada pemberian pakan baik jumlah, komposisi, maupun waktunya. c Tahap Grower dan Finisher Setelah itik berumur lebih dari empat minggu komposisi pakan berubah. Pemberian pakan pabrik dikurangi dan diberikan pakan buatan sendiri. Ransum pakan terdiri dari campuran limbah sayuran pasar, dedak, ampas tempe, ubi, pakan pur, dan pakan broiler. Pakan diberikan tiga kali setiap harinya yaitu pagi, siang, dan sore. Pemberian minum harus selalu tersedia di kandang. Penggantian air dilakukan apabila telah terlihat kotor atau telah habis atau air diberikan bersamaan dengan pemberian pakan. Tahap grower dan finisher ini sampai itik berumur 2,5 bulan atau 10 minggu. Pada umur tersebut bobot itik hidup mencapai antara 1,00-1,3 kg dan bobot karkas mencapai antara 0,7 – 1,00 kg. Peternakan biasanya memanen itik ukuran karkas satu kilogram. Kadang kala dapat terjadi keterlambatan panen karena pada umur tersebut bobot atau tampilan itik masih terlihat kecil dan ringan. Manajemen menduga hal itu terjadi karena bebek tersebut kurang nafsu makan, sedikit makan, kalah persaingan dalam mendapatkan makanan, atau terkena penyakit. 81 d Panen dan Pasca Panen Panen dilakukan setelah pemeliharaan selama 2,5 bulan atau 10 minggu. Tahapan panen yakni menangkap itik, menghitung jumlah itik, dan penimbangan. Penimbangan itik hidup dilakukan untuk mendapatkan itik hidup dengan ukuran sekitar 1,2 kg. Dari ukuran itik hidup sekitar 1,2 kg tersebut diperkirakan akan menjadi karkas dengan ukuran satu kilogram. Setelah kegiatan panen, selanjutnya dilakukan kegiatan pasca panen. Dalam kegiatan pasca panen dilakukan pencabutan bulu, pembersihan jeroan, penimbangan ulang, pengemasan, dan penyimpanan. Pencabutan bulu dilakukan dengan terlebih dahulu mencelupkan itik ke dalam air panas. Hal ini untuk memudahkan dalam proses pencabutan bulu. Setelah pencabutan bulu selanjutnya dilakukan pembersihan jeroan itik. Penimbangan ulang dilakukan untuk memastikan bobot karkas sekitar satu kilogram per ekornya. Pengemasan dilakukan untuk memudahkan dalam pengiriman dan penyimpanan dan sebagai suatu taktik dalam atribut bauran pemasaran. Setelah dikemas, itik dapat didistribusikan langsung ke pelanggan atau terlebih dahulu dilakukan proses penyimpanan. Karkas yang disimpan dalam freezer memiliki tujuan agar itik lebih tahan lama, dan terlihat masih segar. Di dalam freezer itik dapat bertahan hingga satu bulan dengan kondisi yang masih baik dan terlihat segar. Setelah proses penyimpanan, karkas selanjutnya distribusikan ke pelanggan dalam bentuk karkas beku. Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek teknis, dapat dikatakan Peternakan Maju Bersama layak dijalankan. Hal itu dikarenakan peternakan telah melakukan produksi uji coba dan telah belajar dari peternakan yang telah ada sebelumnya. Peternakan perlu memerhatikan nutrisi itik sehingga pertumbuhannya dapat sesuai waktu yang direncanakan. Selain itu perlu mewaspadai ancaman penyakit dan faktor penyebab kematian lainnya. Peternakan perlu memproduksi itik sesuai kapasitas kandang untuk mengoptimalkan penerimaan. Peternakan juga perlu melakukan studi banding secara rutin 82 mengenai tatacara produksi itik pedaging dari peternakan yang telah maju supaya dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup itik yang dibudidayakan.

6.3. Aspek Manajemen

Manajemen berperan dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Manajemen memiliki peran yang besar dalam memadukan sumberdaya yang dimiliki sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Variabel yang umum dipelajari dari aspek manajemen yaitu berkaitan dengan bentuk perusahaan, struktur organisasi, deskripsi setiap jabatan, jumlah tenaga kerja, menentukan siapa anggota direksi dan tenaga-tenaga inti, dan sistem pemberian upah. Peternakan Maju Bersama merupakan perusahaan patungan atau bentuk usaha bersama. Sebagai usaha bersama, permodalan berasal daripada para anggotanya. Akan tetapi yang menjadi pengelola hanya satu orang daripada pemilik sedangkan yang lainnya tidak ikut mengelola usaha tersebut. Anggota yang lain hanya mendukung dari sisi finansial dan tetap bertanggungjawab terhadap risiko perusahaan. Usaha dikelola oleh salah satu dari pemilik sebagai manajer. Tugas daripada manajer diantaranya mencari pelanggan dan memperluas daerah pemasaran, mendistribusikan produk ke pelanggan, meninjau jalannya proses pembesasaran itik, berperan aktif membantu anak kandang dalam prose budidaya pembesaran itik terutama di awal tahap pembesaran, dan mengontrol kualitas produk. Manajer bertanggung jawab pada pemilik usaha. Manajer dibantu oleh seorang Penanggung Jawab Kandang PJ kandang. Tugas utama PJ kandang yaitu bertanggung jawab penuh pada pengadaan input produksi, proses produksi, membantu pemasaran, dan tugas-tugas-tugas lain yang dilimpahkan dari manajer. Tugas PJ kandang hampir sama dengan manajer hanya saja tidak bertanggung jawab atas risiko perusahaan dan tidak berhak memperoleh laba perusahaan. Pada bagian produksi, PJ kandang dibantu dua orang anak kandang. Anak kandang bertugas melaksanakan kegiatan di kandang yang bersifat teknis misalnya memberi pakan dan minum itik, dan membersihkan kandang dan